Anda di halaman 1dari 2

A.

Gerak Kebudayaan

Kebudayaan sebagai perwujudan nilai-nilai dalam masyarakat akan selalu mengalami


perkembangan seiring kemajuan pola pikir penggunanya, budaya akan senantiasa mengalami
penyempurnaan guna kepuasan pencipta dan penggunanya atau yang identik dinamakan
gerak kebudayaan. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto
(1990:210) menyebutkan gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup di
dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi.

Terjadinya perubahan kebudayaan disebabkan oleh hal-hal yang berasal dari masyarakat dan
kebudayaan itu sendiri. Perubahan-perubahan yang terjadi pada kebudayaan merupakan gerak
kebudayaan yang tidak dapat dihindari sebagai dampak dari perubahan yang terjadi pada
masyarakat. Seorang sosiolog dalam mempelajari kebudayaan sebagai hasil masyarakat, tidak
akan membatasi diri pada struktur kebudayaan tersebut, yaitu unsur-unsurnya yang statis,
akan tetapi perhatiannya juga dicurahkan pada gerak kebudayaan tersebut.

Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup di dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan
hubungan-hubungan dengan manusia lainnya, artinya karena terjadinya hubungan antar
kelompok manusia di dalam masyarakat. Proses yang memungkinkan adanya gerak
kebudayaan dalam masyarakat dinamakan akulturasi.

Proses akulturasi terjadi bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan dihadapkan
pada unsur-unsur kebudayaan asing. Lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing tersebut
dapat diterima dalam kebudayaan sendiri, tanpa menghilangkan kepribadian budayaan asli itu
sendiri, namun secara umum terdapat unsur-unsur kebudayaan yang sulit untuk berakulturasi
sebaliknya juga ada unsur-unsur yang mudah diterima oleh suatu masyarakat. Unsur-unsur
kebudayaan asing yang sulit diterima oleh suatu masyarakat misalnya : unsur-unsur yang
menyangkut sistem kepercayaan, serta unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses
sosialisasi, contohnya masyarakat Indonesia menjadikan nasi sebagai makanan pokok akan
susah ketika mengubah dengan makanan yang lain. Sedangkan unsur-unsur kebudayaan asing
yang mudah diterima oleh suatu masyarakat antara lain: unsur kebendaan seperti alat-alat
yang mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi manusia yang menerimanya.
Unsurunsur yang terbukti membawa manfaat besar. Unsur-unsur yang mudah disesuaikan
dengan keadaan masyarakat.

Proses akulturasi yang berjalan baik dapat menghasilkan integritas antara unsurunsur
kebudayaan asing dengan unsurunsur kebudayaan sendiri. Dengan demikian, unsur-unsur
kebudayaan asing tidak lagi dirasakan sebagai hal yang berasal dari luar, tetapi dianggap
sebagai kebudayaan sendiri (Soekanto, 1990:212).

Gerak kebudayaan juga bisa melalui suatu proses asimilasi. Asimilasi merupakan proses
sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan
yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama sehingga
kebudayaan-kebudayaan golongangolongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas,
dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan
campuran. Biasanya golongan-golongan yang tersangkut dalam suatu proses asimilasi adalah
suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal itu golongan-
golongan minoritas itulah yang mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya, dan
menyesuaikan dengan kebudayaan dari golongan mayoritas sedemikian rupa sehingga lambat
laun kehilangan kepribadian kebudayaannya, dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.

Asimilasi ditandai dengan oleh usaha untuk mengurangi perbedaan antara orang atau
kelompok. Untuk mengurangi perbedaan, asimilasi meliputi upaya untuk memperkuat
kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan
bersama.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pengertian budaya dan kebudayaan pada hakikatnya adalah sama yaitu hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Dalam kajian Antropologi, budaya dianggap merupakan
singkatan dari kebudayaan sehingga tidak ada perbedaan berdasarkan definisinya. Namun,
berdasarkan penelusuran dari berbagai literatur ada beberapa pengertian budaya dan
kebudayaan. Dalam bahasa Inggris, budaya dan kebudayaan disebut culture, yang secara
etimologi berasal dari kata Latin Colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia yang memiliki
arti sama dengan kebudayaan. Maka dapat dikatakan perbedaan antara budaya dan
kebudayaan adalah bahwa budaya itu merupakan cipta batin (akal budi) suatu masyarakat,
sedangkan kebudayaan merupakan hasil kegiatan dan penciptaan budaya masyarakat tersebut
seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.

Kebudayaan bersifat Universal tetapi perwujudan kebudayaan mempunyai ciri-ciri yang


khusus sesuai dg situasi dan lokasinya.Unsur-unsur kebudayan diantarnya ; Bahasa,
Pengetahuan, Kemasyarakatan dan Organisasi Sosial, Peralatan Hidup dan Teknologi, Mata
Pencaharian Hidup, Religi, dan Kesenian. Kebudayaan berguna bagi manusia yaitu untuk
melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia dan sebagai wadah dari
segenap perasaan manusia. Tidak ada kebudayaan yg statis, Semua kebudayaan mempunyai
dinamika tau gerak. Gerak dari kebudayaan tsb terjadi oleh sebab gerak dari manusia yg
hidup dalam masyarakat yg menjadi wadah dari kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai