Skenario 3
Skenario 3
IO 3 GLAUKOMA
A. PENDAHULUAN
Adalah suatu neuropati optic kronik yang ditandai dengan pencekungan / cupping diskus
optikus dan pengecilan lapang pandang, biasanya disertai dengan peningkatan TIO (tekanan
intra ocular)
Diklasifikasikan menjadi :
Glaukoma Primer : glaukoma yang tidak disertai penyakit lainnya
Glaukoma Sekunder : peningkatan TIO yang terjadi merupakan manifestasi dari
kelainan mata lainnya
Peningkatan TIO pada glaukoma disebabkan oleh gangguan aliran aqueous humour akibat
kelainan dalam sistem drainase sudut bilik anterior (glaukoma sudut terbuka) atau
gangguan akses aqueous ke sistem drainase (glaukoma sudut tertutup)
Ada hubungan antara besarnya TIO dengan derajat keparahan penurunan LP dan kerusakan
n.optikus, namun efek yang ada di tiap orang berbeda-beda, ada yg mentoleransi
peningkatan TIO tanpa mengalami kelainan diskus atau penurunan LP (HIPERTENSI
OKULAR), ada yang memperlihatkan kelainan glaukomaltosa dengan TIO normal
(GLAUKOMA TEKANAN RENDAH)
TIO dapat diturunkan dengan cara menurunkan produksi aqueous humour atau
meningkatkan aliran aqueous humour
Komposisi aqueous humour
Aqueous humor adalah cairan jernih yang mengisi bilik mata depan dan belakang
Volume normalnya sekitar 250μL
Kecepatan pembentukannya memiliki variasi diurnal sekitar 2,5μL/menit
Tekanan osmotic aqueous humor lebih tinggi dari tekanan plasma
Komposisinya menyerupai plasma, namun konsentrasi askorbat, piruvat, laktat lebih
tinggi, sedangkan protein, urea, dan glukosa lebih rendah
Aqueous humor diproduksi oleh corpus ciliaris
Trabecullar outflow
Ultrafiltrat plasma yg dihasilkan di stroma prosessus ciliaris, dimodifikasi oleh fungsi
sawar dan procesus sekretorius epitel siliaris → masuk ke camera oculi posterior / bilik
mata belakang → melalui pupil → masuk ke COA / bilik mata depan → trabecular
meshwork → kanalis schlemm → vena episklera → vena siliaris anterior → vena
ophtalmica superior → sinus kavernosus
Trabecular meshwork : berkas-berkas jaringan kolagen dan elastic dibungkus oleh sel-
sel trabecular, membentuk suatu jaringan dengan ukuran pori-pori yang mengecil
sewaktu masuk mendekati kanalis schlemm. Kontraksi otot siliaris akan memperbesar
pori-pori meshwork/anyaman tersebut akan meningkatkan drainase aqueous
humor.
Uveoskleral outflow
Sejumlah kecil aliran aqueous humor keluar melalui berkas otot siliaris → ruang
suprakoroid ke dalam sistem vena corpus siliaris, koroid, dan sklera
Tahanan aliran keluar aqueous humor dari bilik mata depan adalah JARINGAN
JUXTAKANALIKULAR, yang berbatasan dengan lapisan endotel kanalis schlemm. Tekanan di
jaringan vena episklera menentukan nilai minimum TIO yang dapat dicapai terapi medis
B. ETIOLOGI
Meningkatnya tekanan di dalam mata (tekanan intraokular), baik akibat produksi cairan
mata yang berlebihan, maupun akibat terhalangnya saluran pembuangan cairan tersebut
C. FAKTOR RISIKO
Usia lanjut
Riwayat keluarga glaukoma
Ras kulit hitam
Menggunakan kortikosteroid topikal atau sistemik
Meningkatnya TIO
D. PATOFISIOLOGI
Peningkatan TIO → sel-sel neuron retina terdesak → apatosis sel ganglion retina →
penipisan sel saraf dan lapisan inti dalam retina dan berkurangnya akson di nervus optikus
Disk optik menjadi atrofi, dengan pembesaran optic cup (mangkuk optik)
Pada glaukoma sudut tertutup akut, TIO mencapai 60-80 mmHg yang mengakibatkan
kerusakan iskemik akut pada iris yang disertai edema kornea dan kerusakan saraf
optik
Pada glaukoma primer sudut terbuka, TIO biasanya tidak lebih dari 30 mmHg dan
kerusakan sel ganglion retinal berkembang dalam waktu yang lama, seringkali
bertahun-tahun
E. MANIFESTASI KLINIS
F. PEMERIKSAAN
1) Tonometri
Tonometer adalah alat untuk mengukur TIO
Bisa menggunakan tonometri digital (menggunakan jari tangan), tonometri aplanasi,
tonometri Schiotz, atau tonometri nonkontak
Sebaiknya tonometri dilakukan lebih dari 1 kali oleh pemeriksa yang berbeda agar
hasilnya akurat
Ketebalan kornea mempengaruhi akurasi pengukuran → TIO terlalu tinggi di mata
dengan kornea tebel dan terlalu rendah di mata dengan kornea tipis
Kisaran normal TIO adalah 11-21 mmHg
2) Gonioscopy
Sudut ruang anterior dibentuk oleh persimpangan kornea perifer dan iris, di antaranya
terletak trabecullarmeshwork
Konfigurasi sudut ini (Lebar/terbuka, sempit, atau tertutup) memiliki pengaruh
penting pada outflow aqueous humour
Lebar sudut ruang anterior dapat diperkirakan dengan iluminasi miring dengan senter
atau sitlamp, tetapi paling baik menggunakan gonioscopy yang dapat
mengvisualisasikan secara langsung dari struktur sudut
Hasilnya
Jika dapat menvisualisasikan sepenuhnya jaringan trabekular, sklera, dan iris
berarti sudutnya terbuka
Jika hanya terlihat garis Schwalbe atau bagian kecil dari jaringan trabekular
berarti sudutnya sempit
Tidak dapat melihat garis Schwalbe berarti dusutnya tertutup
Pembesaran lensa seiring bertambahnya usia mempersempit sudut dan menyebabkan
beberapa kasus glaukoma sudut tertutup
3) Sit Lamp
Dapat dilakukan untuk melihat kedalaman sudut dan menentukan derajat glaukoma
menggunakan penilaian Van Herick
4) Fundoskopi
Pemeriksaan fundoskopi terkadang membutuhkan obat dilator pupil, namun pada
glaukoma merupakan kontraindikasi karena dapat berpotensi menutup sudut
sehingga dapat meningkatkan TIO
Pada pemeriksaan fundoskopi perhatikan gambaran posterior mata, antara lain :
Perhatikan serabut saraf di sekitar pusat saraf optikus
Pusat saraf atau disk adalah serabut saraf terbanyak di bagian posterior mata. Di
bagian tengah dari disk yang berwarna lebih gelap, disebut juga cup. Rasio
cup/disk harus menunjukkan gambaran normal, yaitu < 0,4 (lebih dari 0,4
menunjukkan adanya tekanan pada posterior mata sehingga disk tampak
membesar)
Apakah ada tanda-tanda penyempitan rim (jarak antara disk dengan cup) pada
daerah superior, inferior, temporal atau nasal
Tanda perrdarahan seperti spinter-like treaks menjadi tanda-tanda glaukoma
akut
5) Pemeriksaan Lapang Pandang
Dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat kompimetri Goldmann
Kompimetri dapat mendeteksi kelainan lapang pandang secara lebih mendetail
G. TATALAKSANA
I. FARMAKOTERAPI
1) Suppression of Aqueous Production
Agen penghambat beta-adrenergik
Dapat digunakan sendiri atau kombinasi dengan obat lainnya
Timolol maleat 0,25% dan 0,5%, Betaxolol 0,25% dan 0,5%, Levobunolol
0,25% dan 0,5%, Metipranolol 0,3%, dan larutan carteolol 1% 2x/hari dan
Timolol maleat 0,1%, 0,25%, dan gel 0,5% 1x/hari di pagi hari
Kontraindikasi pemakaiannya adalah penyakit obstruktif kronik pada saluran
pernapasan, khususnya asma
Betaxolol merupakan obat yang lebih selektif terhadap reseptor β-1
sehingga lebih jarang menimbulkan efek samping terhadap saluran napas,
tetapi kerjanya kurang efektif dalam penurunan TIO
Efek samping lain dari beta-adrenergik topikal adalah depresi, kebingungan,
dan kelelahan
Apraclonidine
Larutan 0,5% 3x/hari dan larutan 1% sebelum dan sesudah perawatan laser
Merupakan agonis α2-adrenergik yang mengurangi produksi aqueous
humour tanpa mempengaruhi outflow aqueous humour
Obat ini sangat berguna untuk mencegah peningkatan TIO setelah
perawatan laser segmen anterior dan dapat digunakan dalam jangka
pendek dalam kasus refraktori
Obat ini tidak cocok untuk pemakaian jangka panjang karena memiliki efek
takifilaksis (penurunan efek terapeutik dari waktu ke waktu) dan memiliki
alergi tinggi
Brimonidine
Larutan 0,2% 2x/hari
Merupakan agonis α-adrenergik yang dapat menurunkan produksi aqueous
humour dan meningkatkan outflow aqueous humour
Dapat digunakan sebagai obat lini pertama atau tambahan, tapi kadang bisa
alergi
Ada juga bentuk yang dikombinasikan dengan timolol
Larutan Dorzolamide hydrochlorine 2% dan Brinzolamide 1% (2-3x/hari)
Merupakan penghambat karbonat anhidrase topikal yang sangat efektif bila
digunakan sebagai tambahan
Efek samping utama adalah rasa pahit sementara dan blefarokonjungtivitis
alergi
Dorzolamide juga dikombinasikan dengan timolol
Penghambat karbonat anhidrase sistemik
Acetazolamide paling banyak digunakan, Dichloperamide dan
Methazolamide sebagai alternatifnya
Digunakan pada glaukoma kronis yang tidak mempan yterhadap obat
topikal dan glaukoma akut yang memiliki TIO sangat tinggi
Mereka mampu menurunkan produksi aqueous hingga 40-60%
Acetazolamide per oral 125-250 mg 4x/hari atau sebagai Sekuel Diamox per
oral 500 mg 1-2x/hari atau secara intravena 500 mg
Memiliki efek sistemik sehingga tidak direkomendasikan untuk jangka
panjang
2) Facillation of Aqueous Outflow
Analog Prostaglandin
Bimatoprost 0,003%, Latanoprost 0,005%, Travoprost 0,004%, dan larutan
Tafluprost 0,0015% masing masing 1x/hari
Dan larutan Unoprostone 0,15% 2x/hari
Mereka dapat meningkatkan aliran aqueous uveoscleral
Mereka dapat digunakan sebagai obat lini pertama atau tambahan yang
sangat efektif
Semua analog prostaglandin dapat menyebabkan hiperemia konjungtiva,
hiperpigmentasi kulit periorbital, pertumbuhan bulu mata, dan penggelapan
permanen pada iris
Agen Parasimpatomimetik
Dapat meningkatkan outflow aqueous melalui aksi pada jalinan trabekular
melalui kontraksi otot siliaris
Pilocarpine tidak sering digunakan semenjak kemunculan analog
prostaglandin tapi mungkin bermanfaat bagi beberapa pasien
Pilocarpine 0,5-6% 4x/hari atau sebagai gel 4% pada saat tidur
Obat ini dapat menyebabkan miosis dengan penglihatan kabur, terutama
pada pasien dengan katarak, dan spasme akomodatif yang dapat
melumpuhkan pasien yang lebih muda
Ablasi retina adalah keadaan yang serius, tapi jarang terjadi
3) Reduction of Vitreous Volume
Agen hiperosmotik
Membuat darah hipertonis sehingga menarik air keluar dari vitreous dan
menyebabkan menyusut
Sebagai tambahan untuk menurunkan produksi aqueous
Gliserin oral (Gliserol)
1 mL/kgBB dalam larutan dingin 50% dicampur dengan jus lemon paling
sering digunakan, tapi harus diperhatikan pemakaiannya pada pasien
diabetes
Alternatifnya adalah isosorbia oral dan manitol intravena
4) Miotics, Mydriatics, dan Cycloplegics
Penyempitan pupil merupakan hal mendasar untuk penanganan glaukoma sudut
tertutup primer
II. SURGICAL
1) Iridoplasti, Iridektomi, dan Iridotomi Perifer
2) Trabekuloplasti Laser
3) Bedah Drainase Glaukoma
Peningkatan perawatan medis dan laser telah mengurangi kebutuhan akan
operasi drainase glaukoma, tetapi operasi dapat ,menghasilkan penurunan TIO
yang lebih nyata
Trabekulektomi
Adalah prosedur yang paling umum digunakan untuk memotong saluran
drainase normal, memungkinkan akses langsung dari ruang anterior ke
jaringan subkonjungtiva dan orbital
Komplikasi utama adalah fibrosis pada jaringan episkleral yang
menyebabkan penutupan jalur drainase lain
Perawatan tambahan perioperatif atau pasca operasi dengan antimetabolit
seperti 5-fluorouracil dan mitomycin C (dosis rendah) untuk mengurangi
resiko kegagalan dan menjaga tekanan TIO
Tetapi memiliki efek samping berupa ketidaknyamana okular, infeksi, dan
makulopati
Trabekulektomi mempercepat pembentukan katarak
Implantasi tabung silikon untuk membentuk saluran permanen yang berfungsi
sebagai aliran air keluar dari mata → prosedur alternatif untuk mata yang tidak
bisa dilakukan trabekuloktomi, misalnya pada glaukome sekunder khususnya
glaukoma neurovaskular
Viscocanalostomy dan deep sclerectomy dengan implan kolagen menghindari
sayatan ketebalan penuh ke dalam mata → penurunan TIO tidak sebaik
dibandingkan dengan trabekulektomi, tetapi komplikasinya lebih minim
Goniotomi
4) Tindakan Siklodestruktif
Kegagalan perawatan medis dan pembedahan pada glaukoma lanjut dapat
menyebabkan pertimbangan laser atau pengancuran badan siliaris dengan
pembedahan untuk mengontrol TIO
Cryotherapy, neodymium mode termal, laser YAG, atau laser dioda semuanya
dapat digunakan
H. EDUKASI
Menghindari tidur terlungkup
Menyalakan lampu saat tidur → menyalakan lampu akan mengaktifkan reseptor cahaya
sehingga merangsang miosis pupil untuk menghindari papillary block
Mengistirahatkan mata saat membaca dan aktivitas melihat dekat dengan memandang
jauh
Melakukan pemeriksaan secara rutin
Mengedukasi tentang gejala glaukoma sehingga pasien yang mengalami gejala bisa segera
memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah komplikasi
Penyakit ini 4-6 kali lebih mungkin menyebabkan kebutaan pada orang kulit hitam
Ada kecenderungan keluarga yang kuat pada glaukoma primer sudut terbuka
Ciri patologis utama glaukoma sudut terbuka primer adalah proses degeneratif pada jalinan
trabekuler, termasuk pengendapan bahan-bahan ekstraseluler dalam jalinan trabekuler dan di
bawah lapisan endotel dari kanal Schlemm → berbeda dengan proses penuaan
Akibatnya adalah penurunan drainase aqueous yang menyebabkan peningkatan TIO
Sekitar 3% kasus glaukoma sudut terbuka non familial dikaitkan dengan mutasi pada gen miocilin
pada kromosom 1
Peningkatan TIO menekan disk optik dan perubahan bidang visual selama berbulan-bulan hingga
bertahun-tahun
Semakin tinggi tekanan intraokular maka semakin besar kehilangan lapang pandangnya
Disebutkan bahwa kontrol TIO rutin dapat memperlambat kerusakan disk dan lapang pandang
→ penurunan TIO sebesar 1 mmHg, terdapat sekitar 10% penurunan risiko perkembangan
glaukoma
Beberapa pasien dengan disk optik glaukomatosa atau perubahan lapang pandang memiliki TIO
normal < 21 mmHg
Patogenesis mungkin melibatkan sensitivitas abnormal terhadap TIO karena kelainan vaskular
atau kelainan mekanis pada kepala saraf optik
Beberapa keluarga dengan normal tension glaukoma memiliki kelainan pada gen optineurin
pada kromosom 10
Perdarahan diskus lebih sering terjadi pada normal tension glaukoma dibandingkan pada
glaukoma sudut terbuka dan seringkali menandakan progresi hilangnya lapang pandang
Ada beberapa kondisi yang dikecualikan :
1) Episode sebelumnya dari peningkatan TIO, seperti yang disebabkan oleh uveitis anterior,
trauma, atau terapi steroid topikal
2) Variasi TIO diurnal yang besar dengan peningkatan yang signifikan, biasanya di pagi hari
3) Perubahan postural pada TIO dengan peningkatan yang nyata saat berbaring datar
4) Peningkatan TIO secara intermiten, seperti pada penutupan sudut subakut
5) Rendahnya TIO karena ketebalan kornea berkurang
6) Penyebab lain dari disk optik dan perubahan lapang pandang, termasuk kelainan disk
bawaan, neuropati optik yang diturunkan, dan atrofi optik didapat karena tumor
60% pasien mengalami penurunan LP yang progresif yg menandakan kemungkinan patogenitas
berupa periode-periode iskemik akut pada pasie non progresif
Penurunan TIO bermanfaat bagi pasien dg penurunan LP progresif, tp tidak dapat dicapai dengan
terapi medis, pelu tindakan bedah drainase glaucoma dan antimetabolik
Obat penyekat kanal Ca bagus , krn bekerja pada vaskulernya
HIPERTENSI OKULAR
Hipertensi okular adalah peningkatan TIO tanpa kelainan disk atau lapang pandang dan
kejadiannya lebih sering dibandingkan glaukoma sudut terbuka
Tingkat perkembangan glaukoma pada individu tersebut adalah sekitar 1-2% per tahun
Risiko meningkat dengan meningkatnya TIO, bertambahnya usia, lebih besarnya cup disk,
riwayat glaukoma pada keluarga, dan mungkin miopia, diabetes melitus, penyakit
kardiovaskular, dan perkembangan perdarahan disk optik
Pasien dengan hipertensi okular dianggap sebagai subjek glaukoma dan harus menjalani
pemantauan rutin TIO, disk optik, dan lapang pandang (1-2 kali tiap tahun)
Pasien hipertensi ocular tapi tidak glaucoma korneanya tebal sehinngga memberikan
penaksiran TIO tinggi (perlu pengukuran ketebalan kornea sentral)
MIDRIASIS → dilatasi ringan pupil → terjadi blok pupil relative → aqueous umor terkumpul di
posterior chamber → mendorong iris ke anterior → terbentuk gambaran iris bomber → iris
berkontak dengan korenea → appositional angle closure → peningkatan TIO
Glaukoma Sudut Tertutup Akut
Glaukoma akut terjadi bila bentuk “iris bombe” (aqueous humor mendorong iris perifer ke
anterior) menyebabkan oklusi sudut bilik mata depan → menghambat aliran keluar
aqueous humor, TIO meningkat dengan cepat, nyeri hebat, penglihatan kabur, kemerahan
Penutupan sudut mata hyperopia yang sudah mengalami penyempitan anatomic bilik mata
depan biasanya di ekstraserbasi oleh pembesaran lensa kristalina yang berkaitan dengan
penuaan
Serangan tsb dipresipitasi oleh dilatasi pupil, terjadi spontan dimalam hari saat
pencahayaan berkurang (pupil dilatasi)
Bisa juga krn obat2an antikolinergik atau simpatomimetik (atropine sbg obat praoperasi,
antidepresan, bronkodilator inhalasi, dekongestan hidung, tokolitik)
Sekarangan saat px.oftalmoskop krn ada dilatasi pupil iris menutup ke atas menutup
trabecular - (bila perlu) lakukan dilatasi pupil pada pasien dengan COA dangkal (deteksi
dengan penyinaran oblik)
Berikan midriatik kerja singkat, hindari menimbulkan konstriksi pupil dg pilocarpine dan
segera atasi jika nyeri kemerahan dimata atau penglihatan kabur
Glaukoma Sudut Tertutup Subakut
Faktor etiologi = glaucoma sudut tertutup akut
Episode peningkatan TIOnya singkat dan rekurens
Episode penutupan sudut membaik secara spontan, tetapi ada akumulasi kerusakan pada
COA disertai pembentukan sinekia anterior perifer
Kadang bisa berkembang menjadi glaucoma susut tertutup akut
Ada riwayat serangan berulang : nyeri,kemeraham, kekaburan penglihatan, halo disekitar
cahaya (pada 1 mata)
Pemeriksaan diantara waktu serangan (mungkin) hanya ditemukan sudut bilik mata
depan yang sempit disertai sinekia anterior perifer
Diagnosis dipastikan dg gonioskopi
Terapi : iridotomi perifer dengan laser
Glaukoma Sudut Tertutup Kronis
Pasien dg predisposisi anatomi penutupan sudut bilik mata depan (mungkin) tidak akan
pernah mengalami episode peningkatan TIO akut,tapi mengalami sinekia anterior perifer yg
makin meluas dan peningkatan TIO bertahap.
Manifestasi spt glaucoma sudut terbuka primer, sering dengan penyempitan LP yg ekstensif
di kedua mata
Sesekali mengalami serangan penutupan sudut subakut
Px → peningkatan TIO, sudut bilik mata depan sempit disertai sinekia anterior perifer dalam
berbagai tingkat kelainan diskus optikus
Terapi (langkah pertama penanganan)
Iridotomi perifer dg laser
Mengontrol TIO, tapi luasnya sinekia anterior perifer dan lambatnya aliran keluar
humor aqueous mll trabelukar meshwork yang tersisa menyebabkan pengontrolan
TIO sulit dilakukan
Drainase scr bedah
Ekstraksi katarak dg implantasi lensa intraocular dpt mengendalikan TIO scr efektif,
tindakan ini menyebabkan penutupan sudut akibat sinekia tidak lebih dari 2 kuadran
Epinefrin dan miotik hanya boleh dipakai kalo sebelumnya sudah iridotomi atau
iridotomi perife krn obat tsb memperparah penutupan sudut
Iris Plateau
Adalah keadaan dimana kedalaman COA normal, tapi sudut COA sangat sempit krn posisi
prosesus ciliars terlalu anterior
Jarang mengalami blockade pupil, tetapi dilatasi akan menyebabkan merapatnya iris perifer
sehingga menutup sudut COA (pendesakan sudut)
Orang dg iris plateau akan mengalami glaucoma sudut tertutup pada usia muda.
Sering kambuh setelah tindakan iridektomi dan iridotomi perifer
Terapi : mitotic janga panjang, iridoplasiti dg laser
Glaukoma Kongenital
Dibagi menjadi
1) Glaukoma kongenital primer, di mana kelainan perkembangan terbatas
pada sudut bilik anterior
2) Anomali perkembangan segmen anterior — sindrom Axenfeld-Rieger dan
anomali Peters, di mana perkembangan iris dan kornea juga abnormal
3) Berbagai kondisi lain — termasuk aniridia, sindrom Sturge-Weber,
neurofibromatosis-1, sindrom Lowe (oculo-cerebro-renal), dan rubella
kongenital — di mana anomali perkembangan sudut berhubungan dengan
okular atau kelainan ekstraokuler.
GLAUKOMA PRIMER