Anda di halaman 1dari 7

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Zuriah (2006:47) penelitian
dengan menggunakan metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang
diarahkan untuk memberikan gelaja, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara
sistematis dan akurat/mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam
penelitian ini, seorang peneliti akan mengembangkan konsep dan menghimpun
fakta tetapi tidak akan melakukan pengujian hipotesa (Singarimbun 1989:4-5).

Bentuk penelitian deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan informasi atau


data kelapangan terkait dengan sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau
target kelompok sasaran termuat dalam isi kebijakan, jenis manfaat yang diterima
oleh target group, derajat perubahan, letak pengambilan keputusan, pelaksana
program, sumber daya yang digunakan, kekuasaan, karakteristik lembaga dan
rezim yang berkuasa, tingkat kepatuhan dan adanya respon dari pelaksana.

B. Jenis Data
Menurut Lofland dan Lofland dalam Moelong (2017:157) sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebut, maka
peneliti membagi data dalam penelitian ini ke dalam dua jenis yaitu:
1. Data primer merupakan data yang berkaitan dengan fokus penelitian dan
merupakan hasil pengumpulan peneliti sendiri selama berada di lokasi
penelitian. Data-data tersebut merupakan bahan analisis utama yang
digunakan dalam penelitian ini berupa hasil wawancara dan pengamatan
pada SMA Negeri 12 Pandeglang dan beberapa masyarakat yang berkaitan
dengan fokus penelitian.

2. Data sekunder merupakan bahan tambahan yang berasal dari sumber


tertulis dan digunakan sebagai informasi pendukung dalam analisis data
primer. Data-data yang dapat dijadikan informasi yakni berupa Peraturan

23
24

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta


Didik Baru (PPDB) SMA Negeri Provinsi Banten Tahun Pelajaran 2019-
2020, dan data-data lainnya yang berkaitan dengan implementasi
kebijakan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
pada SMA Negeri Pandeglang.

C. Informan Penelitian
Informan merupakan subjek yang memahami permasalahan peneliti sebagai
pelaku maupun orang yang memahami permasalahan penelitian. Informan adalah
orang yang akan diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara (Bungin,
2007). Dalam penelitian ini terdapat dua jenis informan yaitu informan kunci dan
informan biasa. Adapun informan kunci adalah siswa kelas 1, orang tua siswa
SMA Negeri 12 Pandeglang kelas 1 dan guru bagian kesiswaan SMA Negeri 12
Pandeglang. Sedangkan staff pendidikan dalam penelitian ini dikategorikan
sebagai informan biasa. Adapun kriteria informan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Pandeglang.
2. Orang tua siswa SMP kelas 1, yang ikut merasakan dampak dari sistem
zonasi 2018.
3. Guru bagian kesiswaan, yang diperkirakan mengetahui bagaimana sistem
zonasi memengaruhi kualitas dan kuantitas siswa yang diterima di sekolah
serta dampak yang ditimbulkan oleh sistem zonasi.
4. Ketua Komite Sekolah.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena bertujuan untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang diharapkan
(Sugiyono, 2016: 101). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini diantaranya:

a. Wawancara, metode wawancara yakni dengan mengajukan pertanyaan-


pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan atau pihak yang
25

berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan


dengan penelitian. Wawancara yang dilakukan termaksud wawancara
mendalam yaitu proses memperoleh keterangan atau informasi untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan terlibat berdasarkan pedoman wawancara
yang disusun sesuai dengan konsep atau variabel yang ada dalam teori
yang digunakan dalam membahas permasalahan penelitian.

b. Dokumentasi, Metode dokumentasi menurut Arikunto (2006:231) yaitu


mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat tersebut bahwa pengumpulan data dengan cara
dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh menggunakan
catatan-catatan atau dokumen, foto-foto, gambar dan sumber-sumber lain
yang ada dilokasi penelitian yang terkait dengan objek penelitian sesuai
dengan pedoman dokumentasi.

E. Pedoman Wawancara
Disini peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar penelitian
yang dilakukan kepada nara sumber. Pertanyaan yang diajukan semi terstruktur
dan bersifat terbuka untuk memunculkan pandangan dan opini dari partisipan
yang tentunya sangat beragam. Dengan wawancara semi-terstruktur peneliti
mencoba menggali informasi yang lebih dalam tentang kehidupan informan untuk
mengetahui bagaimana cara berfikir mereka. Dengan metode wawancara semi
terstruktur ini juga diharapkan mendapatkan jawaban yang lebih mendalam
sehingga dapat menggali informasi yang lebih lanjut.

Wawancara atau interview sebagaimana yang diungkapkan Andi Prastowo


dalam bukunya “Metode interview adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil tatap muka antara pewancara
dan orang yang diwawancarai berdasarkan tujuan penelitian.

Adapun tema dalam wawancara yang akan dilakukan dilapangan dapat


dilihat dalam tabel berikut:
26

Tabel 3.1 Informan penelitian dan tema wawancara


1. Kepala 1. Sostalisasi Kebijakan Sistem Zonasi.
2. Tingkat pemahaman.
3. Panitia yang memadai dan kompeten.
4. Kebijakan sekolah terkait PPDB.
5. Daya tampung sekolah
6. Dukungan dari pihak luar.
7. Masalah yang dihadapi selama penerapan sistem
zonasi.
8. Saran mengenai pelaksanaan sistem zonasi.
2. Guru / Panitia 1. Sostalisasi Kebijakan Sistem Zonasi.
2. Tingkat pemahaman.
3. Kejelasan instruksi.
4. Kebijakan sekolah terkait PPDB.
5. Koordinasi.
6. Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan
system zonasi.
7. Saran mengenai pelaksanaan sistem zonasi.
8. Pengaruh terhadap jam kerja.
3. . Wali / Murid 1. Sosialisasi kebijakan sistem zonasi.
2. Tingkat pemahaman.
3. Penarikan iuran diluar pendaftaran
4. Permasalahan yang dihadapi selama penerapan ssstem
Zonasi
5. Saran mengenai pelaksanaan sistem zonasi

F. Validitas Data
Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga
dalam penelitian, dari data terkumpul akan dilakukan analisis yang digunakan
sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif,
temuan atau data dikatakan valid atau sah apabila tidak ada perbedaan antara yang
27

dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti.

Untuk menetapkan keabsahan data (validitas data) diperlukan teknik


pemeriksaan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini meliputi :

1. Kredibilitas Data (Credibility)

Uji kredibilitas data mempertunjukan bahwa hasil-hasil penemuan


dapat dibuktikan dengan cara peneliti melakukan pengecekan dalam berbagai
sumber yaitu dengan mewawancarai lebih dari satu informan yang berasal
dari elemen yang berbeda. Untuk menguji kredibilitas, peneliti melakukan
pengecekan derajat kepercayaan dengan menggunakan metode triangulasi
sumber.

Menurut Sugiyono (2016:373), triangulasi sumber adalah teknik untuk


menguji kredibilitas dan dilakukan dengan cara mengecek data yang
diperoleh melalui berbagai sumber. Data dari informan akan dibandingkan
dengan hasil dokumentasi dan observasi yang memiliki kesamaan informasi.
Informan tersebut berasal dari Pihak SMA Negeri 12 Pandeglang dan
Masyarakat yang terkait dengan Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi
dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada SMA Negeri 12
Pandeglang.

2. Teknik Pengujian Keteralihan Data (Transferability)

Pengujian ini berkaitan dengan sampai mana hasil penelitian ini dapat
diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Transferability akan tercapai
bila pembaca memperoleh gambaran yang sedemikian jelas. Oleh sebab itu,
penelitian akan menyajikan laporan yang sedemikian rinci, jelas, sistematis
dan dapat dipercaya.

3. Teknik Pemeriksaan Kebergantungan (Dependability)

Menurut Sugiyono (2016:374), dalam penelitian kualitatif, uji


dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses
penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke
28

lapangan, akan tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji
dependability-nya, dan untuk mengecek apakah hasil penelitian yang
dilakukan peneliti benar atau tidak, maka peneliti selalu mendiskusikannya
dengan dosen pembimbing.

4. Teknik Kepastian Data (Confirmability)

Teknik pengujian kepastian data (confirmability) dilakukan untuk


mengetahui proses penelitian, sehingga tidak memunculkan penelitian yang
hanya ada hasilnya tetapi tidak ada proses penelitian. Dalam pengujian
kepastian data sama halnya dengan uji kebergantungan sehingga prosesnya
dilakukan melalui pengujian hasil penelitian oleh dosen pembimbing serta
dosen pembahas. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar
kepastian.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis triangulasi data teknik


triangulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh
melalui wawancara antara subjek penelitian yang satu dengan yang lain. Data
dapat dikatakan absah apabila terdapat konsistensi atau kesesuaian antara
informasi yang diberikan oleh informan satu dengan informan yang lainnya terkait
implementasi kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri
12 Pandeglang.

G. Teknis Analisis Data


Analisa data merupakan kegiatan mengelompokkan, membuat suatu urutan,
memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk membuat suatu
deskripsi dari gejala yang diteliti. Adapun teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik analisa kualitatif.

Menurut Moleong (2006:247) teknik analisis kualitatif dilakukan dengan


menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia,
menelaah, menyusunnya dalam satu satuan, yang kemudian dikategorikan pada
tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan data serta menafsirkannya dengan
29

analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar penelitian untuk membuat


kesimpulan penelitian. Terdapat beberapa langkah dalam melakukan analisis data,
yaitu:

1. Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dengan merangkum dan memfokuskan hal-hal
yang penting tentang penelitian dengan mencari tema dengan pola hingga
memberikan gambaran yang lebih jelas serta mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data
Penyajian data memiliki arti sebagai sekumpulan informasi tersusun
yang memberikan tindakan. Penyajian data ini dilakukan dalam bentuk teks
yang bersifat naratif, bagan, dan dalam bentuk lainnya.

3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada tahap awal didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.

H. Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Pandeglang yang terletak di
Jl. Raya Munjul KM 1, Desa Kolelet Kecamatan Picung. Adapun alasan peneliti
memilih lokasi penelitian adalah sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah
negeri terdekat dengan tempat tinggal peneliti. Selain itu, sekolah ini terletak jauh
dari ibu kota kabupaten dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak.
Penelitian ini akan dilaksanakan peneliti pada bulan Maret 2020 – Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai