A ” DENGAN GANGGUAN
SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI DENGUE HAEMORRHAGIC
FEVER (DHF) DI RUANG PERAWATAN MAMMINASA BAJI RSUD
LABUANG BAJI MAKASSAR
M.HIJAZ
20 04 023
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
TTL : Makassar, 29 Desember 1981
Riwayat Kesehatan sebelumnya : Belum pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya
Status.Perkawinan : Kawin
Suku : Makassar
Pendidikan : Magister
Pekerjaan : PNS
Tgl. Masuk RS : 17 Mei 2021
No. RM : 39 25 85
Data Objektif
a. Pasien tampak meringis
b. Pasien tampak lemah
c. Pasien tampak sulit tidur
d. Frekuensi nadi pasien meningkat
90x/i
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (DHF)
F. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa
No Luaran Keperawatan Intervensi
Keperawatan
1 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia
berhubungan keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi penyebab
dengan dehidrasi jam diharapkan hipertermia (mis.
termoregulasi pasien dehidrasi, terpapar
membaik dengan kriteria lingkungan panas,
hasil: penggunaan incubator)
1. Suhu tubuh dari 2. Monitor suhu tubuh
memburuk menjadi 3. Monitor haluaran urine
membaik 4. Berikan cairan oral
2. Suhu kulit dari 5. Lakukan pendinginan
memburuk menjadi eksternal (mis. selimut
membaik hipotermia atau kompres
3. Pucat dari meningkat dingin pada dahi, leher,
menjadi menurun dada, abdomen, aksila)
6. Anjurkan tirah baring
7. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
Manajemen Cairan
8. Monitor status hidrasi
(mis. frekuensi nadi,
kekuatan nadi, akral,
pengisian kapiler,
kelembapan mukosa,
turgor kulit, tekanan
darah)
9. Berikan asupan cairan,
sesuai kebutuhan
2 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
berhubungan keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi lokasi,
dengan agen jam diharapkan tingkat karakteristik, durasi,
pencedera nyeri pasien menurun frekuensi, kualitas,
fisiologis (DHF) dengan kriteria hasil: intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri dari 2. Identifikasi skala nyeri
cukup meningkat 3. Identifikasi respons nyeri
menjadi menurun non verbal
2. Meringis dari cukup 4. Identifikasi factor yang
meningkat menjadi memperberat dan
menurun memperingan nyeri
3. Kesulitan tidur dari 5. Identifikasi pengaruh
sedang menjadi nyeri terhadap kualitas
menurun hidup
4. Nafsu makan dari 6. Monitor efek samping
sedang menjadi penggunaan analgetik
membaik 7. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
8. Fasilitasi istirahat tidur
9. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
10. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
11. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN