Anda di halaman 1dari 6

ELISA

drh. Gegana Wimaldy Airlangga

Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Veteriner


Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya
Enzyme-linked Immunosorbent Assay

merupakan salah satu uji serologik yang saat ini banyak


dimanfaatkan secara luas untuk keperluan riset, diagnosis
maupun pengujian berbagai jenis analit.

teknik ELISA pertama kali dilaporkan oleh Eva Engvall dan Peter
Perlmann dari Universitas Stockholm di Swedia pada tahun 1971
untuk mengukur kadar imunoglobulin (Ig) kelinci.
1. Deteksi antigen
2. Deteksi antibodi
3. Penentuan kadar antibodi dan antigen
4. Penentuan stadium penyakit
5. Penentuan antibodi asal infeksi atau
vaksinasi
Antibodi Berlabel Enzim (Direct-ELISA)

Direct-ELISA selain sering


digunakan untuk
mengidentifikasi antigen
secara langsung, juga dapat
mengukur kadar
imunoglobulin dan
menentukan keberhasilan
dalam pelabelan terhadap
antibodi spesifik.
Antigen Berlabel Enzim (Direct Capture-ELISA)

Direc capture-ELISA dapat


digunakan untuk mengetahui
klas imunoglulin (Ig G atau Ig
M) yang spesifik terhadap
antigen, sehingga dapat
menentukan stadium infeksi
dari suatu penyakit.

Antibodi primer berupa anti-Ig


G atau anti-Ig M dilekatkan
pada fase padat, kemudian
ditambahkan antibodi yang
diperiksa, dan selanjutnya
antigen berlabel enzim.
Anti-Imunoglobulin Berlabel Enzim (Indirect-ELISA)

Pada indirect-ELISA, antigen


terikat pada fase padat,
kemudian ditambahkan
antibodi primer dan
selanjutnya konjugat.

Untuk menghitung titer atau


kadar antibodi dapat
dilakukan pengenceran
antibodi, sebelum
ditambahkan ke dalam antigen

Anda mungkin juga menyukai