Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL

Dosen pembimping :

Heti Aprilin, S.Kep., Ns

Disusun Oleh :

Grasela ( 0119023 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGU ILMU KEPERAWATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO 2021
A. PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien

Nama Pasien : Ny. P

Umur : 27 Tahun

Agama : Katholik

Pendidikan : SMA

Status : Menikah

Pekerjaan : IRT

Alamat : Bauatok 01/01 Nusa Tenggara Timur

Tanggal masuk : 20-06-2021

Tanggal pengkajian : 21-06-2021

Dx medis : P2-2 PP Spt + PE

Keluhan utama : nyeri di area jahitan

Nama suami :Tn .A

Umur : 28 thn

Agama : katholik

Pendidikan : SMA

Status : Menikah

Pekerjaan : swasta

Alamat : Bauatok 01/01 Nusa Tenggara Timur

2. Riwayat kesehatan sekarang


Pada tanggal 20-06-2021 jam 15.00 pasien merasa perutnya kencang- kencang pasien
periksa di bidan setelah di bidan pasien di cek pembukaan, tekanan darah tinggi,
setelah itu pasien di rujuk ke RSUD pada pukul 22.09. Di IGD pasien merasa
perutnya kenceng- kenceng dang ingin mengejan setelah itu pasien di bawah ke ruang
bersalin, pasien melahirkan anak ke dua pada jam 23.05. pada saat di kaji pasien
mengeluh nyeri karena luka jahitan di jalan lahir , nyeri cenut-cenut seperti diiris-iris,
nyeri pada jalan lahir, skala nyeri 3, setiap bergerak dan mengeluarkan sedikit darah

3. Riwayat Keperawatan

Riwayat obstetri

a. Riwayat menstruasi

Minarche : umur 12 tahun

siklus : 30 hari, teratur

Banyaknya : 60 cc dengan menganti 3x pembalut dalam 24 jam lamanya : 7 hari

HPHT : 7-09-2020

b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

G2 P2

Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak

Umur Las Hidu


UMU Penyul Penol Penyul Infe Perda Jeni
No Kehamil Jenis eras bb pj p/
R it ong it k si r ahan s mati
an i

1. 5 thn 39 - - Bida - - - - L 270 5 Hidu


minggu n 0 0 p

2. 1 hari - - - - - - L
39 lebih Bida 250 4 Hidu
10 hari n 0 8 p

Riwayat keluarga berencana

pasien mengatakan tidak menggunakan KB

4. Kebutuhan dasar khusus


1. Pola nutrisi

• Frekuensi makan

Saat setelah melahirkan : makan 3x/ hari dengan porsi rumah sakit, makan tidak habis

• Frekuensi minum

Saat setelah melahirkan : ± 1000 ml

Makanan yang tidak disukai/ alergi/ pantangan : pasien mengatakan tidak ada alergi

2. Pola eliminasi

• BAK

Setelah melahirkan : 500 cc, dengan menggunakan kateter urin

Keluhan saat BAK : tidak ada keluhan

• BAB

Setelah melahirkan : belum BAB

3. Pola personal hygine

• Mandi

Setelah melahirkan : pasien hanya di seka di bantu perawat

• Oral hygine

Setelah melahirkan : pasien belum mengosok gigi

• Cuci rambut

Setelah melahirkan : pasien belum mencuci rambut

4. Pola istirahat dan tidur

Setelah melahirkan : lama tidur 5 jam sering terbangun

5. Pola aktifitas dan latihan

Setelah melahirkan : pasien hanya berbaring di tempat tidur

5. Data Penunjang

Pemeriksaan Metode Hasil Nilai rujukan Satuan


Hematologi
Darah lengkap
WBC Flowcymetr 36.51 4.50-11.50 10^3/uL
RBC i 3.9 4.2-6.1 10^6/uL
HGB 6.4 12.3-15.3 g/dL
HCT 23.9 37.0-52.0 %
PLT Cell counter 224 154-386 10^3/uL
MCV Cell counter 60.8 79.0-99.0 Fl
MCH Cell counter 16.3 27.0-31.0 pg
MCHC Cell counter 26.8 33.0-37.0 g/dL
RDW-SD Cell counter 47.8 35.0-47.0 fl
RDW-CV 23.3 11.5-14.5 %
PDW - 9.0-17.0 fl
MPV - 9.0-13.0 fl
P-LCR - 13.0-43.0 %
PCT - 0.2-0.4 %
EO% 0.10 0.00-3.00 %
BASO% 0.20 0.00-1.00 %
NEUT% 91.8 50.0-70.0 %
LYMPH% 2.7 25.0-40.0 %
MONO% 5.2 2.0-8.0 %
EO 0.02 10^3/uL
BASO 0.08 10^3/uL
MONO 1.91 10^3/uL
NEUT 33.5 2.0-7.7 10^3/uL
LYMPH 1.0 0.8-4.0 10^3/uL
KIMIA
Kimia Klinik
Gula darah sewaktu 81 45-140 mg/dL
BUN Hexokinase 10.3 8.0-18.0 mg/dL
Creatinin Kinetik UV 1.5 0.5-0.8 mg/dL
Albumin Jaffe UV 3.2 3.4-4.8 g/dL
SGOT BCG Plus 34 0-35 U/L
IFCC

Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : lemah

Kesadaran : composmentis ,GCS : E4 V5 M6

Tanda - tanda Vital

Tekanan darah : 149/ 94 mmHg

Nadi : 80 x/ menit, terabah lemah


Respirasi : 20x/menit

Suhu : 36,5 °C

Berat badan : 58 kg

Tinggi badan : 142 cm

Kepala : simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan

Mata : simetris kanan kiri, konjungtiva anemis

Hidung : bersih tidak ada polip

Wajah : tampak meringis kesakitan, pasien tampak gelisah

Gigi : tidak ada caries

tidak ada gigi palsu

Telinga : bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi

tidak ada OMA atau OMP

Mulut : mukosa kering

Leher : tidak ada pembesaran kelenjat tyroid, tidak ada nyeri tekan

Dada

Dada : bentuk simetris

Puting susu : menonjol tidak terdapa luka, lecet

Areola mame : hiperpigmentasi

Pernafasan : RR: 20x/menit

tidak ada pernafasan cuping hidung

Jalan nafas : paten

Suara nafas : vesikuler ,tidak menggunakan otot bantu nafas

Abdomen

terdapat striae warna putih, linea +,tidak ada bekas luka oprasi

TFU : 2 jari di bawah pusat


Kontraksi uterus : baik, keras

Pemeriksaan genetalia

Terdapat luka jahitan tindakan episiotomy, luka jahitan kering, luka bersih, tidak ada tanda
kemerahan, tidak bernanah, tidak bengkak, tidak panas, tidak ada perubahan fungsi, terdapat
lokea rubra

Ekstermitas

Turgor kulit : CRT <2 detik

Warna kulit : sawo mateng

Odema : terdapat odem di kaki .

Varises : tidak ada varises

Akral : hangat

Penatalaksanaan dan terapi

Inf RL 500 cc (15 tpm)

Gastrul 2 tab (supp)

Cefazolin 2 gr (Drip)

SF 1 tab (supp)

Asam mefenamat 1 tab ( Supp)

A. Analisa Data

No Data penunjang Etiologi Masalah


1 Ds : Nyeri setelah melahirkan Nyeri akut
- Pasien mengatakan
nyeri karena luka jahitan
di jalan lahir
- - nyeri cenut – cenut
seperti di iris – iris
- Skala nyeri 3
P : nyeri karena tindakan
episotomy pada perenium
Q : seperti ditusuk –tusuk
R : didaerah genetalia
S : skala nyeri 3
T : nyeri dirasakan
saat darah keluar dari
jalan lahir dan ketika
mengejan ,nyeri hilang
saat darah tidak keluar ,
tidak mengejan dan
tidak banyak bergerak
Do :
Pasien setiap bergerak
mengeluarkan darah

Ds : - Kurang perawatan Defisit perawatan diri

Do :
- pasien hanya diseka Invasi bakteri, daya tahan
dibantu perawat tubuh turun
- pasien belum
menggosok gigi
- pasien belum mencuci Kelemahan umum
rambut
- Setelah melahirkan :
lama tidur 5 jam sering Intoleransi aktivitas
terbangun

Intoleransi aktifitas

Defisit perawatan diri

B. diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat
dan berintensitas ringan hingga berat dan kosntan
1.
INTERVERENSI

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Interverensi keperawatan


hasil
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Observasi
dengan pengalaman tindakan 1x24 jam 1. Identifikasi kesiapan dan
sensorik atau emosional diharapkan kondisi kemampuan menerima
yang berkaitan dengan sejak bayi dilahirkan informasi Termpeutik
kerusakan jaringan sampai 6 minggu 2. Sediakan materi dan media
aktual atau fungsional berikutnya diserai pendidikan kesehalan
dengan onset mendadak dengan pulihnya 3. Jadwalkan pendidikan
atau lambat dan kembali organ – kesehatan sesuai kesepakatan
berintensitas ringan organ yang berkaitan 4. Berikan kesempatan untuk
hingga berat dan kosntan dan kandungan yang bertanya
mengalami Edukasi
perubahan 1. Jelaskan penyebab, periode,
( L.07062 ) dan strategi meredakan nyeri -
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
2. Anjurkan menggunakan
anaigetik secara tepat
3. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
( I.12391 )
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan Observasi
berhubungan dengan tindakan keperawatan 1.identifikasi kebiasaan
tidak mampu melakukan 1x24 jam aktifitas perawatan diri sesuai
atau menyelesaikan mengharapkan uasia
aktifitas perawatan diri perawatan diri 2. monitor tingkat kemandirian
meningkat 3. identifikasi kebutuhan alat
bantu kebersihan diri
berpakaian berhias, dan makan
Teraupetik
1.sediakan lingkungan yang
teraupetik
2. siapkan keperluan pribadi
3. damping dalam melakukan
perawatan diri sampai madiri
4. fasilitasi untuk menerima
keadaan ketergantungan
5. jadwalkan rutinitas
perawatan diri
Edukasi
1.anjurkan melakukan
perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
Daftar pustaka

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran


Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi


Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI

Anda mungkin juga menyukai