Anda di halaman 1dari 7

The Southeast Asian Journal of Midwifery Vol. 4, No.

1, March,2018, P : 8-14
E-ISSN : 2476-9720 P-ISSN : 2476-9378

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN BUDAYA


DENGAN PEMILIHAN TEMPAT PERSALINAN
Yeni Aryani 1*, Islaeni2.
1
Poltekes Kemenkes Riau Jurusan Kebidanan Pekanbaru
2
PMB Elda Seri Tanjung Riau

INFORMASI ARTIKEL: ABSTRAK

Riwayat Artikel: Pertolongan Persalinan di fasilitas kesehatan merupakan salah satu cara yang
Tanggal diterima: 2018 paling efektif untuk menurunkan Angka Kematian Ibu. Persalinan yang dilakukan
Tanggal di revisi: 2018 di fasilitas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat bila
Tanggal di Publikasi: 2018 terjadi komplikasi terhadap ibu dan bayi. Untuk itu diperlukan paparan informasi
Kata Kunci: yang baik agar ibu dapat melakukan persalinan difasilitas kesehatan. Tujuan dari
Kata kunci 1 : dukungan suami, budaya, penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami dan budaya
pemilihan tempat persalinan, penolong dengan pemilihan tempat persalinan diwilayah kerja Puskesmas Berseri
persalinan, Kabupaten Pelalawan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan
Key Word: husband support, culture, choice pendekatan retrospective study. Populasinya yaitu ibu yang bersalin pada tahun
of birth place, birth attendant 2017 di Wilayah Kerja Puskesmas Berseri. Jumlah sampel 87 responden
menggunakan teknik cluster sampling. Data didapatkan melalui penyebaran
kuesioner. Analisa yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-
square. Hasil ada hubungan dukungan suami dengan pemilihan tempat persalinan
oleh ibu bersalin dengan nilai p = 0,000, ada hubungan budaya dengan pemilihan
tempat persalinan oleh ibu bersalin dengan nilai p = 0,028. Saran ditujukan untuk
tenaga kesehatan agar dapat mensosialisasikan dan meningkatkan program
perencaan persalinan dan penanganan komplikasi (P4K) untuk mengoptimalkan
peran dukungan suami dan budaya dalam persiapan persalinan termasuk pemilihan
tempat persalinan difasilitas kesehatan.

ABSTRACT

Birth assistance in health facilities is one of the most effective ways to reduce
maternal mortality. The skilled birth attendants can provide prompt and appropriate
services in case of complications for the mother and baby. For this purpose,
midwives should disseminate appropriate information so that the mother can have
birth in the health facility. The objective of this study was to determine the
relationship of husband and cultural support to the choice of birth place in the
working area of Berseri Pangkalan Kerinci Health Center of Palalawan District.
This retrospective study used a quantitative approach with a total sample of 87
respondents selected with cluster sampling technique. Data were obtained through
questionnaires. The data analysis used univariate and bivariate with chi-square
statistic test. There was a relationship of a husband's support to the choice of birth
place and with a p value of 0.000 and there was a relationship of culture to the
choice of birth place with a p value of 0.028. Therefore, the health personnel should
disseminate and improve P4K programs to optimize community participation in the
preparation of childbirth, including a choice of birth place.

Journal-aipkind.or.id 8
Yeni Aryani , Islaeni
Hubungan Dukungan Suami Dan Budaya Dengan Pemilihan Tempat Persalinan

PENDAHULUAN kegiatan dalam P4K yaitu salah satunya dengan


mempersiapkan penolong persalinan, tempat
Pertolongan persalinan di fasilitas persalinan, serta transportasi yang digunakan
kesehatan merupakan salah satu cara yang paling ketempat persalinan sejak awal kehamilan (Triana,
efektif untuk menurunkan angka kematian ibu dkk, 2015). Penelitian saat ini dilaksakan untuk
(Ismainar, 2013). Ini disebabkan untuk mengetahui hubungan dukungan suami dan
menghindari komplikasi yang mungkin terjadi budaya dengan pemilihan tempat persalinan oleh
karena keterlambatan dalam penanganan dan ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Berseri
keterlambatan dalam rujukan (Dinkes, 2014). Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau Indonesia.
Tempat persalinan yang direncanakan haruslah
mempunyai berbagai kemudahan dan peralatan METODE
serta sumber daya manusia terlatih agar dapat
mengatasi berbagai masalah (Prawirohardjo, Penelitian analitik dilakukan dengan
2010). desain retrospective study, yaitu rancangan
Namun demikian, pengaruh budaya yang penelitian yang berusaha melihat ke belakang
turun temurun masih dianut sampai saat ini sangat untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara
mempengaruhi pemilihan tempat persalinan.
variabel independen (dukungan suami dan budaya)
Selain itu, pengetahuan dan perilaku budaya yang
dinilai tidak sesuai dengan prinsip kesehatan atau dengan variabel dependen (pemilihan tempat
bahkan memberikan dampak kesehatan yang persalinan). Penelitian ini dilakukan pada bulan
kurang menguntungkan bagi ibu dan bayi juga Januari-Desember 2017di Wilayah Kerja
masih ditemukan di Indonesia (Syafrudin, 2013). Puskesmas Berseri Kabupaten Pelalawan.
Hasil penelitian Diana, dkk (2015) menyebutkan Populasi dalam penelitian ini adalah
bahwa terdapat beberapa faktor yang keseluruhan ibu bersalin pada bulan Januari
memengaruhi ibu dalam memilih penolong
persalinan yaitu pengetahuan, sikap, akses, sampai Desember tahun 2017 di tempat penelitian
dukungan suami, dan sosial budaya. Terlebih lagi, berjumlah 685 orang. Ukuran sampel yang
dukungan suami dan pengetahuan merupakan digunakan adalah 87 orang yang diambil dengan
faktor yang mempengaruhi dalam pemanfaatan teknik cluster sampling. Klaster yang dimaksud
penolong persalinan. adalah Posyandu yang berada di wilayah Kerja
Sikap suami dapat ditunjukan dengan Puskesmas Berseri yang berjumlah 13 Posyandu.
memberikan perhatian dan kasih sayang kepada
Untuk menentukan jumlah posyandu yang
istri, mendorong dan mengantar istri untuk
memeriksakan kehamilan, memenuhi kebutuhan diinginkan, peneliti mengambil sekitar 20% dari
gizi bagi istrinya agar tidak menjadi anemi, jumlah posyandu yang ada, yaitu 3 Posyandu.
menentukan tempat bersalin (fasilitas kesehatan) Jumlah sampel yang diambil dalam setiap strata
bersama istri, melakukan rujukan kefasilitas berbeda, yaitu Posyandu Kasih Ibu dengan 30
kesehatan sedini mungkin bila terjadi hal-hal sampel, Posyandu Keluarga Sejahtera dengan 32
menyangkut kesehatan selama kehamilan, dan sampel, dan Posyandu Kamboja dengan 25 sampel
menyiapkan biaya persalinan.
(total sampel 87 orang).
Program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) yang mulai di Kriteria inklusi sampel adalah sebagai
perkenalkan sejak tahun 2007 untuk membantu berikut 1) Ibu yang bersalin pada tahun 2017 yang
keluarga membuat perencanaan persalinan masih berdomisili di Wilayah Kerja Puskesmas Berseri
belum bisa dilakukan secara maksimal. Kabupaten Pelalawan; 2) Bersedia menjadi
Perencanaan persalinan merupakan salah satu responden; 3) Dapat diajak berkomunikasi dengan
baik; dan 4) Ibu bersalin yang tinggal bersama

Korespondensi penulis e-mail: yeniaryanitanawir@gmail.com dengan suami. Untuk eksklusi responden,

Journal-aipkind.or.id 9
Yeni Aryani , Islaeni
Hubungan Dukungan Suami Dan Budaya Dengan Pemilihan Tempat Persalinan

kriterianya adalah ibu yang bersalin pada tahun Berdasarkan Tabel 2, sebagian besar (69,0%) atau
2017 yang hanya tinggal untuk sementara waktu di 60 responden memiliki budaya yang mendukung
wilayah penelitian. untuk melakukan persalinan difasilitas pelayanan
Metode pengumpulan data dilakukan kesehatan.
dengan wawancara yang menggunakan kuesioner.
Data primer berupa data mengenai dukungan Tabel 3
suami dan budaya terhadap pemilihan tempat Hubungan Dukungan Suami dengan Pemilihan
persalinan yang didapat dari penyebaran Tempat Persalinan oleh Ibu Bersalin
kuesioner. Instrumen penelitian adalah lembar Dukungan Pemilihan Tempat Total PValue
Suami Persalinan OR
ceklis yang berisi pertanyaan tentang dukungan Faskes Non
suami dan budaya. Pengolahan data dilakukan Faskes
secara komputerisasi SPSS dan pengolahan data n % n % n %
Mendukung 44 77,2% 13 22,8% 57 100%
melalui editing, coding, entry, dan cleaning. Tidak 11 36,7% 19 63,3% 30 100% 0,000 5,846
Analisis univariat dipilih dalam penelitian ini yang Mendukung
ditambah dengan analisis bivariat dengan
menggunakan Chi-Square (X2) dengan interval Berdasarkan Tabel 3, ibu yang mendapat
kepercayaan 95 % (α=5%). dukungan dari suami yang memilih tempat
persalinan di fasilitas kesehatan adalah sebanyak
HASIL 44 orang (77,2%), sedangkan ibu yang tidak
mendapat dukungan dari suami yang memilih
Hasil penelitian ini ditunjukkan dalam tabel-tabel tempat persalinan di fasilitas kesehatan adalah
berikut: sebanyak 11 orang (36,7%). Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
Tabel 1 dukungan suami dengan pemilihan tempat
Distribusi Responden berdasarkan Dukungan persalinan (p=0,000). Hasil OR (Odds Ratio)
Suami terhadap Pemilihan Tempat Persalinan sebesar 5,846 menunjukkan bahwa ibu yang
Dukungan Suami N %
mendapat dukungan dari suami memiliki peluang
Mendukung 57 65,5
5,846 kali lebih besar untuk memilih tempat
Tidak Mendukung 30 34,5
persalinan di fasilitas kesehatan dibandingkan
Total 87 100
dengan ibu yang tidak mendapat dukungan dari
suami.
Berdasarkan Tabel 1, sebagian besar (65,5%) atau
57 orang suami mendukung ibu untuk melakukan
Tabel 4
persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk
Hubungan Budaya dengan Pemilihan Tempat
budaya.
Persalinan oleh Ibu Bersalin
Pemilihan Tempat
Tabel 2 Persalinan
Total
Distribusi Responden berdasarkan Dukungan Budaya Faskes
Non
PValue OR
Budaya terhadap Pemilihan Tempat Persalinan Faskes
n % n % n %
Mendukung 43 71,7 17 28,3 60 100
Budaya n % Tidak
12 44,4 15 55,6 27 100 0,028 3,162
Mendukung 60 69 Mendukung
Tidak Mendukung 27 31
Total 87 100 Berdasarkantabel 4 4, ibu yang mempunyai
budaya yang mendukung untuk memilih tempat

Journal-aipkind.or.id 10
Yeni Aryani , Islaeni
Hubungan Dukungan Suami Dan Budaya Dengan Pemilihan Tempat Persalinan

persalinan di fasilitas kesehatan adalah sebanyak untuk proses persalinan. Dukungan suami sangat
43 orang (71,7%), sedangkan ibu yang mempunyai membantu dalam pembentukan perilaku kesehatan
budaya tidak mendukung untuk memilih tempat ibu karena seorang ibu akan cenderung menuruti
persalinan di fasilitas kesehatan adalah sebanyak apa yang disarankan oleh suaminya sehingga
12 orang (44,4%). Hasil uji statistik menunjukkan dukungan suami menjadi faktor yang besar
bahwa terdapat hubungan antara budaya dengan hubungannya dengan menentukan pemilihan
pemilihan tempat persalinan (p=0,028). Hasil OR tempat persalinan.
(Odds Ratio) sebesar 3,162 menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian ini, lebih
ibu yang mendapat dukungan dari budaya banyak responden yang mendapatkan dukungan
memiliki peluang 3,162 kali lebih besar untuk suami melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.
memilih tempat persalinan difasilitas kesehatan Hal ini dikarenakan suami ikut berpartisipasi
dibandingkan dengan ibu yang tidak mendapat menemani ibu dalam melakukan pemeriksaan
dukungan dari budaya. kehamilan, mencari informasi mengenai persiapan
persalinan, mempersiapkan biaya untuk proses
PEMBAHASAN persalinan, dan mendiskusikan bersama ibu untuk
menentukan pemilihan tempat dan penolong
Gambaran Dukungan Suami terhadap persalinan. Dari hasil penelitian, rata-rata
Pemilihan Tempat Persalinan responden melakukan persalinan di BPM. Hal ini
dikarenakan oleh rumah responden yang dekat
Berdasarkan hasil analisis univariat, dari dengan BPM. Selain itu, adanya saran dan nasehat
87 responden, sebagian besar (65,5%) atau 57 suami untuk melakukan persalinan di BPM dan
responden mendapat dukungan dari suami untuk biaya persalinan yang tidak begitu mahal juga
melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, dan mempengaruhi keputusan ini.
selebihnya (34,5%) atau 30 responden tidak
mendapat dukungan dari suami untuk melakukan Gambaran Budaya terhadap Pemilihan
persalinan difasilitas kesehatan. Dukungan Tempat Persalinan
merupakan suatu perilaku individu sebagai upaya Berdasarkan hasil analisis univariat, dari
yang diberikan kepada orang lain, baik secara 87 responden, sebagian besar (69,0%) atau 60
moril maupun materil untuk memotivasi orang responden memiliki budaya yang mendukung
tersebut dalam melaksanakan kegiatan (Lucas, untuk melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
2016). Menurut Notoatdmojo (2010), faktor dan selebihnya (31,0%) atau 27 responden
dukungan mempengaruhi perilaku seseorang memiliki budaya yang tidak mendukung untuk
dalam timbulnya tindakan kesehatan. Dukungan melakukan persalinan difasilitas kesehatan. Faktor
sosial sangat dibutuhkan oleh seorang ibu yang yang mempengaruhi seorang ibu dalam
akan melakukan persalinan terutama dari menentukan tempat persalinan yaitu pengetahuan,
suaminya (Lucas, 2016). kemudian sikap, kepercayaan, adat istiadat,
Penelitian ini sejalan dengan budaya, nilai dan faktor penguat (Notoadmodjo,
Notoadmodjo (2010) yang menyebutkan bahwa 2010). Pemilihan dukun beranak sebagai penolong
dukungan yang diberikan suami adalah dengan persalinan yang dilakukan di rumah pada dasarnya
ikut mendampingi ibu ketika melakukan disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain,
pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan, faktor relasional yang sudah telah dikenal secara
mencari informasi mengenai persiapan persalinan, dekat, faktor biaya yang murah, dan faktor budaya,
melibatkan istri dalam menentukan pemilihan yaitu bahwa dukun beranak dapat membantu
tempat persalinan, serta mempersiapkan keuangan dalam upacara adat yang berkaitan dengan

Journal-aipkind.or.id 11
Yeni Aryani , Islaeni
Hubungan Dukungan Suami Dan Budaya Dengan Pemilihan Tempat Persalinan

kelahiran anak (Iqbal, 2012). Dalam konteks bahwa istri mendapatkan dukungan dari suami
budaya yang timbul di masyarakat Indonesia yang ikut mendampingi dan aktif mencari
mengenai pemilihan tempat persalinan, hal informasi tentang persiapan persalinan dan
tersebut tidak selalu ditentukan oleh suami atau pemilihan tempat persalinan di fasilitas kesehatan.
istri yang menantikan kelahiran bayi, melainkan Suami yang memiliki pengetahuan yang baik
oleh anggota kerabat lainnya yang lebih tua dan tentang persiapan persalinan cenderung akan
mempunyai status sosial yang tinggi (Syafrudin, menyarankan istri untuk memilih persalinan di
2009). Hal ini di didukung dengan pernyataan fasilitas kesehatan karena, jika terjadi sesuatu yang
Nolan (2004) yang dikutip dari Adoe (2011) membahayakan ibu dan bayi, hal ini dapat segera
bahwa wanita hamil akan terpengaruh dengan apa ditangani oleh tenaga kesehatan.
yang dilihat dan didengarnya terlebih dari orang Menurut Aditya (2016), suami dapat
tuanya sendiri. Apabila orang tuanya terbiasa memberikan dukungan kepada istri berupa
bersalin di fasilitas kesehatan tertentu, anak- dukungan psikologis, keuangan untuk kelahiran
anaknya akan melahirkan keturunannya di fasilitas anak, dan suami siaga. Dukungan yang diberikan
kesehatan tertentu juga. suami secara ekonomi dapat terlihat dengan suami
Berdasarkan hasil penelitian ini, yang sudah memiliki tabungan bersalin ataupun
responden yang memiliki budaya yang kartu asuransi kesehatan yang telah disediakan
mendukung lebih banyak melakukan persalinan di program pemerintah seperti KIS, BPJS serta
fasilitas kesehatan. Hal ini dikarenakan oleh asuransi kesehatan lainnya untuk proses persalinan
responden yang mengikuti saran dan nasehat dari ibu.
suami dan orang yang dituakan. Adanya adat dan
budaya dari masyarakat pedesaan yang selalu Hubungan Budaya dengan Pemilihan Tempat
mengikuti pendapat dan saran dari orang yang Persalinan oleh Ibu Bersalin
dituakan setempat membuat ibu cenderung Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu
mengikuti kebiasaan tersebut, yang termasuk yang mempunyai budaya yang mendukung
menentukan tempat persalinan. memilih tempat persalinan difasilitas kesehatan
adalah sebanyak 43 orang (71,7%), sedangkan ibu
Hubungan Dukungan Suami dengan Pemilihan yang mempunyai budaya yang tidak mendukung
Tempat Persalinan oleh Ibu Bersalin memilih tempat persalinan di fasilitas kesehatan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adalah sebanyak 12 orang (44,4%). Hasil uji
ibu yang mendapat dukungan dari suami memilih statistik menunjukkan terdapat hubungan antara
tempat persalinan di fasilitas kesehatan, yaitu budaya dengan pemilihan tempat persalinan oleh
sebanyak 44 orang (77,2%). Hasil uji statistik ibu bersalin (p=0,028).
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna Di daerah pedesaan, kebanyakan ibu hamil
antara dukungan suami dengan pemilihan tempat masih mempercayai dukun beranak untuk
persalinan oleh ibu bersalin (p=0,000). Penelitian menolong persalinan yang biasanya dilakukan di
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh rumah. Penelitian ini sejalan dengan Iqbal (2012)
Titin (2016) bahwa dukungan dari suami dapat dengan 4 respondennya yang masih melakukan
menjadi pertimbangan dan memengaruhi ibu persalinan di rumah dan didampingi dengan
untuk menentukan pemilihan tempat persalinan. dukun. Responden yang memilih pertolongan
Dukungan suami merupakan sumber persalinan oleh dukun bayi umumnya merupakan
dukungan emosional utama sehingga mempunyai masyarakat yang jarak rumahnya dengan tempat
kesiapan dalam menghadapi persalinan (Irianto, dukun bayi yang cenderung lebih dekat. Selain itu,
2014). Penelitian ini sejalan dengan Irianto (2014) dukun juga turut membantu dalam upacara atau

Journal-aipkind.or.id 12
Yeni Aryani , Islaeni
Hubungan Dukungan Suami Dan Budaya Dengan Pemilihan Tempat Persalinan

adat istiadat yang biasa dilakukan masyarakat berhubungan dengan pemilihan tempat persalinan
pedesaan. Persalinan yang ditolong oleh dukun oleh ibu bersalin. Oleh karena itu, penelitian ini
mempunyai kelebihan di mata masyarakat, yaitu diharapkan untuk dapat menjadi acuan untuk
karena dukun memberikan pijatan ataupun ramuan memahamkan masyarakat tentang persiapan
ketika proses persalinan yang tidak didapatkan persalinan di fasilitas kesehatan
masyarakat jika melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Penelitian ini juga sejalan dengan
Widayatun (2009) bahwa masyarakat sudah Adoe, V. 2011. Faktor-Faktor yang
mendapatkan dukungan dari dukun untuk berhubungan dengan Pemilihan
melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. Penolong Persalinan pada Bukan
Dukun dapat membantu atau ikut berpartisipasi Tenaga Kesehatan Profesional di
dalam acara keagamaan atau adat istiadat untuk Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana
bayi. Budaya Indonesia yang menghormati orang
tua di dalam keluarga juga memberi pengaruh Aditya, N. 2016. Panduan Kehamilan dan
kepada pengambilan keputusan dalam keluarga. Persalinan yang Menyenangkan.
Kehadiran orang tua di dalam keluarga juga Yogyakarta : Stiletto Book
mempengaruhi dalam upaya kesehatan keluarga,
misalnya, bahwa ibu yang akan melahirkan dapat Dinkes. 2014. Promosi Kesehatan UPTD
dipengaruhi oleh orang tua dalam pengambilan Puskesmas Timurung. Jakarta
keputusan, apakah lebih baik melahirkan di rumah
atau di fasilitas kesehatan (Syafrudin, 2009). Diana, dkk. 2015. Analisis Keputusan Ibu
Terakhir, penelitian Safari (2017) menyatakan
Memilih Penolong Persalinan di
Wilayah Puskesmas Kabila Bone.
bahwa terdapat hubungan budaya dengan
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.
pemilihan tempat persalinan.
Volume 5 nomor 2
Berdasarkan hasil penelitian ini,
responden memiliki budaya yang mendukung Iqbal, W. & Mainur, I. 2012. Ilmu Sosial
lebih banyak melakukan persalinan di fasilitas Budaya Dasar Kebidanan. Jakarta :
kesehatan. Keluarga dan orang yang dituakan EGC
setempat tidak mempermasalahkan jika responden
melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. Irianto, K. 2014. Biologi Reproduksi.
Dengan adanya program pemerintah dan usaha Bandung: Alfabeta
pemerintah untuk mengubah pola fikir masyarakat
tentang kesehatan, budaya atau kebiasaan Ismainar, H. 2013. Administrasi Kesehatan
masyarakat yang cenderung melakukan persalinan Masyarakat. Jakarta : Deepublish
di rumah sedikit demi sedikit berkurang dan
masyarakat cenderung melakukan persalinan Lucas, A. 2016. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
difasilitas kesehatan Yogyakarta : Andi Ofset

Nolan, M. 2008. Kehamilan dan melahirkan.


.KESIMPULAN
Jakarta : Arcan
Dukungan suami berhubungan secara Notoatmodjo. 2010. Etika dan Hukum
signifikan dengan pemilihan tempat persalinan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
oleh ibu bersalin seperti halnya budaya yang

Journal-aipkind.or.id 13
Yeni Aryani , Islaeni
Hubungan Dukungan Suami Dan Budaya Dengan Pemilihan Tempat Persalinan

___________. 2010. Promosi Kesehatan.


Jakarta : Rineka Cipta

Safari. 2017. Faktor-Faktor yang berhubungan


dengan Pemilihan Tempat Persalinan
oleh Ibu Bersalin di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanah Sepenggal Lintas
Kabupaten Bungo. Volume 4 Nomor 2

Syafrudin & Mariam. 2013. Sosial Budaya


Dasar. Jakarta : Trans Info Media

Syafrudin& Hamidah. 2009. Kebidanan


Komunitas. Jakarta : EGC

Titin. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang


berhubungan dengan Pemilihan
Tempat Persalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Suban Kabupaten Tanjung
Jabung Barat

Triana, dkk. 2015. Kegawatdaruratan


Maternal dan Neonatal. Yogyakarta :
CV Budi Utama

Widayatun. 2009. Tinjauan tentang Program


Bidan di Indonesia. Jakarta : PPT-LIPI

Journal-aipkind.or.id 14

Anda mungkin juga menyukai