1
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
penyertaannya kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul “ASKEP PRILAKU
KEKERASAN” Didalam pembuatan makalah ini kami menyadari sungguh bahwa kami
memiliki banyak kekurangan, dengan itu kami berharap agar pembaca dapat memberikan
saran dan masukan yang bersifat membangun sehingga kedepannya kami dapat menjadi lebih
baik.
Harapan kami semoga,makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan bisa menambah
wawasan bagi para membaca.
Terimakasih .
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................1
KATA PENGATAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Tujuan.............................................................................................................5
C. Rumusan Masalah..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Defnisi............................................................................................................6
B. Etiologi...........................................................................................................6
C. Mekanisme Koping........................................................................................8
F. Diagnosa Keperawatan...................................................................................9
G. Rencana Keperawatan....................................................................................10
BAB III
A. Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (2016) terdapat sekitar 35 juta orang terkenan depresi, 60 juta
orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di
Indonesia dengan berbagai faktor biologis, psikologis, dan sosial dengan
keanekaragaman penduduk, maka kasus gangguan jiwa terus bertambah yang
berdampak pada penambahan beban negara dan penuruna produktivitas manusia
untuk jangka panjang.
4
pemberian obat, SP III verbal atau sosial, SP IV spiritual. Intervensi tersebut
diberikan kepada pasien kemudian diberikan jadwal kegiatan sehari dalam upaya
untuk mengevaluasi kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan pasien.
(Prasetya, 2018)
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menegatahu asuhan keperawatan
apa saja yang harus diberikan kepada pasien dengan perilaku kekerasan. Selain itu
juga untuk menambah informasi bagi pembaca agar dapt mengetahu jenis-jenis
kekerasan apa saja yang biasa terjadi dalam lingkungan bermasyarakat. Dan yang
terakir adalh untuk memenuhi tugas Makala pada mata kulia Keperawatan Keshatan
Jiwa II.
C. Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Perilaku kekerasan adalah salah bentuk ekspresi marah yang dilakukan dengan
cara melukai diri sendiri atau orang lain, mengacam merusak lingkungan sekitar.
Perilaku kekerasan ini dilakukan dengan tujuan untuk melukai seseorang atau diri
sendiri secara fisik maupun psikologis. Perilaku kekerasan ini terjadi karena
munculnya stressor. Respon ini dapat menimbulkan kerugian bagi diri
sendri,oranglain dan lingkungan.
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikolgis bisa dilakukan verbal, diarahakan pada diri
sendiri, orang lain dan lingkungan (Amatiria, 2016).
B. Etiologi
1. Faktor Biologis
6
- Psychosomatic Theory (Teori Psikomatik) pengalaman marah adalah
akibat dari respon psikologi terhadap stimulus eksternal, internal
maupun lingkungan. Dalam hal ini sisitim limbik berperan sebagai
pusat untuk mengekspresikan maupun menghambat rasa maraj (Deden
dan Rusdin, 2016)
2. Faktor Psikologis
3. Faktor Sosialkultural
7
terhadap penyakit fisik). Selain itu lingkungan yang terlalu rebut,
padat, kritikan yang mengaruh pada penghinaan, tindakan kekerasan
dapat memicu perilaku kekerasan (Deden dan Rusdin, 2016)
C. Mekanisme Koping
4. Perilaku kekerasan tindakan kekerasan atau amuk yang ditinjaukan kepada diri
sendiri, orang lain maupun lingkungan (Deden dan Rusdin, 2016).
8
D. Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan
1. Marah, suka marah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi berdebat,
selalu memaksakan kehendak dan memukul bila tidak sengaja ditandai dengan:
Fisik, Mata melotot/ pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup, wajah
memerah dan tegang, seta postur tubuh kaku. Verbal, mengancam, mengumpat
dengan kata-kata kotor, berbicara dengan nada keras, kasar dan ketus (Keliat,
2016)
2. Prilaku, menyerang orang lain, melukai diri sendiri atau orang lain, merusak
lingkungan, amuk atau agresif. Emosi, tidak adekuat, tidak aman dan nyaman,
merasa terganggu, dendam, jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin
berkelahi, menyalahkan dan menuntut.
3. Intelektual, mendominasi, cerewet, kasar berdebat, meremehakan dan tidak jarang
mengeluarkan kata-kata bernada sarkasme.
4. Spiritual, merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keragu-raguan, tidak bermoral
dan kreativitas terhambat.
5. Social, menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, dan sindiran.
Perhatian, bolos, melarikan diri, dan melakukan penyimpangan seksual (Keliat,
2016)
E. Konsep Asuhan Keperawatan
Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon terhadap stressor yang dihadapi oleh
seseorang. Respon ini dapat menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang lain,
maupun lingkungan. Melihat dampak dari kerugian yang ditimbulkan, pengangan
klien perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga yang
professional (Akemat, 2016)
F. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan fungsi
b. Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri berhubungan dengan gangguan
psikologis
c. Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain berhubungan dengan psikologis
9
G. Rencana Asuhan Keperawatan
a. Risiko harga diri rendah situasional b/d gangguan fungsi
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
10
a. Monitor klien terkait dengan efek samping pengobatan dan hasil
yang diinginkan
b. Monitor pasien untuk adanya impuls menyakiti diri yang mungkin
memburuk menjadi pikiran atau sikap bunuh diri
c. Bantu klien mengidentifikasi situasi dan atau perasaan yang
mungkin memicu perilaku menyakiti diri sendiri
d. Lakukan kontrak dengan pasien untuk tidak menyakiti diri, dengan
cara yang tepat
e. Ajarkan dan kuatkan pasien untuk melakukan tingkah laku koping
yang efektif dan untuk mengekspresikan perasaa dengan cara yang
tepat
c. Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain b/d gangguan psikosis
Tujuan
Agar klien bisa mengatasi dirinya sendiri dan tidak melukai orang lain
Kriteria Hasil
Intervensi
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku kekerasan merupakan respon emosi yang timbul sebagai reaksi
terhadap kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman, ungkapan
perasaan terhadap keadaan yang tidak menyenangkan (kecewa, keinginan tidak
tercapai, tidak puas), serta perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal,
diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Perilaku kekerasan adalah hasil dari marah yang ekstrim (kemarahan) atau
ketakutan (panik) sebagai respon terhadap perasaan terancam baik berupa ancaman
serangan fisik atau konsep diri. Perasaan marah berfluktuasi sepanjang rentang
adaptif dan maladaptif.
Respon adaptif adalah respon individu dalam penyesuaian masalah yang dapat
diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan, sedangkan respon maladaptif,
yaitu respon individu dalam penyelesaian masalah yang menyimpang dari norma-
norma sosial dan budaya lingkungannya.
B. Saran
Perawat hendaknya menguasai asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah perilaku kekerasan sehingga bisa membantu klien dan keluarga dalam
mengatasi masalahnya.
Kemampuan perawat dalam menangani klien dengan masalah perilaku
kekerasan meliputi keterampilan dalam pengkajian, diagnose, perencanaan, intervensi
dan evaluasi. Salah satu contoh intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada
klien dengan masalah perilaku kekerasan adalah dengan mengajarkan teknik napas
dalam atau memukul kasur/bantal agar klien dapat meredam kemarahannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Candra, I Wayan, dkk. 2017. Modul Praktikum Jiwa Mahasiswa Semester V Prodi D-
IV Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar. Denpasar : Jurusan Keperawatan
Poltekkes Denpasar
Riskesdas (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar.
Http://www.depkes.go.id (diakses pada 23 November 2018)
World Health Organization (2016) The World Health Organization Report 2016.
Yusuf, Ahmad Dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika
Muhith, A. (2016). Pendidikan Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta :
Andi
Hadiyanto, H. (2016). Hubungan Antara Terapi Modalitas Dengan Tanda Dan
Gejala Perilaku Kekerasan Pada pasien skizofrenia Di Ruang Rawat Inap RSJ. Prof.
dr. Soerojo Magelang.
Purnama, G., Yani,D,I., & Titin,S.2016.Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap
Klien Gangguan Jiwa di RW 09 Desa Cileles Sumedang. Jurnal Pendidikan
Keperawatan Indonesia,2(1),30. Retrieved from http://ejournal.upi.edu/index.p
hp/JPKI.
13