PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan Umum
1. Terlaksananya proses perencanaan tingkat puskesmas di dalam
2. menyelenggarakan kegiatan.
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pencapaian kegiatan di puskesmas bandar jaya
2. Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas bandar jaya.
3. Untuk mengetahui penyebab masalah besar masalah dan alternatif pemecahan
masalah kesehatan di wilayah kerja puskusmas bandar jaya.
1
4. Untuk menyusun rencana kegiatan puskesmas bandar jaya.
5. Untuk menyusun pelaksanaan kegiatan puskesmas bandar jaya.
1.3.1 VISI
Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,dan
masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitattif
yangdiselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
1.3.2 MISI
1. Menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati
kehidupan yang sehat, bebas dari ketakutan.
2. Menjamin setiap orang dapat mengembangkan berbagai potensi kecerdasan;
3. Memberikan pelindungan dan menjamin pelayanan Kesehatan berdasarkan hak
asasi manusia.
4. Memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan
berkesinambungan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
5. Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya dalam Upaya
Kesehatan masyarakat.
6. Meningkatkan mutu Upaya Kesehatan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi
2
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 DATA UMUM
2.1.1 Gambaran Puskesmas Bandar Jaya Lahat
Puskesmas Bandar Jaya berdiri pada tahun 1978 yang awalnya terletak di Jalan Kolonel
Burlian (Sekarang kantor PT.ASKES Lahat).Dan pada tahun 1980, Puskesmas Bandar Jaya
pindah ke Jalan Akasia.Setelah itu Puskesmas Bandar Jaya berubah menjadi salah satu
puskesmas perkotaan diwilayah Kecamatan Kota Lahat yang membawahi 6 Kelurahan dan 2
Desa. Letak Puskesmas Bandar Jaya Lahat sangat strategis, ditengah-tengah padat penduduk dan
perkantoran yang terletak di Jalan Kapten Zen Ali, Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat,
Kabupaten Lahat.
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Lahat adalah sebagai berikut:
Wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Lahat terdiri dari dataran tinggi dengan temperatur
rata-rata 250-310.Disamping itu terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
3
2.1.3 Keadaan Demografi
a.Jumlah Penduduk : 36. 143Jiwa
f.Jumlah Sekolah :
PAUD : 10 Buah
TK : 16 Buah
SD : 15 Buah
MIN : 1 Buah
MAN : 1 Buah
4
Masjid : 42 Buah
Musholah : 2 Buah
Gereja : 2 Buah
Vihara : 1 Buah
Kafe :-
Restoran : 10 Buah
Klinik : 1 Buah
Apotik : 6 Buah
Berdasarkan keadaan sosial ekonominya, mata pencaharian pada Enam Kelurahan dan
Dua desa hampir sama, yaitu diantaranya :
Buruh Kasar
Pegawai Negeri
Pedagang
Pensiunan
Petani
5
2.1.4 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Bandar Jaya memenuhi
kebutuhan tersebut melalui Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan
Perorangan.
Program pokok wajib puskesmas :
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
2. KIA - KB
3. Kesehatan lingkungan
4. Perbaikan gizi
5. P2p
Program upaya kesehatan pengembanganPelayanan Kesehatan Perorangan Meliputi :
1. Gigi dan Mulut
2. Indra
3. Pelayanan kesehatan tradisional / Yankestrad
4. Kesehatan Jiwa
5. UKS
6. Kesehatan kerja
7. Kesehatan haji
8. Olahraga
9. Kesehatan reproduksi / Kespro
10. Kesehatan jamaah haji
Seluruh program kegiatan tersebut di luar gedung di fasilitasi dengan adanya ruang
dan peralatan yang memadai, program kerja, sumber daya manusia yang selalu
ditingkatkan kemampuannya dan protap-protap sebagai standar pelayanan.
6
1. Deteksi dan penanganan kasus Malaria yang datang berobat ke puskesmas belum
tercapai maksimal
2. Kurangnya tenaga kerja laboratorium khususnya analis kesehatan.
7
BAB III
PERUMUSAN MASALAH
80 125
UxSxG
II I
Pada tabel 3.2 dapat dilihat bahwa dari kedua masalah yang ada diprioritaskan
sesuai dengan urutan ranking, yaitu :
1. Cakupan deteksi dan penanganan kasus malaria di Puskesmas dari target 100 % yang
harus dicapai tetapi hanya tercapai 75%.
2. Kurangnya tenaga kerja laboratorium khususnya analis kesehatan.
8
3.2 Perumusan Masalah
Setelah menentukan prioritas masalah, maka dirumuskan 2 masalah terpilih yang akan
dipecahkan, antara lain :
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang
berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish Bone
Diagram). Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man
(manusia), Money (dana), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan
Environment (lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut
9
Dana Bahan Manusia
Kurangnya
pengetahuan
Kurang koordinasi masyarakat
linsek dan linpro
Ketakutan
masyarakat
Kurangnya dukungan dengan penyakit Ketakutan
keluarga malaria
masyarakat
dengan penyakit
malaria.
Kurangnya kesadaran
Belum tersedianya
masyarakat tentang
leaflet/brosur malaria
kesehatan lingkungan
sekitarnya
10
Dana Bahan Manusia
Krngnya
Jarak rmh masyarakat yg
penyuluhan kes
jauh untuk ke puskesmas
lingkungan
posyandu
11
3.4 Menentukan Prioritas Penyebab Masalah
1. Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang 5 4 3 4 240 2
lingkungan sekitarnya
2. Kurangnya
pengetahuan 3 3 4 3 108 3
masyarakat
3. Kurangnya dukungan
3 3 2 2 36 5
keluarga
4. Ketakutan
Masyarakat ttg 3 3 3 2 54 4
malaria
5. Belum adanya
Orientasi bebas 6 6 5 6 1.080 1
Malaria
6. Belum adanya
leaflet/brosur tentang 2 3 3 2 36 6
Malaria
12
Pada tabel 3.4.1, terpilih 2 prioritas penyebab masalah diantaranya
ketakutan masyarakat tentang malaria dan belum adanya leaflet/brosur tentang
malaria.
1. Kurangnya tenaga
analis laboratorium
3 4 3 4 144 3
di puskesmas bandar
jaya
3. Kurangnya kerja
sama antara linsek 3 5 4 4 240 3
dan linpro
4. kurangnya
pendampingan 5 4 4 5 400 2
keluarga
5. Kurangnya
penyuluhan kpda
masyarakat ttg 5 6 4 5 600 1
kesehatan
lingkungan
Pada tabel 3.4.2, terpilih 3 prioritas penyebab masalah diantaranya masih kurangnya tenaga
analis kesehatan laboratorium.kurangnya pendampingan keluarga untuk ke puskesmas dan
kurangnya penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan lingkungan/
13
Alternatif pemecahan masalah ditetapkan dengan cara brain storming
(curah pendapat) diantara anggota tim gizi dengan mengacu pada prioritas penyebab
masalah terpilih. Selanjutnya menentukan prioritas pemecahan masalah dengan
metode CARL, yaitu dengan memberikan skor yang didasarkan pada serangkaian
kriteria, antara lain :
1. Melakukan penyuluhan
kepada masyarakat ttg 2 2 2 2 16 1
kesehatan lingkungan
14
Tabel 3.5.2 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah 2
2. Harus adanya
dukungan/pendampingan
2 2 2 1 8 2
keluarga kepada
penderita malaria
3. Melakukan penyuluhan
kepada masyarakat ttg 1 1 1 1 1 3
kesehatan lingkungan.
15
CARA PEMECAHAN MASALAH
16
Tabel 3.5.2 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah 2
2. Harus adanya
dukungan/pendampingan
2 2 2 1 8 2
keluarga kepada
penderita malaria
3. Melakukan penyuluhan
kepada masyarakat ttg 1 1 1 1 1 3
kesehatan lingkungan.
Setelah melalui beberapa tahapan analisis masalah, maka dapat ditarik kesimpulan yang disajikan dalam tabel berikut :
17
BAB IV
Setelah prioritas masalah dapat ditentukan dan diperoleh prioritas pemecahan masalah sebagai hasil dari kajian data dan
informasi yang ada, maka tahap selanjutnya menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang
18
berlaku. Dalam hal ini kegiatan yang akan diusulkan disesuaikan dengan satuan belanja dana BOK (Dana Operasional Kesehatan).
Rencana belanja per kegiatan dan RUK dan RPK yang telah disusun dituangkan dalam bentuk matriks sebagai berikut:
19
TABEL 4.1
NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARA TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KESEHATAN N DANA ALAT TENAGA KEBERHASILAN PEMBIAYAAN
Malaria Pemeriksaan Untuk Ibu hamil 80 % Rp 1.280.000 -RDT Analis Ibu hamil di JKN
1 RDT ibu hamil mengetahui dan laboratorium, wilayah kerja pkm
secara dini ada Tensimet bidan dan bd jaya bebas dari
tidaknya ibu er perawat penyakit malaria.
hamil yang
terjangkit
penyakit
malaria
Sosialisasi Agar Kader 80 % Rp 1.280.000 ATK dan Tenaga Ada peningkatan JKN
2 Malaria tentang masyarakat di posyandu Brosur kesehatan pengetahuan
penyakit wilayah kerja dan bahayanya malaria
malaria pkm bd jaya masyaraka
mengetahui t di
bahayanya wilayah
penyakit kerja Pkm
malaria. Bandar
Jaya
3 Malaria Pelacakan Untuk Masyaraka 80% Rp 1.920.000 ATK Tenaga Adanya orientasi BOK
kasus malaria mengetahui t di kesehatan bebas malaria
secara dini wilayah
masyarakat kerja Pkm
yang terjangkit Bandar
penyakit jaya
malaria
20
21
TABEL 4.2
NO UPAYA KEGIATAN SASARAN TARGET VOL RINCIAN LOKASI TENAGA JADWAL BIAYA
KESEHATAN KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN PELAKSANA
Pemeriksaan Ibu hamil 80 % 1 kali Transport petugas 4 Wilayah kerja Analis labor Juli 1.280.000
1 Malaria RDT ibu hamil org x 8ds x 1kl x Rp pkm bd jaya perawat dan
40.000 bidan
2 Malaria Sosialisasi Kader 80% 1 kali 4 org x 8 ds x 1 kl x Wilayah Dokter Juni 1.280.000
tentang posyandu Rp. 40.000 Puskesmas Perawat dan
penyakit dan Bandar Jaya analis
malaria masyarakat laboratorium
3 Malaria Pelacakan masyarakat 80% 2 kali 3 org x 8 desa x 1kl x Wilayah Tenaga Maret 1.920.000
kasus malaria Rp. 40.000 Puskesmas kesehatan Agustus
Bandar Jaya
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
3. Keberhasilan sebuah kegiatan selalu di dukung oleh kekompakan tim ( lintas sektor dan lintas
program)
5.2 SARAN
Peran lintas sektor dan lintas program perlu ditingkatkan guna tercapainya tujuan program yang
23
BAB VI
PENUTUP
Pembuatan PLANNING Of Action ( POA ) dilakukan dengan dasar pencapaian program 2018 .Upaya
kegiatan promosi kesehatan yang sudah dilakukan di Puskesmas Bandar Jaya dengan bersumber daya
masyarakat. Program Promosi Kesehatan ini merupakan pedoman pelaksanaan dari berbagai program di dalam
kegiatan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat, terutama di wilayah Puskesmas Bandar jaya,Poskesdes
dalam berbagai Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat ( UKBM ) dan dalam melakukan pembinaan
program promosi kesehatan. Oleh karena itu dalam pembentukan maupun pengembangan UKBM yang
dilaksanakan oleh masyarakat sebagai bentuk partisipasinya , hendaknya selalu mendapat bimbingan/
pembinaan dari petugas kesehatan baik dari petugas kesehatan desa/ kelurahan setempat maupun dari
Rencana Kegiatan Operasional ini bersifat dinamis, artinya dapat disempurnakan kembali bila ada
Demikian yang dapat disampaikan dalam penyusunan POA tahun 2019 dengan satu harapan bahwa
dalam pelaksanaan kegiatan / pelayanan kesehatan dapat berhasil guna dan berdaya guna.
24