Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI

REPUBLIK INDONESIA

Problematika Sampah Plastik dan Kebijakan Pengelolaannya

Moch. Saleh Nugrahadi


Asisten Deputi Pengelolaan DAS dan Konservasi Sumber Daya Alam

Jumat, 28 Agustus 2020


KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
Outline

1 Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan Sampah di Laut

2 Perpres 83/2018 Penanganan Sampah Laut

3 National Baseline for Plastic Leakage

4 Kegiatan Penanganan Sampah Plastik

5 Kemitraan Penanganan Sampah Plastik: NPAP

6 Penutup

2
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
Potensi Kebocoran Sampah Jika
pengelolaan
sampah hanya
business Tahun 2025,
as usual prediksi kebocoran
= 780ribu ton
(sumber: Analisis
NPAP, 2020)

Ancaman dan potensi kebocoran ke laut 3


KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
Tantangan Utama Pengelolaan Sampah

Keterbatasan Pembiayaan Komitmen & Performa Daerah Keterbatasan Lahan


• Alokasi anggaran sangat minim (rata- • Masih rendahnya tingkat pemilahan • Teridentifikasi hampir seluruh kota
rata 2,6% dari APBD, idealnya 5%) dan pengumpulan (collecting) metro, besar, dan sedang akan
• Tidak ada mekanisme balik modal • Kurangnya integrasi pengumpulan di kehabisan lahan penampungan pada
yang berkelanjutan (tarif+subsidi) masyarakat dan sistem Pemda tahun 2025
• Minimnya investasi dan terus • Sistem penghargaan terhadap daerah • Dibutuhkan alternatif untuk
meningkatnya kebutuhan pelayanan belum memberikan hasil yang konkrit mengurangi jumlah sampah yang
kebersihan dikirim ke TPA

Kapasitas Operasional Permasalahan di Wilayah Kepulauan


• Kurangnya kesiapan Pemda dalam • Daya pemilahan, pengumpulan, dan pengangkutan sampah masih rendah
pengelolaan proyek SWM (solid waste sehingga berpotensi terhadap kebocoran sampah ke lingkungan
management) yang diserahkan • Belum tersedianya TPS 3R atau TPST, dan industri daur ulang. Sampah harus
Pemerintah Pusat dibawa keluar pulau sehingga memerlukan biaya operasional tambahan
• Minimnya keahlian teknis sumber daya • Sampah yang bersumber dari aktivitas di laut (pariwisata atau perikanan)
manusia pengelola • Sampah yang terdampar di pantai karena pengaruh musim

4
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
Peraturan Presiden No 83/2018
INVESTASI
Penanganan Sampah Laut
Kolaborasi lintas K/L

5
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI

Estimasi
kebocoran
sampah
laut
Jambeck, et al 2015 LIPI, 2018 Joint Baseline Sampah Laut, 2020

• 0,48 – 1,29 juta • 0,27 – 0,59 juta • 0,35 juta ton/tahun


ton/tahun ton/tahun • Range = 201,1 – 55.230
• Naskah Akademik: Inisiasi Data kton/tahun
Sampah Laut Indonesia untuk • Kerjasama LIPI, NPAP, dan Bank
Melengkapi RAN PSL Perpres Dunia
83/2018
6
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
Penerapan RDF dalam Pengelolaan Sampah
Kolaborasi Multi-Pihak Dalam Pengolahan Sampah: Potensi Penerapan RDF di Lokasi Lain

Potensi Produksi RDF Secara Nasional sebesar


±43.850 ton/hari (25.79 % total sampah)

Substitusi Energi Panas / Thermal Substitution


Rate (TSR) batu bara sebesar > 3%

Potensi penerapan di 28 Propinsi dan 72


Kab/Kota yang memiliki Industri Semen dan PLTU

Cilacap, 21 Juli 2020 Potensi Off-Taker: Industri Semen dan PLTU

Percepatan Pembangunan RDF: Teknologi sederhana dan dapat direkayasa


dengan muatan lokal
1. Penerapan RDF di 10 lokasi lainnya melalui pola
kemitraan sebagai proyek padat karya
2. Rekayasa teknologi RDF dengan TKDN 80% 7
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
Penginderaan Jauh dan Penanganan Sampah Plastik di Laut

• Penginderaan jauh secara spasial-temporal


digunakan untuk melihat pergerakan sampah
plastik di laut, dengan mempertimbangkan (i)
debit sungai, (ii) aktivitas di laut, (iii) akumulasi
di pantai, dan (iv) hotspot di laut.
• Tinjauan lebih dalam untuk karakteristik
sampah plastik dan kesesuaian spektrum
inderaja diperlukan untuk data yang lebih
teliti.
• Hasil pengamatan inderaja ini digunakan
sebagai salah satu dasar kebijakan
Sumber: Martinez-Vicente, V, et al., 2019
penyelesaian permasalahan/ science-based
policy dan membuka peluang alternatif
penanganan sampah laut.
8
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
Tracking Sampah Laut di Perairan Indonesia (1)
• Bertujuan untuk mengetahui pergerakan sampah
laut, serta pengembangan metode tracking dan
monitoring
• Program 2020-2021: gabungan simulasi Pelepasan alat tracking sampah
oseanografi dan sistem tracking insitu laut (KKP dan CLS Argos)

• Perbandingan model dan drifter untuk


16 sungai paling berpolusi
mengidentifikasi hotspot sampah di laut lepas (Sumber: the Ocean Cleanup)

• 15 trackers telah dilepaskan: Cisadane 5 (trackers


pertama pad 7 Feb 2020), Musi 5, dan Bengawan
Solo 5 trackers
• Drift simulation saat dilepaskan di sungai
mempertimbangkan: waktu, musim, angin global,
sampah plastik (drag coefficient) → drift
probabilistic modeling study
9
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
Tracking Sampah Laut di Perairan Indonesia (2)
• Saat ini dalam tahap penyempurnaan
webportal dan integrasi marine debris Posisi 1 merge-T drifting per 15 Juni 2020
di Samudera Hindia
tracker dengan data oseanografi
• Hasil tracking juga akan dimanfaatkan
sebagai studi awal penerapan circular
economy di pulau-pulau kecil serta kajian
pengurangan sampah akibat ghost nets
• Temuan awal saat ini adalah 65% sampah
plastik dari sungai terdampar di pantai
mengikuti arus, dan belum teridentifikasinya
akumulasi hotspot sampah plastik di laut

10
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
Monitoring Floating Marine Litter
Trawl net • Kerjasama dengan Ministry of the Environment
Government of Japan
• Agustus-September 2019, Jepang
• 28 Agustus – 5 Sept, Sampling Method in Shinyo-Maru Vessel
• 7-9 Sept, Analysis FTIR and Measurment of Microplastic in
Sanyo Techno Marine
Kegiatan survei
di Teluk Jakarta • 30 Sept – 9 Okt 2019 di Teluk Jakarta, Indonesia
• Target survei marine litter: floating marine litter, floating
microplastics, beach litter
• Hasil pengamatan dalam jarak 17,73 km dan luas 8,58 Ha
ditemukan 57 fragmen plastik, 14 sterofoam, 8 botol, dan 5
kantong plastik
• KLHK dalam pengembangan Regional Capacity Centre
for Clean Seas (RC3S) di Bali, yang bertujuan untuk
melindungi ekosistem pesisir dan laut dari aktivitas
sumber polusi yang berasal dari daratan

11
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
Kemitraan: National Plastic Action Partnership
• Upaya mengurangi sampah plastik oleh
kemitraan berbagai pihak: pemerintah, sektor
bisnis, akademisi, organisasi non-pemerintah,
kelompok masyarakat dan agama.
• Pada April 2020, telah diluncurkan Radically
Reducing Plastic Pollution in Indonesia: A
Multistakeholder Action Plan
• 5 Expert Task Force implementasi action plan
dan roadmap: Policy, Financing, Innovation,
Behavior Change, dan Metrics

• Tujuan
Live di Kemenkomarves • Penerapan circular economy untuk
Partisipan lebih dari 5000 viewers pengurangan polusi sampah plastik
• Peningkatan recycling rate dari 10% → 40%
pada 2040

12
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
Penutup
• Penanganan sampah plastik di laut merupakan isu multi dimensi
dalam skala lokal, nasional, dan global serta tidak terbatas di suatu
wilayah/ transboundary issue
• Berbagai kemitraan antara Pemerintah, Peneliti dan Akademisi, serta
Sektor Swasta masih sangat dibutuhkan untuk mendukung target
pengurangan sampah Indonesia pada tahun 2025
• Kebijakan yang dihasilkan harus merupakan science-based policy,
untuk mendorong inovasi dan teknologi efektif penanganan sampah
dari hulu hingga hilir
• Monitoring terhadap sampah di lapangan sebagai bentuk hasil
kegiatan renaksi penanganan sampah plastic di laut juga sangat
penting untuk dilakukan

13
KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG
KEMARITIMAN DAN
INVESTASI

Terima
Kasih

“https://maritim.go.id/peraturan-presiden-republik-Indonesia-
nomor-83-tahun-2018-tentang-penanganan-sampah-laut/
14

Anda mungkin juga menyukai