Anda di halaman 1dari 4

Typoid Fever

Pengertian

Typoid Fever adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella typhi dan paratyphi.

Tanda dan Gejala

1. Demam yang semakin tinggi hingga mencapai 40,5º Celcius

2. Sakit kepala

3. Tubuh yang lemah

4. Kelelahan

5. Batuk kering

6. Penurunan nafsu makan

7. Penurunan berat badan

8. Sakit perut

9. Diare atau sembelit

10. Ruam merah pada kulit

Penyebab

Penyebab typoid fever adalah infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini dapat menular

melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, serta kontak langsung dengan

penderita.

Faktor resiko

1. Kebersihan yang tidak terjaga, misalnya tinggal di wilayah kumuh

2. Bekerja atau bepergian ke negara yang dilanda wabah typoid.


3. Memiliki profesi sebagai tenaga medis, khususnya orang yang langsung berhubungan

dengan bakteri Salmonella typhi

4. Kontak dengan penderita, contohnya orang yang tinggal serumah atau petugas medis di

rumah sakit

Diagnosis

Diagnosis Typoid Fever:

1. Tanya jawab

Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami dan faktor risiko typoid yang

dimiliki oleh pasien.

2. Pemeriksaan fisik

Dokter akan mencari tanda-tanda typoid fever pada tubuh pasien, misalnya : ruam

berwarna kemerahan pada leher dan perut.

3. Tes darah

Pada kebanyakan penderita typoid fever, tes darah akan menunjukkan hasil berupa:

 Anemia ringan

 Peningkatan laju endap darah

 Trombosit dan limfosit yang rendah

 Penderita typoid fever juga dapat mengalami kenaikan kadar enzim hati dan kadar

bilirubin, serta ketidakseimbangan elektrolit darah.

4. Tes serologi demam tifoid

a. Tes widal

b. Tes tubex.

5. Tes antigen demam tifoid

a. Kultur
b. Tes PCR (polymerase chain reaction)

Cara Pengobtan

1. Obat-obatan

Pilihan obat tipes yang biasa diresepkan oleh dokter dapat berupa:

a. Antibiotik

b. Obat penurun demam

Contoh obat ini meliputi paracetamol dan ibuprofen.

2. Perawatan mandiri di rumah

 Cukup istirahat.

 Banyak minum air putih.

 Makan dengan teratur. Bila nafsu makan menurun, pasien dapat mencoba makan

dengan porsi sedikit, tapi lebih sering.

 Jaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan, sehingga pasien juga bisa

mencegah penularan pada orang lain.

Pencegahan :

 Menjalani vaksinasi tifoid.

 Jangan mengonsumsi makanan mentah atau tidak dimasak hingga matang.

 Hanya mengonsumsi air minum dengan kebersihan yang sudah terjamin. Bila tidak

tersedia, konsumsilah air minum dalam kemasan dengan segel yang masih utuh atau

masak dulu air hingga mendidih sebelum diminum.

 Cucilah tangan dengan air bersih dan sabun, misalnya sebelum makan, setelah ke

toilet, dan sesudah bepergian atau berkebun.

 Hindari konsumsi makanan dengan kebersihan yang tidak terjaga, misalnya makanan

yang dijual di pinggir jalan.


 Konsumsi buah yang bisa dikupas, seperti jeruk dan pisang.

Anda mungkin juga menyukai