Anda di halaman 1dari 14

SAP RABIES

Oleh:

Nama Reka: Laring No Reka: 10


1. Ni Putu Nadia Trisna Putri (P07120219027)
2. Ida Ayu Kadek Santi Dewi (P07120219029)
3. Ni Made Indah Mustia Dewi (P07120019022)
4. Agustin Zhaesarany (P07120019052)
5. Ni Putu Trisna (P07120019059)

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Bahasan : Rabies


2. Sub Pokok Bahasan : Penanggulangan penyakit rabies
a. Pengertian rabies
b. Penyebab rabies
c. Tanda dan gejala rabies
d. Bahaya rabies
e. Penanggulangan rabies
3. Sasaran : audience
4. Waktu :-
5. Tempat :-
6. Hari, tanggal : Jumat, 11 Oktober 2019

Latar Belakang :
Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi virus yang
disebarkan oleh gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Meski hampir
99% rabies terjadi karena anjing, namun sebenarnya bukan hanya anjing saja
yang dapat menyebarkan virus ini. Hewan lain yang juga kerap mengidap
virus rabies adalah hewan liar seperti rakun, serigala, sigung, musang,
kelelawar, rubah, dan kucing.
Penyakit ini jarang terjadi, namun akan menyebabkan infeksi yang serius.
Virus akan menyerang sistem saraf dan otak. Gejala akut dari rabies hanya
seperti flu dan berlangsung selama 2–10 hari. Setelah gejala klinis muncul,
rabies akan menjadi penyakit fatal. Pencegahan penyakit ini penting untuk
dilakukan.
7. Tujuan Penyuluhan :
a. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan audience dapat memahami cara
penanggulangan penyakit rabies.
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x40 menit, diharapkan audience
mampu:
a.       Menjelaskan pengertian penyakit rabies
b.      Menyebutkan kembali penyebab rabies
c.       Menyebutkan tanda penyakit rabies
d.      Menyebutkan kembali bahaya rabies  
e.       Menjelaskan kembali bagaimana cara penaggulangan penyakit
rabies

8. Kegiatan :

No Langkah-
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
. langkah
1. Pendahuluan 5’ 1. Memberi salam 1. Menjawab
2. Memperkenalkan salam
diri 2. Menjawab
3. Menjelaskan pertanyaan
maksud dan tujuan
4. Kontrak waktu
5. Apersepsi
2. Penyajian 20’ 1. Materi: 1. Mendenga
a. Pengertia rkan
n rabies 2. Mencatat
b. Penyebab dengan
rabies seksama
c. Tanda dan
gejala rabies
d. Bahaya
rabies
e. Penanggu
langan rabies

2. Demonstrasi
penyakit rabies
3. Evaluasi 10’ 1. Tanya jawab 1. Partisipasi
setelah penyampaian aktif
3 materi
4. Penutup 5’ 1. Meminta/member 1. Memberik
i kesan dan pesan an kesan dan
2. Memberi salam pesan
2. Menjawab
salam

9. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan demontrasi.

10. Media : Leaflet dan poster

11. Daftar Pustaka :


https://www.klikdokter.com/penyakit/rabies

https://www.academia.edu/8751050/Makalah_Penyuluhan_Rabies

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Bahay
a-Penyakit-Rabies-31/konten5.html

https://www.alodokter.com/rabies/pencegahan

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rabies
https://www.kompasiana.com/priscilla/mari-mengenal-penyebab-gejala-
dan-penanganan-rabies_5975b1ffda1e4a15070ae872

12. Materi : Terlampir

13. Evaluasi :
a. Evaluasi struktur
1) Surat undangan untuk keluarga audience disiapkan saat 4 hari
sebelum penyuluhan.
2) Satuan acara penyuluhan (SAP) disiapkan saat 5 hari sebelum
penyuluhan.
3) Leaflet disiapkan saat 4 hari sebelum penyuluhan.
b. Evaluasi proses
1) Audience hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan
sebanyak 3 orang.
2) Audience antusias terhadap materi penyuluhan.
3) Audience mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
4) Audience dapat mengulang materi cara penanggulangan penyakit
rabies.
5) Audience tidak meninggalkan tempat selama berlangsungnya
penyuluhan.

c. Evaluasi kegiatan
Audience mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, bahaya,
penanggulangan penyakit rabies dan setelah diberikan penyuluhan
keluarga audience dapat menjawab dengan benar 90% dari pertanyaan
yang diajukan.
14. Lampiran
a. Lampiran 1 : Materi
b. Lampiran 2 : Evaluasi
Lampiran 1

PENANGGULANGAN PENYAKIT RABIES

1. Pengertian :
Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi virus yang
disebarkan oleh gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Meski hampir
99% rabies terjadi karena anjing, namun sebenarnya bukan hanya anjing saja
yang dapat menyebarkan virus ini. Hewan lain yang juga kerap mengidap
virus rabies adalah hewan liar seperti rakun, serigala, sigung, musang,
kelelawar, rubah, dan kucing.
Penyakit ini jarang terjadi, namun akan menyebabkan infeksi yang serius.
Virus akan menyerang sistem saraf dan otak. Gejala akut dari rabies hanya
seperti flu dan berlangsung selama 2–10 hari. Setelah gejala klinis muncul,
rabies akan menjadi penyakit fatal. Pencegahan penyakit ini penting untuk
dilakukan. Vaksin rabies harus segera diberikan ketika peristiwa gigitan
anjing atau hewan lainnya terjadi. Hingga sekarang hanya 10 kasus sembuh
dari pasien rabies dan hanya dua kasus yang tidak memiliki riwayat vaksin.
Meskipun telah banyak dilakukan program vaksin rabies, terutama untuk
anjing-anjing liar, masih banyak sekali kasus yang terjadi akibat gigitan
anjing. Sebanyak 90 hingga 99% kasus rabies terjadi karena gigitan anjing
yang terinfeksi virus.
Angka kematian akibat penyakit ini terjadi paling banyak di negara-negara
yang tidak memiliki fasilitas kesehatan memadai, terutama di Asia dan
Afrika. Selain itu, kurangnya sosialisasi akan bahaya rabies serta
pencegahannya juga memengaruhi tingginya angka kasus penyakit ini.
Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia, namun kasus kejadiannya paling
banyak ditemukan pada anak-anak berusia 15 tahun ke bawah. Persentase
kejadiannya adalah sekitar 40%. Di samping itu, yang termasuk dalam
kelompok dengan risiko tinggi yaitu anak-anak yang tinggal di daerah yang
rawan terhadap infeksi gigitan binatang, dan orang yang bepergian ke daerah-
daerah terpencil di mana kondisi kesehatan masih belum berkembang.
2. Penyebab
Penyebab rabies adalah virus yang bernama rhadovirus pada air liur hewan
yang telah terinfeksi. Hewan yang telah terinfeksi dapat menyebarkan virus
dengan menggigit hewan lain atau manusia.
Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebar saat air liur yang
terinfeksi masuk ke dalam luka terbuka atau membran mukosa, seperti mulut atau
mata. Ini dapat terjadi apabila hewan yang terinfeksi menjilat luka terbuka.
Umumnya, virus penyakit ini dibawa oleh hewan mamalia atau menyusui.
Binatang-binatang tersebut meliputi:

a. Hewan peliharaan dan ternak

Berikut adalah binatang-binatang peliharaan dan ternak yang mungkin membawa


virus rabies:
 Kucing
 Anjing
 Sapi
 Kambing
 Kuda
b. Hewan liar

Beberapa jenis hewan liar juga dapat menularkan virus ini, seperti:
 Kelelawar
 Monyet
 Rakun
 Rubah
 Berang-berang
 Sigung
Pada kasus yang sangat jarang terjadi, virus dapat tersebar dari proses
transplantasi organ, apabila organ yang digunakan telah terinfeksi virus.
3. Tanda Dan Gejala

Pada umumnya, tanda-tanda dan gejala rabies muncul secara bertahap. Proses
perkembangan penyakit ini dapat dibagi menjadi empat tahap:

a. Masa inkubasi

Ini adalah masa sebelum gejala-gejala muncul, yaitu ketika tubuh mulai
terinfeksi oleh virus. Jangka waktu dari infeksi virus hingga munculnya gejala-
gejala pertama rata-rata berlangsung selama 35 hingga 65 hari.Ketika gejala telah
muncul, biasanya rabies sudah tergolong fatal. Oleh karena itu, segera cari
pertolongan medis apabila tergigit binatang tanpa perlu menunggu munculnya
gejala.

b. Prodrome

Ketika memasuki masa ini, penderita akan merasakan gejala-gejala awal seperti:

 Demam mencapai 38 derajat Celcius atau lebih


 Sakit kepala
 Kecemasan
 Merasa tubuh tidak sehat secara keseluruhan
 Sakit tenggorokan
 Batuk
 Mual, disertai muntah
 Kehilangan nafsu makan
 Rasa sakit atau mati rasa di area yang digigit

Kondisi ini dapat berlangsung selama 2 hingga 10 hari. Seiring dengan


berjalannya waktu, gejala-gejala akan bertambah parah.

c. Gangguan neurologis akut


Pada tahap berikutnya, penderita mulai merasakan gangguan sistem saraf yang
akut, seperti:

 Merasa kebingungan, resah, dan gelisah


 Lebih agresif dan hiperaktif
 Terkadang melewati masa tenang
 Kejang otot dan kelumpuhan mungkin terjadi
 Bernapas berlebihan (hiperventilasi), terkadang kesulitan bernapas
 Memproduksi lebih banyak air liur
 Takut dengan air (hydrophobia)
 Kesulitan menelan
 Berhalusinasi, bermimpi buruk, dan insomnia
 Ereksi permanen pada pria
 Takut cahaya (photophobia)

Seiring dengan berjalannya waktu, penderita akan mengalami kesulitan bernapas


yang cukup parah.

d. Koma dan kematian

Apabila penyakit ini tidak segera diobati setelah digigit, penderita hampir
selalu akan memasuki fase koma. Sayangnya, koma akibat rabies seringkali
berujung pada kematian hanya dalam hitungan jam, kecuali penderitanya
terhubung dengan alat bantu pernapasan (ventilator). Kematian biasanya terjadi
dari hari ke-4 hingga hari ke-7 setelah pertama kali muncul gejala.

4. Bahaya Rabies

 Pada manusia yang penting diperhatikan adalah riwayat gigitan dari hewan
seperti anjing, kucing, dan kera.  Pada umumnya manusia merupakan
terminal akhir dari korban gigitan.
 Pada fase prodormal yang berlangsung 2-4 hari, gejala yang tampak pada
pasien seperti pada sakit akibat flu: demam, sakit kepala, mual, depresi,
sakit tenggorokan, kaku-kaku otot, nafsu makan menurun.
 Pada daerah luka bekas gigitan terasa nyeri, dan gatal-gatal terjadi lebih
pada 80% pasien kasus rabies.
 Ada perjalanan penyakit, pancaindera pasien lebih peka terhadap segala
rangsangan seperti pakaian, selimut, suara dan cahaya.
 Refleks bertambah, otot-otot menegang. 
 Pupil mata meluas, keluar air mata, air liur bertambah dan tubuh
berkeringat.
 Terjadi kejang pada otot penelan sehingga terjadi kesakitan dan kesulitan
saat menelan.  Hal ini menyebabkan pasien menjadi takut air (hydrophobia)
suatu gejala yang khas pada pasien penderita rabies.  Gejala ini bisa terjadi
pada 50%-80% pasien penderita rabies.
 Kadang-kadang pasien merobek-robek pakaiannya, tetapi biasanya tidak
menyerang atau membunuh orang lain.  Kondisi ini tidak berlangsung lama,
hanya beberapa hari sebelum pasien koma dan mati.
 Apabila tidak diobati dan gejala klinis tampak, perjalanan penyakit
berlangsung cepat dan bisa berakibat fatal pada pasien karena virus rabies
menyebabkan  peradangan pada otak (encephalitis).
 Kematian pasien setelah terjadi kelumpuhan syaraf vagus.  Kematian
akibat virus rabies yang berasal dari anjing biasanya terjadi pada tingkat
kejang-kejang, sedangkan yang disebabkan virus dari vampir akan
meninggal karena kelumpuhan.  Biasanya penderita akan meninggal 4-6
hari setelah gejala klinis atau tanda-tanda penyakit pertama timbul. 

5. Penanggulangan penyakit rabies

Rabies adalah penyakit yang sangat mungkin untuk dihindari. Beberapa


upaya di bawah ini juga dapat membantu dalam pencegahan rabies:
 Tetap menerima vaksin sebelum melakukan aktivitas yang berisiko tinggi
menyebabkan tertular virus rabies, meskipun pernah divaksin.
 Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing.
 Tidak membiarkan hewan peliharaan berkeliaran di luar.
 Melaporkan hewan-hewan liar ke lembaga yang bertanggung jawab untuk
mengawasi hewan liar.
 Mengubur setidaknya sedalam 1 meter, atau membakar hewan yang mati
akibat rabies.
 Menghindari kontak langsung dengan hewan liar.

Selain itu, orang-orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus ini,
seperti staf laboratorium, pengasuh hewan atau dokter hewan, dan orang-orang
yang dekat dengan alam liar, dianjurkan untuk menerima vaksin yang bertujuan
untuk mencegah rabies. Vaksin yang akan diterima awalnya adalah 3 dosis dalam
periode 28 hari, yang kemudian dapat diberikan kembali dosis tambahan tiap 2-3
tahun apabila orang tersebut masih memiliki aktivitas yang berisiko tinggi
terpapar rabies. Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke tempat wisata yang
terdapat hewan liar, vaksin diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak pemberian 4
minggu.
Lampiran 2 (evaluasi dg memberikan kuisioner terkait penyuluhan yg telah
diberikan dan dijawab oleh audience)

Contoh:

1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit Rabies?


Jawaban:
2. Hewan apa saja yang dapat menyebarkan virus rabies?
Jawaban:
HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan

Denpasar, 4 Oktober 2019

Penanggung Jawab Reka 10 Laring


(Pinre yg menandatangani)

( Anak Agung Mirah Juliantari ) ( Ni Putu Trisna )


NIM: P07120018014 NIM: P07120019059

Mengetahui,
Ketua Panitia

( Anak Agung Istri Wahyuliniya )


NIM: P07120218006

Anda mungkin juga menyukai