Nama Mahasiswa : Gusti Ayu Putu Septiari Tgl. Pengkajian : 5 Juli 2021
NIM : C2221115 Jam Pengkajian : 12:00
RS/Ruangan : RS Bali Mandara/Ruang Sandat
Tgl. Masuk RS : 4 Juli 2021
A. IDENTITAS
Nama Pasien : Ny.SK Nama Suami : Tn. RT
Usia : 29 th Usia : 32 th
Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMK
Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Wiraswasta Status Perkawinan : Menikah
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Pulau Buton No.12, Dps
Diagnosa Medis Pasien : G2P1A0H1dengan Abortus Imminens
B. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan perutnya mules dan nyeri tidak tertahankan, adanya pengeluaran
darah pada dari dari vagina berupa gumpalan darah dan belum mengeluarkan jaringan.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny. SK diantar oleh keluarganya ke IGD RS Bali Mandara pada tanggal 4 Juli 2021
pukul 16.00 WITA mengeluh perutnya mules dan nyeri tidak tertahankan, adanya
pengeluaran darah pada dari dari vagina dan belum mengeluarkan jaringan sejak tanggal
3 Juli 2021 malam. Sebelum ke RS pasien sempat diperiksakan ke bidan tanggal 4 Juli
2021 pukul 14.00 bidan menganjurkan agar memeriksakan kandungannya ke Rumah
Sakit terdekat. Pasien kemudian dibawa keluarga ke IGD RS Bali Mandara pasien
mendapat terapi infus RL 20 tpm , kemudian pukul 19.00 WITA pasien dipindahkan ke
ruang Gynekologi untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Sesampainya di
ruangan dilakukan pemeriksaan lagi, diperoleh data pasien masih mengeluhkan perut
mules dan nyeri tidak tertahakan pada perut bagian bawah, keluarnya darah pervaginam,
belum adanya pengeluaran jaringan, TD : 100/60mmHg, N :80x/menit, R : 20x/menit, S
: 36,5oC, BB : 68 kg dan TB : 158 cm. Pemeriksaan fisik pada genatalia terdapat
perdarahan pervaginam, hasil pemeriksaan dalam tidak ada pembukaan serviks, hasil
USG janin masih ada dalam uterus, PP test positif, HB 11,2 gr%.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah mengalami perdarahan seperti
ini, tidak pernah menjalani operasi, pernah dirawat inap 1x saat melahirkan anak
pertamanya.Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular seperti
PMS, TBC, Hepatitis, penyakit menurun seperti DM, Asma, Hipertens, dan penyakit
menahun seperti Jantung, Ginjal.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat kesehatan keluarga yang terkena
penyakit seperti penyakit menular seperti PMS, TBC, Hepatitis, penyakit menurun
seperti DM, Asma, Hipertens, dan penyakit menahun seperti Jantung, Ginjal.
5. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi obat, makanan/minuman.
6. Genogram
Keterangan :
: Pasien
: Laki-laki
: Garis keturunan
: Perenmpuan
2 20 Hamil
17 ini
3. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit: pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi
lembek, berbau khas dan berwarna kuning, BAK 3-4 kali dalam sehari,
urine berwarna kuning jernih, bau khas urine.
SaatSakit: pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi
lembek, berbau khas dan berwarna kuning, BAK 3-4 kali dalam sehari,
urine berwarna kuning jernih, bau khas urine.
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
GCS : E4V5M6
Tingkat kesadaran : Compos mentis
Tanda – tanda vital : TD : 100/60mmHg N : 80x/menit
RR : 24x/menit T : 36,50C
BB : 68 kg
TB : 158 cm
LILA : 26 cm
Head toToe :
Kepala
Bentuk kepala mesosepal, tidak ada benjolan, lesi tidak ada, rambut pendek
bergelombang berwarna hitam, nyeri tekan tidak ada.
Wajah
Pucat :(+), mukosa bibir kering,
Cloasma :(+) pada pipi kiri
Sklera : Ikterik
Kojungtiva : Anemis
Pembesaran limphe node : Tidak ada
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Telinga :Simetris, tidak ada serumen, tidak ada pendarahan, tidak ada
lesi
Dada
Payudara
Areola : Gelap Putting : Menonjol
Tanda dimpling / retraksi :Tidak ada
Pengeluaran ASI : Tidak ada
Jantung :
Inspeksi : Tidak ada ictus cordis, perikordium normal
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, ictus cordis tidak teraba, getaran (-)
Perkusi : letak paru kanan dan kiri simetris, suara pekak
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
Paru
Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi intercosta, lesi negatif
Palpasi : nyeri tidak ada, getaran tidak ada, edema tidak ada
Perkusi : letak paru kanan dan kiri simetris, bunyi paru resonan
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
Abdomen
Linea : Tidak ada Striae : Tidak ada
Pembesaran sesuai UK : Tidak teridentifikasi/tidak terlihat
Gerakan Janin : Tidak ada Kontraksi : Tidak ada
Luka bekas operasi : Tidak ada
Ballottement : (-)
Leopold I : (-)
Leopold II : (-)
Leopold III : (-)
Leopold IV : (-)
Penurunan kepala : (-)
Pemeriksaan Mc. Donald : - cm
TFU : - cm
Kontraksi : (-)
DJJ : (-)
Bising usus : (+)
Genetalia dan perineum :
Kebersihan : Bersih, tidak ada lesi, terdapat darah pada area jalan lahir
Keputihan : Tidak ada
Hemoroid : Tidak ada
Serviks : tidak ada pembukaan serviks
Ekstremitas
Atas :
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
CRT : < 2detik
Bawah :
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
CRT : < 2detik
Refleks : (+)
E. DATA PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Darah Tanggal 4 Juli 2021
Hasil :
Hb rendah kurang dari nilai normal
Hematokrit rendah kurang dari nilai normal
Hasil USG : janin masih ada dalam uterus
F. PENGOBATAN
IVFD RL 20 tpm
Cefoperazon 1gr @12jam
Ranitidine 2x1Ampul @12jam
Vit K 1x1 Ampul
Papaverin 3x10mg
Paracetamol 3x500mg
Ansietas
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Resiko syok (hipovolemia)berhubungan dengan perdarahan pervaginam ditandai
dengan pasien mengatakan adanya keluarnya darah dari vagina, pasien mengatakan
lemas, tampak perdarahan pervaginam, tidak ada pembukaan pada serviks, pasien
tampak lemas , wajah pasien terlihat pucat, konjungtiva anemis, Hb : 11,2 (12.0-
16.0) g/dL, Hematokrit : 34.30 (37-47)%, TD : 100/60mmHg, N : 80x/mnt, S :
36,5o, RR : 24x/mnt, CRT : <2 detik.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis ditandai dengan nyeri
disebabkan kontraksi uterus sehingga keluar darah dari vagina, nyeri terasa seperti
diremas- remas dan ditusuk-tusuk pada perut bagian bawah, skala nyeri 5 (0-10),
nyeri hilang timbul, semakin lama semakin meningkat nyerinya, pasien terlihat
meringis dan memegangi perut bawah, TD : 100/60mmHg, N : 80x/mnt, RR :
24x/mnt.
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian ditandai dengan pasien
mengatakan khawatir pada kondisi kesehatan dirinya dan janin dikandungannya
karena nyeri pada perut dan keluar darah dari vaginanya, pasien tampak tegang,
bertanya berulang mengenai kondisi dirinya dan janinnya, pasien tampak
berkeringat, TD : 100/60mmHg, N : 80x/mnt, RR : 24x/mnt
INTERVENSI
No
Hari/tanggal Implementasi Respon pasien
dx
1,2,3 Mengobservasi KU pasien dan tanda- DS :
tanda vital pasien Pasien mengeluh badannya lemas.
DO :
KU lemas, pasien tampak pucat, kesadaran : compos mentis, TD :
100/60mmHg, N : 80x/mnt, S : 36,5 o, RR : 24x/mnt, CRT : <2
detik.
DO :
Mengganti infus pasien dengan yang baru yaitu infus RL
1 Mengistirahatkan pasien di tempat tidur DS :
dengan posisi supine, kaki elevasi untuk Pasien mengatakan nyaman dengan posisi nya.
peningkatan preload dengan tepat
DO :
Pasien tampak pucat, lemah.
DO :
Pasien tampak meringis kesakitan dan pasien tampak gelisah.
2 Mengajarka DS :
n pasien tentang teknik non Pasien mengatakan mau melakukan teknik nafas dalam yang telah
farmakologi ( nafas dalam) diajarkan oleh perawat dan pasien mengatakan sedikit lebih
nyaman.
DO :
Pasien tampak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh perawat
2 Mengkolab DS :
orasikan dalam pemberian obat Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat.
analgesic yaitu paracetamol 500 mg.
DO :
Obat masuk dan tidak ada tanda-tanda alergi.
3 Menjelaskan DS :
kondisi pasien saat ini Pasien mengatakan saat ini merasa cemas dan khawatir mengenai
kondisi anak dalam kandungannya, pasien mengatakan mengerti
tentang penjelasan dokter dan perawat mengenai kondisinya saat ini
DO :
Pasien tampak lemas dan lesu pasien tampak kooperatif
3 Mendorong keluarga untuk menemani DS :
pasien untuk memberikan keamanan Pasien mengatakan keluarganya selalu berada di sampingnya
dan mengurangi rasa takut DO :
Pasien tampak ditemani oleh suami dan kadang2 anaknya
berkunjung menemui pasien
1,2,3 Mengobservasi DS :
KU pasien dan tanda-tanda vital pasien Pasien mengeluh badannya lemas.
DO :
KU lemas, pasien tampak pucat, kesadaran : compos mentis, TD :
Selasa, 6 Juli 100/60mmHg, N : 80x/mnt, S : 36,5 o, RR : 24x/mnt, CRT : <2
2021 detik.
DO :
Mengganti infus pasien dengan yang baru yaitu infus RL
1 Mengistirahatkan pasien di tempat tidur DS :
dengan posisi supine, kaki elevasi untuk Pasien mengatakan nyaman dengan posisi nya.
peningkatan preload dengan tepat
DO :
Pasien tampak pucat, lemah.
1 Memberikan injeksi cefroperazon 10 mg, DS :
vit K 1 ampul, ranitidine 1 ampul Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat.
Papaverin 10mg melalui IV
DO :
Obat masuk dan tidak ada tanda-tanda alergi
2 Melakukan DS :
pengkajian nyeri secara komprefensif Pasien mengatakan nyeri di bagian perut. Nyeri seperti ditusuk-
(termasuk lokasi, karakteristik, durasi, tusuk, nyeri dirasakan dibagian perut bagian bawah dengan skala
frekuensi, kualitas atau keparahan nyeri 4 dari (0-10) serta nyeri dirasakan pada pasien pasien
bergerak.
nyeri dan faktor pencetus nyeri ).
DO :
Pasien tampak meringis
2 Mengajarka DS :
n pasien tentang teknik non Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan pada perut bagian bawah
farmakologi ( nafas dalam) sudah mulai berkurang
DO :
Pasien tampak meringis kesakitan dan gelisah.
2 Mengkolab DS :
orasikan dalam pemberian obat Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat.
analgesic yaitu paracetamol 500 mg.
DO :
Obat masuk dan tidak ada tanda-tanda alergi.
3 Menjelaskan DS :
kondisi pasien saat ini Pasien mengatakan saat ini merasa cemas dan khawatir mengenai
kondisi anak dalam kandungannya, pasien mengatakan mengerti
tentang penjelasan dokter dan perawat mengenai kondisinya saat ini
DO :
Pasien tampak lemas dan lesu pasien tampak kooperatif
DO :
KU lemas, pasien tampak masih pucat, kesadaran : compos mentis,
TD : 100/60mmHg, N : 80x/mnt, S : 36,5o, RR : 24x/mnt, CRT :
<2 detik.
DO :
Mengganti infus pasien dengan yang baru yaitu infus RL
1 Membantu pasien untuk melakukan DS :
aktivitas seperti membantu duduk di Pasien mengatakan senang sudah bisa dan diperbolehkan untuk
tempat tidur, membantu mengenakan duduk dan melakukan aktivitas ringan ditempat tidur
pakaian
DO :
Pasien tampak pucat.
1 Memberikan injeksi cefroperazon 10 mg, DS :
vit K 1 ampul, ranitidine 1 ampul Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat.
Papaverin 10mg melalui IV
DO :
Obat masuk dan tidak ada tanda-tanda alergi
2 Melakukan DS :
pengkajian nyeri secara komprefensif Pasien mengatakan nyeri di bagian perut. Nyeri seperti ditusuk-
(termasuk lokasi, karakteristik, durasi, tusuk, nyeri dirasakan dibagian perut dengan skala nyeri 2 dari (0-
frekuensi, kualitas atau keparahan 10) serta nyeri dirasakan pada saat pasien bergerak.
nyeri dan faktor pencetus nyeri ).
DO :
Pasien sudah dapat beraktivitas ringan ditempat tidur seperti duduk
2 Mengajarka DS :
n pasien tentang teknik non Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah mulai berkurang.
farmakologi (nafas dalam) DO :
Pasien tampak beraktivitas ringan ditempat tidur seperti duduk
2 Mengkolab DS :
orasikan dalam pemberian obat Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat.
analgesic yaitu paracetamol 500 mg.
DO :
Obat masuk dan tidak ada tanda-tanda alergi.
3. Menjelaskan DS:
kondisi pasien saat ini Pasien mengatakan bersyukur karena kondisi nya dan kondisi
janinnya baik-baik saja dokter dan perawat mengatakan bahwa janin
pasien masih dapat diselamatkan, edukasi pasien untuk tidak
melakukan aktivitas yang membuat kondisiny kelelahan, dan
menganjurkan pasien untuk rutin periksa kehamilan di bidan
maupun dokter kandungan.
DO:
Pasien tampak kooperatif
EVALUASI
No
Tgl Evaluasi sumatif
dx
Kamis, 1 S = Pasien mengeluh badannya masih terasa lemas, lemah
8 Juli O= Pasien tampak pucat, kesadaran : compos mentis, TD : 100/60mmHg, N :
2021 80x/mnt, S : 36,5o, RR : 24x/mnt, CRT : <2 detik.
Hasil laboratorium tgl 9 maret didapatkan hasil Hb: 12,2 g/dl normal 12,0-16,0
g/dl dan HT: 36,30% normal: 37-47%.
A= Masalah belum teratasi
P= Lanjutkan intervensi
1. Pantau terjadinya syok dengan pemeriksaan laboratorium Hb dan HT
2. Pemberian terapi dilanjutkan terapi Vit K, Ranitidine, dan Papaverine
3. Pemberian posisi untuk mencegah syok
Kamis, 2 S = Pasien mengatakan nyerinya mulai berkurang dengan skala 2 dari rentang
8 Juli (0-10).
2021 O = Pasien sudah tidak gelisah dan meringis lagi
Pasien tampak masih lemas
Suhu: 36,5°C,Nadi: 90x/menit, Respirasi: 20x/menit,Tekanan Darah:
110/80 mmHg
A = Masalah teratasi
P = Pertahankan kondisi pasien
Kamis, 3 S = Pasien mengatakan bersyukur karena kondisi nya dan kondisi janinnya baik-
8 Juli baik saja dokter dan perawat mengatakan bahwa janin pasien masih dapat
2021 diselamatkan.
O= Pasien tampak pucat, dan lemas
A= Masalah teratasi
P= Pertahankan kondisi pasien
1. Vital sign dalam batas normal
2. Tidak merasa cemas