Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN KE 2

HAKEKAT IBADAH
1. PENGERTIAN IBADAH
‘Ibadah secara bahasa berarti Taat (aththaa’ah), Tunduk (alkhudhuu’), Hina (adzdzulun) dan
pengambdian (attanassuku).
1) Menurut Ibnu Taimiyah: Ibadah sebagai puncak ketaatan dan ketundukan yang di
dalamnya terdapat unsur cinta (al-hubb). Ketaatan tanpa unsur cinta maka tidak bisa
diartikan sebagai ibadah dalam arti sebenarnya. Dari sini pula dapat dikatakan bahwa
akhir dari perasaan cinta yang sangat tinggi adalah penghambaan diri, sedangkan
awalnya adalah ketergantungan.
2) Menurut Muhammadiyah: Bertaqarrub (mendekatkan diri) Kepada Allah de
ngan jalan mentaati segala perintahNya menjauhi segala laranganNya dan
mengamalkan segala yang dizinkan Allah SWT
3) Menurut Ulama Ulama Fiqih: “Apa yang dikerjakan untuk mendapatkan keridhaan
Allah SWT dan mengharap pahalaNya di akhirat”

2. Ragam/Macam-macam ibadah ada dua


a) Ibadah Mahdhoh (khusus): Segala cara dan upacara pengabdian yang bersifat ritual
yang telah diperintahkan dan diatur cara-cara pelaksanaannya dalam Al Qur-an dan
As-Sunnah Rasul seperti thoharoh, shalat, puasa, zakat, haji, dzikir, doa dll
b) Ibadah Ghoiru Mahdhoh (umum): segala sesuatu yang dicintai dan diridhoi Allah baik
berupa perkataan maupun perbuatan lahir dan batin. Dengan demikian ibadah umum
mencakup seluruh aspek kehidupan seperti aspek ekonomi, pendidikan, politik, seni
budaya dll. Baik kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bernegara dan
internasional.

3. Prinsip-prinsip ibadah mahdhoh


a) Yang berhak disembah (Al ma’bud wahdahu) hanyalah Allah SWT dengan
mengesakanNya (at-tauhiid bi-llah) (QS. Alfatihah/1:5)
ُ ‫اك ن َ ۡس َتع‬
‫ِني‬ َ َّ‫اك َن ۡع ُب ُد ِإَوي‬
َ َّ‫إي‬
ِ
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan.

(QS. Al-Nisa’/4: 36)


ۡ َ ْ ُ ۡ ُ َ َ َ َّ ْ ُ ُ ۡ َ
ٔ‫ۡشكوا بِهِۦ شي‬
ِ ‫وٱعبدوا ٱَّلل وَل ت‬
36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
…..

(QS. Al-Nahl/16: 36)

َ ُ َّٰ َّ ْ ‫ٱج َتن ُِبوا‬ ۡ َ ‫ُ ل ُ َّ َّ ُ ا‬


َ َّ ْ ‫ٱع ُب ُدوا‬
ۡ ‫ٱَّلل َو‬ َََۡ ۡ َََ
َۖ‫ٱلطغوت‬ ‫ك أم ٖة رسوَل أ ِن‬
ِ ‫ولقد بعثنا ِِف‬
36. Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", ….

Lawan Tauhid adalah syirik menyekutukan Allah adalah dosa besar

ْ ُ َُۡۡ ْ ُ َ ۡ ََۡ َ َ َ ۡ َ ُ ُ َ ‫َ ل َ ل‬ ََ َ َ
b) Ibadah tanpa perantara. Sebagaimana firman Allah SWT (QS. Al-Baqarah/2:186)
ِ َّ َ َ َ َ
‫جيبوا ِِل وۡلؤ ِمنوا‬
ِ ‫جيب دعوة ٱدلاع إِذا دَع ِنِۖ فليست‬ ِ ‫ِإَوذا سألك عِبادِي ع ِّن فإِ ِّن قرِيبَۖ أ‬
َ ُ َّ َ
‫ِِب ل َعل ُه ۡم يَ ۡرش ُدون‬
186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran.
(QS. Qaf/50:16)
ۡ ۡ َ ۡ َۡ ُ ََۡ ُ َۡ َ ُ ُ َۡ ُ َ َ َّٰ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ َ َ
‫نس َن َون ۡعل ُم َما ت َو ۡسو ِ ُس بِه ِۦ نفسه َۖۥ وَنن أقرب إِۡله ِ مِن حب ِل ٱلورِي ِد‬
َ ‫ٱۡل‬
ِ ‫ولقد خلقنا‬
16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,

c) Ikhlas sebagai sendi ibadah yang diterima Allah SWT. Hanya mengharap ridho Allah.
Keikhlasan adalah jiwa dari ibadah.

ۡ ُ َ َّ ْ ُ ُ ۡ َ َّ ْ ٓ ُ ُ ٓ َ َ
(QS. Al-Bayyinah/98:5)
َ ۡ ُ َ َّٰ َ َ َ َّٰ َ َّ ْ ُ ۡ ُ َ َ َّٰ َ َّ ْ ُ ُ َ َ ٓ َ َ ُ َ ‫َ َ ُ ل‬
ِ‫ِين ٱلق لي ِ َمة‬ ‫ٱَّلل ُمل ِِصني َل ٱدلِين حنفاء ويقِيموا ٱلصلوة ويؤتوا ٱلزكوة َۚ وذل ِك د‬ ‫وما أمِروا إَِل ِۡلعبدوا‬
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama
yang lurus.

Hadis Nabi: “Inna llaha laa yaqbalu minal’amali illa maakaanalahu khalishaan
wabtughiya bihi”

“Allah tidak menerima amalan kecuali dikerjakan dengan ikhlas dan hanya mencari
ridhoNya” (HR. An-Nasaa’i)

d) Ibadah sesuai dengan tuntunan Allah dan RosulNya


(QS. Al-Kahfi/18 : 110)
َ َ ۡ ۡ ُ َ َ ‫َ َ َ َ َ ۡ ُ ْ َ ٓ َ َ ل َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ ا َ َّٰ ا‬
‫ۡشك بِع َِبادة ِ َر لبِهِۦٓ أ َح َدَۢا‬
ِ ‫ فمن َكن يرجوا ل ِقاء ربِهِۦ فليعمل عمٗل صل ِحا وَل ي‬....
110. ….Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Tuhannya".

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa melakukan suatu


amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim
no. 1718)
Hadits yang lain : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap memulai khutbah
biasanya beliau mengucapkan, “Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan
adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan,
setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah
kesesatan” (HR. Muslim no. 867) Dalam riwayat An Nasa’i,

e) Memelihara keseimbangan antar unsur rohani dan jasmani


(QS. A-Qashsh/28 : 77)
ۡ ُّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّٰ َ َ ٓ َ
ُ َّ ‫ك‬
َۖ ‫ٱدلن َيا‬ َّ ‫ٱَّلل‬
‫ٱدل َار ٱٓأۡلخِرة َۖ وَل تنس ن ِصيبك مِن‬ ‫َو ۡٱب َتغِ فِيما ءاتى‬
77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi…...
(QS. Al-Baqarah/2 : 201)
َّ َ َ َ َ َ ‫َ َ َ َ ا‬ َ ‫ُّ ۡ َ َ َ َ ا‬ َ َ ٓ َ َّ َ ُ ُ َ َّ ُ ۡ َ
ِ‫ومِنهم من يقول ربنا ءات ِنا ِِف ٱدلنيا حسنة و ِِف ٱٓأۡلخِرة ِ حسنة وق ِنا عذاب ٱنلار‬
201. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

f) Mudah dan meringankan


(QS. Al-Baqarah/2 : 286)
َّ ۡ َ ُ َّ ُ‫َ ل‬ َ
َۚ ‫ٱَّلل نف اسا إَِل ُو ۡس َع َها‬ ‫َل يُكل ِف‬
286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS. al-Hajj/22 : 78)
َ ُ َۡ َ ََ َ ََ
‫ك ۡم ِف ل‬
ٖۚ ٖ ‫ِين م ِۡن ح َر‬
.... ‫ج‬ ِ ‫ٱدل‬ ِ ‫ وما جعل علي‬....
78. … dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan..
4. Niat dalam beribadah
1. Niat adalah ketetapan hati untuk melakukan sesuatu. Misal niat sholat, niat puasa dll,
niat juga menentukan tujuan maupun maksud dari suatu perbuatan dan menentukan
kwalitas pahala dari suatu pebuatan, misal niat karena Allah (ikhlas) niat bukan karena
Allah (riya’)
2. Segala amal perbuatan tergantung pada niatnya, sesorang akan mendapatkan hasil
sesuai dengan niatnya sbgmana Sabda Nabi: “Segala amal perbuatan tergantung pada
niatnya bagi tiap-tiap yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya menuju keridhoaan
Allah dan RosulNya, maka hijrahnya itu menuju keridhoan Allah dan Rosulnya.
Barang siapa yang yang hijranya karena (harta dan kemewaan dunia) atau karena
seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijranya itu kearah yang ditujunya” (HR
Bukhori Muslim).
3. Niat itu adalah ketetapan hati, tidak dilafatkan.

5. Ikhlas sebagai Ruh Ibadah


1. Secara harfiah ikhlas berarti bersih dari macam kotoran. Dalam kontek ibadah orang
ikhlas karena Allah adalah orang yang mengerjakan sesuatu karena Allah bersih dari
segala unsur syirik yang mengotori amalannya. Secara syar’I ikhlas adalah niat
mencari keridhoan Allah SWT semata dalam mengerjakan sesuatu.
2. Ibarat manusia setiap amalan mempunyai ruh dan jasad. Ruhnya adalah ikhlas
jasadnya tata cara pelaksanaan (kaifiyat) yang sesuai dengan tuntunan Allah dan
RosulNya (Al Qur’an dan Sunah). Setiap amalan yang tidak dikerjakan dengan ikhlas
ibarat jasad tanpa ruh : mati tidak hidup dan tidak menghidupkan
3. Niat yang tidak ikhlas dinamakan riya’ yaitu beramal bukan karena Allah dan bukan
pula mencari ridho Allah. Rosul mengatakan riya’ itu sama dengan syirik kecil.

6. Fungsi, Hikmah dan Makna Spiritual Ibadah bagi Kehidupan Social


ۡ ُ َۡ َ ََ
ُ ُ ۡ َّ َ ۡ ‫ٱۡل َّن َو‬
Firman Allah QS. Adzariyat/51 : 56)
ِ ‫ٱۡلنس إَِل ِۡلَعبد‬
‫ون‬ ِ ِ ‫وما خلقت‬
Mengapa diperintahkan Ibadah
1. Kehendak Tuhan, Allah SWT menciptakan manusia dengan kewenangan Nya supaya
manusia dapat mengenal Penciptanya. Tetapi karena Dzat Allah SWT merupakan
wujud yang ghaib, tersembunyi dari yang tersembunyi dan tidak kelihatan oleh mata
manusia, maka manusia dapat mengenal Nya dari sifat-sifat Nya. Setelah manusia
mengenal melalui sifat-sifat nya, timbulah dorongan untuk beribadah kepada Nya.
2. Tujuan hidup manusia, Manusia diciptakan bukanlah untuk kesia-siaan, tetapi
memiliki tujuan hidup yang harus diraih. Tetapi karena manusia memiliki sifat yang
bermacam-macam, pengetahuan yang dangkal dan kemampuan terbatas, mereka
menentukan berbagai tujuan hidup yang bersifat duniawi dan sia-sia. Padahal hanya
Allah SWT yang berwenang menentukan tujuan hidup manusia, yaitu beribadah
menyembah Allah SWT dan hal ini harus dijadikan sebagai jalan hidup.
3. Jasmani dan Rohani, ibadah yang sempurna yaitu meniru sifat-sifat Allah dan
merendahkan diri serendah-rendahnya baik secara lahir maupun batin. Cara-cara
ibadah secara lahir ditetapkan semata-mata untuk merubah perasaan kalbu dan
memusatkan perasaan manusia, sebagaimana wadah yang didalamnya akan
dituangkan susu makrifat atau kulit yang didalamnya isi ibadah, juga sebagai ungkapan
rasa syukur, karena karunia Tuhan melingkupi badan dan ruh, memberi pengaruh dan
menjadi teladan bagi orang yang melihat
4. Mensegerakannya, Segeralah kamu berbuat baik sebelum datang tujuh perkara, tiada
yang kamu tunggu kecuali kemelaratan yang melalaikan dirimu, atau kekayaan yang
mengakibatkan kamu besar kepala, atau sakit yang membinasakan, atau lanjut usia
yang menjadikan pikun, atau mati yang menghabisi riwayat, atau dajjal, atau hari
kiamat, justru hari Kiamat itu lebih berat dan sangat sulit [HR Turmudzi].

7. Hikmah Ibadah
1. Tidak Syirik,
َ َ ُ ‫ َوْۤاوُدُجۡسٱ ِ ََّّللِِۤ َّٱَّلِي َخلَ َق ُه َّن إن ُك‬....
‫نت ۡم إِيَّاهُ ت ۡع ُب ُدون‬ ِ
..dan melainkan bersujudlah kepada Allah, yang telah menciptakan mereka, jika
benar-benar hanya kepada Nya kamu menyembah (beribadah) [QS. As Sajdah 41:37].
Seorang hamba yang sudah berketapan hati untuk senantiasa beribadah menyembah
kepada Nya, maka ia harus meninggalkan segala bentuk syirik. Ia telah mengetahui
segala sifat-sifat yang dimiliki Nya adalah lebih besar dari segala yang ada, sehingga
tidak ada wujud lain yang dapat mengungguli Nya dan dapat dijadikan tempat
bernaung.
ْ ۡ ُ َّ َ ُّ َ َٰٓ َ
2. Memiliki ketakwaan,
َ ُ َّ َ ُ َّ َ ُ َ َ ‫ك ۡم َو َّٱَّل‬
‫ِين مِن ق ۡبل ِك ۡم ل َعلك ۡم تتقون‬
ُ ََ َ َّ ُ
‫اس ٱع ُب ُدوا َر َّبك ُم ٱَّلِي خلق‬ ‫يأيها ٱنل‬
21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu, agar kamu bertakwa, [Al Baqarah 2:21].
Ada dua hal yang melandasi manusia menjadi bertakwa, yaitu karena cinta atau karena
takut. Ketakwaan yang dilandasi cinta timbul karena ibadah yang dilakukan manusia
setelah merasakan kemurahan dan keindahan Allah SWT. Setelah manusia melihat
kemurahan dan keindahan Nya munculah dorongan untuk beribadah kepada Nya.
Sedangkan ketakwaan yang dilandasi rasa takut timbul karena manusia menjalankan
ibadah dianggap sebagai suatu kewajiban bukan sebagai kebutuhan. Ketika manusia
menjalankan ibadah sebagai suatu kewajiban adakalanya muncul ketidak ikhlasan,
terpaksa dan ketakutan akan balasan dari pelanggaran karena tidak menjalankan
kewajiban.
3. Terhindar dari kemaksiatan,
َ ۡ ٓ َ َ ۡ َ َّٰ َ ۡ َ َ َّٰ َ َّ َّ
..... ِۗ‫َه ع ِن ٱلف ۡحشاءِ َوٱل ُمنك ِر‬‫إِن ٱلصلوة تن‬....
45. ….. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. ….[Al Ankabut 29:45]
Ibadah memiliki daya pensucian yang kuat sehingga dapat menjadi tameng dari
pengaruh kemaksiatan, tetapi keadaan ini hanya bisa dikuasai jika ibadah yang
dilakukan berkualitas. Ibadah ibarat sebuah baju yang harus selalu dipakai dimanapun
manusia berada.
4. Berjiwa sosial, ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih peka dengan keadaan
lingkungan disekitarnya, karena dia mendapat pengalaman langsung dari ibadah yang
dikerjakannya. Sebagaimana ketika melakukan ibadah puasa, ia merasakan rasanya
lapar yang biasa dirasakan orang-orang yang kekurangan. Sehingga mendorong hamba
tersebut lebih memperhatikan orang-orang dalam kondisi ini.

ۡ َ ۡ َ َ ۡ ُ َ ُ ُ ْ ُّ َ ُ َ َّ ۡ َ ۡ َّ
5. Tidak kikir,
َ ۡ ‫ٱَّلل ِ َو‬
‫ٱۡل ۡو ِم ٱٓأۡلخ ِِر‬
َّ َ َ َ ۡ َ َّ ۡ َّ َّٰ َ َ
‫ب ولكِن ٱل ِِب من ءامن ِب‬ ‫ر‬
ۡ َۡ َ
‫غ‬ ‫م‬ ‫ٱل‬ ‫و‬ ‫ق‬
ِ ِ ‫۞ليس ٱل ِِب أن تولوا وجوهكم ق ِبل ٱلم‬
‫ۡش‬
ِ ِ
‫ِني َو ۡٱب َن‬ َ ‫سك‬ َّٰ َ ‫َم َوٱل ۡ َم‬ َ ۡ ‫َب َو‬
َّٰ َ َّٰ‫ٱۡل َت‬
ۡ
َّٰ َ ‫لَع ُح لبِهِۦ َذوِي ٱل ُق ۡر‬ َّٰ َ َ ‫اَت ٱل ۡ َم َال‬ َ َ َ َ ‫َ ۡ َ َ َٰٓ َ َ ۡ َ َّٰ َ َّ ل‬
‫بۧن وء‬ ِ ِ ‫ب وٱنل‬ِ ‫وٱلملئِكةِ وٱلكِت‬
ْ
َّٰ َّ ‫ون ب َع ۡه ِده ِۡم إ َذا َع َّٰ َه ُد َۖوا َو‬ ۡ
َ ُ ُ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ٓ َّ َ ‫ٱلسب‬
َ ‫ٱلصِب‬ َ َ َ َّ َ َ َ َ‫ٱلرق‬ ‫ل‬ َّ
‫ين‬ ِِ ِ ِ ‫اب وأقام ٱلصل َّٰوة وءاَت ٱلزك َّٰوة وٱلموف‬ ِ ِ ‫يل وٱلسائِل ِني و ِِف‬ِ ِ
َ ُ ۡ ُ َ َٰٓ َ ُ ْ ُ َ ‫ك َّٱَّل‬ َ َٰٓ َ ْ ُ ۡ َ ۡ َ َ ِ ٓ َّ َّ َ ِ ٓ َ ۡ َ ۡ
‫ِين َص َدق َۖوا َوأ ْولئِك ه ُم ٱل ُم َّتقون‬ ِ ‫س أولئ‬ ِۗ ِ ‫ِِف ٱۡلأساء وٱلَّضاء وحِني ٱۡلأ‬
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. [Al Baqarah 2:177].
Harta yang dimiliki manusia pada dasarnya bukan miliknya tetapi milik Allah SWT
yang seharusnya diperuntukan untuk kemaslahatan umat. Tetapi karena kecintaan
manusia yang begita besar terhadap keduniawian menjadikan dia lupa dan kikir akan
hartanya. Berbeda dengan hamba yang mencintai Allah SWT, senantiasa dawam
menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT, ia menyadari bahwa miliknya adalah
bukan haknya tetapi ia hanya memanfaatkan untuk keperluanya semata-mata sebagai
bekal di akhirat yang diwujudkan dalam bentuk pengorbanan harta untuk keperluan
umat.
6. Merasakan keberadaan Allah SWT, Yang Dia melihatmu sewaktu kamu berdiri
(shalat) dan bolak balik dalam sujud Ketika seorang hamba beribadah, Allah SWT
benar-benar berada berada dihadapannya, maka harus dapat merasakan/melihat
kehadiran Nya atau setidaknya dia tahu bahwa Allah SWT sedang memperhatikannya.
ۡ ۡ َ َ ۡ َ َّ ُ َ
7. Meraih martabat liqa Illah,
َۚ‫يد ٱَّلل ِ فوق أيدِي ِهم‬
10. …. Tangan Allah di atas tangan mereka, ….[Al Fath 48:11].
Dengan ibadah seorang hamba meleburkan diri dalam sifat-sifat Allah SWT,
menghanguskan seluruh hawa nafsunya dan lahir kembali dalam kehidupan baru yang
dipenuhi ilham Ilahi. Dalam martabat ini manusia memiliki pertautan dengan Tuhan
yaitu ketika manusia seolah-olah dapat melihat Tuhan dengan mata kepalanya sendiri.
Sehingga segala inderanya memiliki kemampuan batin yang sangat kuat memancarkan
daya tarik kehidupan suci. Dalam martabat ini Allah SWT menjadi mata manusia yang
dengan itu ia melihat, menjadi lidahnya yang dengan itu ia bertutur kata, menjadi
tangannya yang dengan itu ia memegang, menjadi telinganya yang dengan itu ia
mendengar, menjadi kakinya yang dengan itu ia melangkah.

َ ََ َ َ
ُ ‫ك ع َِبادِي َع لّن فَإ لّن قَريب أُج‬
8. Terkabul Doa-doanya,
ْ ۡ ۡ ْ ُ َ ۡ ََۡ َ َ َ َّ َ‫يب َد ۡع َوة‬
‫يبوا ِِل َوۡلُؤ ِم ُنوا ِِب‬ ‫ج‬
ِ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ي‬‫ل‬ ‫ف‬ ‫ن‬
ِِۖ ‫َع‬‫د‬ ‫ا‬‫ذ‬ِ ‫إ‬ ِ
‫اع‬‫ٱدل‬ ِ َۖ ِ ِِ ِ ‫ِإَوذا سأل‬
َ ُ َّ َ
‫ل َعل ُه ۡم يَ ۡرش ُدون‬

186. …. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon


kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
[Al Baqarah 2:186].
Hamba yang didengar dan dikabulkan doa-doanya hanyalah mereka yang dekat
dengan Nya melalui ibadah untuk selalu menyeru kepada Nya.
9. Banyak saudara,
Ibadah selayaknya dikerjakan secara berjamaah, karena setiap individu pasti
memerlukan individu yang lain dan ibadah yang dikerjakan secara berjamaah memiliki
derajat yang lebih tinggi dari berbagai segi terutama terciptanya jalinan tali
silaturahim. Dampak dari ibadah tidak hanya untuk individu tetapi untuk kemajuan
semua manusia, jangan pernah putus asa untuk mengajak orang lain untuk beribadah,
karena ia sedang memperluas lingkungan ibadah dan memperpanjang masanya.
10. Memiliki kejujuran,
ُ َّٰ َ َ ‫ودا َو‬
‫لَع ُج ُنوبِك ۡ َۚم‬
‫َ َ َ َ ۡ ُ ُ َّ َ َّٰ َ َ ۡ ُ ُ ْ َّ َ َ َّٰ ا َ ُ ُ ا‬
‫فإِذا قضيتم ٱلصلوة فٱذكروا ٱَّلل ق ِيما وقع‬
103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. [An Nisa 4:104].
Ibadah berarti berdzikir (ingat) kepada Allah SWT, hamba yang menjalankan ibadah
berarti ia selalu ingat Allah SWT dan merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasinya
sehingga tidak ada kesempatan untuk berbohong.
Kejujuran mengantarkan orang kepada kebaikan dan kebaikan mengantarkan orang
ke surga [HR Bukhari & Muslim]

ۡ ُ َ َّ ْ ُ ُ ۡ َ َّ ْ ٓ ُ ُ ٓ َ َ
11. Berhati ikhlas,
َ ۡ ُ َ َّٰ َ َ َ َّٰ َ َّ ْ ُ ۡ ُ َ َ َّٰ َ َّ ْ ُ ُ َ َ ٓ َ َ ُ َ ‫َ َ ُ ل‬
ِ‫ِين ٱلق لي ِ َمة‬ ‫ٱَّلل ُمل ِِصني َل ٱدلِين حنفاء ويقِيموا ٱلصلوة ويؤتوا ٱلزكوة َۚ وذل ِك د‬ ‫وما أمِروا إَِل ِۡلعبدوا‬
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus. [Al Bayyinah 98:5].
Allah SWT menilai amal ibadah hambanya dari apa yang diniatkan, lakukanlah dengan
ikhlas dan berkwalitas. Jangan berlebihan karena Allah SWT tidak menyukainya.
12. Memiliki kedisiplinan, Ibadah harus dilakukan dengan dawam (rutin dan teratur),
khusyu’ (sempurna), terjaga dan semangat.
13. Sehat jasmani dan rohani, hamba yang beribadah menjadikan gerakan shalat sebagai
senamnya, puasa menjadi sarana diet yang sehat, membaca Al Qur an sebagai sarana
terapi kesehatan mata dan jiwa. Insya Allah hamba yang tekun dalam ibadah
dikaruniakan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai