Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN GIZI

PERENCANAAN PENYULUHAN

Disusun oleh :
Adinda Intan Hardiningsih
P07131219026

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA


JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik
Gizi seimbang dan penerapannya

B. Sasaran
Sasaran Penyuluhan : Ibu Rumah Tangga

C. Tujuan Penyuluhan
Memberi edukasi pada Ibu Rumah Tangga tentang pentingnya gizi
seimbang dan diharapkan dapat mengubah kebiasaan makannya dan
dalam hal menyediakan makanannya bagi keluarga menjadi lebih baik

D. Garis Besar Materi


1. Pengertian gizi seimbang
2. Cara menerapkan gizi seimbang

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi Tanya-Jawab

F. Media dan Alat


1. Leaflet

G. Waktu
Hari/Tanggal: Sabtu, 30 Januari 2020
Pukul : 10.00-11.00 WIB
H. Tempat
Kantor Kesekretariatan RW
MATERI
GIZI SEIMBANG

1. Pengertian Gizi Seimbang


Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan
kesehatan tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Pola
makan yang tidak bergizi seimbang berisiko menyebabkan kekurangan gizi
seperti anemia dan berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih
(obesitas) yang dapat berisiko terjadinya penyakit degeneratif seperti
hipertensi, penyakit jantung coroner, dan diabetes melitus.

Dalam ilmu gizi dikenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak,
protein, mineral dan vitamin.

Apabila tubuh tidak cukup mendapat zat-zat gizi, maka fungsi-fungsi itu
akan menderita gangguan dan hambatan, mulai dari fungsi nomor satu, dan
menjalar ke arah bahwa dalam deretan itu.

2. 4 (empat) Pilar Gizi seimbang mencakup :


a. Mengonsumsi anekaragam pangan dengan proporsi makanan yang
seimbang (karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin)
b. Membiasakan perilaku hidup bersih
c. Melakukan aktivitas fisik yang teratur
d. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan
berat badan normal
Dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,
perilaku hidup bersih, dan mempertahankan berat badan normal akan dapat
mencegah terjadinya masalah gizi.

Untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi
hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka
ragam bahan makanan.

Dalam memilih asupan makanan (khususnya anak2) bukan hanya dilihat


dari faktor menyenangkan saja, tetapi juga perlu memilih makanan yang
menyehatkan.

Dalam memilih makanan yang sehat, yang perlu dicermati adalah


(khususnya orang tua bagi anak) :

a. Pilih makanan yang seimbang sesuai kebutuhan, seimbang nutrisi dan


nilai gizinya. Makanan yang tidak seimbang akan menyebabkan
kurang sehatnya tubuh.
b. Tubuh harus mendapatkan makanan lengkap yang seimbang mulai
dari karbohidrat yang didapatkan dari beras dan tepung, protein dari
lauk seperti daging dan ikan, sayuran yang banyak mengandung serat,
dan buah-buahan yang kaya vitamin.
c. Sajikan makanan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi tubuh (sehat/sakit).
d. Siapkan makanan sesuai piramida makanan yang baik dan
menyehatkan. Makanan yang berada di piramid paling bawah
merupakan makanan yang semestinya dikonsumsi dalam jumlah
terbesar, demikian sampai ke atas merupakan makanan yang
dikonsumsi dalam jumlah paling sedikit.
e. Masaklah makanan dan pilih makanan di luar yang tidak mengandung
perasa, pewarna, dan pengawet buatan dan berbahaya bagi tubuh.
f. Dianjurkan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan.
g. Makanan yang mengandung gula, garam dan lemak dianjurkan untuk
dikurangi karena dapat meningkatkan resiko beberapa penyakit.
h. Minum air dalam jumlah yang cukup telah dimasukkan dalam
komponen gizi seimbang oleh karena pentingnya air dalam proses
metabolisme dan dalam pencegahan dehidrasi.

Konsumsi Gula yang melampaui kebutuhan akan berdampak pada


peningkatan berat badan (obesitas), bahkan jika dilakukan dalam jangka
waktu lama secara langsung akan meningkatkan kadar gula darah dan
berdampak pada terjadinya diabetes, bahkan secara tidak langsung
berkontribusi pada penyakit seperti osteoporosis, penyakit jantung dan
kanker.

Pada usia lanjut, khususnya usia di atas 60 tahun, terjadi berbagai perubahan
dalam tubuh yaitu mulai menurunnya fungsi berbagai organ dan jaringan
tubuh. Perubahan tersebut meliputi antara lain organ pengindra termasuk
fungsi penciuman sehingga dapat menurunkan nafsu makan, melemahnya
sistem organ pencernaan sehingga saluran pencernaan menjadi lebih sensitif
terhadap makanan tertentu dan mengalami sembelit, gangguan pada gigi
sehingga mengganggu fungsi mengunyah; melemahnya kerja otot jantung,
pada wanita memasuki masa menopause dengan berbagai akibatnya, dan
lain-lain.

Hal tersebut menyebabkan kelompok usia lanjut lebih rentan terhadap


gangguan gizi dan berbagai penyakit, termasuk terlalu gemuk, terlalu kurus,
penyakit hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, osteoporosis,
osteoartritis dll. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi dan pola konsumsi
pangan pada kelompok usia lanjut agak berbeda dibanding kelompok
dewasa, Misalnya membatasi konsumsi gula, garam dan minyak, serta
tinggi purin. Sebaliknya lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-
buahan dalam jumlah yang cukup.

Pada anak akan mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang


pesat, sehingga membutuhkan konsumsi pangan yang cukup untuk
pencapaian gizi seimbang.

Oleh karena itu diperlukan panduan bagi pengawas dan penyuluh ataupun
dokter agar dapat memberikan pemahaman dalam rangka penyebaran
informasi dan edukasi kepada masyarakat, agar mereka dapat memilih
makanan yang sesuai kebutuhan dan penyakit agar mendapatkan gizi
seimbang.
Sumber : Handoko, Sentot. 2020. Gizi Seimbang Untuk Gaya Hidup Yang
Sehat. https://www.emc.id/id/care-plus/gizi-seimbang-untuk-gaya-hidup-yang-
sehat diakses pada 28 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai