Anda di halaman 1dari 18

Nama.

: Cindy Delia Putri

NIM : 18010005

Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga

Dosen : Ns. Elfiza Fitriami M.Kep

KASUS
Hasil pengkajian disuatu keluarga bapak A didapatkan hasil, Bapak A berusia (45 tahun) tinggal
dengan istrinya ibu L (36 tahun), anak C (9 tahun), serta mertuanya ibu P (68 tahun). Mertuanya
diketahui mempunyai penyakit DM. Saat diperiksa gula darah sewaktu menunjukkan 240
mg/DL. Selama ini, ibu P jarang makan obat dan tidak melakukan pantangan dalam makan. Saat
ditanya tentang terapi yang dilakukan untuk mengobati DM, ibu P mengatakan tidak melakukan
apa – apa karena tidak tahu. Ibu L sebagai ibu rumah tangga sekaligus bekerja untuk membantu
suaminya dalam mencukupi kebutuhan sehari – hari. Ibu L juga bekerja sehingga tidak sempat
mengurus rumah tangganya terlihat dari barang – barang berserakan di lantai rumahnya.
Ventilasi juga tidak begitu memadai dan jendela juga jarang dibuka karena takut maling.
Menurut bapak A, komunikasi keluarga cukup terbuka. Bahasa yang digunakan sehari – hari
adalah bahasa sunda. Bapak A sebagai kepala keluarga adalah pengambil keputusan utama jika
timbul persoalan di rumah tangga mereka. Keluarga menyadari, bahwa kesehatan itu penting
untuk dipertahankan.

Oleh karena itu, keluarga berusaha mengatasi jika ada anggota keluarga yang sakit. Biasanya
kalau mereka sakit, cukup ke orang pintar karena menurutnya lebih cepat sembuh, jika sakitnya
berlanjut, mereka berobat ke puskesmas. Saat ini anaknya yang berusia 9 tahun sedang sesak
karen mengidap Asma. Ibu mengatakan, anaknya sudah 3 hari batuk dan agak sesak.
Bertambah sesak pada malam dan pagi hari. Keluarga mengatakan tidak mengetahui tatkala
apa itu asma dan diabeters mellitus. Keluarga mengetahui gejalanya tapi tidak mengerti
akibatnya. Sesudah 3 hari ini, anaknya belum juga dibawa ke tenaga kesehatan karena
menganggap hal ini sudah biasa terjadi. Demikian pula saat ditanya tentang penyakit DM.
Mereka juga tampak kebingungan, hanya menjawab penyakit tentang gula. Menurut penuturan
bapak A, mereka memiliki keyakinan bahwa semua telah diatur oleh Yang Maha Kuasa, baik itu
penyakit, maupun rezeki. Mereka sudah berusaha mengobati, tapi tak kunjung sembuh.
SOAL :
1. Masalah kesehatan apa yang di hadapi keluarga bapak A?

= Diabetes Melitus

2. Buatlah analisis masalah, skoring, dan diagnosis keperawatan!

A. Analisis Masalah

No Data Etiologi Masalah

1 Data subjektif: Ketidakmampuan Ketidakstabilan


1. Ny. P mengatakan keluarga merawat kadar gula darah.
mengeluh banyak minum, anggota keluarga
banyak makan dan kencing yang sakit diabetes
dalam sehari lebih dari 6 kali mellitus tipe II
disertai lemas. pada Ny. P.
2. Ny. P mengatakan jarang
mengontrol gula darah ke
fasilitas kesehatan.
3. Keluarga mengatakan Ny. P
sering mengkonsumsi
makanan dan minuman tinggi
gula seperti nasi putih,
gorengan, dan kopi.
4. Ny. P tidak diingatkan oleh
keluarga tepatnya anak Ny. P
untuk minum obat dan Ny. P
juga sering lupa untuk minum
obat DM.
5. Ny. P mengatakan
menginjeksi insulin tanpa
diperiksa kadar gula darah
terlebih dahulu.
6. Keluarga Tn. A khawatir jika
sewaktu-waktu penyakit Ny. P
memburuk dan menimbulkan
komplikasi.
Data objektif
1. GDS pada tanggal 5 Agustus
2021

pukul 10.00: 292 mg/dL pukul


15.00: 268 mg/dL
2. TTV pada tanggal 5 Agustus
2021
TD: 90/60 mmHg
N: 118x/menit
S: 37ͦC
RR: 20x/menit

2 Data subjektif: Ketidakmampuan Kerusakan


1. Ny. P mengatakan luka di keluarga merawat integritas kulit
kaki kadang lembab. anggota keluarga
2. Ny. P mengatakan gatal- yang sakit diabetes
gatal di badan sudah banyak. mellitus tipe II
3. Ny. P mengatakan terdapat pada Ny. P.
bekas garukan di punggung
Ny. P.
4. Keluarga mengatakan tidak
mengetahui secara rinci cara
perawatan luka yang benar.
Data objektif
1. Terdapat luka lembab di
kaki Ny. P dan ada sedikit
nanah disebabkan karena
adanya infeksi bakteri dan
kuman serta akibat
perawatan luka yang keliru
dan kurangnya kesadaran diri
untuk menjaga kebersihan
luka.
2. Terdapat bekas garukan di
punggung Ny. P.
3. Keluarga terlihat bingung
saat menyebutkan urutan
perawatan luka yang benar.

B. Skoring

1. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kurang terpapar informasi
tentang manajemen diabetes

Kriteria Bobot Skor Pembenaran

Sifat masalah: 1 3/3x1=1 Masalah sudah terjadi


dan apabila masalah
a. Potensial (1)
tidak diatasi dapat
b. Resiko (2)
menimbulkan
c. Aktual (3)
komplikasi

Kemungkinan 2 1/2x2=1 Masalah dapat diubah


masalah untuk tergantung peran aktif
diubah: Ny. P dalam mematuhi
terapi pengobatan
a. Mudah (2)
dan diet.
b. Sebagian (1)
c. Tidak dapat
diubah (0)

Potensial 1 2/3x1=2/3 Perlu kepatuhan dan


masalah untuk waktu untuk
dicegah: mengubahkebiasaan
hidup sehat
a. Tinggi (3)
b. Cukup (2)
c. Rendah (1)

Menonjolnya 1 2/1x1=2 Keluarga menyadari


masalah: pentingnya masalah
a. Segera (2) untuk segera diatasi
b. Tidak segera sehingga dapat
(1) meningkatkan derajat
c. Tidak kesehatan Ny. P
dirasakan (0)

Total skore 14/3

2. Perfusi ferifer tidak efektif berhubungan dengan merokok

NO Kriteria Bobot Skor

1 Sifat masalah 1 2/3 x 1 = 0.6


• Aktual = 3
• Resiko = 2
• Potensial = 1

2 Kemungkinan masalah dapat 2 1/2 x 2 = 1


di ubah
• Tinggi = 2
• Sedang = 1
• Rendah = 0

3 Potensial untuk di cegah 1 2/3 x 1 = 0.6


• Mudah = 3
• Cukup = 2
• Tidak dapat = 1

4 Menonjolnya masalah 1 1/2 x 1 = 0.5


• Masalah dirasakan, dan
perlu segera ditangani = 2
• Masalah dirasakan = 1
• Masalah tidak dirasakan = 0

Total skore 5 2.7

3. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis

NO Kriteria Bobot Skor

1 Sifat masalah 1 3/3 x 1 = 1


• Aktual = 3

• Resiko = 2
• Potensial = 1

2 Kemungkinan masalah dapat 2 2/2 x 2 = 1


di ubah
• Tinggi = 2
• Sedang = 1
• Rendah = 0

3 Potensial untuk di cegah 1 2/3 x 1 = 0.6


• Mudah = 3
• Cukup = 2
• Tidak dapat = 1

4 Menonjolnya masalah 1 1/2 x 1 = 0.5


• Masalah dirasakan, dan
perlu segera ditangani = 2
• Masalah dirasakan = 1
• Masalah tidak dirasakan = 0

Tota skore 5 3.1

4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan pigmentasi

Kriteria Bobot Skor Pembenaran

Sifat masalah: 1 3/3x1=1 Masalah sudah terjadi.

a. Potensial (1)

b. Resiko (2)

c. Aktual (3)

Kemungkinan 2 1/2x2=1 Masalah bisa diubah


masalah untuk dengan mengajarkan
diubah: cara merawat anggota
keluarga yang sakit
a. Mudah (2)
dengan diet DM dan
b. Sebagian (1) perawatan luka.

c. Tidak dapat
diubah (0)

Potensial 1 2/3x1= 2/3 Masalah dapat


masalah untuk dicegah dengan
dicegah: mengajarkan cara
merawat luka dan
a. Tinggi (3)
membawa Ny. P ke
b. Cukup (2) fasilitas kesehatan

c. Rendah (1)

Menonjolnya 1 2/2x1=1 Keluarga merasakan


masalah: ada masalah tetapi
belum bisa merawat
a. Segera (2)
anggota keluarga yang
b. Tidak segera sakit.
(1)

c. Tidak
dirasakan (0)

Total skore 11/3

C. Diagnosis Keperawatan

1. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kurang terpapar


informasi tentang manajemen diabetes
2. Perfusi ferifer tidak efektif Berhubungan dengan merokok
3. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan pigmentasi
3. Susunlah rencana intervensi pada kasus tersebut!

N Diagnosa Intervensi Intervensi Intervensi Intervensi


O Keperawatan
Observasi Terapeutik Edukasi Kolaborasi

1 Resiko  Identifika  Berikan  Anjurkan  Kolabor


ketidakstabila si asupan menghind asi
n kadar kemungki cairan ari pember
glukosa darah nan oral olahraga ian
berhubungan penyebab  Konsultas saat kadar insulin
dengan hiperglike i dengan glukosa (jika
kurang mia medis darah perlu)
terpapar  Identifika jika tanda lebih dari  Kolabor
informasi si situasi dan 250 mg/dL asi
tentang yang gejala  Anjurkan pember
manajemen menyeba hiperglike monitor ian
diabetes bkan mia tetap kadar cairan
kebutuha ada atau glukosa IV (jika
n insulin memburu darah perlu)
meningka k secara  Kolabor
t  Fasilitasi mandiri asi
(penyakit ambulasi  Anjurkan pember
kambuha jika ada kepatuhan ian
n) hipotensi terhadap kalium
 Monitor ortostatik diet dan (jika
kadar olahraga perlu)
glukosa  Ajarkan
darah indikasi
(jika dan
perlu) pentingny
 Monitor a
tanda dan pengujian
gejala keton
hiperglike urine (jika
mia perlu)
(poliuria,  Ajarkan
polidipsia pengelola
, an
polifagia, diabetes
kelemaha (pengguna
n, an insulin,
malaise, obat oral,
pandanga monitor
n kabur, asupan
sakit cairan,
kepala) pengganti
 Monitor an
intake karbohidr
dan at, dan
output bantuan
cairan profesiona
 Monitor l
keton kesehatan
urin, )
kadar
analisa
gas
darah,
elektrolit,
tekanan
darah
ortostatik
dan
frekuensi
nadi

2 Perfusi ferifer  Periksa  Hindari  Anjurkan


tidak efektif sirkulasi pemasan berhenti
Berhubungan perifer gan infus merokok
dengan (nadi atau  Anjurkan
merokok perifer, pengambi berolahrag
edema, lan darah a rutin
pengisian di area  Anjurkan
kapiler, keterbata mengecek
warna, san air mandi
suhu, perfusi untuk
anklebrac  Hindari menghind
hial pengukur ari kulit
index) an terbakar
 Identifika tekanan  Anjurkan
si faktor darah mengguna
risiko pada kan obat
gangguan ekstremit penurun
sirkulasi as tekanan
(diabetes, dengan darah,
perokok, keterbata antikoagul
orang san an, dan
tua, perfusi penurun
hipertensi  Hindaribp kolesterol
, kadar enekanan (jika perlu)
kolesterol dan  Anjurkan
tinggi) pemasan minum
 Monitor gan obat
panas, tournique pengontro
kemeraha t pada l tekanan
n, nyeri, area yang darah
atau cedera secara
bengkak  Lakukan teratur
pada pencegah  Anjurkan
ekstremit an infeksi menghind
as  Lakukan ari
perawata pengguna
n kaki an obat
dan kuku penyekat
 Lakukan beta
hidrasi  Anjurkan
melakuka
n
perawatan
kulit yang
tepat
(melemba
bkan kulit
kering
pada kaki)
 Anjurkan
program
Rehabilita
si vascular
 Ajarkan
program
diet untuk
memperb
aiki
sirkulasi
(rendah
lemak
jenuh,
minyak
ikan
omega 3)
 Informasik
an tanda
dan gejala
darurat
yang harus
dilaporkan
(rasa sakit
yang tidak
hilang saat
istirahat,
luka tidak
sembuh,
hilangnya
rasa)
3 Resiko infeksi  Identifika  Berikan  Jelaskan
berhubungan si riwayat suntikan tujuan,
dengan kesehata pada bayi manfaat,
penyakit n dan di bagian reaksi
kronis riwayat paha yang
alergi anterolat terjadi,
 Identifika eral jadwal,
si  Dokumen dan efek
kontraind tasikan samping
ikasi informasi  Informasik
pemberia vaksinasi an
n (nama imunisasi
imunisasi produsen yang
(reaksi , tanggal diwajibkan
anafilaksi kadaluwa pemerinta
s rsa) h
terhadap  Jadwalka (hepatitis
vaksin n B, BCG,
sebelumn imunisasi difteri,
ya dan pada tetanus,
atau sakit interval pertusis,
parah waktu H.
dengan yang Influenza,
atau tepat polio,
tanpa campak,
demam measles,
 Identifika rubela)
si status  Informasik
imunisasi an
setiap imunisasi
kunjunga yang
n ke melindung
pelayana i terhadap
n penyakit
kesehata namun
n saat ini
tidak
diwajibkan
pemerinta
h
(influenza,
pneumoko
kus)
 Informasik
an
vaksinasi
untuk
kejadian
khusus
(rabies,
tetanus)
 Informasik
an
penundaa
n
pemberian
imunisasi
tidak
berarti
mengulan
g jadwal
imunisasi
kembali
 Informasik
an
penyedia
layanan
pekan
imunisasi
nasional
yang
menyedia
kan vaksin
gratis

4 Gangguan  Identifika  Ubah  Anjurkan


integritas si posisi mengguna
kulit penyebab tiap 2 jam kan
berhubungan gangguan jika tirah pelembab
dengan integritas baring (lotion,
perubahan kulit  Lakukan serum)
pigmentasi (perubah pemijata  Anjurkan
an n pada minum air
sirkulasi, area yang
perubaha penonjol cukup
n status an tulang  Anjurkan
nutrisi, (jika meningkat
penuruna perlu) kan
n,  Bersihkan asupan
kelembab perineal nutrisi
an, suhu dengan  Anjurkan
lingkunga air meningkat
n hangat, kan
ekstrem, terutama asupan
penuruna selama buah dan
n periode sayur
mobilitas) diare  Anjurkan
 Gunakan menghind
produk ari
berbahan terpapar
petrolium suhu
atau ekstrem
minyak  Anjurkan
pada kulit mengguna
kering kan tabir
 Gunakan surya SPF
produk minimal
berbahan 30 saat
ringan/al berada di
ami dan luar
hipoalerg rumah
ik pada  Anjurkan
kulit mandi dan
sensitif mengguna
 Hindari kan sabun
produk secukupny
berbahan a
dasar
alkohol
pada kulit
kering

Anda mungkin juga menyukai