Anda di halaman 1dari 11

Haematologi

Komponen darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu :


1. Plasma Darah
Plasma darah mempunyai warna jernih kekuningan. Plasma darah cenderung
tersusun atas 92% air, 0,9 mineral (NaCl, fosfor, magnesium), besi) 0,1% bahan
organik (seperti glukosa, lemak, enzim, dan antigen). Pada protein plasma darah juga
terdiri dari albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang juga larut dalam plasma
darah, antara lain sari makanan, mineal, hormon, antibodi, dan zat sisa.
a. Fibrinogen : Merupakan protein yang memiliki fungsi untuk pembentukan dengan
cara membentuk benang-benang fibrin di tempat yang luka, maka sel-sel darah
akan terikat dalam anyaman benang-benang fibrin tersebut.
b. Serum : Bagian plasma darah yang tidak dapat mengumpal, berwarna kekuningan,
berupa cairan tanpa fibrinogen. Serum akan berubah menjadi keruh sesudah kita
selesai makan, sebab bagian darah yang membawa sari-sari makanan adalah
serum.
2. Sel – Sel Darah
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau Eritrosit merupakan komponen utama dari sel darah.
Sel darah merah ini mempunyai bentuk bikonkaf (pipih) dengan kedua sisi yang
cekung berada pada bagian tengah. Warna merah yang berada pada eritrosit ini
disebabkan karena didalamnya terkandungan hemoglobin. Fungsi darah eritrosit
ialah untuk bisa mengikat oksigen.
Ciri – Ciri Eritrosit
1) Memiliki ukuran 7,5-7,7 µm
2) Bentuknya bikonkaf dengan bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian
tepinya. Hal tersebut juga berfungsi untuk memperlebar permukaan.
3) Berwarna merah kekuningan sebab adanya Hemoglobin (Hb) yang berfungsi
untuk mengikat oksigen
4) Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4
juta sel/cc darah
5) Tidak mempunyai motokondria, metabolism aerobic menggunakan O2 yang
dibawanya
6) Tidak bisamenembus dinding kapiler
7) Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang sudah tua dihancurkan di Limpa.
Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih atau Leukosit ini mempunyai inti, namun tidak mempunyai
bentuk yang tetap atau fleksibel. Fungsi dari leukosit (sel darah putih) ialah sebagai
pemakan bibit-bibit penyakit dan juga benda asing yang yang masuk ke dalam tubuh.
Leukosit (sel darah putih) ini jumlahnya akan terus menerus meningkat disesuaikan
dari banyak sedikitnya bibit penyakit ataupun benda asing yang masuk ke dalam
tubuh.
Ciri – Ciri Leukosit
1) Memiliki ukuran 10-12 µm 2)
2) Jumlah sel pada orang dewasa ialah sekitar 6000 – 9000 sel/cc darah. Jumlah ini
akan terus bertambah untuk sementara waktu ketika tubuh sedang berperang
melawan suatu infeksi.
3) Memiliki bentuk sangat beragam
4) Selnya mempunyai nukleus (inti sel)
5) Bergerak bebas secara ameboid
6) Dapat menembus dinding kapiler atau yang dinamai diapedesis untuk memakan
bibit penyakit.
3. Keping Darah (Trombosit)
Keping darah atau Trombosit ini mempunyai bentuk yang bulat dan kecil.
Keping darah merupakan salah satu dari komponen darah yang mempunyai peranan
penting dalam sebuah proses pembekuan darah. Pada saat terjadi luka, maka keping
darah ( trombosit) ini yang akan menutupi pembuluh darah yang rusak dengan cara
membentuk jaring-jaring seperti benang fibrin. Dan juga trombosit ini juga berguna
untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri dengan memakan atau
menghancurkan virus atau bakteri yang ada
D. PROSES PEMBEKUAN DARAH
Trombosit yang mengenai permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan
enzim Trombokinase (Tromboplastin).
1. Trombosit akan pecah dan mengeluarkan zat yang dinamai trombokinase.
2. Trombokinase ini akan bertemu dengan protombin dengan pertolongan ion Ca2+
lalu menjadi trombin.
3. Trombin akan bertemu juga dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus,
bentuk jaringan yang fleksibel letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan
begitu terjadinya pembekuan.
4. Protombin dibuat di hati dan untuk pembuatannya dibutuhkan vitamin K. Pada
masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati (extra medullary
haemopoiesis). Sesudah embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih oleh
Sumsum Tulang.
E. PENYEBAB KELAINAN DARAH
1. Anemia
Anemia terjadi apabila kadar sel darah merah sangat rendah, baik akibat
perdarahan berlebihan, kekurangan zat besi, atau kekurangan vitamin B12. Pada
anemia yang lumayan parah, penderita akan nampak pucat, mudah lelah, dan sering
sesak napas.
2. Anemia Aplastik
Keadaan dimana sumsum tulang tidak memproduksi cukup banyak sel darah,
salah satunya sel darah merah. Anemia aplastik belum diketahui penyebabnya,
tetapi diduga dipicu oleh infeksi virus, penyakit autoimun, efek samping
penggunaan obat, kemoterapi, hingga kehamilan.
3. Anemia Autoimun Hemolitik
Pada anemia autoimun hemolitik, sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu
aktif dan secara keliru akan menghancurkan sel darah merah, sehingga
menyebabkan anemia. Keadaan ini diakibatkan oleh gangguan autoimun, yaitu
pada saat sistem kekebalan tubuh menyerang diri sendiri.
4. Anemia Sel Sabit
Kondisi ini membuat sel darah merah menjadi lengket dan kaku, hingga
menghambat aliran darah. Anemia sel sabit merupakan penyakit genetik.
Penderita kondisi ini bisa mengalami kerusakan organ tubuh dan rasa sakit yang
sangat parah
5. Polisitemia
Polisitemia merupakan salah satu jenis kelainan darah akibat kelainan
darah. Darah menjadi terlalu kental akibat sumsum tulang memproduksi terlalu
banyak sel darah merah. Keadaan ini bisa meningkatkan risiko penggumpalan
darah, stroke, hingga serangan jantung.

Endokrin
A. HIPERTIROIDISME
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan jumlah produksi
jumlah hormon tiroid dalam tubuh. Dengan katalain kelenjar tiroid bekerja lebih aktif,
dinamakan dengan thyrotoksikosis, dimana berarti terjadi peningkatan level hormon
tiroid yang ekstrim dalam darah.
Hipotalamus akan menghasilkan TRH (Tirotropin Releasing Hormone). TRH akan
merangsang sel tirotropin di hipofisis anterior untuk menghasilkan TSH (Thyroid
Stimulating Hormone). TSH akan merangsang sel folikel di kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormone thyroid yang dapat berupa tri-iodothyronine (T3) dan
tetraiodothyronine/thyroxine (T4).
Dalam hal ini tubuh memiliki sistem homeostasis yang baik dengan mekanisme
umpan balik negative. Hormon tiroid yang dilepaskan akan memberikan umpan balik
negative ke hipotalamus dan hipofisis anterior untuk mengurangi pelepasan TRH dan
TSH
sehingga produksi hormon tiroid tidak menjadi berlebihan dalam darah. Apabila
terdapat
abnormalitas pada aksis ini tentunya akan berdampak terhadap jumlah hormon yang
beredar dalam darah sehingga dapat terjadi abnormalitas kadar tiroid dalam darah, bisa
penurunan atau peningkatan.
B. HIPOTIROIDISME
Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau gangguan
pada respon jaringan terhadap hormon tiroid. Sintesis hormon tiroid diatur sebagai
berikut : Hipotalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang
merangsang
B. HIPERPARATIROIDISME
Hiperparatiroidisme dapat bersifat primer (yaitu yang disebabkan oleh hiperplasia
atau neoplasma paratiroid) atau sekunder, dimana kasus biasanya berhubungan dengan
gagal ginjal kronis. Pada 80% kasus, hiperparatiroidisme primer disebabkan oleh
adenoma paratiroid jinak; 18% kasus diakibatkan oleh hiperplasia kelenjar paratiroid:
dan
2% kasus disebabkan oleh karsinoma paratiroid (damjanov,1996). Normalnya terdapat
empat kelenjar paratiroid.
C. HIPOPARATIROIDISME
Pada hipoparatiroidisme terdapat gangguan dari metabolisme kalsium dan fosfat,
yakni kalsium serum menurun (bisa sampai 5 mgr%) dan fosfat serum meninggi (bisa
sampai 9,5-12,5 mgr%). Pada yang post operasi disebabkan tidak adekuat produksi
hormon paratiroid karena pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi. Operasi
yang pertama adalah untuk mengatasi keadaan hiperparatiroid dengan mengangkat
kelenjar paratiroid. Tujuannya adalah untuk mengatasi sekresi hormon paratiroid yang
berlebihan, tetapi biasanya terlalu banyak jaringan yang diangkat.

Integumen
A. DEFINISI LUKA BAKAR
1. Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak seperti suhu tinggi misalkan
api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi.
2. Luka bakar ialah luka akibat kulit terpajan ke suhu tinggi, syok listrik, atau bahan
kimia.
3. Luka bakar adalah luka yang diakibatkan oleh perpindahan energi dari sumber
panas ke tubuh.Panas tersebut mungkin dipindahkan melalui konduksi atau
radiasi.
4. Luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh terutama kulit akibat langsung atau
peratara dengan sumber panas (thermal), kimia, elektrik, dan radiasi luka bakar
adalah luka yang disebabkan oleh trauma panas yang memberikan gejala,
tergantung luas, dalam, dan lokasi lukanya.
5. Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang di sebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
B. Lapisan kulit
1. Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis trdiri dari antara lain sebagai berikut :
a. Stratum korneum.
Lapisan ini terdiri dari banyak lapisan tanduk (keratinasi), gepeng, kering, tidak
berinti, inti selnya sudah mati, dan megandung zat keratin.
b. Stratum lusidum.
Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel sudah banyak
yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus
sinar. Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Dalam
lapisan terlihat seperti suatu pipa yang bening, batas-batas sel sudah tidak
begitu terlihat disebut stratum lusidum.
c. Stratum granulosum.
Lapisan ini terdiri dari 2-3 lapis sel pipih seperti kumparan dengan inti ditengah
dan sitoplasma berisi butiran (granula) keratohiali atau gabungan keratin
dengan hialin. Lapisan ini menghalangi benda asing, kuman dan bahan kimia
masuk ke dalam tubuh.
d. Stratum spinosum/stratum akantosum.
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm
terdiri dari 5-8 lapisan . sel-selnya disebut spinosum karena jika dilihat di bawah
mikroskop, sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya polygonal/banyak sudut
dari mempunyai tanduk (spina). Lapisan ini berfungsi untuk menahan gesekan
dan tekanan dari luar. Bentuknya tebal dan terdapat di daerah tubuh yang
banyak bersentuhan atau menahan beban dan tekanan seperti tumit dan
pangkal telapak kaki. Disebut akantosum sebab sel-selnya berduri. Ternyata
spina atau tanduk tersebut ada hubungan antara sel yang lain yang disebut
intercelulair bridges atau jembatan interselular.
e. Stratum Basal/Germinativum.
Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak dibagian basal/basis, stratum
germinativum menggantikan sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel
induk. Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang lonjong. Di dalamnya
terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin warna.Sel tersebut
2. Lapisan Dermis.
Lapisan dermis terdiri dari 2 lapisan antara lain sebagai berikut :
a. Bagian atas, Pars Papilaris (stratum papilar).
b. Bagian bawah, Retikularis (stratum retikularis).
3. Lapisan Subkutis.
Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara
gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini
bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir, sehingga membentuk seperti
cincin. Lapisan lemak ini di sebut perikulus adiposus, yang tebalnya tidak sama
pada tiap-tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak
sama (berlainan).

Klasifikasi luka bakar dapat dibagi berdasarkan beberapa indikator anatara lain
sebagai berikut :

a. Kedalaman luka bakar


Berdasarkan kedalaman luka bakar dapat digolongkan menjadi empat derajat :
1) Luka bakar derajat pertama
Luka bakar hanya terbatas di epidermis, kulit kering dan kemerahan. Luka
bakar akibat terjemur matahari merupakan contoh dari tipe ini. Pada awalnya
terasa nyeri dan kemudian gatal akibat stimulasi reseptor sensoris. Biasanya
akan luka ini akan sembuh dengan spontan tanpa meninggalkan jaringan
parut dalam waktu 5-10 hari. Biasanya tidak timbul komplikasi.
2) Luka bakar derajat kedua superficial
Luka meluas ke epidermis dan kedalam lapisan dermis tetapi masih ada
elemen epitel yang tersisa, seperti sel epitel basal, kelenjar sebasea, kelenjar
keringat, dan folikel rambut.Dengan adanya sisa sel epitel yang sehat ini, Luka
dapat sembuh sendiri dalam 10-14 hari.Oleh karena kerusakan kapiler dan
ujung saraf di dermis, luka derajat ini tampak lebih pucat dan lebih nyeri
dibandingkan dengan luka bakar superfisial, karena adanya iritasi ujung saraf
sensorik.Juga timbul bulae berisi cairan eksudat yang keluar dari pembuluh
darah karena permeabilitas dindingnya meninggi.
Komplikasi jarang terjadi hanya timbul infeksi sekunder pada luka. Jika luka ini
mengalami infeksi, atau suplai darahnya mengalami gangguan maka luka ini
akan berubah menjadi luka bakar derajat kedua dalam.
3) Luka bakar derajat kedua dalam
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis. Pada luka bakar jenis ini
penyembuhannya memerlukan waktu lebih dari satu bulan. Pembersihan
(Debridement) secara bedah untuk membuang jaringan yang mati.Pada luka
bakar derajat ini selalu terjadi pembentukan jaringan parut.
Pada fase penyembuhan, kekeringan dan gatal adalah biasa sebab terjadi
peningkatan vaskularisasi kelenjar sebasea, sekresi berkurang dan keringat
juga berkurang
4) Luka bakar derajat tiga
Luka bakar derajat tiga meliputi seluruh kedalaman kulit mengenai seluruh
dan epidermis. Lapisan ini mengandung kelenjar keringat dan akar folikel
rambut. Luka akan tampak berwarna putih, merah, coklat, atau hitam. Daerah
yang terbakar tidak terasa nyeri luka bakar jenis ini mungkin memerlukan
waktu berbulan-bulan untuk sembuh, luka bakar tersebut tampak seperti
bahan kulit.

b. Keparahan luka bakar


Cedera luka bakar dapat berkisar dari lepuh kecil sampai luka bakar masif derajat
III.Cedera luka bakar di kategorikan ke dalam luka bakar minor, sedang, dan
mayor.

1) Cedera luka bakar minor


a) Derajat 2 dengan luas kurang dari 15 %
b) Derajat 3 kurang dari 2 %
2) Cedera luka bakar sedang
a) Derajat 2 dengan luas 15-25 %
b) Derajat 3 dengan luas kurang dari 10 %, kecuali muka , kaki, dan tangan.
3) Cedera luka bakar Mayor
a) Derajat 2 dengan luas lebih dari 25 %
b) Derajat 3 dengan luas lebih dari 10 %, atau terdapat di muka, kaki dan
tangan.
c) Luka bakar disertai trauma jalan napas atau jaringan lunak luas atau
fraktur.
Penatalaksanaan keperawatan luka bakar dibagi menjadi :
1. Perawatan luka umum
1) Pembersihan luka
2) Terapi antibiotik lokal
3) Ganti balutan
4) Perawatan luka tertutup/tidak tertutup
F. Komplikasi
Komplikasi yang timbul akibat luka bakar yaitu, adalah :
1. Septikemia ( infeksi )
2. Pneumonia =tidur terus -> statis pneumoni
3. Gagal Ginjal Akut= tdk ada plasma dalam darah -> anuri
100
4. Deformitas ( perubahan bentuk tubuh)
5. Sindrom Kompartemen
6. Kekurangan Kalori, Protein
7. Kontraktur (lengketnya)
8. Ileus Paralitik (distensi abdomen, mual).

PENYAKIT BENIGNA PROSTATE HIPERPLASIA


A. PENGERTIAN
Pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah
kondisi ketika kelenjar prostat membesar. Akibatnya, aliran urine menjadi tidak
lancar dan buang air kecil terasa tidak tuntas. Kelenjar prostat hanya dimiliki oleh
pria
Gejala utama penderita benign
prostatic hyperplasia (BPH) adalah gangguan saat buang air kecil, yang bisa berupa:
1. Urine sulit keluar di awal buang air kecil.
2. Perlu mengejan saat buang air kecil.
3. Aliran urine lemah atau tersendat-sendat.
4. Urine menetes di akhir buang air kecil.
5. Buang air kecil terasa tidak tuntas.
6. Buang air kecil di malam hari menjadi lebih sering.
7. Beser atau inkontinensia urine.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena pembesaran
prostat jinak, yaitu:
1. Berusia di atas 60 tahun
2. Kurang berolahraga
3. Memiliki berat badan berlebih
4. Menderita penyakit jantung atau diabetes
5. Rutin mengonsumsi obat hipertensi jenis penghambat beta
6. Memiliki keluarga yang mengalami gangguan prostat

Pembesaran prostat jinak yang tidak ditangani dapat menyebabkan sejumlah


komplikasi serius, yaitu:
a. Infeksi saluran kemih
b. Penyakit batu kandung kemih
c. Tidak bisa buang air kecil
d. Kerusakan kandung kemih dan ginjal

PENYAKIT BREAST CANCER


A. DEFINISI
Inflammatory breast cancer alias peradangan kanker payudara adalah kanker
payudara yang langka dan agresif, dan dapat menyebabkan payudara tampak merah
dan bengkak.
Kanker payudara yang paling umum terjadi, terbagi dalam beberapa jenis.
1. Ductal carcinoma in situ.
Kanker ini tumbuh di duktus, dan tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Jenis
kanker ini termasuk kanker stadium awal dan mudah diobati. Namun demikian,
kanker ini bisa menyebar ke jaringan sekitarnya jika tidak segera ditangani.
2. Lobular carcinoma in situ.
Kanker yang tumbuh di lobulus. Sama seperti ductal carcinoma in situ, kanker ini
tidak menyebar ke jaringan sekitarnya.
3. Invasive ductal carcinoma.
Kanker ini tumbuh di duktus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan
bisa menyebar ke area tubuh yang lain. Jenis kanker ini terjadi pada 70-80% kasus
kanker payudara.
4. Invasive lobular carcinoma.
Kanker yang tumbuh di lobulus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya. Kanker
ini terjadi pada 10% kasus kanker payudara.

Klasifikasi ini membantu dokter menentukan jenis pengobatan yang akan dipilih.
1. Stadium 0
Kanker tidak berkembang lebih jauh dari tempat tumbuhnya di duktus atau
lobulus, dan belum menyebar ke jaringan di sekitarnya. Kondisi ini disebut in situ.
2. Stadium 1
a. Stadium 1a – Tumor berukuran hingga 20 mm dan belum menyebar ke
kelenjar getah bening di ketiak.
b. Stadium 1b – Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak,
dengan ukuran lebih besar dari 0,2 mm namun kurang dari 2 mm. Sedangkan
pada payudara terdapat tumor dengan ukuran tidak lebih dari 20 mm atau
bisa tidak nampak tumor.
3. Stadium 2
Stadium 2a – Kanker payudara sudah masuk pada stadium ini jika:
a. Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak dengan ukuran 2
mm atau lebih, dengan tumor di payudara tidak lebih dari 20 mm atau tidak
tampak tumor di payudara.
b. Ukuran tumor lebih besar dari 20 mm, namun tidak lebih besar dari 50 mm,
tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak
4. Stadium 2b – Stadium ini ditandai dengan:
a. Ukuran tumor lebih besar dari 20 mm, namun tidak lebih besar dari 50 mm,
dan sudah menyebar ke 1 hingga 3 kelenjar getah bening di ketiak.
b. Ukuran tumor lebih besar dari 50 mm, namun tidak menyebar ke kelenjar
getah bening.
5. Stadium 3
Kanker semakin membesar dan menyebar ke dinding payudara atau ke kulit di
sekitar payudara. Sel kanker juga menyebar ke lebih banyak kelenjar getah bening.
A. Stadium 3a – Kanker payudara sudah masuk pada stadium ini jika:
1) Kanker sudah menyebar ke 4 hingga 9 kelenjar getah bening di ketiak
atau kelenjar getah bening di dalam payudara, dengan ukuran tumor
di payudara hingga 50 mm. Bisa juga tidak ada tumor di payudara.
2) Ukuran tumor lebih besar dari 50 mm, dan sudah menyebar ke 1 hingga
3 kelenjar getah bening di ketiak.
B. Stadium 3b – Tumor sudah menyebar ke kulit dinding payudara.
C. Stadium 3c – Ukuran tumor bisa bervariasi, dan telah menyebar hingga ke
10 kelenjar getah bening atau lebih di ketiak, atau sudah menyebar ke
kelenjar getah bening di dalam payudara dan leher.
6. Stadium 4
Pada stadium ini, ukuran tumor bisa bervariasi, dan telah menyebar jauh ke organ
lain, seperti tulang, paru-paru, hati, atau otak.

ORGAN PENCERNAAN
1. Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut makanan dicerna pertama kali baik secara
mekanik oleh gigi maupun secara kimiawi oleh enzim amilase (ptyalin) yang
menguraikan amilum (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida).
Enzim yang dihasilkan oleh dinding usus
antara lain :
a. Enterokinase, berperan mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pancreas menjadi
tripsin
b. Lactase, berperan mengubah laktosa menjadi glukosa.
c. Erepsin, berperan mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
d. Maltase, mengubah maltose menjadi glukosa.
e. Disakarase, berperan mengubah disakarida menjadi monosakarida
f. Peptidase, berperan mengubah polipeptida menjadi asam amino
g. Sukrase, berperan mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
h. Lipase, berperan mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
2. KELENJAR PENCERNAAN
Kelenjar pencernaan yaitu pankreas, hati dan empedu.
a.Pankreas
Pancreas terletak dibagian belakang bawah lambung, kelenjar berwarna
keputihan. Pancreas menghasilkan enzim pencernaan (getah pankreas) dan hormon
insulin dan glucagon
Getah pankreas mengandung zat-zat :
a. natrium bikarbonat, berfungsi menetralkan keasaman isi usus.
b. amilase, untuk menghidrolisis pati menjadi maltosa dan glukosa.
c. lipase, menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan monogliserida.
d. tripsin dan kimotripsin memecah molekul protein
e. peptidase, menghidrolisis peptida menjadi asam amino.
f. Nuclease, menghidrolisis asam nukleat menjadi komponen nukleotida
b. Hati
Hati (hepar) merupakan kelenjar yang paling besar dalam tubuh manusia, terdiri
atas dua lobus. Hati terletak didalam rongga perut agak ke kanan di bawah diafragma.
Coba anda perhatikan gambar struktur hati dengan bagian-bagiannya!
Fungsi hati antara lain :
a. Menghasilkan empedu sebagai kelenjar eksokrin
b. Untuk menyimpan cadangan lemak, glikogen, vitamin A, B12,D, dan albumin
c. Fungsi utama hati biasanya dikaitkan dengan detoksifikasi zat – zat beracun dalam
pencernaan
c. Kelenjar Empedu
Fungsi utama dari kantung empedu adalah untuk menyimpan empedu dari hati.
Empedu
berperan dalam mengemulsi lemak.

C. FUNGSI DAN BAGIAN SISTEM SARAF PUSAT


Sistem saraf pusat berfungsi menerima informasi dari semua area tubuh dan
kemudian mengkoordinasikan semua arus lalu lintas tersebut untuk menghasilkan
respons tubuh. Organ tubuh yang termasuk dalam sistem saraf pusat manusia meliputi:
1. Otak adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh termasuk sensasi,
pikiran, gerakan, kesadaran, dan memori atau ingatan.
2. Sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak
melalui batang otak dan kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang. Sumsum
tulang belakang berfungsi membawa informasi dari berbagai bagian tubuh ke otak
dan sebaliknya.
3. Neuron adalah blok sel yang membangun sistem saraf pusat. Miliaran sel-sel saraf ini
dapat ditemukan di seluruh tubuh dan berkomunikasi satu sama lain untuk
menghasilkan respons dan tindakan fisik. Diperkirakan ada 86 miliar neuron yang ada
di otak, belum lagi yang ada di seluruh tubuh.
1. Sistem saraf somatik
Sistem ini terdiri dari serabut saraf perifer. Fungsi saraf ini mengambil
informasi sensorik atau sensasi dari organ perifer seperti kulit, dan nantinya dibawa
ke sistem saraf pusat
2. 2. Sistem saraf otonom
Ada dua bagian lagi dari saraf ini:
a. Sistem simpatik
Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada
ancaman pada diri Anda. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk
mengeluarkan energi dan menghadapi potensi ancaman di lingkungan
3. b. Sistem parasimpatik
Sistem ini berguna untuk menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu
yang mengancam diri Anda
PENYAKIT PARKINSON
A. DEFINISI
Penyakit Parkinson adalah kelainan saraf progresif yang terus memburuk selama
periode bertahun-tahun yang mengakibatkan kehilangan kontrol pergerakan
oto
GEJALA
1. Gemetar
Tangan atau jari-jari agak bergetar adalah gejala awal.
2. Gerakan melambat secara bertahap (bradikinesia)
Seiring waktu, penyakit Parkinson dapat memperlambat gerakan, membuat tugastugas
sederhana menjadi sulit dan memakan waktu. Langkah mungkin menjadi lebih
pendek saat berjalan, Bahkan akan menyeret kaki saat mencoba berjalan.
3. Otot-otot kaku
Kekakuan otot dapat terjadi di bagian manapun dari tubuh

Anda mungkin juga menyukai