Anda di halaman 1dari 6

Pendidikan Agama Islam – STIE BPD JATENG

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

03.01 PENGERTIAN ISLAM

Pengertian Islam secara bahasa = ‫" = اإلسالم‬berserah diri" "penyerahan", atau penyerahan


diri sepenuhnya kepada Allah SWT (Q.S. Al-Baqarah : 112).

Pengertian Islam secara istilah :


adalah agama yang benar yang diturunkan kepada nabi muhammad saw, yang
menyempurnakan agama-agama yang sebelumnya, yang mengandung unsur syari'ah dan
i'tiqadiyah, yang membawa keselamatan di dunia dan di akhirat, yang berpedoman pada
alqur'an dan al-hadits.

Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk
kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi
perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia
melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa
Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah

Kata “Islam” di dalam Al-Qur’an

a. َ‫ِدي ۬نًا فَلَن ي ُۡقبَ َل ِم ۡنهُ َوهُ َو فِى ٱأۡل َ ِخ َر ِة ِمنَ ۡٱلخَ ٰـ ِس ِرين‬ ‫( َو َمن يَ ۡبت َِغ غ َۡي َر ٱإۡل ِ ۡسلَ ٰـ ِم‬Islam yang diterima)
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima [agama itu] daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
(Ali Imran : 85) 

b. ‌‫( إِ َّن ٱل ِّدينَ ِعن َد ٱهَّلل ِ ٱإۡل ِ ۡسلَ ٰـ ۗ ُم‬Islam yang diridhai)
Sesungguhnya agama [yang diridhai] di sisi Allah hanyalah Islam (Ali-Imran :19)

c. ‫ِدي ۬نً ۚ‌ا‬ ‫( ۡٱليَ ۡو َم أَ ۡك َم ۡل ُت لَ ُكمۡ ِدينَ ُكمۡ َوأَ ۡت َممۡ ُت َعلَ ۡي ُكمۡ نِ ۡع َمتِى َو َر ِض ُيت لَ ُك ُم ٱإۡل ِ ۡسلَ ٰـ َم‬Islam agama sempurna)

1 OF 6 | Pertemuan ke-3
Pendidikan Agama Islam – STIE BPD JATENG
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu (Al-
Maidah : 3)

d. َ‫َواَل تَڪُون ََّن ِمنَ ۡٱل ُم ۡش ِر ِكين‬ ‌‫( قُ ۡل إِنِّ ٓى أُ ِم ۡر ُت أَ ۡن أَ ُڪونَ أَو ََّل َم ۡن أَ ۡسلَ ۖ َم‬Islam agama berserah diri)
Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama
sekali menyerah diri [kepada Allah], dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan
orang-orang musyrik." (Al-An’am : 14)

e. َ ‫( أَيَ ۡأ ُم ُر ُكم بِ ۡٱل ُك ۡف ِر بَ ۡع َد إِ ۡذ أَنتُم ُّم ۡسلِ ُم‬Islam adalah kebalikan dari kafir)
‫ون‬
Apakah [patut] dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah [menganut
agama] Islam? (Ali-Imron : 80)

f. ِ ‫َو ۡجهَهُ ۥ هَّلِل‬ ‫ ( َو َم ۡن أَ ۡح َسنُ ِدي ۬نًا ِّم َّم ۡن أَ ۡسلَ َم‬Islam berarti sama Ikhsan) :
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah (An-Nisa : 125)

2 OF 6 | Pertemuan ke-3
Pendidikan Agama Islam – STIE BPD JATENG
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

03.02 AJARAN AGAMA ISLAM

A. IMAN

Selanjutnya Nabi ditanya mengenai Iman. Beliau bersabda, “Iman itu ialah 1. Engkau
beriman kepada Allah, 2. para malaikat-Nya, 3. kitab-kitab-Nya, 4. para Rasul-Nya, 5.
hari akhir dan engkau beriman terhadap 6. Qadha’ dan Qadar yang baik maupun yang
buruk”. Iman merupakan Tata Batin yang mengatur perkara-perkara batiniah di dalam
hati.

B. ISLAM

Di dalam hadits , ketika Rasulullah ditanya tentang Islam beliau menjawab, “Islam
itu : 1. Engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang haq) selain Allah dan
bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, 2. Engkau dirikan sholat, 3. Engkau
menunaikan zakat, 4. Engkau berpuasa Ramadan dan 5. Engkau berhaji ke Baitullah
jika engkau mampu untuk menempuh perjalanan ke sana”. Jadi Islam yang dimaksud
disini adalah amalan-amalan lahiriyah yang meliputi syahadat, sholat, puasa, zakat dan
haji. Islam merupakan Tata Lahir yang mengatur peribadatan sesuai yang disyariatkan.

C. IHSAN

Selanjutnya Nabi juga ditanya oleh tentang Ihsan. Nabi bersabda, “Yaitu engkau
beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka apabila kamu tidak
bisa (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu”. Ihsan
berarti Tata Rohani yang merupakan perpaduan Islam dan Ihsan secara sempurna
sehingga membentuk perilaku yang selalu sesuai dengan ajaran Islam dan Imannya
karena merasa selalu diawasi oleh Allah SWT. Jika Iman adalah benihnya, Islam
pohonnya maka Ihsan adalah buahnya, ia merupakan buah Iman dan Islam.

Adapaun Unsur Ihsan adalah akhlak alkarimah , berbudi pekerti luhur :

3 OF 6 | Pertemuan ke-3
Pendidikan Agama Islam – STIE BPD JATENG
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Akhlak kepada Allah


2. Akhlak kepada sesama manusia
3. Akhlak kepada diri sendiri
4. Akhlak kepada alam / lingkungan

Iman merupakan pokok atau fondasinya, iman di dalam hati tidak akan menjadi berguna
jika tidak dibuktikan dengan tindakan nyata dalam beribadah yang diwujudkan dalam
Islam. Keislaman seorang muslim juga harus dibenarkan dengan hati (Iman) dan buktikan
dengan perbuatan (Islam). Dan, Ihsan adalah peleburan dari iman dan islam. Seseorang
hanya akan dapat mencapai tahap melihat Allah (tahap ihsan) jika memercayai wujud-Nya
(iman) serta tidak mengamalkan perintah dan larangan-Nya (islam).

Jika islam pada aspek lahiriah, iman pada aspek batiniah, ihsan tak terbatas pada keduanya
karena telah melampaui keduanya, hanya ada diri hamba bersama Allah.

Untuk mempelajari ketiga pokok ajaran agama tersebut ( Iman, Islam, Ihsan) para ulama
mengelompokkannya lewat 3 cabang ilmu :
Rukun Islam berupa praktek amal lahiriah disusun dalam ilmu Fiqh, Rukun Iman dipelajari
melalui ilmu Tauhid yang menjelaskan tentang pokok-pokok keyakinan, dan Ihsan sebagai
tata cara beribadah adalah bagian dari ilmu akhlaq dan Tasawuf.

03.03 SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM

1. Alquran

Secara bahasa : Al-Quran berarti bacaan, dari kata qara'a - yaqra'u - qur'anan
Secara Istilah : adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai
mu’jizat yang dibawa melalui perantaraan malaikat Jibril dan dipandang ibadah
membacanya. Alquran berfungsi sebagai pedoman hidup manusia, ia juga menyempurnakan
kitab-kitab sebelumnya. Al-Quran dijamin kemurniannya oleh Allah hingga saat ini dan
selamanya.

Kandungan Alquran :

4 OF 6 | Pertemuan ke-3
Pendidikan Agama Islam – STIE BPD JATENG
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Akidah, tentang keimanan yang harus diyakini oleh manusia mengenai keimanan akan
Tauhid / keesaan Tuhan, akhirat, hari kiamat, perhitungan dll.

2. Petunjuk mengenai syari’ah, tentang panduan atau hukum-hukum yang harus diikuti
manusia dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesama makhluk.

3. Petunjuk tentang akhlak, tentang baik dan buruk sebagai bekal menjalani kehidupan
individual maupun kehidupan sosial.

4. Kisah-kisah sebagai pelajaran bagi umat manusia.

5. Ilmu pengetahuan.

2. Hadits

Secara bahasa : hadatsa-yuhaditsu-haditsan yang artinya kabar atau sesuatu yang baru.
Menurut istilah yaitu segala ucapan, perbuatan dan ketetapan atau persetujuan yang
bersumber dari nabi Muhammad saw. Termasuk juga dalam hadits yaitu himmah atau
keinginan Nabi Saw. Kedudukan hadits sebagai sumber hukum Islam kedua.

1.) Hadits / Sunnah qauliyah yaitu : perkataan nabi Muhammad Saw.


2.) Hadits / Sunnah fi'liyah : perbuatan yang dilakukan nabi Muhammad Saw.
3.) Hadits / Sunnah taqririyah : ketetapan nabi Muhammad Saw. atas apa yang dikerjakan
sahabat.

4) Hadits / Sunnah hammiyah, yaitu sesuatu yang telah direncanakan akan dikerjakan tapi
tidak sampai dikerjakan oleh Nabi.

Fungsi Hadits
1) Hadits sebagai sumber hukum kedua setelah alquran
Hukum yang tidak disebutkan ataupun belum dijelaskan dalam Al-Qur'an, Rasulullah saw.
menambahkan hukum berkaitan dengan hukum di dalam Al-Qur'an, adakalanya berbentuk
penjelasan atau penjabaran dan dalil hukumnya bisa bersifat wajib, sunah atau bahkan
haram.
Firman Allah "Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Amat keras hukumannya". (QS. Al-Hasyr: 7)

5 OF 6 | Pertemuan ke-3
Pendidikan Agama Islam – STIE BPD JATENG
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2) Sebagai penguat hukum yang sudah disebutkan dalam Al-Qur'an.


Al-Qur'an dan hadits menjadi sumber hukum Islam yang saling mendukung dan menguatkan.
Sebagai contoh, larangan menyekutukan Allah SWT sudah dijelaskan di dalam Al-Qur'an,
tetapi dikukuhkan lagi di dalam hadits nabi.

3) Sebagai penafsir atau penjelas hukum dalam Al-Quran.


Ayat-ayat Al-Qur'an yang masih bersifat umum dijelaskan dengan hadits Rasulullah Saw.
Seperti sholat, zakat, puasa dll.

4) Hadist menetapkan hukum-hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an.


contohnya, keharaman seorang laki-laki menikah dengan bibi istrinya secara bersamaan.
Rasulullah bersabda, yang artinya: "dilarang mengumpulkan (mengawini bersama) seorang
perempuan dengan saudara perempuan dari ayahnya atau seorang perempuan dengan
saudara perempuan dari ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Ijma’

Ijma’ adalah kesepakatan seluruh ulama mujtahid dari umat Nabi saw. di suatu masa atas
hukum syariat. Oleh karena itu, kesepakatan mereka baik di masa sahabat atau setelahnya
tentang suatu hukum dari hukum-hukum syariat, maka hal itu dinamakan ijma’, dan umat
Muslim wajib melaksanakannya.
Contoh ijma’ adalah kesepakatan para sahabat tentang adzan dua kali pada hari
Jum’at, shalat tarawih secara berjama’ah sebulan penuh di bulan Ramadhan dan
semacamnya.

4. Qiyas

Qiyas adalah menyamakan suatu hal yang belum ditemukan hukum syariatnya dengan
hal lain yang telah ada penjelasan hukumnya karena adanya suatu alasan yang sama
antara keduanya. Qiyas merupakan alternatif setelah kita tidak menemukan hukum
atas suatu masalah di dalam Alquran, sunah, maupun ijma’.
Contoh qiyas seperti memukul orang tua tidak boleh karena mengatakan uff  saja tidak
boleh. Meminum alkohol haram karena memabukkan.

6 OF 6 | Pertemuan ke-3

Anda mungkin juga menyukai