Anda di halaman 1dari 23

RESUME KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA TUMOR COLON

PADA Ny.K DI RUANGAN BAJI KAMASE


RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

OLEH :
Muh.Hijaz

20.04.023

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2020/2021
RESUME KEPERAWATAN

A. Identitas Pasien
Nama : Ny.”K”
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
TTL : sinjai, 11-April-1976
Riwayat Kesehatan Sebelumnya :Pasien mengatakan pernah dioperasi di bagian
perut karna tumor abdomen di rs.Ibnu sina 7 bulan
yang lalu
Status Perkawinan : menikah
Suku : bugisr
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT
Tgl Masuk RS : 06-Juni-2021
No RM : 392982
Diagnosa Medis : Tumor saekum
B. Keluhan Utama : Nyeri perut
C. Riwayat penyakit sekarang :
Saat pengkajian pada tanggal 07 Juni 2021, didapatkan data :
nyeri perut dialami sejak 1 bulani yang lalu, nyeri terutama di kuadran kanan abdomen.
Pasien juga mengeluhkan perut cepat membesar dalam 1 bulan terakhir (mei 2021).
Pasien riwayat tumor abdomen 7 bulan yang lalu bulan November 2020

D. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum : Baik

2. Tingkat kesadaran : Compos mentis

3. Tanda-tanda vital
- TD : 110/80 mmHg

- Suhu : 36oC

- Nadi : 88x/m

- Pernapasan : 20x/m

- Tinggi Badan : 158 Cm

- BB sebelum sakit : 60 Kg

- BB Saat sakit : 50 Kg

- IMT : 26,10 (Berat badan lebih)

4. Kepala
 Inspeksi : bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, kulit kepala tampak bersih
dan tidak ada ketombe
 Palpasi : tidak teraba adanya massa, dan tidak terdapat nyeri tekan

5. Mata
 Inspeksi : kelopak mata simetris, konjungtiva nampak anemis, sklera putih,
kedua pupil isokor, refleks cahaya (+), tidak tampak adanya sekret, fungsi
penglihatan baik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan (kacamata)
 Palpasi : Tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan

6. Hidung

 Inspeksi : hidung tampak bersih, simetris antara septum kiri dan kanan,tidak
tampak adanya mukus/sekret,

 Palpasi : tidak teraba adanya nyeri tekan

7. Telinga

 Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya serumen, fungsi
pendengaran baik

 Palpasi : tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan

8. Mulut
 Inspeksi : Mukosa bibir kering, tampak pecah-pecah, tidak ada stomatitis, tidak
ada caries gigi, warna lidah merah muda,

9. Leher
 Inspeksi : tidak ada jaringan parut, tidak ada distensi vena jugularis
 Palpasi : tidak terjadi pembesaran kelenjar limfe, tidak terjadi pembesaran
kelenjar tiroid, nadi karotis teraba, tidak ada nyeri tekan

10. Dada

- Inspeksi : Dinding dada tampak simetris, frekuensi nafas 20x/m

- Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak terdapat nyeri tekan, taktil
fremitus sama antara kiri dan kanan

- Perkusi : Sonor

- Auskultasi : Tidak terdapat bunyi nafas tambahan.

11. Abdomen

- Tampak adanya bekas operasi abdomen dan ada nyeri tekan.

12. Ekstremitas

ekstremitas atas dextra (siku) post op imobilisasi pada ekstremitas bawah dextra
pelvis terasa nyeri akibat jatuh tidak terdapat memar ataupun luka

13. Genitalia

Tidak terpasng kateter

14. Aktivitas sehari-hari

Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Selera makan Baik Baik


2. Menu makan Ikan, Telur, nasi dan Bubur
sayur
3. Frekwensi makan 3 x sehari 2 x sehari, 1/3 Porsi
4. Makanan yang disukai - -
5. Makanan Pantangan - -
6. Pembatasan Pola makan - -
7. Cara makan Makan sendiri Makan sendiri
8. Ritual saat makan Berdoa Berdoa

Cairan

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Jenis minuman Air Mineral dan kopi Air mineral


2. Frekwensi minum 2500-3000cc 1500-2500cc
3. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Eliminasi BAB & BAK

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Tempat pembuangan Toilet Toilet


2. Frekwensi (Waktu) Tidak teratur 1-2x/hari
3. Konsistensi Lunak Pasien mengatakan
sudah 2 hari belum
BAB.
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

Istirahat Tidur

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Jam tidur
Siang Jarang tidur ± 2 jam
Malam ± 10 jam ± 8 jam
2. Pola tidur Baik Tidak teratur
3. Kebiasaan sebelum tidur Main HP -
4. Kesulitan tidur Tidak ada sering terbangun
karena sakit pada area
post op

Personal Hyigine

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Mandi
a. Cara Mandi sendiri waslap
b. Frekuensi
2 x sehari 1x/hari

1. Cuci rambut Setiap kali mandi -


2. Gunting kuku 1 x seminggu -
3. Gosok gigi
2-3 x sehari 1 x sehari

Aktivitas/mobilitas Fisik

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Kegiatan sehari-hari Bekerja Hanya berbaring


2. Pengaturan jadwal ditempat tidur
harian Ya Tidak ada
3. Penggunaan alat bantu
aktivitas Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan pergerakan
tubuh Tidak ada Aktivitas
termobilisasi dan
dalam perawatan
E. Pemeriksaan penunjang
Nama : Ny “K” Tanggal : 05-06-2021
Tanggal Lahir : 01-01-1975 Ruangan : Baji Kamase
Nomor RM : 392982 Diagnosa : communie fracture right
radial heal

Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan

Darah Rutin
WBC 6.36 4.11-11.30 10˄3/uL
RBC 4.99 0.6-3.5 10˄6/uL
HGB 14.4 14.0-17.5 ɡ/dL
HCT 43.3 41.5-50.4 %
MCV 86.8 80.0-96.1 fL
MCH 28.9 27.5-33.2 pg
MCHC 33.3 33.4-35.5 ɡ/dL
PLT 297 172-145 10˄3/uL
RDW-SD 40.0 37.0-54.0 fL
RDW-CV 12.4 11.6-14.6 %
PDW 9.1 9.0-17.0 fL
MVP 9.1 9.0-13.0 fL
P-LCR 17.0 13.0-43.0 %
PCT 0.27 0.17-0.35 %
˄
NEUT 3.38 1.80-7.70 10 3/uL
LYMPH 1.90 1.00-4.80 10˄3/uL
MONO 1.01 0.00-0.80 10˄3/uL
EO 0.06 0.00-0.60 10˄3/uL
BASO 0.01 0.00-7.00 10˄3/uL
HG 0.02 0.00-99.99 10˄3/uL
RET 0.06 0.00-100.0 %
IRF 4.1 0.00-100.0 %
LFR 95.9 0.00-100.0 %
MFR 4.1 0.00-100.0 %
HFR 0.0 0.00-100.0 %
RET-He 30.3 0.00-99.9 Pg
IPF 2.9 0.00-99.9 %
˄
RBC-BF 10 3/uL
RBC-BF 10˄3/uL
MN 10˄3/uL
PMN 10˄3/uL
TC-BF# 10˄3/uL
WBC IP Message
Monocytosis

Tanggal Pemeriksaan : 05-06-2021

Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Hematologi
Clotting Time (CT) 5 menit <10 Menit
Bledding Time (BT) 2 menit 30 detik <5 Menit

Tanggal pemeriksaan : 05-06-2021

Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Kimia Darah
SGOT 22 6-30 IU/dL
SGPT 33 7-32 IU/Dl
Ureum 18 <50 mg/dL
Kreatinin 0.94 L:0.7-1.1, P:0.6-0.9 mg/dL
Glukosa Darah Sewaktu 126 <200 mg/dL

F. Pemeriksaan Diagnostik
Dilakukan pemeriksaan kolonoskopi pada tangal 8.6.2021 dan didapatkan hasil :
- Rectum : tampak massa rektum polipoid dan skirus, vaskular mudah berdarah
pada 10 cm dari anal verge hingga ke proximal rektum.
- Dilakukan biopsi
- Scope tidak dapat dilanjutkan
- Kesimpulan : Tumor rectum 1/3 medial stenotik suspek malignansi
G. Terapi Medis
a. infus RL 20 tpm
b. omeprazole 40 mg /24 jam
c. Ceftriaxone 1g/12 jam (iv)
d. Ketorolac 3g/8jam (iv)
e. Ranitidine 3g/12 jam (iv)

H. Klasifikasi Data

Data Subjektif Data Objektif


1. pasien mengatakan 1. Klien tampak lemas
P : Nyeri di rasakan saat ada 2. Tampak pada siku klien terverban
pergerakan tenaga 3. Klien tampak meringis sesekali dan
Q : Nyeri yang dirasakan seperti memegang sikunya
teriris-iris 4. Pasien tampak terpasang infus RL
R : Siku kanan 24 tpm
S : Skala nyeri 7/10, NRS 5. Tampak klien dibantu beraktivitas
T : Nyeri yang dirasakan hilang oleh keluarga
timbul 6. 3 5
2. pasien mengatakan sering pusing 4 5
3. pasien mengatakan nyeri pada siku 7. TD : 110/70mmHg
kanan post oprasi N : 88x/m
4. pasien mengatakan ekstremitas atas P : 20x/m
dan bawah dextra agak sulit di S : 38,7oC
gerakkan
5. keluarga klien mengatakan klien
sering kesakitan dan memegang
sikunya

I. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


Data Subjektif : Trauma langsung Nyeri Akut
1. pasien mengatakan
fraktur
P : Nyeri di rasakan saat ada
pergeseran fragmen tulang
pergerakan tenaga
Q : Nyeri yang dirasakan Nyeri akut
seperti teriris-iris
R : Siku kanan
S : Skala nyeri 7/10, NRS
T : Nyeri yang dirasakan
hilang timbul
2. pasien mengatakan nyeri
pada siku kanan post oprasi
3. pasien mengatakan
ekstremitas atas dan bawah
dextra agak sulit di gerakkan
4. keluarga klien mengatakan
klien sering kesakitan dan
memegang sikunya
Data Objektif :
1. Tampak pada siku klien
terverban
2. Klien tampak meringis
sesekali dan memegang
sikunya
3. TD : 110/70mmHg
N : 88x/m
P : 20x/m
S : 38,7oC

Data Subjektif : Infeksi atau cedera jaringan Hipertermi


-
Data Objektif : Inflamasi
S : 38,7oC
Akumulasi monosit,
makrofag, sel T helper dan
fibrobias

Pelepasan pirogen endogen


(sitolin)

Merangsang saraf vagus

Sinyal mencapai sistem saraf


pusat

Pembentukan prostaglandin
otak

Merangsang hipotalamus
menngkatkan titik patokan
suhu

Menggigil, meningkatkan
suhu basal

Hipertermi

Data Subjektif : Trauma langsung Gangguan


1. pasien mengatakan sering mobilitas fisik
fraktur
pusing
2. pasien mengatakan nyeri Diskontinuitas tulang

pada siku kanan post oprasi


3. pasien mengatakan Deformitas

ekstremitas atas dan bawah Gangguan fungsi


dextra agak sulit di gerakkan
Gangguan mobilitas
4. keluarga klien mengatakan fisik
klien sering kesakitan dan
memegang sikunya
Data Objektif :
1. Tampak klien dibantu
beraktivitas oleh keluarga
2. 3 5
4 5

J. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (Prosedur Operasi)
2. Hipertermi b.d proses penyakit
3. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot

K. Intervensi

No Data Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri
agen pencedera keperawatan selama 3x24 Observasi
fisik (Prosedur jam diharapkan 1. Identifikasi lokasi,
operasi) penyembuhan luka karakteristik, durasi,
meningkat dengan kriteria frekuensi, kualitas,
hasil : intensitas nyeri
- Nyeri dari 1 meningkat 2. Identifikasi skala nyeri
jadi menurun 3. Identifikasi respons nyeri
- Infeksi dari 3 (sedang) non verbal
menjadi menurun 4. Identifikasi faktor yang
- Bau tidak sedap memperberat dan
menjadi menurun memperingan nyeri
- Peradangan luka 5. Monitor efek samping
menjadi menurun penggunaan analgetik
- Edema pada sisi luka Terapeutik
menurun 1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
3. Fasiltasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

2 Hipertermi b.d Setelah dilakukan tindakan Regulasi Temperatur


proses penyakit keperawatan selama 2x8 Observasi
jam diharapkan Status 1. Identifikasi penyebab
cairan membaik dengan hipertermia
kriteria hasil : 2. Monitor suhu tubuh
1. Menggigil dari 3. Monitor kadar elektrolit
meningkat menjadi 4. Monitor haluaran urine
menurun 5. Monitor komplikasi akibat
2. pucat dari meningkat hipertermia
menjadi menurun Terapeutik
3. Perasaan lemah dari 1. Sediakan lingkungan yang
meningkat menjadi dingin
menurun 2. Longgarkan atau lepaskan
4. Keluhan haus dari oakaian
meningkat menjadi 3. Basahi dan kipasi
menurun permukaan tubuh
5. Suhu Tubuh dari 4. Berikan cairan oral
memburuk menjadi Edukasi
membaik 1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan mobilisasi
mobilitas fisik diharapkan eliminasi fekal Observasi
b.d penurunan membaik dengan indikator : 1. Identifikasi adanya nyeri atau
kekuatan otot 1. Kekuatan otot keluhan fisik lainnya
meningkat 2. Monitor frekuensi jantung dan
2. Rentang gerak ROM tekanan darah sebelum
meningkat memulai mobilisasi
3. Gerakan terbatas 3. Monitor kondisi umum selama
menurun melakukan mobilisasi
4. Kelemahan fisik Terapeutik
menurun 1. Fasilitas aktivitas dengan alat
bantu
2. Libatkan keluarga dalam
untuk membantu pasien dalam
melakukan meningkatkan
pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
2. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan
L. Implementasi

Hari,Tanggal/
NO Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jam
1 Nyeri akut b.d agen Rabu 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Rabu, 09-06-2021
09-Juni-2021 14.35
pencedera fisik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
13.00 S : Tn.R mengatakan
(Prosedur Operasi) nyeri
Nyerinya sudah mulai
Hasil : Tn.R mengatakan nyeri pada siku kanan
berkurang
post operasi, nyeri yang dirasakan seperti teriris-
O : Skala Nyeri 7 (Berat)
iris dan nyerinya bersifat hilang timbul.
menurun menjadi skala 6
13.15 2. Mengidentifikasi skala nyeri
(sedang)
menggunakan Numeric Rating Scale
A : Masalah Nyeri belum
(NRS)
teratasi
Hasil : Skala Nyeri Berat 7/10
13.22 P : Lanjutkan Intervensi
3. Mengidentifikasi faktor yang
1. Identifikasi lokasi,
memperberat dan memperingan nyeri
karakteristik, durasi,
Hasil : Nyeri yang dirasakan bertambah berat
frekuensi, kualitas,
saat ada pergerakan tenaga
13.25 intensitas nyeri
4. Mengajarkan teknik Nafas dalam, dengan
2. Identifikasi skala
cara menyuruh pasien tarik nafas yang
nyeri
dalam melalui hidung selama 5-10 detik
3. Identifikasi faktor
kemudian menghembuskan nafas melalui
yang memperberat
mulut secara perlahan-lahan. Lalu ulangi
dan memperingan
3-4 kali.
Hasil : pasien mengatakan nyerinya berkurang nyeri
setelah dilakukan teknik napas dalam 4. Aajarkan teknik
13.30 5. Mengkolaborasikan pemberian Ketorolac nonfarmakologis
3g/IV untuk mengurangi
Hasil : Nyerinya berkurang dari skala 7 menjadi nyeri
6 5. Kolaborasi pemberian
analgetik

2 Hipertermi b.d proses Rabu 1. Memonitor suhu tubuh Rabu, 09-Juni-2021


09-Juni-2021 15.00
penyakit Hasil : S : 38,7oC
13.00 S : Pasien mengatakan
13.15 2. Melonggarkan atau melepaskan pakaian
demamnya naik turun
Hasil : Pasien memakai pakaian yang tipis dan
O : Pasien tampak menggigil
dapat menyerap keringat
S : 38,7oC
13.22
3. Memberikan cairan oral
A : Masalah hipertermi belum
Hasil : Pasien minum air mieral 1500-2500cc
tertasi
13.25
4. Menganjurkan tirah baring
P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : Pasien melakukan tirah baring
1. Memonitor suhu
13.30
5. Melakukan kolaborasi pemberian cairan
tubuh
dan elektrolit intravena, jika
2. Melonggarkan atau
perluKolaborasi
melepaskan pakaian
Hasil : pemberian cairan PCT 10 mg/mL
3. Memberikan cairan
oral
4. Menganjurkan tirah
baring
5. Melakukan kolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intravena,
jika perluKolaborasi

3 Gangguan mobilitas Rabu 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau Rabu, 09-Juni-2021


09-Juni-2021
fisik b.d penurunan keluhan fisik lainnya
07.00 08.15
kekuatan otot Hasil : Pasien mengeluh nyeri pada siku kanan S :
post operasi Pasien mengatakan masih
07.15 2. Memonitor frekuensi jantung dan nyeri dan belum mampu
tekanan darah sebelum memulai dalam melakukan aktifitas
mobilisasi ringan
Hasil : TD : 110/70mmHg O:
N : 88x/m Pasien tampak lemas
P : 20x/m A:
07.18
S : 38,7oC Masalah gangguan mobilitas
3. Memonitor kondisi umum selama fisik belum teratasi
melakukan mobilisasi P:
Hasil : Pasien mengatakan merasa lemah dalam Lanjutkan intervensi
07.22
melakukan mobilisasi 1. Mengidentifikasi
4. Melibatkan keluarga dalam untuk adanya nyeri atau
membantu pasien dalam melakukan keluhan fisik lainnya
meningkatkan pergerakan 2. Memonitor frekuensi
Hasil : Keluarga pasien membantu dalam jantung dan tekanan
melakukan aktivitas ringan (Ganti baju, duduk darah sebelum memulai
07.30
dari tempat tidur dll) mobilisasi
5. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang 3. Memonitor kondisi
harus dilakukan umum selama
Hasil : Pasien belum mampu melakukan aktifitas melakukan mobilisasi
ringan secara mandiri (Makan) 4. Melibatkan keluarga
dalam untuk membantu
pasien dalam
melakukan
meningkatkan
pergerakan
5. Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan

4 Nyeri akut b.d agen Kamis 1. Mengidentifikasi lokasi,


karakteristik, Kamis, 10-06-2021
10-Juni-2021 12.35
pencedera fisik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
07.30 S : Tn.R mengatakan
(Prosedur Operasi) nyeri
Nyerinya sudah mulai
Hasil : Tn.R mengatakan masih nyeri pada siku
berkurang
kanan post operasi, nyeri yang dirasakan seperti
teriris-iris dan nyerinya bersifat hilang timbul. O : Skala Nyeri 6 (Sedang)
07.45
2. Mengidentifikasi skala nyeri menurun menjadi skala 3
menggunakan Numeric Rating Scale (sedang)
(NRS) A : Masalah Nyeri
Hasil : Skala Nyeri Berat 6/10 mulaiteratasi
07.48
3. Mengidentifikasi faktor yang P : Pertahankan Intervensi
memperberat dan memperingan nyeri 1. Identifikasi lokasi,
Hasil : Nyeri yang dirasakan bertambah berat karakteristik, durasi,
saat ada pergerakan tenaga frekuensi, kualitas,
07.55
4. Mengajarkan teknik Nafas dalam, dengan intensitas nyeri
cara menyuruh pasien tarik nafas yang 2. Identifikasi skala
dalam melalui hidung selama 5-10 detik nyeri
kemudian menghembuskan nafas melalui 3. Identifikasi faktor
mulut secara perlahan-lahan. Lalu ulangi yang memperberat
3-4 kali. dan memperingan
Hasil : pasien mengatakan nyerinya berkurang nyeri
setelah dilakukan teknik napas dalam 4. Aajarkan teknik
06.10
5. Mengkolaborasikan pemberian Ketorolac nonfarmakologis
3g/IV untuk mengurangi
Hasil : Nyerinya berkurang dari skala 6 menjadi nyeri
3 5. Kolaborasi pemberian
analgetik
5 Hipertermi b.d proses Kamis 1. Memonitor suhu tubuh Kamis, 10-Juni-2021
10-Juni-2021 o 15.00
penyakit Hasil : S : 37,0 C
13.00 S : Pasien mengatakan
13.15 2. Melonggarkan atau melepaskan pakaian
demamnya sudah turun
Hasil : Pasien memakai pakaian yang tipis dan
O : Pasien tampak menggigil
dapat menyerap keringat
S : 37,0oC
13.22
3. Memberikan cairan oral
A : Masalah hipertermi tertasi
Hasil : Pasien minum air mieral 1500-2500cc
P : Hetikan Intervensi
13.25
4. Menganjurkan tirah baring
Hasil : Pasien melakukan tirah baring
13.30
5. Melakukan kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena, jika
perluKolaborasi
Hasil : terpasang cairan RL 20tpm

6 Gangguan mobilitas Kamis 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau Kamis, 10-Juni-2021


10-Juni-2021
fisik b.d penurunan keluhan fisik lainnya
07.00 08.15
kekuatan otot Hasil : Pasien mengeluh nyeri pada siku kanan S :
post operasi Pasien mengatakan masih
2. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan nyeri dan belum mampu
07.15
darah sebelum memulai mobilisasi dalam melakukan aktifitas
Hasil : TD : 110/70mmHg ringan
N : 80x/m O:
P : 20x/m Pasien tampak sudah tampak
S : 37,0oC lebih baik
07.18
3. Memonitor kondisi umum selama A :
melakukan mobilisasi Masalah gangguan mobilitas
Hasil : Pasien mengatakan merasa lemah dalam fisik mulai teratasi
melakukan mobilisasi P:
07.22
4. Melibatkan keluarga dalam untuk Pertahankan intervensi
membantu pasien dalam melakukan 1. Mengidentifikasi
meningkatkan pergerakan adanya nyeri atau
Hasil : Keluarga pasien membantu dalam keluhan fisik lainnya
melakukan aktivitas ringan (Ganti baju, duduk 2. Memonitor frekuensi
dari tempat tidur dll) jantung dan tekanan
07.30
5. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang darah sebelum
harus dilakukan memulai mobilisasi
Hasil : Pasien belum mampu melakukan aktifitas 3. Memonitor kondisi
ringan secara mandiri (Makan) umum selama
melakukan mobilisasi
4. Melibatkan keluarga
dalam untuk
membantu pasien
dalam melakukan
meningkatkan
pergerakan
5. Mengajarkan
mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan

Anda mungkin juga menyukai