Definisi Teoritis:
Mobley, Horner, dan Hollingsworth (dalam Halimah, Fathoni dan Minarsih, 2016)
berpendapat bahwa keinginan pindah kerja (turnover intention) adalah kecenderungan atau
niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu
tempat kerja ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri.
Definisi Operasional:
Turnover intention adalah keinginan guru untuk berhenti mengajar (keluar) dari sekolah
secara sukarela, memiliki pemikiran untuk meninggalkan sekolah dan keinginan mencari
pekerjaan yang berbeda atau pekerjaan yang sama di instansi lain yang di nilai lebih baik.
Dalam penelitian ini turnover intention akan di ukur dengan skala turnover intention
yang terdiri atas aspek-aspek seperti Thinking of quitting, Intention to search for alternatives,
dan Intention to quit menurut Mobley, Horner, dan Hollingsworth (dalam Halimah, Fathoni
Nomor Item
No Aspek Jumlah
Favorable Unfavorable
Intensi mencari pekerjaan di 10. Saya sering mencari 9. Saya sangat tertarik
tempat lain (intention to lowongan pekerjaan lain mengajar di sekolah ini
search for alternatives) selain saya mengajar karena adanya fasilitas yang
bagus
12. Saya sering merasa 11. Mencari pekerjaan baru
bahwa saya harus mencari merupakan hal yang
sekolah yang lebih bonafide membuang-buang waktu bagi
saya
14. Apabila ada kesempatan 13. Menurut saya mengajar
untuk mengajar di sekolah di sekolah ini membuat saya
yang lebih bagus maka saya berkembang sehingga saya
akan keluar dari sekolah ini tidak ingin mencari pekerjaan
baru
16. Saya suka membanding- 15. Saya tidak ingin mencari
bandingkan sekolah ini pengalaman bekerja di
dengan sekolah lain sekolah lain
Definisi Teoritis:
Robbins (2006) mendefinisikan stres kerja sebagai kondisi dinamik yang didalamnya
individu menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang sangat
diinginkan. Stres kerja adalah kondisi yang muncul dari interaksi antara manusia dan
pekerjaan serta dikarakteristikkan oleh perubahan manusia yang memaksa mereka untuk
a. Pertama fisiologis, hal ini dapat dilihat pada orang yang terkena stres antara lain adalah;
sakit kepala, tidur tidak teratur, susah tidur, bangun terlalu awal, sakit punggung, gatal-
gatal pada kulit, pencernaan terganggu, tekanan darah naik, serangan jantung, keringat
berlebihan, selera makan berubah, lelah atau kehilangan daya energi dan lain-lain.
b. Kedua adalah psikologis yang mencakup; depresi, mudah menangis, hati merana, mudah
marah, panas, gelisah, cemas, rasa harga diri menurun, merasa tidak aman, mudah
bingung, meredam perasaan, komunikasi tidak efektif, lelah mental, dan kehilangan
semangat hidup.
orang lain, mudah membatalkan janji atau tidak memenuhi janji, suka mencari kesalahan
orang lain atau menyerang orang lain, terlalu membentengi atau mempertahankan diri,
Definisi Operasional:
Stres kerja adalah bentuk reaksi dari fisik, psikis maupun perilaku, reaksi fisik seperti
merasakan sakit kepala saat mengajar, tekanan darah naik saat melakukan pekerjaan dan
sebagainya, reaksi psikis seperti cemas saat pekerjaan menumpuk, merasakan bosan saat
mengajar di sekolah dan lain-lain, reaksi pada perilaku seperti kurangnya konsentrasi saat
mengajar, tidak mampu menepati janji dan mudah menyalahkan orang lain saat bekerja.
Dalam penelitian ini stres kerja akan di ukur dengan skala stres kerja yang terdiri atas
Nomor Item
No Aspek Jumlah
Favorable Unfavorable
Jumlah 12 12 24