Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ALFIRA CAHYA ANGGRAENI

NIM : 010118A010

KELAS : PSIK A.3.1

PRODI : S1 KEPERAWATAN

1. ASSESMENT
(Jurnal 1) Assesment resiko jatuh merupakan langkah awal dari
program pencegahan jatuh , apabila tidak dilakukan maka perawat tidak
dapat melakukan interversi pencegahan resiko jatuh hal ini dapat
mengakibatkan resiko jatuh pada pasien rumah sakit. Assessment resiko
jatuh dapat diperoleh mlalui pelatian internal dan sosialisasi yang di
lalkukan pada pihak rumah sakit itu sendiri , dan bisa juga mewawancari
melalui pihak keluarga pasien itu sendiri. Ada beberapa item dari
assessment resiko jatuh yang harus ditanyakan kepada keluarga pasien
itu sendiri yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh perawat itu
sendiri contohnya item riwayat jatuh psien dan item asupan nutrisi yang
terakhir dikonsumsi pasien itu sendiri serta item kebutuhan istirahat
yang cukup. (Nur, Dharmana et al. 2017)

2. Cluster cues / Defening Characteristics


(Jurnal 1) Defining characteristics perawat merupakan salah satu
elemen yang berpengaruh pada faktor predisposisi dan perilaku perawat
dalam melakukan asuhan keperawatn. Perawat memiliki unsur-unsur
yang bermanfaat bagi perawat dan klien , sebagai tim kesehatan
perawat perlu berkominikasi dengan tim kesehatan yang lain jga
contonya: gizi, farmasi dll harus berkomunikasi tentang kesehatan kilen
yang akurat dan jelas dan dapat dimengerti seluruh tim kesehatan yang
lainnya. Asuhan keperawatn merupakan kegiatan melakukan asuhan
kepearawatn kepada klien bedasarkan ilmu dan kiat keperawatan.
(Apriyani 2015)

3. Generate list of potential diagnoses


(Jurnal 1) Generate list of potential diagnoses, diagnosa keperawatan
dan kalaboratif /d diagnosa potensial komlikasi yang di alami pasien dan
perawat merencanakan memberikan rawatan terhadap pasien. Sering
kali perawat kesuliatan mengdiagnosa keperawatan spesifik yang
diamlami pasien tersebut, mungkin hal ini pengkajian keperawatan tidak
baik/tidak jelas dimengerti. Perawat tidak memliki urutan yang runtut
yang terkait dengan diagnosa keperawatan, dan sering terjadi perawat
bingung akan mendiagnosa penyakit pasien yang diderita kalu tidak
mempelajari buku-buku keperawatan seperti NIC, NOC, NANDA dll.
Diagnosis keperawatan adalah menginterprestasi data yang ada
selanjutya kita menvarivikasi terhadap pasien selanjutnya menetukan
lebel diagnosis keperawatan dan yang terakhir menuliskan diagnosa
kepaerwatan. Diagnosa keperawatan harus sesuai dengan data
pengkajian yang kita peroleh dari data pasien itu sendiri, diagnosa
keperawatan yang diwajibkan berdasarkan NANDA-ISDA lebih beragam
dari pada diagnosa keperawatan yang di tegakan oleh perawart.
(Apriyani 2015)

4. Collect additional data to narrow list of potential diagnoses


(Jurnal) collect additional data to narrow list of potential diagnoses,
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakan oleh diagnosis NANDA,
responden perawat juga diminta menegakaan diagnosa keperawatan
sesuai dengan pengkajian data pasien. Analisis univaruat digunakan
untuk distribusi frekuensi atau prosentase masing-masing yang dri setiap
diagnosa keperawatan yang ada yang sudah kita ketahui diagnosa
tersebut.(Apriyani 2015)

5. Determent dioagnosa/ diagnoses to be treated


(Jurnal) determent diagnosa/diagnoses to be treated,
Pendokumentasian asuhan keperawatan adalah pengentahuan beban
kerja perawat. Hasil analisa multifariate regresi logistik variabel
pengetahuan variabel yang secara statifik paling signifikan berhubungan
dengan perilaku perawat dalam perilaku pendokumentasian asuhan
keperawatan dalam rawat inap. Dan semua catatan keperawatan adalah
dokumentasi keperawatan tanpa memperhatikan tipe atau lokasi dalam
catatan, apaun jenis system dokumen keperawatan harus
mengkomunikasi kepada pasien teleh dahulu, maupun pemberian
perawatan spesifik, dan respons pasien terhadap perawatan.
(Novieastari 2013 )

6. Implement plan of care based on identified diagnoses


(Jurnal) Implement plan of care based on identified diagnoses,
Identifikasi selanjutnya tidak secara otamatis akan tetepi menjadi suatu
respons yang akan di masukan kedalam diagnosa keperawatan terlebih
dahulu. Perawat dalam merumuskan diagnosa keparawatan perlu
melelui penggabungan perilaku pasien yang terlihat dalam situasi klinis,
perawat perlu mempertimbangkan proses kesehatan pada pasien
karena dengan memperhatikan perilaku pasien akan mempermudah
mengidentifikasi dengan diagnosa keperawatan tersebut. Apabila suatu
proses terjadi pasien harus meyelesaikan beberapa tahap sebelum
mencapai sasaran tersebut,mengidentivikasi pasien dengan perilaku dan
langkah-langkah yang dilakukan pasien, perawat dapat menilai ada
kemajuan dalam menyelesaikan proses dan dengan menggunakan
informasi tersebut seorang perawat bisa mendiagnosa pasien tersebut.
(Novieastari 2013 )

7. Evaluate success of plan of care


Evaluate success of plan of carre, evaluasi dari jurnal yang saya ambil
dan yang saya baca untuk mengisi dri point-point diatas adalah sebagai
seorang perawat harus mengetauhui apa yang harus perawat ketahui
dari penyakit-penyakit ataupun diagnosa keperawatan yang cocok
untuk mendiagnosa penyakit yang diderita pasien. Sebelum nenetahui
diagnosa yang kita berikan kepeda pasien kita harus mengetahui data-
data pasien sudah benar ataupun belum selanjutnya kita boleh
mendiagnosa pasien tersebut dengan diagnosa yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

Nur,Dharmana et al.2017’’Pelaksananaan assessment resiko jatuh di rumah


sakit’’INDONESIA JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY’’5:123-133

Apriayani 2015’’IDENTIFIKASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DI


RUANG PARU SEBUAH RUMAH SAKIT’’ JURNAL KEPERAWATAN’’XI

Novieastari 2013’’DIAGNOSA KEPERAWATAN SEJAHTERA’’JURNAL


KEPERAWATAN’’7:77-80

Apriyani, H. (2015). "IDENTIFIKASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANG PARU


SEBUAH RUMAH SAKIT." KEPERAWATAN XI.
Novieastari, E. (2013 ). "DIAGNOSA KEPERAWATAN SEJAHTERA." JURNAL KEPERAWATAN 7: 77-80.

Nur, H. A., et al. (2017). "Pelaksanaan Asesmen Risiko Jatuh di Rumah Sakit." INDONESIA JOURNAL
OF NURSING AND MIDWIFERY

5: 123-133.

Anda mungkin juga menyukai