Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi


setiap penduduk agar dapat mewujudkan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.Tujuan pembangunan tahun 2015 untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk
meliputi menanggulangi kemiskinan kelaparan mencapai pendidikan dasar untuk semua
mendorong kesetaraan menurunkan angka kematian anak meningkatkan kesehatan ibu
memerangi HIV AIDS dan Malaria serta penyakit menular lainnya dan kelestarian
lingkungan hidup.Sebagai hasil pembangunan nasional terjadi peningkatan
taraf pendidikan dan sosial masyarakat dan hal ini menimbulkan pergeseran type
penyakit yang terdapat dalam masyarakat dari kelompok penyakit menular ke kelompok
penyakit tidak menular,Peningkatan kesehatan masyrakat untuk mempercepat
pencapaian target pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat
bencana peningkatanpembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan kesehatan
masyarakat dan peningkatan ketersediaan pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan
terutama di daerah pedesaan yang jauh dari kota atau kecamatan.
Dinas kesehatan memandang perlu untuk menambah penting dukungan
manajemen dalam peningkatan pelayanan kesehatan termasuk di dalamnya adalah good
govermance desentrilisasibidang kesehatan dan struktur organisasi yang efektif dan
efisien.

1.2 TUJUAN
Tujuan Umum
1. Terlaksananya proses perencanaan tingkat puskesmas di dalam
2. menyelenggarakan kegiatan.
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pencapaian kegiatan di puskesmas bandar jaya
2. Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas bandar jaya.
3. Untuk mengetahui penyebab masalah besar masalah dan alternatif pemecahan
masalah kesehatan di wilayah kerja puskusmas bandar jaya.

1
4. Untuk menyusun rencana kegiatan puskesmas bandar jaya.
5. Untuk menyusun pelaksanaan kegiatan puskesmas bandar jaya.

1.3 VISI,MISI DAN TATA NILAI PROGRAM MALARIA

1.3.1 VISI
Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,dan
masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitattif
yangdiselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.

1.3.2 MISI
1. Menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati
kehidupan yang sehat, bebas dari ketakutan.
2. Menjamin setiap orang dapat mengembangkan berbagai potensi kecerdasan;
3. Memberikan pelindungan dan menjamin pelayanan Kesehatan berdasarkan hak
asasi manusia.
4. Memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan
berkesinambungan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
5. Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya dalam Upaya
Kesehatan masyarakat.
6. Meningkatkan mutu Upaya Kesehatan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi

1.3.3 TATA NILAI


 Santun
 Ulet
 Profesional
 Empati
 Religius

2
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 DATA UMUM
2.1.1 Gambaran Puskesmas Bandar Jaya Lahat

Puskesmas Bandar Jaya berdiri pada tahun 1978 yang awalnya terletak di Jalan Kolonel
Burlian (Sekarang kantor PT.ASKES Lahat).Dan pada tahun 1980, Puskesmas Bandar Jaya
pindah ke Jalan Akasia.Setelah itu Puskesmas Bandar Jaya berubah menjadi salah satu
puskesmas perkotaan diwilayah Kecamatan Kota Lahat yang membawahi 6 Kelurahan dan 2
Desa. Letak Puskesmas Bandar Jaya Lahat sangat strategis, ditengah-tengah padat penduduk dan
perkantoran yang terletak di Jalan Kapten Zen Ali, Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat,
Kabupaten Lahat.

Selain masing-masing Puskesmas mempunyai kemampuan dan potensi yang berbeda


dalam melaksanakan beberapa jenis pelayanan tertentu kurang diminati dan belum merupakan
kebutuhan masyarakat setempat.

2.1.2 Letak Geografi


Puskesmas Bandar Jaya Lahat merupakan Puskesmas perkotaan yang berada di wilayah
kecamatan kota Lahat yang membawahi 6 Kelurahan dan 2 desa dengan luas wilayah bandar
Jaya yaitu 800 Ha.Letak wilayah Puskesmas Bandar Jaya Lahat berada didalam kota Lahat yang
letaknya berada diantara perkantoran lainnya dan dekat dengan jalan lintas Sumatera.

Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Lahat adalah sebagai berikut:

*Sebelah Utara :Berbatasan dengan wilayah pagar agung

*Sebelah Selatan :Berbatasan dengan wilayah lahat selatan

*Sebelah Timur :Berbatasan dengan wilayah pasar kaget

*Sebelah Barat :Berbatasan dengan wilayah perumnas

Wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Lahat terdiri dari dataran tinggi dengan temperatur
rata-rata 250-310.Disamping itu terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

3
2.1.3 Keadaan Demografi
a.Jumlah Penduduk : 36. 143Jiwa

b.Jumlah Penduduk Miskin(GAKIN) : 1.271Jiwa

c.Luas Wilayah : 800 HA

d.Jumlah Desa/Kelurahan : 2 Desa; 6 kelurahan

e.Jarak dari Puskesmas ke Desa : +/- 3km

f.Jumlah Sekolah :

PAUD : 10 Buah

TK : 16 Buah

SD : 15 Buah

MIN : 1 Buah

SMP Negeri : 3 Buah

MTs Negeri : 1 Buah

SMP Swasta : 2 Buah

Pondok Pesantren Al Fattah : 1 Buah

SMA Negeri : 2 Buah

SMA Swasta : 3 Buah

SMK Negeri : 2 Buah

SMK Swasta : 2 Buah

MAN : 1 Buah

g. Jumlah Balai Latihan Kerja :-

h. Jumlah Tempat-tempat ibadah :

4
Masjid : 42 Buah

Musholah : 2 Buah

Gereja : 2 Buah

Vihara : 1 Buah

i. Jumlah tempat-tempat usaha :

Kafe :-

Restoran : 10 Buah

Industri Kecil : 6 Buah

Taman Rekreasi : 1 Buah

j. Jumlah Tempat Pelayanan Kesehatan Swasta

Klinik : 1 Buah

Balai Pengobatan : 2 Buah

Praktek Dokter : 9 Buah

Praktek Dokter Spesialis : 3 Buah

Apotik : 6 Buah

Berdasarkan keadaan sosial ekonominya, mata pencaharian pada Enam Kelurahan dan
Dua desa hampir sama, yaitu diantaranya :

 Buruh Kasar
 Pegawai Negeri
 Pedagang
 Pensiunan
 Petani

5
2.1.4 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Bandar Jaya memenuhi
kebutuhan tersebut melalui Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan
Perorangan.
Program pokok wajib puskesmas :
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
2. KIA - KB
3. Kesehatan lingkungan
4. Perbaikan gizi
5. P2p
Program upaya kesehatan pengembanganPelayanan Kesehatan Perorangan Meliputi :
1. Gigi dan Mulut
2. Indra
3. Pelayanan kesehatan tradisional / Yankestrad
4. Kesehatan Jiwa
5. UKS
6. Kesehatan kerja
7. Kesehatan haji
8. Olahraga
9. Kesehatan reproduksi / Kespro
10. Kesehatan jamaah haji
Seluruh program kegiatan tersebut di luar gedung di fasilitasi dengan adanya ruang
dan peralatan yang memadai, program kerja, sumber daya manusia yang selalu
ditingkatkan kemampuannya dan protap-protap sebagai standar pelayanan.

2.2 DATA KHUSUS


Data khusus pasien malaria terdapat pada lampiran

2.3 MASALAH PROGRAM


Di dalam pelaksanaan kegiatan program MALARIA ada beberapa Masalah sehingga
kinerja program tidak tercapai sesuai dengan target yang diharapkan.
Adapun masalah-masalah tersebut diantaranya:

6
1. Deteksi dan penanganan kasus Malaria yang datang berobat ke puskesmas belum
tercapai maksimal
2. Kurangnya tenaga kerja laboratorium khususnya analis kesehatan.

2.4 PRIORITAS MASALAH


Berdasarkan masalah yang ada maka dapat diprioritaskan sebagai berikut:
1 Cakupan deteksi dan penanganan kasus malaria yang berobat di puskesmas dari
target 100% yang harus dicapai,tetapi hanya tercapai 75%
2 Kurangnya tenaga kerja laboratorium khususnya analis kesehatan.

2.5 KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH


Beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya masalah diatas terjadi
diantaranya adalah:
 Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai masalah kesehatan lingkungan
 Kuranngnya tenaga kesehatan khususnya analis laboratorium.
 Belum adanya kerjasama lintas sektor dan lintas program mengenai Upaya
Kesehatan Malaria.

7
BAB III
PERUMUSAN MASALAH

3.1 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah secara


sekaligus atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu
dipilih prioritas masalah dengan menggunakan metode USG. Penetapan masalah prioritas
tersebut dipandang dari segi Urgency (tingkat urgensi), Seriousness (tingkat keseriusan)
dan Growth (tingkat perkembangan) yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1. Penetapan Prioritas Masalah

Kriteria Masalah 1 Masalah 2

Tingkat Urgensi (U) 4 5

Tingkat Keseriusan (S) 5 5

Tingkat Perkembangan (G) 4 5

80 125
UxSxG
II I

Pada tabel 3.2 dapat dilihat bahwa dari kedua masalah yang ada diprioritaskan
sesuai dengan urutan ranking, yaitu :

1. Cakupan deteksi dan penanganan kasus malaria di Puskesmas dari target 100 % yang
harus dicapai tetapi hanya tercapai 75%.
2. Kurangnya tenaga kerja laboratorium khususnya analis kesehatan.

8
3.2 Perumusan Masalah

Setelah menentukan prioritas masalah, maka dirumuskan 2 masalah terpilih yang akan
dipecahkan, antara lain :

1. Melakukan pelacakan kasus malaria di setiap desa/kelurahan.

2. Perlunya tenaga kesehatan khususnya analis laboratorium.

3.3 Mencari Akar Penyebab Masalah

Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang
berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish Bone
Diagram). Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man
(manusia), Money (dana), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan
Environment (lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut

9
Dana Bahan Manusia
Kurangnya
pengetahuan
Kurang koordinasi masyarakat
linsek dan linpro
Ketakutan
masyarakat
Kurangnya dukungan dengan penyakit Ketakutan
keluarga malaria
masyarakat
dengan penyakit
malaria.
Kurangnya kesadaran
Belum tersedianya
masyarakat tentang
leaflet/brosur malaria
kesehatan lingkungan
sekitarnya

Lingkungan Metode Alat

Gambar 3.3.1 Fish Bone Diagram Masalah 1

10
Dana Bahan Manusia

Kesibukan keluarga sehingga tdk


Kurang koordinasi dpt langsung membawa anggota
linsek dan linpro keluarga yg sakit k puskesmas.
Kurangnya tenaga analis

Laboratarium di puskesmas Kebersihan lingkungan


terjaga dan pengetahuan
masyarakat bertambah
maka Masyarakat bebas
dari malaria.

Krngnya
Jarak rmh masyarakat yg
penyuluhan kes
jauh untuk ke puskesmas
lingkungan
posyandu

Lingkungan Metode Alat

Gambar 3.3.2 Fish Bone Diagram Masalah 2

11
3.4 Menentukan Prioritas Penyebab Masalah

Setelah mencari beberapa akar penyebab masalah, selanjutnya


menentukan prioritas penyebab masalah menggunakan metode NGT (Nominal
Group Technique) dengan cara memberikan skor dan ranking pada penyebab
masalah yang ada.

Penentuan prioritas penyebab masalah di wilayah Puskesmas Bandar


Jaya, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4.1 Prioritas Penyebab Masalah 1

Tim POA Promkes Total


No
Penyebab Masalah (YxWxKxH) Ranking
. Y W K H

1. Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang 5 4 3 4 240 2
lingkungan sekitarnya

2. Kurangnya
pengetahuan 3 3 4 3 108 3
masyarakat

3. Kurangnya dukungan
3 3 2 2 36 5
keluarga

4. Ketakutan
Masyarakat ttg 3 3 3 2 54 4
malaria

5. Belum adanya
Orientasi bebas 6 6 5 6 1.080 1
Malaria

6. Belum adanya
leaflet/brosur tentang 2 3 3 2 36 6
Malaria

12
Pada tabel 3.4.1, terpilih 2 prioritas penyebab masalah diantaranya
ketakutan masyarakat tentang malaria dan belum adanya leaflet/brosur tentang
malaria.

Penentuan prioritas penyebab masalah 2 (Cakupan deteksi dan


penanganan kasus malaria yang datang berobat di Puskesmas) dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 3.4.2 Prioritas Penyebab Masalah 2

Tim POA Promkes Total


No Penyebab Masalah Ranking
Y DK H K (YxDxHxK)

1. Kurangnya tenaga
analis laboratorium
3 4 3 4 144 3
di puskesmas bandar
jaya

2. Jarak yang cukup


jauh dari masyarakat 3 3 4 3 108 5
untuk ke puskesmas

3. Kurangnya kerja
sama antara linsek 3 5 4 4 240 3
dan linpro

4. kurangnya
pendampingan 5 4 4 5 400 2
keluarga

5. Kurangnya
penyuluhan kpda
masyarakat ttg 5 6 4 5 600 1
kesehatan
lingkungan

Pada tabel 3.4.2, terpilih 3 prioritas penyebab masalah diantaranya masih kurangnya tenaga
analis kesehatan laboratorium.kurangnya pendampingan keluarga untuk ke puskesmas dan
kurangnya penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan lingkungan/

3.5 Analisis Pemecahan Masalah

13
Alternatif pemecahan masalah ditetapkan dengan cara brain storming
(curah pendapat) diantara anggota tim gizi dengan mengacu pada prioritas penyebab
masalah terpilih. Selanjutnya menentukan prioritas pemecahan masalah dengan
metode CARL, yaitu dengan memberikan skor yang didasarkan pada serangkaian
kriteria, antara lain :

C = Capability (ketersediaan sumber daya (dana, saran, dan peralatan)

A = Accessibility (kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.


Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi
serta penunjang pelaksana seperti peraturan)

R = Readiness (kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran,


seperti keahlian atau kemampuan motivasi)

L = Leverage (seberapa besar pengaruhnya terhadap pemecahan masalah


yang dibahas)

Alternatif dan prioritas pemecahan masalah terpilih dapat dilihat pada


tabel-tabel berikut ini :

Tabel 3.5.1 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah 1

No Alternatif Pemecahan Skor Hasil


Ranking
. Masalah C A R L CxAxRxL

1. Melakukan penyuluhan
kepada masyarakat ttg 2 2 2 2 16 1
kesehatan lingkungan

2. Pertemuan lintas sektor


1 1 1 1 1 2
dan lintas program

14
Tabel 3.5.2 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah 2

Alternatif Pemecahan Skor Hasil


No Ranking
Masalah C A R L CxAxRxL

1. Harus adanya tenaga


analis laboratorium di 2 2 2 2 16 1
puskesmas bandar jaya

2. Harus adanya
dukungan/pendampingan
2 2 2 1 8 2
keluarga kepada
penderita malaria

3. Melakukan penyuluhan
kepada masyarakat ttg 1 1 1 1 1 3
kesehatan lingkungan.

Setelah melalui beberapa tahapan analisis masalah, maka dapat ditarik


kesimpulan yang disajikan dalam tabel berikut :

15
CARA PEMECAHAN MASALAH

PUSKESMAS BANDAR JAYA

N PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN KET


O PEMECAHAN MASALAH MASALAH TERPILIH

1 Cakupan deteksi dan 1.Kurangnya penyuluhan 1. Memasukkan kegiatan 1. Memasukkan kegiatan


kepada masyarakat penyuluhan di POA penyuluhan di POA
penanganan kasus malaria
tentang kesehatan
yang berobat di puskesmas 2. Mengadakan kerjasama 2. Mengadakan kerjasama
lingkungan akan
lintas sektor dan lintas lintas sektor dan lintas
dari target 100% yang bahayanya malaria. program program
harus dicapai,tetapi hanya
2.Belum adanya kerjasama
tercapai 75% 3. Koordinasi dengan 3. Koordinasi dengan
lintas sektor dan lintas
Pengelola Program Malaria pengelola program
program di Dinas Kesehatan Kab. malaria di Dinas
Lahat Kesehatan kab.Lahat
3.Belum adanya orientasi
bebas malaria.

2 Kurangnya tenaga 1.Pembagian sumber daya 1.Mengadakan pelatihan 1.Mengadakan pelatihan


kesehatan di puskesmas manusia yang kurang kepada tenaga kesehatan. kepada tenaga kesehatan.
terutama analis kesehatan merata di puskesmas.
2.Melakukan pertemuan lintas 2. Melakukan pertemuan
sektor dan lintas program lintas sektor dan lintas
program

16
Tabel 3.5.2 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah 2

Alternatif Pemecahan Skor Hasil


No Ranking
Masalah C A R L CxAxRxL

1. Harus adanya tenaga


analis laboratorium di 2 2 2 2 16 1
puskesmas bandar jaya

2. Harus adanya
dukungan/pendampingan
2 2 2 1 8 2
keluarga kepada
penderita malaria

3. Melakukan penyuluhan
kepada masyarakat ttg 1 1 1 1 1 3
kesehatan lingkungan.

Setelah melalui beberapa tahapan analisis masalah, maka dapat ditarik kesimpulan yang disajikan dalam tabel berikut :

17
BAB IV

RENCANA USULAN KEGIATAN

4.1 Rencana Usulan Kegiatan

Setelah prioritas masalah dapat ditentukan dan diperoleh prioritas pemecahan masalah sebagai hasil dari kajian data dan
informasi yang ada, maka tahap selanjutnya menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang

18
berlaku. Dalam hal ini kegiatan yang akan diusulkan disesuaikan dengan satuan belanja dana BOK (Dana Operasional Kesehatan).
Rencana belanja per kegiatan dan RUK dan RPK yang telah disusun dituangkan dalam bentuk matriks sebagai berikut:

19
TABEL 4.1

RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


PUSKESMAS BANDAR JAYA TAHUN 2020

NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARA TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KESEHATAN N DANA ALAT TENAGA KEBERHASILAN PEMBIAYAAN

Malaria Pemeriksaan Untuk Ibu hamil 80 % Rp 1.280.000 -RDT Analis Ibu hamil di JKN
1 RDT ibu hamil mengetahui dan laboratorium, wilayah kerja pkm
secara dini ada Tensimet bidan dan bd jaya bebas dari
tidaknya ibu er perawat penyakit malaria.
hamil yang
terjangkit
penyakit
malaria
Sosialisasi Agar Kader 80 % Rp 1.280.000 ATK dan Tenaga Ada peningkatan JKN
2 Malaria tentang masyarakat di posyandu Brosur kesehatan pengetahuan
penyakit wilayah kerja dan bahayanya malaria
malaria pkm bd jaya masyaraka
mengetahui t di
bahayanya wilayah
penyakit kerja Pkm
malaria. Bandar
Jaya
3 Malaria Pelacakan Untuk Masyaraka 80% Rp 1.920.000 ATK Tenaga Adanya orientasi BOK
kasus malaria mengetahui t di kesehatan bebas malaria
secara dini wilayah
masyarakat kerja Pkm
yang terjangkit Bandar
penyakit jaya
malaria

20
21
TABEL 4.2

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS BANDAR JAYA


TAHUN 2019

NO UPAYA KEGIATAN SASARAN TARGET VOL RINCIAN LOKASI TENAGA JADWAL BIAYA
KESEHATAN KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN PELAKSANA
Pemeriksaan Ibu hamil 80 % 1 kali  Transport petugas 4 Wilayah kerja Analis labor Juli 1.280.000
1 Malaria RDT ibu hamil org x 8ds x 1kl x Rp pkm bd jaya perawat dan
40.000 bidan

2 Malaria Sosialisasi Kader 80% 1 kali 4 org x 8 ds x 1 kl x Wilayah Dokter Juni 1.280.000
tentang posyandu Rp. 40.000 Puskesmas Perawat dan
penyakit dan Bandar Jaya analis
malaria masyarakat laboratorium

3 Malaria Pelacakan masyarakat 80% 2 kali 3 org x 8 desa x 1kl x Wilayah Tenaga Maret 1.920.000
kasus malaria Rp. 40.000 Puskesmas kesehatan Agustus
Bandar Jaya

22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Setiap kegiatan harus ada jadwal yang sudah pasti

2. Setiap kegiatan harus sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan

3. Keberhasilan sebuah kegiatan selalu di dukung oleh kekompakan tim ( lintas sektor dan lintas

program)

5.2 SARAN

Peran lintas sektor dan lintas program perlu ditingkatkan guna tercapainya tujuan program yang

sudah ditetapkan dan disepakati bersama

23
BAB VI
PENUTUP

Pembuatan PLANNING Of Action ( POA ) dilakukan dengan dasar pencapaian program 2018 .Upaya

kegiatan promosi kesehatan yang sudah dilakukan di Puskesmas Bandar Jaya dengan bersumber daya

masyarakat. Program Promosi Kesehatan ini merupakan pedoman pelaksanaan dari berbagai program di dalam

kegiatan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat, terutama di wilayah Puskesmas Bandar jaya,Poskesdes

dalam berbagai Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat ( UKBM ) dan dalam melakukan pembinaan

program promosi kesehatan. Oleh karena itu dalam pembentukan maupun pengembangan UKBM yang

dilaksanakan oleh masyarakat sebagai bentuk partisipasinya , hendaknya selalu mendapat bimbingan/

pembinaan dari petugas kesehatan baik dari petugas kesehatan desa/ kelurahan setempat maupun dari

Puskesmas serta dari Dinas Kesehatan.

Rencana Kegiatan Operasional ini bersifat dinamis, artinya dapat disempurnakan kembali bila ada

masukan untuk penyempurnaan.

Demikian yang dapat disampaikan dalam penyusunan POA tahun 2019 dengan satu harapan bahwa

dalam pelaksanaan kegiatan / pelayanan kesehatan dapat berhasil guna dan berdaya guna.

24

Anda mungkin juga menyukai