Anda di halaman 1dari 17

Laporan Pendahuluan

Kebutuhan Nutrisi

Disusun oleh :

Pitra Suriani Sinaga

18200100133

Program Studi Profesi Ners

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

2021
A. Definisi

Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Pada

umumnya tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi

organ dan pergerakan badan. Ketika energi tunuh dipenuhi lengkap oleh asupan kalori

pada makanan. Ketika energy tubuh dipenuhi lengkap oleh asupan kalor i pada

makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi kebutuhan

energi, maka berat seseorang akan bertambah, begitu juga sebaliknya. (Potter Perry,

1997).

Makanan terkadang digambarkan menurut kepadatan nutrient. Proporsi

nutrient penting untuk jumlah kalori. Makanan dengan kepadatan nutrient tinggi

menyediakan sejumlah besar nutrient yang berhubungan dengan kalori. (A. Aziz

Alimul, 2006)

B. Anatomi Fisiologi

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam

manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi

dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian

makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,

usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ

yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
1. MULUT

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan.

Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari

sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam

dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa

yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari

manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung

dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh

gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah

dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari

makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.

Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara

sadar dan berlanjut secara otomatis.

2. TENGGOROKAN (FARING)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari

bahasa yunani yaitu Pharynk. Skema melintang mulut, hidung, faring, dan laring

Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak

mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini

terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang

rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang

Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang

bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan

lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari:

- Bagian superior

Bagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian superior disebut nasofaring,

pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang

gendang telinga

- Bagian media

Bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media disebut orofaring,bagian ini

berbatas kedepan sampai diakar lidah

- Bagian inferior

Bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior disebut laring gofaring

yang menghubungkan orofaring dengan laring.

3. KERONGKONGAN (ESOFAGUS)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui

sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan
melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut

esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan phagus – “memakan”).

Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke- 6 tulang belakang. Menurut histologi.

Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

a. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

b. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

c. Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)

4. LAMBUNG

Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.

Terdiri dari 3 bagian yaitu :

- Kardia.

- Fundus.

- Antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk

cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter

menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung

berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk

mencampur makanan dengan enzim- enzim. Sel-sel yang melapisi lambung

menghasilkan 3 zat penting :

a. Lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap

kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah

kepada terbentuknya tukak lambung.


b. Asam klorida (HCl)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh

pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan

sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

c. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

5. USUS HALUS (USUS KECIL)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di

antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang

mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan

lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan

makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang

mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah

dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M

Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ). Usus halus terdiri dari tiga bagian

yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan

(ileum).

a. Usus dua belas jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak

setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus

dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo

duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan

organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum.

pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua

belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua
belas jari. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari

(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke

dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh

usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk

berhenti mengalirkan makanan.

b. Usus Kosong (jejenum)

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian

kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus

penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8

meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan

digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong

berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas

permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas

jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan

dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit

untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.

Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa

Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti

“kosong”.

c. Usus Penyerapan (illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem

pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah

duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH

antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan

garam-garam empedu.
6. USUS BESAR (KOLON)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan

rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

Usus besar terdiri dari :

a. Kolon asendens (kanan)

b. Kolon transversum

c. Kolon desendens (kiri)

d. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna

beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus

besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini

penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa

menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya

terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah

diare.

7. PANKREAS

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu

menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.

Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum

(usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

a. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

b. Pulau pankreas, menghasilkan hormone


Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan

hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna

protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam

bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.

Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga

melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi

duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

8. HATI

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki

berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini

memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam

tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat.

Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang

bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata

Yunani untuk hati, hepar. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus

yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan

darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya

masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-

pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan

proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat- zat gizi,

darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

9. KANDUNG EMPEDU

Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang

dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses

pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan
berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna

cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua

belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

a. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

b. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin

(Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

C. Proses Kebutuhan Manusia

Nutrisi yang terkandung dalam suatu makan sebagian besar terdiri dari enam

kategori, yaitu :

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energy utama dalam diet. Tiap gram

karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori. Karbohidrat diperoleh terutama

dari tumbuhan, kecuali laktosa.

Tanaman menyimpan karbohidrat seperti tepung. Zat tepung dibuat

dari biji yang tertutup oleh dinding sel. Karbohidrat sendiri punya peranan

dalam nutrisi manusia karena bias menambah serat untuk diet. Serat

berguna pada pencegahan dan penyembuhan penyakit ketika pemberian

makanan melalui selang.

2. Protein

Protein berfungsi pada tubuh untuk mensitesis jaringan tubuh dalam

pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan. Protein yang lengkap terdiri

dari semua asam amino essensial dalam kualitas yang cukup untuk

pertumbuhan dan mempertahankan keseimbangan nitrogen dalam tubuh.

Ketika tubuh dalam keadaan nitrogen lebih, maka maka tubuh dalam
keseimbangan nitrogen positi#e. Nitrogen yang berlebih akan digunakan

untuk pembangunan, perbaikan, dan penempatan kembali jaringan tubuh.

3. Lipid

Lipid merupakan bentuk penghasul energy tubuh utama.

Monogliserida dari porsi lipid dicerna dapat diubah menjadi glukosa dalam

glukoneogenesis. Semua sel tubuh kecuali sel darah merah dan neuron

dapat

mengoksidasi asam lemak dari energy.

4. Air

Air merupakan komponen kritis dalam bentuk cairan dalam tubuh karena

fungsi sel bergantung pada lingkungan cair. Air menyusun 60% - 70% dari

seluruh berat badan. Ketika kehilangan air, seseorang dapat bertahan tidak

lebih dari beberapa jam di padang pasir atau beberapa hari di lingkungan

yang sangat terlindungi.

Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi cairan dan makanan padat

yang tinggi kadar air, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Orang yang

sakit mengalami peningkatan kebutuhan cairan seperti penderita demam.

5. Vitamin

Vitamin merupakan substansi organic dalam jumlah kecil pada makanan

yang essensial untuk metabolisme normal. Vitamin terbagi menjadi - jenis

yaitu #itamin larut air yang terdiri dari Vitamin C dan B sedang Vitamin

yang lainnya masuk kedalam klasifikasi Vitamin larut lemak seperti

Vitamin A,D, dan K.


6. Mineral

Mineral adalah elemen essensial nonorganic pada tubuh sebagai katalis

dalam reaksi biokimia. Kenutuhan mineral sehari-hari adalah 100 mg.

ketika berkurang maka elemen renik juga akan berkurang dari kadar

kebutuhan sehari)hari.

D. Pathway

E. Faktor – faktor yang mempengaruhi

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

- Faktor biologis

- Ekonomi

- Ketidakmampuan menyerap nutrisi

- Ketidakmampuan untuk mencerna makanan


- Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

- Kurang asupan makanan

- Gangguan psikologis

2. Obesitas (00232)

- DEWASA: BMI> 30 kg / m2

- ANAK <2 tahun: Istilah tidak digunakan dengan anak-anak pada usia ini

Obesitas/Overweight

- ANAK 2–18 tahun: BMI > 30 kg / m2 atau> ke-95 persentil untuk usia dan jenis

kelamin

3. Resiko Overweight (00234)

- DEWASA: BMI mendekat 25 kg / m2

- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis

kelamin dan usia

- CHILD <2 tahun: Berat-forlength mendekati ke-95 persentil

- ANAK 2–18 tahun: BMI mendekati persentil ke-85, atau 25 kg / m2

(mana yang lebih kecil)

- Anak-anak yang melintasi BMI persentil ke atas

- Anak-anak dengan BMI tinggi persentil

- Konsumsi gula pasir minuman

- Perilaku makan yang tidak teratur (mis., pesta makan, ekstrim

pengendalian berat)

- Persepsi makan yang tidak teratur

- Makan sebagai respons terhadap eksternal

- Makan sebagai respons terhadap internal isyarat selain rasa lapar

(misalnya, kecemasan)
- Asupan energi berdasarkan konsumsi alkohol berlebihan

- Sering ngemil

- Gangguan genetik

F. Manifestasi Klinis/Batasan Karakteristik

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

- Kram Perut

- Nyeri Perut

- Perubahan Dalam Sensasi Rasa

- Berat Badan 20% Atau Lebih Di Bawah Kisaran Berat Badan Ideal

- Kerapuhan Kapiler

- Diare

- Rambut Rontok Yang Berlebihan

- Penghindaran Makanan

- Asupan Makanan Kurang Dari Yang Direkomendasikan Uang Saku Harian

(Rda)

Suara Usus Hiperaktif

- Informasi Tidak Memadai

- Kurangnya Minat Pada Makanan

- Nada Otot Tidak Cukup

- Misinformasi

- Salah Persepsi

- Selaput Lendir Pucat

- Ketidakmampuan Untuk Menelan Makanan

- Kelemahan Otot untuk mengunyah makanan

- Penurunan Berat Badan Dengan intake makanan yanga dekuat


Obesitas (00232)

- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis

kelamin dan usia

- Konsumsi gula pasir minuman

- perilaku makan yang tidak teratur

- persepsi makan yang tidak teratur

- Konsumsi alkohol berlebihan

- Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan

- Susu formula atau bayi campuran

- Sering ngemil

- Gangguan genetik

- Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi

pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)

- Frekuensi makan makanan berminyak tinggi

- Diabetes mellitus ibu hamil

- Ibu hamil perokok

- Kegemukan pada masa bayi

- Parental obesity

- Ukuran porsi cenderung besar

Risiko Overweight (00234)

- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis

kelamin dan usia

- Konsumsi gula pasir minuman

- perilaku makan yang tidak teratur


- persepsi makan yang tidak teratur

- Konsumsi alkohol berlebihan

- Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan

- Susu formula atau bayi campuran

- Sering ngemil

- Gangguan genetik

- Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi

pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)

- Frekuensi makan makanan berminyak tinggi

- Diabetes mellitus ibu hamil

- Ibu hamil perokok

- Kegemukan pada masa bayi

- Parental obesity

- Ukuran porsi cenderung besar

G. Diagnosa Keperawatan Yang berhubungan

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

2. Obesitas (00232)

H. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Diagnosa : Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d

faktor biologis, psikologis atau ekonomi.

- Kaji adanya alergi makanan

- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang

dibutuhkan pasien

- Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah

konstipasi
- Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

- Monitor adanya penurunan BB dan gula darah

- Monitor lingkungan selama makan

- Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

- Monitor turgor kulit

- Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht

- Monitor mual dan muntah

2. Diagnosa : obesitas b.d intake yang berlebihan terhadap kebutuhan metabolesime

tubuh

- Diskusikan bersama pasien mengenai hubungan antara intake makanan,

latihan, peningkatan BB dan penurunan BB

-  Diskusikan bersama pasien mengani kondisi medis yang dapat

mempengaruhi BB

-  Diskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan gaya hidup dan factor

herediter yang dapat mempengaruhi BB

- Diskusikan bersama pasien mengenai risiko yang berhubungan dengan

BB berlebih dan penurunan BB

- Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan

- Perkirakan BB badan ideal pasien

Anda mungkin juga menyukai