Endokrin
A. HIPERTIROIDISME
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan jumlah produksi
jumlah hormon tiroid dalam tubuh. Dengan katalain kelenjar tiroid bekerja lebih aktif,
dinamakan dengan thyrotoksikosis, dimana berarti terjadi peningkatan level hormon
tiroid yang ekstrim dalam darah.
Hipotalamus akan menghasilkan TRH (Tirotropin Releasing Hormone). TRH akan
merangsang sel tirotropin di hipofisis anterior untuk menghasilkan TSH (Thyroid
Stimulating Hormone). TSH akan merangsang sel folikel di kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormone thyroid yang dapat berupa tri-iodothyronine (T3) dan
tetraiodothyronine/thyroxine (T4).
Dalam hal ini tubuh memiliki sistem homeostasis yang baik dengan mekanisme
umpan balik negative. Hormon tiroid yang dilepaskan akan memberikan umpan balik
negative ke hipotalamus dan hipofisis anterior untuk mengurangi pelepasan TRH dan
TSH
sehingga produksi hormon tiroid tidak menjadi berlebihan dalam darah. Apabila
terdapat
abnormalitas pada aksis ini tentunya akan berdampak terhadap jumlah hormon yang
beredar dalam darah sehingga dapat terjadi abnormalitas kadar tiroid dalam darah, bisa
penurunan atau peningkatan.
B. HIPOTIROIDISME
Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau gangguan
pada respon jaringan terhadap hormon tiroid. Sintesis hormon tiroid diatur sebagai
berikut : Hipotalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang
merangsang
B. HIPERPARATIROIDISME
Hiperparatiroidisme dapat bersifat primer (yaitu yang disebabkan oleh hiperplasia
atau neoplasma paratiroid) atau sekunder, dimana kasus biasanya berhubungan dengan
gagal ginjal kronis. Pada 80% kasus, hiperparatiroidisme primer disebabkan oleh
adenoma paratiroid jinak; 18% kasus diakibatkan oleh hiperplasia kelenjar paratiroid:
dan
2% kasus disebabkan oleh karsinoma paratiroid (damjanov,1996). Normalnya terdapat
empat kelenjar paratiroid.
C. HIPOPARATIROIDISME
Pada hipoparatiroidisme terdapat gangguan dari metabolisme kalsium dan fosfat,
yakni kalsium serum menurun (bisa sampai 5 mgr%) dan fosfat serum meninggi (bisa
sampai 9,5-12,5 mgr%). Pada yang post operasi disebabkan tidak adekuat produksi
hormon paratiroid karena pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi. Operasi
yang pertama adalah untuk mengatasi keadaan hiperparatiroid dengan mengangkat
kelenjar paratiroid. Tujuannya adalah untuk mengatasi sekresi hormon paratiroid yang
berlebihan, tetapi biasanya terlalu banyak jaringan yang diangkat.
Integumen
A. DEFINISI LUKA BAKAR
1. Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak seperti suhu tinggi misalkan
api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi.
2. Luka bakar ialah luka akibat kulit terpajan ke suhu tinggi, syok listrik, atau bahan
kimia.
3. Luka bakar adalah luka yang diakibatkan oleh perpindahan energi dari sumber
panas ke tubuh.Panas tersebut mungkin dipindahkan melalui konduksi atau
radiasi.
4. Luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh terutama kulit akibat langsung atau
peratara dengan sumber panas (thermal), kimia, elektrik, dan radiasi luka bakar
adalah luka yang disebabkan oleh trauma panas yang memberikan gejala,
tergantung luas, dalam, dan lokasi lukanya.
5. Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang di sebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
B. Lapisan kulit
1. Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis trdiri dari antara lain sebagai berikut :
a. Stratum korneum.
Lapisan ini terdiri dari banyak lapisan tanduk (keratinasi), gepeng, kering, tidak
berinti, inti selnya sudah mati, dan megandung zat keratin.
b. Stratum lusidum.
Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel sudah banyak
yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus
sinar. Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Dalam
lapisan terlihat seperti suatu pipa yang bening, batas-batas sel sudah tidak
begitu terlihat disebut stratum lusidum.
c. Stratum granulosum.
Lapisan ini terdiri dari 2-3 lapis sel pipih seperti kumparan dengan inti ditengah
dan sitoplasma berisi butiran (granula) keratohiali atau gabungan keratin
dengan hialin. Lapisan ini menghalangi benda asing, kuman dan bahan kimia
masuk ke dalam tubuh.
d. Stratum spinosum/stratum akantosum.
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm
terdiri dari 5-8 lapisan . sel-selnya disebut spinosum karena jika dilihat di bawah
mikroskop, sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya polygonal/banyak sudut
dari mempunyai tanduk (spina). Lapisan ini berfungsi untuk menahan gesekan
dan tekanan dari luar. Bentuknya tebal dan terdapat di daerah tubuh yang
banyak bersentuhan atau menahan beban dan tekanan seperti tumit dan
pangkal telapak kaki. Disebut akantosum sebab sel-selnya berduri. Ternyata
spina atau tanduk tersebut ada hubungan antara sel yang lain yang disebut
intercelulair bridges atau jembatan interselular.
e. Stratum Basal/Germinativum.
Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak dibagian basal/basis, stratum
germinativum menggantikan sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel
induk. Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang lonjong. Di dalamnya
terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin warna.Sel tersebut
2. Lapisan Dermis.
Lapisan dermis terdiri dari 2 lapisan antara lain sebagai berikut :
a. Bagian atas, Pars Papilaris (stratum papilar).
b. Bagian bawah, Retikularis (stratum retikularis).
3. Lapisan Subkutis.
Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara
gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini
bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir, sehingga membentuk seperti
cincin. Lapisan lemak ini di sebut perikulus adiposus, yang tebalnya tidak sama
pada tiap-tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak
sama (berlainan).
Klasifikasi luka bakar dapat dibagi berdasarkan beberapa indikator anatara lain
sebagai berikut :
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena pembesaran
prostat jinak, yaitu:
1. Berusia di atas 60 tahun
2. Kurang berolahraga
3. Memiliki berat badan berlebih
4. Menderita penyakit jantung atau diabetes
5. Rutin mengonsumsi obat hipertensi jenis penghambat beta
6. Memiliki keluarga yang mengalami gangguan prostat
Klasifikasi ini membantu dokter menentukan jenis pengobatan yang akan dipilih.
1. Stadium 0
Kanker tidak berkembang lebih jauh dari tempat tumbuhnya di duktus atau
lobulus, dan belum menyebar ke jaringan di sekitarnya. Kondisi ini disebut in situ.
2. Stadium 1
a. Stadium 1a – Tumor berukuran hingga 20 mm dan belum menyebar ke
kelenjar getah bening di ketiak.
b. Stadium 1b – Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak,
dengan ukuran lebih besar dari 0,2 mm namun kurang dari 2 mm. Sedangkan
pada payudara terdapat tumor dengan ukuran tidak lebih dari 20 mm atau
bisa tidak nampak tumor.
3. Stadium 2
Stadium 2a – Kanker payudara sudah masuk pada stadium ini jika:
a. Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak dengan ukuran 2
mm atau lebih, dengan tumor di payudara tidak lebih dari 20 mm atau tidak
tampak tumor di payudara.
b. Ukuran tumor lebih besar dari 20 mm, namun tidak lebih besar dari 50 mm,
tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak
4. Stadium 2b – Stadium ini ditandai dengan:
a. Ukuran tumor lebih besar dari 20 mm, namun tidak lebih besar dari 50 mm,
dan sudah menyebar ke 1 hingga 3 kelenjar getah bening di ketiak.
b. Ukuran tumor lebih besar dari 50 mm, namun tidak menyebar ke kelenjar
getah bening.
5. Stadium 3
Kanker semakin membesar dan menyebar ke dinding payudara atau ke kulit di
sekitar payudara. Sel kanker juga menyebar ke lebih banyak kelenjar getah bening.
A. Stadium 3a – Kanker payudara sudah masuk pada stadium ini jika:
1) Kanker sudah menyebar ke 4 hingga 9 kelenjar getah bening di ketiak
atau kelenjar getah bening di dalam payudara, dengan ukuran tumor
di payudara hingga 50 mm. Bisa juga tidak ada tumor di payudara.
2) Ukuran tumor lebih besar dari 50 mm, dan sudah menyebar ke 1 hingga
3 kelenjar getah bening di ketiak.
B. Stadium 3b – Tumor sudah menyebar ke kulit dinding payudara.
C. Stadium 3c – Ukuran tumor bisa bervariasi, dan telah menyebar hingga ke
10 kelenjar getah bening atau lebih di ketiak, atau sudah menyebar ke
kelenjar getah bening di dalam payudara dan leher.
6. Stadium 4
Pada stadium ini, ukuran tumor bisa bervariasi, dan telah menyebar jauh ke organ
lain, seperti tulang, paru-paru, hati, atau otak.
ORGAN PENCERNAAN
1. Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut makanan dicerna pertama kali baik secara
mekanik oleh gigi maupun secara kimiawi oleh enzim amilase (ptyalin) yang
menguraikan amilum (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida).
Enzim yang dihasilkan oleh dinding usus
antara lain :
a. Enterokinase, berperan mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pancreas menjadi
tripsin
b. Lactase, berperan mengubah laktosa menjadi glukosa.
c. Erepsin, berperan mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
d. Maltase, mengubah maltose menjadi glukosa.
e. Disakarase, berperan mengubah disakarida menjadi monosakarida
f. Peptidase, berperan mengubah polipeptida menjadi asam amino
g. Sukrase, berperan mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
h. Lipase, berperan mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
2. KELENJAR PENCERNAAN
Kelenjar pencernaan yaitu pankreas, hati dan empedu.
a.Pankreas
Pancreas terletak dibagian belakang bawah lambung, kelenjar berwarna
keputihan. Pancreas menghasilkan enzim pencernaan (getah pankreas) dan hormon
insulin dan glucagon
Getah pankreas mengandung zat-zat :
a. natrium bikarbonat, berfungsi menetralkan keasaman isi usus.
b. amilase, untuk menghidrolisis pati menjadi maltosa dan glukosa.
c. lipase, menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan monogliserida.
d. tripsin dan kimotripsin memecah molekul protein
e. peptidase, menghidrolisis peptida menjadi asam amino.
f. Nuclease, menghidrolisis asam nukleat menjadi komponen nukleotida
b. Hati
Hati (hepar) merupakan kelenjar yang paling besar dalam tubuh manusia, terdiri
atas dua lobus. Hati terletak didalam rongga perut agak ke kanan di bawah diafragma.
Coba anda perhatikan gambar struktur hati dengan bagian-bagiannya!
Fungsi hati antara lain :
a. Menghasilkan empedu sebagai kelenjar eksokrin
b. Untuk menyimpan cadangan lemak, glikogen, vitamin A, B12,D, dan albumin
c. Fungsi utama hati biasanya dikaitkan dengan detoksifikasi zat – zat beracun dalam
pencernaan
c. Kelenjar Empedu
Fungsi utama dari kantung empedu adalah untuk menyimpan empedu dari hati.
Empedu
berperan dalam mengemulsi lemak.