Pada masa sahabat yakni masa Usman bin Affan, mushab ditulis sengaja
tidak diberi titik dan harakat, sehingga kalimat-kalimatnya dapat
menampung lebih dari satu qira’at yang berbeda. sehingga mushaf
Usmani mencakup ahruf sab’ah dan berbagai qira’at yang ada.
Disamping itu perbedaan-perbedaan dialek dalam melafazkan Alquran
sebenarnya bersifat alami dan tidak bisa dihindari.
Read more https://www.tongkronganislami.net/sejarah-ilmu-qiraat-al-
quran-hingga-qiraat-sabah/
[9]Ibid. h. 151.
[13]Ibid. h. 48.
[14]Ramli Abd Wahid, Ulumul Quran, (Cet. IV; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2002), h. 137.