Anda di halaman 1dari 13

NAMA : SUCHI MITRA MAYSAROH 11180728N

MUTIA APRILIANI RAHAYU 11180730N


KELAS : 6NB
TUGAS 1

Laboratorium Information Assessment

A. Latar Belakang Laboratorium


1. Jenis Laboratorium
Laboratorium Klinis
Pelayanan laboratorium patologi klinik RSUD Arifin Achmad buka 24
jam dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga-tenaga profesional
dan ditunjang dengan peralatan otomatis yang terhubung dengan
Laboratory Information System ( LIS) sehingga menghasilkan proses
pelayanan laboratorium yang cepat dan akurat. Terletak di area tengah
rumah sakit sehingga memudahkan akses bagi pasien.
Laboratorium patologi klinik RSUD Arifin Achmad melayani pasien
Umum, BPJS, Perusahaan dan Asuransi. Juga melayani permintaan
pemeriksaan laboratorium dari dokter rumah sakit lain.
2. Jenis Spesimen
Darah, urin, cairan serebrospinal, feses, sputum, swab nasofaring, cairan
sinovial, cairan pleura, cairan peritoneal, cairan perikardial, eksudat
luka, cairan amnion, cairan sperma dan saliva.
3. Jenis tes
Jenis pemeriksaan laboratorium patologi klinik meliputi :
a. Hematologi
b. Kimia Darah
c. Imunologi
d. Serologi
e. Urinalisa
f. Tinja
g. Mikrobiologi
h. Parasitologi
4. Volume sampel/hari
Jumlah specimen yang diterimas setiap hari dimasa pandemi ± 2000
sampel.
5. Volume Pengujian
Banyak pengujian yang dilakukan setiap harinya ± 150 sampel
B. Alur kerja yang ada – mulai dari penerimaan spesimen, pengujian,
pelaporan, dan penyimpanan.
1. Analis melaksanakan tugas di laboratorium
2. Pasien dating ke laboratorium membawa surat pengantar dari dokter,
langsung masuk ke ruangan administrasi laboratorium sehingga
diberikan form pemeriksaan sesuai permintaan dokter, lalu membawa
form pemeriksaan ke dalam tempat sampling, dilakukan pengambilan
oleh tenaga Analis, lalu Analis melakukan pemeriksaan specimen,
kemudian menuggu hasil kelur dan dicatat, lalu mengkonsultasikan hasil
kepada dokter penanggung jawab laboratorium, jika sudah disetuji hasil
dikeluarkan.
3. Cara sampel berpindah dari tempat sampling atau dari ruang rawat inap
maupun dari UGD melalui suatu sistem, yang pertama sampel dari
ruangan sampling di bawa oleh tenaga Analis ke ruangan pemeriksan.
Jika dari ruangan rawat inap atau UGD melalui sitem pengiriman cepat
dengan suatu alat, alat itu dinamakan pneumatic. Sebuah teknologi yang
memanfaatkan udara terkompresi untuk menghasilkan efek gesekan
mekanis. Karena menggunakan udara terkompresi, maka sistem
pneumatic tidak bisa dipisahkan dengan kompresor, sebuah alat yang
menghasilkan bertekanan tertentu. Alat ini digunakan untuk
memudahkan mengirim sampel, hasil tes dan lainnya. Yang jelas sangat
terbantu dan mengurangi kerja petugas.
4. Dengan cara memberikan hasil tes yang sudah selesai.
C. Arus data dan informasi yang ada (detail metode yang digunakan)
1. Pendaftaran specimen
a. Apakah lab melakukan akses pusat? : Iya
b. Bagaimana specimen diterima dilab dicatat: Sampel setelah sampai
dilaboratorium dicatat.
2. Identifikasi specimen
Identifikasi spesimen pasien sebelum dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk memastikan bahwa specimen yang diambil petugas
laboratorium ataupun specimen dari ruang perawatan sesuai dengan data
identitas dan jenis pemeriksaan yang dimaksud.
3. Pelabelan
Proses pelabelan yaitu memberi label atau identitas di specimen yang
dikirim, lalu Mencocokan identitas pasien (nama, tanggal lahir, tanggal
pengambilan) pada tabung dengan identitas di formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium.
4. Pembuatan daftar kerja untuk pengujian
a. Dalam suatu sistem rumah sakit ada namanya pasien CITO artinya
Penanganan pasien cito merupakan penanganan yang berpacu
dengan waktu atau golden hours, karena keterlambatan penanganan
akan berpengaruh terhadap keselamatan jiwa manusia. Jika
ditemukan sampel dengan catatan CITO harus segera dikerjakan
artinya diorioritaskan. Sehingga istilah CITO tersebut sudah pasti
tertulis dan tertera di dalam laboratorium. Dan jika specimen-
spesimen yang memiliki ketahan hanya sebentar seperti sperma,
maka specimen itu setelah diambil harus segera diperiksa tanpa
adanya penundaan.
b. Batas waktu untuk pengujian
Jika sampel sito harus diselesaikan secepat mungkin, jika sampel
seperti sperma harus dikerjakan dalam 1 jam.
c. Jika laboratorium memiliki banyak sampel yang harus dikerjakan,
maka harus dilihat seberapa penting sampel dan penanganan yang
harus segera pasien terima, sehingga setiap sampel jika sudah masuk
kelaboratorium sesegera mungkin harus di periksa.
5. Pencacatan hasil
a. Jeda waktu yang diberikan anatara pencatatan hasil untuk setiap jenis
pengujian, pencatatan hasil merupakan tahap pascanalitik dari sutu
pemeriksaan, pencacatan hasil gunanya sebagai arsip data, sehingga
jeda waktu yang dibutuhkan sebisa mungkin dikerjakan selesai hasil
dikelurkan atau dikerjakan selagi watu longgar.
b. Untuk hasil tes seperti elektrolit : ada
c. Bagaimana hasil dicatat, ditentukan dengan cara membuat buku,
Buku register besar/induk berisi : data-data pasien secara lengkap
serta hasil pemeriksaan spesimen.
d. Bagaimana meninjau hasil tes, dalam sebuah laboratorium sudah
memiliki batas atau range tertentu sebuah pemeriksaan, ada nilai
kritisnya, sehingga jika sebuah pemeriksaan masuk dalam nilai kritis
atau sebaliknya analis harus tau apa yang harus dilakukan, seperti
jika masuk ke nilai kritis, harus memeriksa kembali, kemudian
melihat diagnisa dokter sebelumnya atau melihat sampel yang
digunakan apakah masih memenuhi persyaratan atau tidak, dan
berkonsultasi segera kepada dokter.
e. Prosedur pengujian ulang, pengujian ulang bisa dilakukan jika suatu
hasil diragukan atau diminta kembali oleh dokter, sehingga alurnya
bisa saja mulai dari awal atau bisa memeriksa ulang sampel yang
sudah ada.
6. Pelaporan hasil
Pelaporan hasil laboratorium adalah kegiatan untuk melaporkan hasil
dari pemeriksaan sampel yang diterima dari pelanggan. Laporan
tersebut, bisa dilaporkan apabila seluruh kegiatan telah dilakukan
diantaranya pengambilan sampel, preparasi sampel, pengujian sampel
serta termasuk kegiatan jaminan mutu dan pengendalian mutu. Laporan
hasil uji bisa dikembangkan ke dalam bentuk digital atau cetakan di
sebuah kertas. Kemudian pelaporan harus melibatkan beberapa personel
yang bertanggung jawab untuk mengesahkan laporan hasil pengujian.
laporan tersebut bisa diakui dan dinyatakan valid karena kegiatan itu
semua telah diatur dalam sistem manajemen mutu laboratorium
berdasarkan ISO/IEC 17025: 2017.
7. Rekaman lokasi penyimpanan
a. Suhu transportasi dan waktu penyimpanan sampel umum yang
direkomendasikan ISO 7218 (2007) adalah sebagai berikut:
 Sampel yang stabil: suhu ambien (<40oC)
 Sampel beku: suhu beku (<-15oC, atau lebih baik < - 18oC);
 Sampel yang tidak stabil disuhu ambien: (1-8oC)
b. Penyimpanan jangka panjang : Ada, sesuai dengan syarat yang
berlaku.
D. Komponen apa yang berupa hardcopy/elektronik?
1. Jika hardcopy tipe catatan apa yang dipertahankan  rekam medis
2. Jika elektronik, berapa banyak computer, sistem apa yang digunakan 
disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki, software
aplikasi
E. Peralatan diagnostic
1. Apakah ada output elektronik dari peralatan diagnostic lab  ada
2. Bagaimana data ini diambil  dengan melakukan entry data
3. Jika data dimasukkan secara manual, di mana dimasukkannya (database)
 buku atau computer (menggunakan Microsoft)
4. Apakah ada hasil entri ganda?  ada
5. Jika instrumen menghasilkan hasil yang salah, apakah ini
didokumentasikan?  iya
6. Catatan pemeliharaan peralatan  ada
7. Catatan kalibrasi  ada
F. Kehadiran sistem yang ada/tambahan
1. Perangkat Keras  mouse, keyboard
a. LAN?  ada
2. Perangkat Lunak  ada
a. Apa yang digunakan  windows server, Mac OS X, Linux
b. Jika database bagaimana data dimasukkan  dengan
mengelompokkan beberapa kategori
c. Oleh siapa  administrator
d. Entri ganda?  bisa terjadi
3. Pemetaan Data
Pemetaan yang harus dilakukan pada proses layanan Laboratorium
Klinik seperti pengecekan jenis pasien, ketersediaan alat pemeriksaan
laboratorium, registrasi pasien, penginputan data hasil pemeriksaan.
aplikasi baru ini juga melakukan pencatatan terhadap penggunaan
peralatan sehingga pemakaian peralatan terdata dengan baik. Aplikasi
baru juga melakukan pendataan terhadap sampel di laboratorium
sehingga tidak terjadi lagi kesalahan identifikasi sampel dari pasien
melalui barcode, adapun beberapa keuntungan yang didapatkan dari
penggunaan barcode adalah membuat proses pemasukkan data menjadi
lebih cepat, tepat, dan akurat.
4. Fleksibilitas dalam system
a. Pada suatu sitem yang telah terhubung jika terjadi sebuah
ketidaksesuaian aka nada fleksibilitas yaitu informasi tersebut harus
mampu menampung perubahan dalam kebutuhan
akan informasi tanpa perlu mengadakan perubahan yang besar.
b. Tentunya keadaan fleksibilitas tersebut bisa terhubung ke system lain
karena memiliki suatu sitem yang sama.
5. Apakah system yang ada mendukung tujuan jangka panjang?
Tentunya setiap perancangan system informasi sudah memiliki
persiapan yang matang, Dalam proses perancangan sistem informasi,
keberadaan analisis menjadi sangat sentral dan strategis, karena hasil
analis yang tepat dan baik, akan mebuat perancangan menjadi lebih
mudah dan hasil perancangan sistem juga dapat mudah diterima oleh
pengguna tentunya sudah memiliki tujuan jangka panjang.
6. Masalah dengan menggunakan system
Jika perusahaan menginginkan aktivitas usahanya bekerja dengan lebih
produktif dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih baik, maka
komputer dijadikan andalan untuk memecahkannya. Jadi obat, teknisi
dan komputer adalah alat yang dapat memecahkan masalah-masalah
yang kita hadapi. Dalam suatu sistem yang lebih kompleks, seperti
sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan,
maka masalah yang timbul pun akan lebih kompleks lagi, karena satu
saja subsistem mengalami masalah akan berakibat pada aktivitas
subsistem yang lainnya.
7. Keamanan
Sistem keamanan informasi (information security) memiliki empat
tujuan yang sangat mendasar adalah :
a. Kerahasiaan (Confidentiality). Informasi pada sistem komputer
terjamin kerahasiaannya, hanya dapat diakses oleh pihak-pihak
yang diotorisasi, keutuhan serta konsistensi data pada sistem
tersebut tetap terjaga. Sehingga upaya orang-orang yang ingin
mencuri informasi tersebut akan sia-sia.
b. Ketersediaan (Availability). Menjamin pengguna yang sah untuk
selalu dapat mengakses informasi dan sumberdaya yang diotorisasi.
Untuk memastikan bahwa orang-orang yang memang berhak untuk
mengakses informasi yang memang menjadi haknya.
c. Integritas (Integrity) Menjamin konsistensi dan menjamin data
tersebut sesuai dengan aslinya, sehingga upaya orang lain yang
berusaha merubah data akan segera dapat diketahui.
d. Penggunaan yang sah (Legitimate Use). Menjamin kepastian bahwa
sumberdaya tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak berhak.
G. Rantai pengawasan yang ada
Pelacakan specimen bisa dilakukan dengan menggunakan computer.
H. Kualitas data
1. Dengan sistem yang terkomputerisasi sekarang tidak terjadi lagi
kesalahan dalam penyimpanan data hasil pemeriksaan dan juga tidak
dibutuhkan waktu untuk melakukan input hasil pemeriksaan mesin secara
manual karena hasil pemeriksaan telah tersimpan secara otomatis ke
dalam database.
2. Auditor menggunakan komputer (software) atau dengan cek logika atau
listing program (desk test on logic or programs source code) untuk
menguji logika program dalam rangka prngujian pengendalianyang ada
pada komputer. Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari para
teknisi komputer mengenai spefikasi sistem dan/atau program yang
diaudit.
3. Melakukan metode validasi dan verifikasi kedalam system
terkomputerisasi.
4. Integritas data
integrasi data diperlukan oleh manajemen laboratorium dan
rumah sakit untuk memperingkas proses bisnis transaksional,
memudahkan manajemen data pemeriksaan dan mendukung Executive
Information System.
I. Personil
1. Berapa banyak : 30 staf laboratorium
2. Keterampilan yang ada
Keterampilan dalam beberapa bidang dalam laboratorium, seperti
sampling, pemeriksaan, teknisi dll.
3. Hubungan dengan departemen yang berbeda
Setiap departemen saling berhubungan
4. Siapa yang memiliki akses
Setiap staf tentunya memiliki akses yang sama untuk mengakses data,
namun ada beberapa staf yang tidak bisa mengakses data yang
diperuntukkan untuk jabatan tinggi dilaboratorium.
a. Database Administrator.
b. Security Officers.
c. Application Developer.
d. Application Administrator.
e. Database Users.
f. Network Administrators.
5. Bagaimana mengelola data
Data dikelola dengan akses yang dimiliki masing-masing pengguna.
J. Dokumentasi
1. Peralatan diagnostic laboratorium: memiliki beberapa kategori sesuai
dengan jenis pemeriksaan yang diinginkan.
2. System yang ada jika ada: system terkomputerisasi untuk memudahkan
pemeriiksaan.
REFERENSI
http://rsudarifinachmad.riau.go.id/patologi-klinik/page/3/

https://media.neliti.com/media/publications/183552-ID-hubungan-pengetahuan-
dan-sikap-petugas-l.pdf

http://ajah23.mahasiswa.unimus.ac.id/2017/07/26/tahap-pascaanalitik-pada-suatu-
pemeriksaan/

https://www.labmutu.com/2020/05/pelaporan-hasil-laboratorium.html

https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article/pelaporan_hasil_lab.pdf

https://laboratoriumstandard.com/2019/04/13/penyimpanan-dan-perlakuan-
sampel/

http://repository.upnyk.ac.id/143/1/47_Keamanan_Sistem_Informasi.pdf

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/Aplikasi-
Sistem-Informasi-Dan-Manajemen-Laboratorium-SC.pdf

https://journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/603/508
http://www.ict.binus.edu/metamorph/file/research/Paper_Revisi_Renan.pdf
http://sentia.polinema.ac.id/index.php/sentia2018/article/download/284/240
https://stt-pln.e-journal.id/petir/article/view/742/507
https://www.androinfoperkasa.co.id/lainnya/smartlab/
https://slideplayer.com/slide/5835528/
Vendor 1 Vendor 2 Vendor 3
Name of LIS software ASP.NET Framework PRADO (PHP Rapid SmartLab
Application Development Object-
oriented)
Features / Modules Web Design Application Template HTML dan page class Data Referensi, Data Pasien, Data
Penerimaan pasien Aplikasi berbasis web (web- Dokter, Data Pengirim, Data Master
Pemeriksaan based application) yang berfungsi Test dan Harga, Transaksi
Pemesanan reagen untuk menerima masukan dari Pemeriksaan, Transaksi Entri Hasil
Penerimaan reagen dari supplier aplikasi sisi klien dan juga Test, Manajemen User, Backup dan
berfungsi untuk mengatur basis Restore Data
dat
Operating system Windows applicaton, Microsoft web server dapat digunakan Apache Server data dapat diakses via LAN
HTTP Server maupun Windows IIS atau via koneksi internet, sehingga
dan mendukung Sistem Operasi dapat melihat laporan secara jarak
Windows Server 2003, Windows XP, jauh dengan koneksi internet.
Windows 2000, Mac OS X, FreeBSD,
RedHat Linux, Fedora Linux, dan
Gentoo Linux.
Cost (?) Harga terjangkau - -
Technical support DFD Level 0 (Diagram Konteks) No Dapat disambungkan dengan
CDM (Conceptual Data Model) instrumen laboratorium yang
PDM (Physical Data Model) memiliki koneksi via TCP/IP dengan
protocol HL7 dan via export file
User Karyawan Administrator (pemegang hak Staff laboratorium
Petugas Laboratorium akses paling tinggi dalam sistem) Dokter
Petugas Radiologi Staff Laboratorium Pasien
Supplier Dokter Laboratorium rujukan
Pemilik Laboratorium
TUGAS 2
TUGAS 3

Anda mungkin juga menyukai