Anda di halaman 1dari 4

NAMA TARUNA MUDA : RIZKI ANJAYA

NOTAR : 2001363
KELAS : TD 1.7
MATA KULIAH : MANAJEMEN SDM
DOSEN : Dr. UJANG CAHYONO, MM.

1. Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen paling penting agar sebuah bisnis atau
perusahaan dapat berjalan dengan baik. Tanpa adanya elemen tersebut atau kualitasnya yang
kurang baik, perusahaan akan sulit untuk berjalan dan beroperasi dengan semestinya meski
sumber daya yang lain telah terpenuhi. Untuk itu, diperlukan sebuah cara khusus dalam
memberdayakan sumber daya manusia yang ada di perusahaan tersebut.
Upaya pemberdayaan sumber daya manusia guna meningkatkan kinerja perusahaan
secara menyeluruh tersebut dikenal dengan istilah manajemen SDM. Jika diaplikasikan dengan
akurat dan bijaksana, manajemen SDM mampu memaksimalkan kinerja sebuah perusahaan
sehingga perkembangannya dapat berjalan lebih pesat lagi.
Karena perannya yang cukup penting bagi perkembangan perusahaan, memahami tentang
manajemen SDM adalah hal yang wajib dilakukan oleh para pemilik perusahaan dan karyawan
HRD.
Memang bnyk sekali alat canggih di masa sekarang, namun apa artinya jika manusianya
tidak dapat mengaplikasikannya? misalnya saja skrg teknologi menggunakan bahasa inggris, jika
sdm kita tidak mampu berbahasa inggris, lalu bagaimana menggunakannya.

2. kompetensi SDM yang ada di dalam organisasi tidaklah selalu sesuai dengan apa yang dituntut
untuk keberhasilan sebuah pekerjaan. Memang tidak dapat dipungkiri, ada juga organisasi yang
cukup beruntung karena secara tidak sengaja memiliki SDM yang kompeten.
SDM yang kompeten tersebut yaitu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap
mental dan sosial yang sangat mendukung pencapaian visi dan misi organisasi, namun seringkali
justru hal ini yang menjadi persoalan bagi organisasi.

3. Efektivitas adalah cara mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan dan efisiensi adalah cara
mengukur kehematan penggunaan sumber. Produktivitas adalah perbandingan dari beberapa
keluaran dengan beberapa masukan. Dengan adanya masukan dan keluaran yang
mempengaruhi produktivitas, rasio produktivitas bisa diperbesar dengan melakukan beberapa
cara seperti berikut :
1) Pengurangan penggunaan sumber daya untuk memperoleh jumlah hasil produksi. Hal ini
dilakukan agar sumber yang digunakan lebih irit dan terhindar pemborosan.
2) Penggunaan sumber daya yang sama untuk meraih jumlah hasil produksi yang lebih besar
dengan memanfaatkan faktor produksi secara lebih maksimal.
3) Penggunaan sumber daya yang besar untuk jumlah hasil produksi yang lebih besar lagi.
Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang sedang bertumbuh dan berkembang.
4) Pengurangan jumlah produksi yang dibarengi pengurangan jumlah sumber daya akibat
adanya penurunan penjualan atau produksi.
5) Penggunaan sumber daya untuk bisa memperoleh jumlah produksi yang lebih besar
dengan kemampuan bekerja lebih efektif dan menekan biaya atau keluaran sementara
serendah mungkin.
Dengan melakukan hal-hal seperti di atas, rasio produktivitas perusahaan akan meningkat. Agar
produktivitas perusahaan meningkat, maka perusahaan secara garis besar perlu untuk
memperhatikan tiga hal yakni :
1) Menaikkan jumlah output
2) Mengurangi tenaga kerja
3) Menambahkan tenaga kerja dan menaikkan jumlah output.

4. Proses rekrukmen atau pegawai yang gagal yaitu seperti :


1) Kebijaksanaan promosi dari dalam.
Dengan kebijaksanaan ini lowongan-lowomgan yang ada diisi oleh para pekerja yang sudah
menjadi karyawan organisasi, tentunya para pencari tenaga tidak usah lagi mencari sumber-
sumber tenaga diluar organisasi. Sehingga kemungkinan memperoleh tenaga baru dengan
pandangan baru, pendekatan baru, keahlian dan keterampilan baru sangat terbatas.
2) Kebijaksanaan tentang imbalan.
Dengan kebijaksanaan ini para pencari tenaga kerja baru hanya dapat menawarkan tingkat
penghasilan tertentu kepada para pelamar berdasarkan kebijaksanaan yang berlaku bagi
organisasi.
3) Kebijaksanaan tentang status kepegawaian.
Maksud dari kebijaksanaan ini ialah ketentuan tentang apakah para pegawai harus bekerja
penuh bagi organisasi ataukah dimungkinkan bekerja separuh waktu. Dengan kebijaksanaan
seperti ini para pencari tenaga kerja hanya mencari pelamar yang bersedia bekerja secara purna
waktu bagi organisasi yang akan memperkerjakannya.
4) Rencana sumber daya manusia.
Rencana ini memberi petunjuk tentang lowongan yang bagaimana sifatnya yang diisi dari dalam
dan lowongan yang bagaimana akan diisi melalui rekrutmen dari luar. Dengan rencana demikian
akan membatasi langkah dan tindakan para pencari tenaga kerja, mereka harus mematuhi apa
yang telah ditetapkan.
5) Kebiasaan pencari tenaga kerja
Para pencari tenaga kerja mungkin saja sudah mempunyai kebiasaan-kebiasaan tertentu. Segi
negatif dari kebiasaan, yang merupakan kendala dalam proses rekrutmen ialah kecenderungan
berbuat kesalahan yang sama terutama apabila kesalahan yang pernah dibuat tidak mempunyai
dampak negatif kuat bagi organisasi.

5. Wawancara memegang peran penting dalam proses rekrutmen karyawan baru. Para praktisi HR
( human resource) bisa melihat secara langsung kandidat yang berkualitas maupun kandidat
karyawan yang berpotensi membawa dampak negatif bagi perusahaan.
Namun, seorang HRD Recruitment tidak semuanya berpengalaman untuk mengidentifikasi
setiap tanda-tanda mengenai calon karyawan yang akan membawa energi negatif ke dalam
perusahaan.

Untuk itulah para HRD harus lebih selektif dalam mencari, menemukan, serta menetapkan calon
karyawan dengan karakteristik yang positif.

6. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. Dan juga jabatan
administrasi merupakan jabatan pelaksana, bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
jabatan Administrasi terdiri dari:
a. Jabatan Administrator
b. Jabatan administrator bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
c. Jabatan pengawas
d. Jabatan pengawas bertanggung jawab mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh pejabat pelaksana.
e. Jabatan pelaksana
Jabatan pelaksana bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta
administrasi pemerintahan dan pembangunan.

7. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam


rangka pembentukan wawasan kebangsaan, keperibadian dan etika PNS, disamping
pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan
budaya kerja organisasi agar mampu melakasanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat.
Dalam pelatihan ini peserta atau calon PNS (CPNS) diberikan beberapa mata pelatihan (lima
mata diklat yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik , Komitmen mutu, dan Anti korupsi)
disebut dengan istilah ANEKA yang sangat relevan dengan permasalahan dan keluhan
masyarakat .
Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, mempunyai
kompetensi dan dapat berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, mampu bersikap
dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat dengan cara mendorong PNS untuk dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang dikenal dengan istilah ANEKA dalam melaksanakan
tugas ditempat mereka masing-masing yaitu :
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika publik
4. Komitmen mutu
5. Anti korupsi

Anda mungkin juga menyukai