Anda di halaman 1dari 11
BUPATI LAMPUNG TIMUR INSTRUKSI BUPATI LAMPUNG TIMUR NOMOR : 360/208 /31-SK/VI/2021 TENTANG PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT BERBASIS MIKRO DAN MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI TINGKAT DESA UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 Menyikapi situasi dan kondisi kehidupan masyarakat beberapa waktu terakhir dan sesuai dengan Instruksi Gubernur Lampung Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di tingkat Desa dan Kelurahan, serta sesuai dengan hasil rapat koordinasi Pemerintah Kabupaten Lampung Timur bersama Forkopimda pada tanggal 06 Juli 2021, maka diinstruksikan: Forkopimda Kabupaten Lampung Timur Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kepala Lembaga Vertikal Kabupaten Lampung Timur Camat Se-Kabupaten Lampung Timur Kepala Desa Se-Kabupaten Lampung Timur Kepala Dusun/RT Pimpinan Perusahaan Pimpinan Lembaga Keagamaan 9. Ketua FKUB 10. Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan 11. Pelaku Usaha 12. Masyarakat Kepada SNOT POE Untuk ; KESATU : Melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan _—Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro selanjutnya disebut PPKM Mikro sampai dengan tingkat Rukun Tetangga (RT)/ Rukun Warga (RW) yang berpotensi menimbulkan penularan COVID-19 dengan ketentuan sebagai berikut: a. PPKM Mikro dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria zonasi pengendalian wilayah hingga tingkat RT dengan kriteria sebagai berikut: 1) Zona Hijau dengan kriteria tidak ada kasus COVID- 19 di satu RT, maka skenario pengendalian dilakukan dengan surveilans aktif, seluruh suspek dites dan pemantauan kasus tetap dilakukan secara rutin dan berkala; 2) Zona Kuning dengan kriteria jika terdapat 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir, maka skenario pengendalian adalah menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat, lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif dan kontak erat dengan pengawasan ketat; 3) Zona Oranye dengan kriteria jika terdapat 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir, maka skenario pengendalian adalah menemukan kasus suspek dan pelacakan Kontak erat, lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif dan kontak erat dengan pengawasan ketat, serta menutup rumah ibadah, tempat bermain anak dan tempat umum lainnya kecuali sektor esensial; dan 4) Zona Merah dengan kriteria jika terdapat lebih dari 5 (lima) rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir, maka skenario pengendalian adalah pemberlakuan PPKM tingkat RT yang mencakup: a) menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat; b) melakukan isolasi mandiri/terpusat dengan pengawasan ketat; ©) menutup rumah ibadah, tempat bermain anak dan tempat umum lainnya kecuali sektor esensial; 4) melarang kerumuman lebih dari 3 (tiga) orang; ©) membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal hingga Pukul 20.00 WIB; dan 1) meniadakan kegiatan sosial masyarakat di lingkungan RT yang menimbulkan kerumuman dan berpotensi menimbulkan penularan. b. PPKM Mikro dilakukan melalui koordinasi antara seluruh unsur yang terlibat, mulai dari Kepala Desa, Ketua RT/RW, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Dasawisma, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Penyuluh, Pendamping, Tenaga Kesehatan, dan Karang Taruna serta relawan lainnya. c. Mekanisme koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan PPKM Mikro dilakukan dengan: 1) membentuk dan/atau meningkatkan peran dan fungsi Posko tingkat Desa; 2) membentuk dan mengoptimalkan Posko Kecamatan untuk supervisi dan pelaporan Posko tingkat Desa; dan 3) pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, khusus untuk Posko tingkat Desa dapat menetapkan atau melakukan perubahan regulasi dalam bentuk Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa. . Peran dan fungsi Posko tingkat Desa sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU huruf c angka 1) adalah sebagai berikut: 1) pencegahan, meliputi kegiatan: - sosialisasi pelaksanaan protokol kesehatan dengan menerapkan 5 M (mengenakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas warga); - pemantauan lalu lintas warga baik yang keluar maupun yang masuk ke wilayahnya; - mensosialisasikan PPKM. 2) Penanganan, meliputi kegiatan: - melaporkan ke unit pelayanan kesehatan terdekat dalam hal terdapat warga yang mengalami gangguan kesehatan; - memfungsikan Rumah Isolasi Desa; - berkoordinasi dengan Camat dan UPT Kesehatan setempat dalam pelaksanaan penanganan. 3) Pembinaan, meliputi kegiatan: - memberikan teguran dan sanksi sosial jika terjadi pelanggaran PPKM. - melakukan pendekatan social terhadap warga dalam menegakkan protocol kesehatan. 4) Pendukung pelaksanaan penanganan COVID-19 ditingkat Desa. . Kebutuhan pembiayaan dalam pelaksanan Posko tingkat Desa dibebankan pada anggaran masing- masing unsur Pemerintah sesuai dengan pokok kebutuhan sebagai berikut: 1) kebutuhan di tingkat Desa dibebankan pada Dana Desa dan dapat didukung dari sumber pendapatan desa lainnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa); 2) kebutuhan terkait | Babinsa/Bhabinkamtibmas dibebankan kepada Anggaran TNI/POLRI; 3) kebutuhan terkait penguatan testing, tracing dan treatment dibebankan kepada Anggaran Kementerian Kesehatan, APBD Kabupaten Lampung Timur atau sumber lain yang sah; dan 4) Kebutuhan terkait dengan bantuan kebutuhan hidup dasar dibebankan kepada Anggaran Badan Urusan Logistik (BULOG)/Kementerian BUMN, Kementerian Sosial, Kementerian Perindusitrian, dan Kementerian Keuangan serta APBD Provinsi /Kabupaten. f. Posko tingkat Desa diketuai oleh Kepala Desa yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Perangkat Desa, Lembaga Permasyarakatan Desa (LKD), Lembaga Adat Desa (LAD), Lembaga Pemberdayaan Masyrakat (LPM) dan Mitra Desa lainnya, dan kepada masing-masing Posko juga dibantu oleh Satlinmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Tokoh Masyarakat. KEDUA : PPKM Mikro dilakukan bersamaan dengan PPKM Kabupaten, yang terdiri dari: a. Tempat Kerja/Perkantoran, BUMN/BUMD/Swasta: 1) untuk wilayah selain zona merah pembatasan dilakukan dengan menerapkan Work From Home (WFH) sebesar 50% (lima puluh persen) dan Work From Office (WFO) sebesar 50% (lima puluh persen) dengan memberlakukan protokol Kesehatan secara lebih ketat; 2) untuk wilayah yang berada dalam zona merah Pembatasan dilakukan dengan menerapkan Work From Home (WFH) sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dan Work From Office (WFO) sebesar 25% (dua puluh lima persen) dengan memberlakukan protokol keschatan secara lebih ketat; b. pelaksanaan kegiatan belajar mengajar _(sekolah, Perguruan tinggi, akademi, tempat pendidikan/pelatihan secara luring (tatap muka) sesuai dengan pengaturan teknis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan penerapan protokol Kesehatan secara lebih ketat; ©. Untuk sektor esensial seperti, kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, Pasar modal, logistik, perhotelan, kontruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu, kebutuhan schari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol keschatan ‘secara lebih ketat; d. Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum (warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, Japak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan : 1. kegiatan makan/minum di tempat sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari kapasitas dan untuk layanan makanan melalui pesan-antar/dibawa pulang tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional restoran dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat; dan 2. pembatasan jam operasional sampai dengan pukul 20.00 WIB dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat e. pelaksanaan kegiatan pada pusat perbelanjaan/pusat perdagangan: 1) pembatasan jam operasional sampai dengan pukul 20.00 WIB; dan 2) pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dengan penerapan protocol kesehatan secara ketat. f. pelaksanaan kegiatan kontruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) diizinkan beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat; g. kegiatan ibadah diberlakukan ketentuan sebagai berikut: 1) untuk wilayah selain zona merah kegiatan ibadah yang bersifat wajib (pada tempat ibadah di Masjid, Mushala, Gereja, Pura, dan Vihara serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) diizinkan dengan pembatasan kapasitas sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari kapasitas tempat ibadah dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat; 2) untuk wilayah dengan status zona merah kegiatan ibadah yang bersifat wajib ditiadakan untuk sementara waktu sampai dengan wilayah tersebut tidak lagi berstatus zona merah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan lebih menckankan pelaksanaan ibadah dari rumah; 3) pelaksanaan ibadah keagamaan yang bersifat tidak wajib dan berpotensi menimbulkan kerumunan seperti Pengajian dan yang sejenis untuk sementara waktu ditiadakan. 4) khusus untuk kegiatan Shalat Idul Adha 1442 H tahun 2021 tidak diperbolehkan dilaksanakan di Masjid dan lapangan terbuka di seluruh wilayah Kabupaten Lampung Timur. h. kegiatan yang bersifat sakral seperti akad nikah dan khitanan atau yang sejenis dilaksanakan dengan peserta paling banyak 20 (dua puluh) orang di dalam ruangan dan 50 orang diluar ruangan dengan penerapan protocol kesehatan secara ketat dan wajib memperoleh rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 mulai dari tingkat Dusun/RT; penggunaan transportasi umum (kendaraan umum, angkutan massal, taksi konvensional dan online, ojek (pangkalan dan online), dan kendaraan sewa/rental, dapat beroperasi dengan ketentuan sebagai berikut: 1) jumlah penumpang dilakukan pembatasan kapasitas paling banyak 70 % (tujuh puluh persen); 2) pembatasan jam operasional sampai dengan pukul 18.00 WIB; 3) penerapan protocol kesehatan secara ketat. kegiatan pertemuan, seminar, pelatihan, sosialisasi dan sejenisnya dilaksanakan dengan ketentuan: 1) untuk wilayah yang berstatus selain zona merah, ditentukan sebagai berikut: a) jumlah peserta dibatasi yaitu paling banyak 25 % (dua puluh lima persen) dengan jarak minimal 1 (satu) meter dan memperoleh rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 sesuai dengan tingkatannya; b) menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan melaksanakan 5 M; ©) peserta yang berasal dari luar daerah wajib menunjukkan surat hasil Rapid Test-Antigen kepada panitia. 2) untuk wilayah yang berstatus zona merah tidak diperbolehkan. pelaku perjalanan baik yang masuk maupun yang keluar wilayah Kabupaten Lampung Timur berlaku: 1) untuk wilayah yang berstatus selain zona merah wajib melakukan Rapid Test Anti Gen dengan biaya ditanggung oleh si pelaku perjalanan dan untuk perjalanan tertentu wajib dilengkapi_ dokumen administrasi perjalanan yang dikeluarkan oleh kepala desa; 2) bagi pelaku perjalanan yang masuk dari luar wilayah Kabupaten Lampung Timur dan tidak memiliki dokumen perjalanan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilakukan isolasi mandiri di Rumah Isolasi Desa; 3) untuk wilayah yang berstatus zona merah tidak diperbolehkan melakukan perjalanan ke luar daerah. kegiatan di pasar baik pasar dacrah maupun pasar desa, agar menerapkan protocol kesehatan secara ketat yang diawasi oleh petugas pasar setempat dan dibantu oleh petugas Linmas desa, sedangkan kegiatan di pasar modern (alfamart, indomaret dan yang _sejenis) Pengawasan penerapan protocol kesehatan diawasi oleh petugas yang ditunjuk oleh perusahaan; pelaksanaan kegiatan pada area publik (fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum, atau area public lainnya) berlaku sebagai berikut: KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM 1) untuk wilayah yang berstatus selain zona merah diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas paling banyak 25 % (dua puluh lima persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat; 2) untuk wilayah yang berstatus zona merah ditutup sementara waktu hingga wilayah terscbut tidak lagi berstatus zona merah. n. pelaksanaan kegiatan seni, budaya, dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, dan social yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) berlaku sebagai berikut: 1) untuk wilayah yang berstatus selain zona merah diizinkan dengan pembatasan kapasitas paling banyak 25 % (dua puluh lima persen) dan penerapan protocol kesehatan secara ketat; 2) untuk wilayah yang berstatus zona merah tidak diizinkan; 3) khusus kegiatan olah raga yang __ berpotensi menimbulkan kerumunan masa dan pesta hajatan atau yang sejenis tidak diperbolehkan di seluruh wilayah Kabupaten Lampung Timur hingga batas waktu yang belum ditentukan; Kegiatan masyarakat sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA huruf g angka 3), huruf h, huruf j angka 1), huruf m angka 1), dan huruf n angka 1) wajib memperoleh rekomendasi dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sesuai dengan tingkatannya sebagai berikut: a. kegiatan lingkup RT, lingkup Dusun, lingkup Desa, dan lingkup Kecamatan rekomendasi dikeluarkan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan dengan dilampirkan Surat Persetujuan Kegiatan dari Ketua RT setempat yang diketahui Kepala Dusun dan Kepala Desa; b. kegiatan lingkup Kabupaten, rekomendasi dikeluarkan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lampung Timur dengan dilampirkan Surat Persetujuan Kegiatan dari Camat setempat. (Contoh format terlampir) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada diktum KETIGA dilakukan penegakan hukum dalam bentuk pembubaran kegiatan, penutupan lokasi, dan/atau pidana (kurungan/denda) ‘sesuai dengan — ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemerintah Daerah dapat memberikan reward dan punishment kepada Kepala Desa, Kepala Dusun, dan Ketua RT dalam pelaksanaan PPKM Mikro dalam bentuk yang akan ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Camat dan Kepala Desa wajib memberikan laporan kepada Bupati Lampung Timur paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut: a. pemberlakuan PPKM Mikro; KETUJUH KEDELAPAN b. pembentukan Rumah Isolasi Desa dan Posko Tingkat Dusun, Tingkat Desa dan Kecamatan untuk pengendalian penyebaran COVID-19; dan c. pelaksanaan fungsi Rumah Isolasi Desa, posko tingkat Dusun, Tingkat Desa dan Kecamatan untuk pengendalian penyebaran COVID-19. Kepala OPD, Satgas Penanganan Covid-19 di semua tingkatan, pimpinan lembaga baik pemerintah maupun swasta, pimpinan organisasi kemasyarakatan, pimpinan lembaga keagamaan, FKUB, Kepala Desa, Kepala Dusun/RT dan stake holder lainnya bertanggungjawab mengawasi dan memastikan pelaksanaan PPKM ini yaitu: a. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung Timur —bertanggungjawab — mengawasi_pelaksanaan Instruksi Bupati ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. b. Kepala Dinas Pariwisata bertanggungjawab mengawasi destinasi wisata dan tempat hiburan; c. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan bertanggungjawab mengawasi kegiatan Pasar Tradisional maupun Pasar Modern; d. Kepala Dinas PMD bertanggungjawab —mengawasi pelaksanaan tugas Kepala Desa sampai dengan Ketua RT terkait dengan peran dan fungsi Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat Desa sampai dengan Tingkat RT; e. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur bertanggungjawab dalam mengawasi pelaksanaan PPKM di Satuan Pendidikan sesuai dengan wewenang masing- masin; f Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan PPKM di bidang olah raga; g. Kepala Dinas Sosial bertanggungjawab dalam penyediaan bantuan kebutuhan hidup dasar terkait dengan pelaksanaan PPKM Mikro; hh. Kepala Desa/Kepala Dusun/RT _ bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan PPKM di wilayah masing-masing; i, Organisasi kemasyarakatan, pimpinan —_lembaga pemerintah/swasta/keagamaan, tokoh masyarakat/agama mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaan Instruksi ini sesuai dengan lingkup tugas dan kewenangan masing- masing. Pemerintah Kabupaten Lampung Timur mengeluarkan penetapan zonasi Dusun dalam bentuk Surat Edaran Bupati setiap 7 (tujuh) hari kalender sebagai pedoman pelaksanaan PPKM berbasis Mikro. KESEMBILAN KESEPULUH ‘Tembusan Yth. Pada saat berlakunya Instruksi Bupati ini, maka Instruksi Bupati Lampung Timur Nomor 360/168/31-SK/V/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Instruksi Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan setelah dilakukan sosialisasi selama 7 (tujuh) hari dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Sukadana pada tanggal OG 3uti 2021 1. Menteri Dalam Negeri 2. Gubernur Provinsi Lampung; 3. Arsip. LAMPIRAN: INSTRUKSI BUPATI LAMPUNG TIMUR NOMOR 360/03 /31-SK/VI/2021 TENTANG PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT BERBASIS MIKRO DAN MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI TINGKAT DESA UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 A. CONTOH PERSETUJUAN KEGIATAN MASYARAKAT LINGKUP KECAMATAN, DESA, DUSUN/RT/RW SURAT PERSETUJUAN KEGIATAN Yang bertandatangan di bawah ini Ketua RT.. , Dusun..........,Desa " ...Kecamatan... , Kabupaten Lampung Timur, setelah membaca permohonan persetujuan kegiatan Sdr. pada tanggal, dan setelah kami lakukan penelitian lapangan terhadap kesiapan penerapan protokol kesehatan, bersama ini kami sampaikan PERSETUJUAN atas dilaksanakannya kegiatan tersebut. Selanjutnya kami selaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tingkat RT akan turut melakukan pengawasan secara ketat terhadap penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan tersebut, dan siap dikenakan sanksi hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila tidak melaksanakan pengawasan dimaksud. Demikian Surat Persetujuan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 2021 Ketua RT, Mengetahui Kepala Dusun. Mengetahui Kepala Desa. B. CONTOH PERSETUJUAN KEGIATAN MASYARAKAT LINGKUP KABUPATEN SURAT PERSETUJUAN KEGIATAN Yang bertandatangan di bawah ini Camat Kabupaten Lampung Timur, setelah membaca permohonan persetujuan kegiatan sdr.. -pada tanggal.......cscoeeeee dan setelah kami lakukan penelitian lapangan terhadap kesiapan penerapan protokol keschatan, bersama ini kami sampaikan PERSETUJUAN atas dilaksanakannya kegiatan tersebut. Selanjutnya kami selaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kecamatan akan turut melakukan pengawasan secara ketat terhadap penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan tersebut dan siap dikenakan sanksi hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila__ tidak melaksanakan pengawasan dimaksud. Demikian Surat Persetujuan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 021

Anda mungkin juga menyukai