Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan)
yang berat.Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada
tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan
pemantauan ketat untuk menentukan bagaimanaia membuat suatu transisi yang
baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan
perawatan yang dapat meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi dengan
berhasil.Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian
fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus
(Rahardjo dan Marmi, 2015 : 11).
Keberlangsungan hidup bayi baru lahir bergantung pada kemampuannya
untuk beradaptasi dengan lingkungan ekstrauterin. Kemampuan adaptasi ini
meliputi adaptasi dalam sikulasi kardiopulmunal dan penyesuaian fisiologis lain
untuk menggantikan fungsi plasentadan mempertahankan homeostatis. kelahiran
juga merupakan permulaan awal hubungan orang tua/bayi dan, setelah ibu dan bayi
dipastikan sehat, privasi orang tua untuk berbicara, menyentuh, dan berkumpul
berdua saja dengan bayinya merupakan hal penting (Fraser dan Cooper, 2012 :
397).Periode BBL (Normal) merupakan masa 28 hari pertama kehidupan manusia,
pada masa ini terjadi proses penyesuaian system tubuh bayi intrauterin
kekehidupan ekstrauterin masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan perhatian
karena pada masa ini terdapat mortalitas paling tinggi (Rudon 2006). Bayi Baru
Lahir memerlukan asuhan yang segera yang cepat, tepat, aman dan bersih. Hal
tersebut merupakan bagian esensial bayi baru lahir. Sebagian besar proses
persalinan terfokus pada ibu, tetapi sehubungan dengan proses pengeluaran hasil
kehamilan (bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru dikatakan berhasil jikalau
ibu dan bayinya dalam kondisi yang optimal, sehingga selain ibunya bayi yang
dilahirkan juga harus dalam keadaan sehat. (Kosim M Sholeh.2003).
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002,
angka kematian ibu yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian
bayi baru lahir sebesar 45/1000 kelahiran hidup, dan kematian bayi ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain : infeksi, asfiksia neonatorum, trauma kelahiran,
cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan dismaturitas,
imaturitas dan lain-lain.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal
merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu
tubuh bayi terutama pada BBLR, pemberian ASI dalam usaha menurunkan angka
kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan
berat badan dan stimulasi psikologi merupakan tugas pokok bagi pemantau
kesehatan bayi dan anak.
Hal ini akan memberikan kontribusi yang positif dalam penurunan angka
kematian bayi. Oleh karena itu peran bidan dalam mengatasi terjadinya komplikasi
pada bayi sehingga perlu dilakukan asuhan kebidanan yang memadai dalam rangka
melaksanakan fungsinya untuk memelihara kesehatan reproduksi sehingga dapat
meningkatkan kesehatan dan taraf hidup ibu dan bayi yang pada akhirnya dapat
menurunkan AKI dan AKB.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada BBL dengan menggunakan
pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney
dan mendokumentasikanya dalam bentuk catatan SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori BBL fisiologis
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada BBL fisiologis
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada BBL fisiologis dengan pendekatan
varney yang terdiri dari :
1) Melakukan pengkajian pada BBL fisiologis
2) Menginterpretasikan data dasar
3) Mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial pada BBL fisiologis
4) Mengidentifikasikan kebutuhan segera pada BBL fisiologis
5) Merancang intervensi pada BBL fisiologis
6) Melakukan implementasi pada BBL fisiologis
7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan
d. Mendokumentasikan asuhan dalam bentuk catatan SOAP.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan)
yang berat.Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada
tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan
pemantauan ketat untuk menentukan bagaimanaia membuat suatu transisi yang
baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan
perawatan yang dapat meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi dengan
berhasil.Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian
fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus
(Rahardjo dan Marmi, 2015 : 11).
Keberlangsungan hidup bayi baru lahir bergantung pada kemampuannya
untuk beradaptasi dengan lingkungan ekstrauterin. Kemampuan adaptasi ini
meliputi adaptasi dalam sikulasi kardiopulmunal dan penyesuaian fisiologis lain
untuk menggantikan fungsi plasentadan mempertahankan homeostatis. kelahiran
juga merupakan permulaan awal hubungan orang tua/bayi dan, setelah ibu dan bayi
dipastikan sehat, privasi orang tua untuk berbicara, menyentuh, dan berkumpul
berdua saja dengan bayinya merupakan hal penting (Fraser dan Cooper, 2012 :
397).Periode BBL (Normal) merupakan masa 28 hari pertama kehidupan manusia,
pada masa ini terjadi proses penyesuaian system tubuh bayi intrauterin
kekehidupan ekstrauterin masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan perhatian
karena pada masa ini terdapat mortalitas paling tinggi (Rudon 2006). Bayi Baru
Lahir memerlukan asuhan yang segera yang cepat, tepat, aman dan bersih. Hal
tersebut merupakan bagian esensial bayi baru lahir. Sebagian besar proses
persalinan terfokus pada ibu, tetapi sehubungan dengan proses pengeluaran hasil
kehamilan (bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru dikatakan berhasil jikalau
ibu dan bayinya dalam kondisi yang optimal, sehingga selain ibunya bayi yang
dilahirkan juga harus dalam keadaan sehat. (Kosim M Sholeh.2003).
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002,
angka kematian ibu yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian
bayi baru lahir sebesar 45/1000 kelahiran hidup, dan kematian bayi ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain : infeksi, asfiksia neonatorum, trauma kelahiran,
cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan dismaturitas,
imaturitas dan lain-lain.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal
merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu
tubuh bayi terutama pada BBLR, pemberian ASI dalam usaha menurunkan angka
kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan
berat badan dan stimulasi psikologi merupakan tugas pokok bagi pemantau
kesehatan bayi dan anak.
Hal ini akan memberikan kontribusi yang positif dalam penurunan angka
kematian bayi. Oleh karena itu peran bidan dalam mengatasi terjadinya komplikasi
pada bayi sehingga perlu dilakukan asuhan kebidanan yang memadai dalam rangka
melaksanakan fungsinya untuk memelihara kesehatan reproduksi sehingga dapat
meningkatkan kesehatan dan taraf hidup ibu dan bayi yang pada akhirnya dapat
menurunkan AKI dan AKB.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada BBL dengan menggunakan
pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney
dan mendokumentasikanya dalam bentuk catatan SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori BBL fisiologis
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada BBL fisiologis
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada BBL fisiologis dengan pendekatan
varney yang terdiri dari :
1. Melakukan pengkajian pada BBL fisiologis
2. Menginterpretasikan data dasar
3. Mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial pada BBL
fisiologis
4. Mengidentifikasikan kebutuhan segera pada BBL fisiologis
5. Merancang intervensi pada BBL fisiologis
6. Melakukan implementasi pada BBL fisiologis
7. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan
8. Mendokumentasikan asuhan dalam bentuk catatan SOAP.

Anda mungkin juga menyukai