Latar Belakang
Lanjut usia atau Lansia merupakan seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun keatas. Seiring semakin meningkatnya usia harapan hidup maka jumlah
warga usia lanjut di Indonesia yang semakin banyak dan tidak terbendung lagi.
Diperkirakan populasi orang usia lanjut pada tahun 1990-2025 akan naik 414 %
suatu angka tertinggi didunia. Berbagai masalah fisik, seperti psikologi dan sosial
akan muncul pada usia lanjut sebagai akibat dari proses menua dan atau penyakit
Prevalensi kebutaan pada usia 55-64 tahun sebesar 1,1%, usia 65-74 tahun
sebesar 3,5% dan usia 75 tahun ke atas sebesar 8,4%. Dan prevalensi severe low
vision pada usia 55-64 tahun sebesar 3%, usia 65-74 tahun sebesar 7,6%, dan 75
tahun keatas 13,9% (Riskesdas, 2013). Menurut standar WHO, batas prevalensi
kebutaan dan severe low vision yang tidak menjadi masalah kesehatan adalah
sebesar 0,5%. Prevalensi kebutaan dan severe low vision pada lanjut usia di
Indonesia masih jauh di atas 0,5% yang berarti masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat.
merupakan akibat proses menua atau akibat dari penyakit kronik degeneratif yang
diderita sejalan dengan berjalan usia seseorang. Keadaan ini dapat mengakibatkan
masalah-masalah yang muncul pada seorang usia lanjut menjadi tidak terkelola
dangan baik karena dianggap suatu proses terjadi akibat penuaan atau sebaliknya.
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari luar maupun dalam tubuh.
Proses menua pun sudah mulai berlangsung ketika seseorang mencapai usia
dewasa, misalnya yang terjadi pada kekuatan otot yang mulai menurun,
proses menua.
masalah-masalah yang terjadi pada usia lanjut. Khususnya lansia dengan masalah
penglihatan.