UAS Dessi BL Silaban - Kode Etik 2021 - Susulan
UAS Dessi BL Silaban - Kode Etik 2021 - Susulan
1) Hubungan majemuk merupakan hubungan yang terjadi saat psikolog/ ilmuwan psikologi
sedang dalam peran profesionalnya dengan seseorang, dalam waktu bersamaan
menjalankan peran lain dengan orang yang sama, atau Psikolog/ ilmuwan psikologi dalam
waktu yang bersamaan memiliki hubungan dengan seseorang yang secara dekat
berhubungan dengan orang yang memiliki hubungan profesional dengan psikolog/
ilmuwan psikologi tersebut.
4) Informed consent merupakan persetujuan dari orang yang akan menjalani proses dibidang
psikologi yang meliputi penelitian pendidikan/pelatihan/asesmen dan intervensi psikologi.
Persetujuan dinyatakan dalam bentuk tertulis dan ditandatangani oleh orang yang
menjalani pemeriksaan/yang menjadi subyek penelitian dan saksi.
5) Tindakan yang termasuk dalam pelecehan seksual menurut kode etik psikologi Indonesia
yaitu berupa permintaan hubungan seks, cumbuan fisik, perilaku verbal atau non verbal
yang bersifat seksual, yang terjadi dalam kaitannya dengan kegiatan atau peran sebagai
Psikolog/Ilmuwan Psikologi. Perilaku yang dimaksud dalam pengertian ini adalah tindakan
atau perbuatan yang dianggap:
Tidak dikehendaki, tidak sopan, dapat menimbulkan sakit hati atau dapat menimbulkan
suasana tidak nyaman, rasa takut, mengandung permusuhan yang dalam hal ini Psikolog
dan/atau Ilmuwan Psikologi mengetahui atau diberitahu mengenai hal tersebut atau
Bersikap keras atau cenderung menjadi kejam atau menghina terhadap seseorang dalam
konteks tersebut,
Sepatutnya menghindari hal-hal yang secara nalar merugikan atau patut diduga dapat
merugikan pengguna layanan psikologi atau pihak lain.
6) Saya tidak setuju dengan tindakan Dewi, karena sebagai seorang psikolog Dewi telah
melanggar pasal kode etik psikologi. Dimana sebagai seorang Psikolog/ Ilmuwan Psikologi
seharusnya wajib memegang teguh rahasia yang menyangkut klien atau pengguna layanan
psikologi dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatannya.
7) Berdasarkan Kasus A&D, 3 hal yang dilanggar menurut Kode Etik Psikologi HIMPSI,
yaitu :
Pasal 13 Sikap Profesional Dewi melanggar dasar-dasar profesional, selain itu ia tidak
melindungi akibat yang merugikan sebagai dampak layanan psikologi yang diterima oleh
kliennya.
Pasal 16 Hubungan Majemuk Dewi berada dalam peran profesionalnya dengan klien
dan dalam waktu yang bersamaan menjalankan peran lain (sebagai teman/ sahabat) dengan
orang yang sama (klien).
Pasal 26 Pengungkapan Kerahasiaan Data Dewi menyampaikan semua hasil tes kepada
keluarga A.