Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRAKTIKUM

MATA KULIAH PENDIDIKAN GIZI


“SATUAN ACARA PENYULUHAN”

Disusun oleh:
Kelompok 4:
1. Luluk Nurroyan Hidayati P07131219004
2. Noviana Nur Hanifah P07131219009
3. Adinda Intan Hardiningsih P07131219026
4. Utami Pinayungan P07131219035
5. Ikfina Maufuriya Fatarina P07131219044

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Materi Ajar: Anemia pada Remaja


B. Tujuan
Tujuan umum: Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan remaja dapat
mengetahui tentang apa itu anemia pada remaja.
Tujuan khusus:
1. Remaja mampu menjelaskan tentang pengertian anemia.
2. Remaja mampu menjelaskan tentang macam-macam anemia
3. Remaja mampu menjelaskan tanda gejala anemia dan faktor yang
menyebabkan anemia pada remaja
4. Remaja mampu menjelaskan dampak yang terjadi pada remaja yang terkena
anemia
5. Remaja mampu mencegah dan mengatasi anemia pada remaja
C. Sasaran: Remaja perempuan usia 13-19 tahun
Target peserta: 25 orang
D. Waktu:
Hari, tanggal : Minggu, 2 Mei 2021
Pukul : 09.00 – 10.20 WIB
Waktu : 80 menit
E. Pelaksanaan: Luar Jaringan
Tempat: Posbindu Desa Kedungpring, Pleret, Bantul, D.I.Y.
F. Metode:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. Media
1. Leafleat tentang bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
remaja dengan anemia.
2. Laptop dan proyektor untuk mempresentasikan power point dan video
tentang anemia gizi.
3. Food model untuk memberitahu tentang bahan makanan dan porsi yang
dianjurkan untuk dikonsumsi.

H. Kegiatan Penyuluhan
1. Pembuka
Kegiatan pembukaan dilakukan dengan membuka forum dengan
mengucapkan salam, sambutan oleh ketua acara, menyapa peserta untuk
mulai membangun komunikasi, memperkenalkan diri sebagai pemateri, dan
juga menyampaikan tujuan diadakannya penyuluhan.
Kemudian dilanjutkan dengan ice breaking “kata ibu”, cara bermainnya
adalah peserta diminta untuk melakukan perintah yang diawali dengan frasa
“kata ibu” dan tidak boleh melakukan perintah yang tidak diawali dengan
frasa tersebut. Sebagai contoh, pembicara mengatakan “Kata ibu, angkat
tangan kanan!’’ maka peserta harus mengangkat tangan kanan mereka.
Sedangkan ketika pembicara mengatakan “Pegang hidung!” maka peserta
tidak boleh melakukan perintah tersebut. Ice breaking tidak menerapkan
sanksi bagi yang kalah. Ice breaking ini bertujuan untuk membangun
konsentrasi peserta terhadap apa yang diucapkan oleh pembicara.
2. Isi
Sebelum ke acara inti, dilakukan pre-test kahoot tentang materi yang akan
diberikan. Selanjutnya ialah acara inti yaitu pelaksanaan penyuluhan.
Pemateri mulai memaparkan materi mulai dari pengertian anemia hingga
cara mencegah dan mengatasi anemia. Pemateri juga sesekali melontarkan
pertanyaan sederhana seputar topik materi kepada para peserta untuk
memastikan peserta tetap menyimak pemaparan materi.
Acara selanjutnya ialah tanya jawab. Para peserta dipersilakan untuk
mengajukan pertanyaan kepada pemateri. Apabila tidak ada yang bertanya,
pemateri boleh memberikan pertanyaan kepada peserta untuk mengecek
pemahaman mereka mengenai materi penyuluhan. Lalu untuk mengetest
pemahaman peserta secara keselutuhan dilakukan post-test menggunakan
kahoot.
3. Penutup
Acara yang terakhir adalah penutup. Sebelum ditutup, pemateri
menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari itu, mengucapkan terimakasih
atas partisipasi peserta, memohon maaf apabila dalam menyampaikan
penyuluhan terdapat kekurangan, kemudian menutup forum dengan salam.
Terakhir dilakukan pembagian 3 doorprize (seharga maksimal @ 50.000)
untuk peserta yang bertanya dan menjawab pertanyaan pemateri juga untuk
peraih nilai tertinggi pada kahoot,, lalu diadakan foto bersama (panitia dan
peserta).

I. Rujukan atau Referensi


Abdulsalam, Maria, dan Albert Daniel. 2002. Diagnosis, Pengobatan, dan
Pencegahan Anemia Defisiensi Besi. Jakarta: Sari Pediatri, Vol.4 No.2
September 2002, 74:77
Fadli, Riza. 2020. Ini Cara Mencegah Anemia pada Anak Remaja.
https://www.halodoc.com/artikel/cara-mencegah-anemia-pada-anakrema
ja diakses pada 23 Maret 2021
Handayani, Verury Verona. 20202. Apa yang Menyebabkan Anemia pada
Remaja?. https://www.halodoc.com/artikel/apa-yang-menyebabkan-
terjadinya-anemia-pada-remaja diakses pada 23 Maret 2021
Healthy Children. Diakses pada 2020. Anemia in Children and Teens: Parent
FAQs.
Husaini, dkk. 1989. “Anemia Gizi Suatu Studi Kompilasi Informasi dalam
Menunjang Kebijaksanaan Nasional dan Pengembangan Program”.
Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan
Departemen Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Kenali Masalah Gizi yang
Ancam Remaja Indonesia.https://www.kemkes.go.id/article/print/180516
00005/kenali-masalah-gizi-yang-ancamremajaindonesia.html#:~:text=Re
maja%20Kurang%20Zat%20Besi%20(Anemia)&text=Anemia%20di
%20kalangan%20remaja%20perempuan,belajar%2C%20kebugaran
%20remaja%20dan%20produktifitas. diakses pada 23 Maret 2021
Masrizal. 2007. Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
September 2007, II (1)
Teens Health. Diakses pada 2020. Anemia.
WebMD. Diakses pada 2020. Slideshow: A Visual Guide to Anemia.
WHO. 2001. “Iron Deficiency Anemia. Assessment, Prevention and Control. A
Guide for Programe Managers”. Geneva: WHO.
J. Evaluasi
1. Persiapan SAP telah disusun
2. Evaluasi Proses (Panitia/Penyelenggara)
a. Acara dimulai tepat pada waktunya
b. Peserta antusias dalam mengikuti pendidikan kesehatan
c. Jumlah peserta yang hadir memenuhi target
3. Evaluasi Hasil (Peserta)
a. Peserta mampu menjelaskan tentang pengertian anemia.
b. Peserta mampu menjelaskan tentang macam-macam anemia
c. Peserta mampu menjelaskan tanda gejala anemia dan faktor yang
menyebabkan anemia pada remaja
d. Peserta mampu menjelaskan dampak yang terjadi pada remaja yang
terkena anemia
e. Peserta mampu mencegah dan mengatasi anemia pada remaja
K. Lampiran
1. Materi
a. Pengertian Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam
darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut
umur dan jenis kelamin. Hemoglobin adalah zat warna di dalam darah
yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam tubuh.
Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang
lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan
pembentuk sel darah merah dalam produksi guna mempertahankan kadar
hemoglobin pada tingkat normal sedangkan anemia gizi besi adalah
anemia yang timbul, karena kekurangan zat besi schingga pembentukan
sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu. Anemia
terjadi ketika jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh tidak
adekuat sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik di dalam tubuh.
Anemia ditandai dengan rendahnya konsentrasi hemoglobin atau
hematokrit nilai ambang batas yang disebabkan olch rendahnya produksi
sel darah merah (eritrosit) dan hemoglobin, meningkatnya kerusakan
eritrosit, atau kehilangan darah yang berlebihan. Defisiensi Fe berperan
besar dalam kejadian anemia, namun defisiensi zat gizi lainnya, kondisi
nongizi, dan kelainan genetik juga memainkan peranterhadap anemia.
Defisiensi Fe diartikan sebagai keadaan biokimia Fe yang abnormal
disertai atau tanpa keberadaan anemia. Anemia defisiensi Fe terjadi pada
tahap anemia tingkat berat yang berakibat pada rendahnya kemampuan
tubuh memelihara suhu, bahkan dapat mengancam kematian. Kadar
hemoglobin merupakan parameter yang paling mudah digunakan dalam
menentukan status anemia pada skala luas.
b. Macam-macam Anemia
Secara morfologis, anemia dapat diklasifikasikan menurut ukuran
sel dan hemoglobin yang dikandungnya.
1) Makrositik
Pada anemia makrositik ukuran sel darah merah bertambah besar
dan jumlah hemoglobin tiap sel juga bertambah. Ada dua jenis anemia
makrositik yaitu:
a) Anemia Megaloblastik adalah kekurangan vitamin B12, asam folat
dan gangguan sintesis DNA.
b) Anemia Non Megaloblastik adalah eritropolesis yang dipercepat
dan peningkatan luas permukaan membran.
2) Mikrositik
Mengecilnya ukuran sel darah merah yang disebabkan oleh
defisiensi besi, gangguan sintesis globin, porfirin dan heme serta
gangguan metabolisme besi lainnya.
3) Normositik
Pada anemia normositik ukuran sel darah merah tidak berubah, ini
disebabkan kehilangan darah yang parah, meningkatnya volume
plasma secara berlebihan, penyakit-penyakit hemolitik, gangguan
endokrin, ginjal, dan hati.
c. Gejala Anemia Pada Remaja:
1) Sering merasakan sakit pada kepala.
2) Sulit untuk berkonsentrasi.
3) Detak jantung yang cepat dan mengalami sesak napas.
4) Tangan dan kaki bengkak.
5) Mengalami pusing hingga pingsan.
6) Kelelahan
7) Kulit pucat dan rambut kering
8) Tangan dan kaki dingin
9) Lidah bengkak serta mulut terasa sakit
10) Kuliat dan bagian mata menguning (Jaundice)
11) Mudah marah
12) Pipi dan bibir pucat
13) Lapisan kelopak mata dan bantalan kuku terlihat kurang merah muda
dari biasanya
d. Faktor Penyebab Anemia
1) Kadar Hb
Husaini (1989) menyatakan bahwa anemia disebabkan oleh
penurunan produksi sel darah merah dan hemoglobin, peningkatan
pengrusakan sel-sel merah (hemolisis) atau kehilangan darah karena
perdarahan berat. Anemia didefinisikan suatu keadaan yang mana
nilai Hb dalam darah lebih rendah dari keadaan normal (WHO, 2001).
Batas kadar normal Hb untuk kelompok orang ditentukan menurut
umur dan jenis kelamin seperti yang diperlihatkan dalam tabel 2.1
dibawah ini

2) Kurangnya Asupan Zat Besi


Zat besi punya peran yang sangat besar dalam pembentukan
hemoglobin. Kurangnya asupan zat besi tentu dapat menimbulkan
anemia. Bila anak ternyata kurang mendapat asupan zat besi, ibu bisa
memberinya makanan yang kaya zat besi dari hati, jeroan, bayam,
kacang-kacangan, kerang, daging merah, dan lain-lain. Ibu juga perlu
tahu, ada beberapa makanan dan obat-obatan dapat menghambat
penyerapan zat besi bila dikonsumsi dengan makanan kaya zat besi,
seperti:
a) Produk susu.
b) Makanan kaya kalsium lainnya.
c) Suplemen kalsium.
d) Antasida.
e) Kopi.
f) Teh.
3) Kekurangan Vitamin
Tubuh membutuhkan vitamin B12 dan folat untuk membuat sel
darah merah. Pola makan yang terlalu rendah vitamin ini terkadang
dapat menyebabkan anemia. Gangguan autoimun atau masalah
pencernaan juga dapat membuat tubuh anak tidak cukup menyerap
vitamin B12. Makanan hewani dan sereal sarapan yang diperkaya
adalah contoh sumber B-12 yang baik. Sedangkan folat banyak
terkandung dalam sayuran berdaun hijau dan buah-buahan. 
4) Mengidap Penyakit
Penyakit atau infeksi kronis dapat menyebabkan tubuh
memproduksi lebih sedikit sel darah merah. Hal ini dapat
menyebabkan penurunan hemoglobin dan menyebabkan anemia.
Beberapa obat dan perawatan medis juga dapat membuat anak
berisiko mengalami anemia. Konsultasikan dengan dokter apakah
anak butuh zat besi atau suplemen lain.
5) Kehilangan Darah
Kehilangan terlalu banyak sel darah merah adalah penyebab
umum anemia. Pada remaja, menstruasi berat terkadang bisa
membuatnya mengalami anemia. Cedera atau pembedahan juga
dapat menyebabkan kehilangan darah yang cukup untuk
menyebabkan anemia.
e. Dampak Anemia
Salah satu masalah yang dihadapi remaja Indonesia adalah
masalah gizi mikronutrien, yakni sekitar 12% remaja laki-laki dan 23%
remaja perempuan mengalami anemia, yang sebagian besar diakibatkan
kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi). Anemia di kalangan remaja
perempuan lebih tinggi dibanding remaja laki-laki. Anemia pada remaja
berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi
belajar, kebugaran remaja dan produktifitas.
Selain itu, secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan
berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para calon ibu yang
akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko
kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah
(BBLR).
f. Cara Mencegah Anemia
Berikut ini cara-cara yang bisa orangtua lakukan untuk
menghindarkan anak-anak remaja mereka dari anemia:
1) Minum Suplemen Zat Besi
Pada kasus anemia defisiensi zat besi dan B12, anemia bisa
dihindari memenuhi kebutuhan kedua nutrisi tersebut. Ibu mungkin
bisa memberi remaja putri ibu suplemen zat besi di antara waktu
makan, misalnya di antara jam makan pagi dan makan siang, atau
pertengahan sore, yaitu antara makan siang dan makan malam. Hal ini
karena zat besi paling baik diserap saat diberikan di antara waktu
makan.
2) Konsumsi Vitamin C
Vitamin C dapat membantu tubuh menyerap zat besi, tapi kalsium
dapat menghambat penyerapan tersebut. Jadi, beritahu anak remaja
ibu untuk mengonsumsi suplemen zat besi dengan makanan atau
minuman yang kaya akan vitamin C, seperti buah-buahan, sayuran,
dan jus jeruk. Dan hindari mengonsumsi suplemen tersebut dengan
susu. Hindari juga mengonsumsi suplemen zat besi lebih banyak dari
yang disarankan, karena bisa berbahaya bagi kesehatan.
3) Dorong Anak Remaja untuk Memperbanyak Makanan yang Kaya
akan Zat Besi
Dorong anak-anak remaja untuk lebih banyak mengonsumsi
makanan yang kaya akan zat besi, seperti:
a) Daging tanpa lemak, unggas, dan ikan.
b) Sereal, roti, dan pasta yang diperkaya zat besi.
c) Buah-buahan kering, seperti aprikot, kismis, dan prem.
d) Sayuran hijau, seperti bayam dan kale.
e) Biji-bijian utuh, seperti beras merah.
f) Kacang-kacangan, seperti kacang polong.
g) Telur.
h) Suplemen Penambah Darah
Bagi remaja putri yang sudah mulai menstruasi, ibu bisa membantu
mencegah anemia defisiensi besi dengan memberikannya multivitamin
zat besi atau penambah darah. Recommended Dietary Allowance
(RDA) untuk zat besi adalah 8 miligram per hari untuk wanita usia 9–
13 tahun, dan 15 miligram per hari untuk wanita usia 14–18 tahun.
2. Susunan Acara
Waktu Durasi Kegiatan Penyuluhan
09.00-09.05 5 menit Pembukaan :

1. Memberi salam (pembukaan forum)

2. Sambutan oleh ketua acara

3. Menyapa audience

4. Memperkenalkan diri

5. Menyampaikan tujuan
09.05-09.10 5 menit Ice breaking
09.10-09.20 10 menit Pre-test Kahoot
09.20-09.55 35 menit Acara inti (pelaksanaan penyuluhan) :

1. Pengertian anemia pada remaja

2. Jenis-jenis anemia

3. Penyebab terjadinya anemia pada


remaja

4. Kadar HB normal pada remaja

5. Ciri remaja terkena anemia

6. Dampak anemia

7. Cara mencegah dan mengatasi


anemia pada remaja
09.55-10.05 10 menit Tanya jawab
10.05-10.15 10 menit Post-test Kahoot
10.15-10.20 5 menit Penutup :

1. Menyimpulkan materi penyuluhan


2. Mengucapkan terima kasih atas
partisipasi audience

3. Menutup forum

4. Pembagian doorprize

5. Foto bersama

Anda mungkin juga menyukai