Anda di halaman 1dari 2

ETIKA PUBLIK SEBAGAI DOKTER UMUM

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Mata Pelatihan : Etika Publik PNS
Widyaiswara : Sumadi. ST. M.Pd
Nama Peserta : dr. Zesika Nur Annisa Abidin
Gol/ Angk/ Kel : III/II/I
Nomor Presensi :5

Etika Publik erat kaitannya dengan profesionalitas terhadap pelayanan publik sehingga
membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika.
Oleh karena itu, perlu dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki
kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali
diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung. Sehinnga
menjadi ASN berarti telah menjadi bagian dari penyelenggara pemerintahan dimana segala
tindakan akan berdampak terhadap kepentingan masyarakat secara luas.
Tiga dimensi etika publik adalah:
1. Dimensi kualitas pelayanan publik, etika publik menekankan pada aspek nilai dan
norma, serta prinsip moral, sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan
public;
2. Dimensi modalitas, unsur-Unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas,
transparansi dan netralitas;
3. Dimensi tindakan integritas publik, tindakan yang sesuai dengan nilai, tujuan dan
kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang tercermin dalam kesederhanaan
hidup.

Nilai-nilai etika harus selalu melekat baik sebagai ASN maupun sebagai anggota
masyarakat. Sebagai dokter yang setiap harinya memberikan pelayanan terhadap
masyarakat, sudah seharusnya pelayanan tersebut dilakukan dengan penuh
profesionalitas dan beretika penuh tanpa mudah dikonfrontasi oleh pihak manapun,
melakukan setiap pelayanan sesuai dengan sumpah yang dilafalkan sebagai tenaga
kesehatan serta tidak terpengaruh oleh kepentingan manapun.
Setiap aktifitas baik sebagai ASN maupun masyarakat biasa harus selalu menerapkan
nilai-nilai etika dan berhati-hati aktifitas tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai
etika yang harus selalu dijunjung dan ditegakkan. Etika publik menekankan
akuntabilitas, transparansi, dan netralitas para ASN untuk mencapai pelayanan publik
yang berkualitas, relevan, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Seorang ASN
diharapkan memiliki kekuatan integritas moral publik. Secara singkat, pelayan publik
itu dituntut memiliki karakter-karakter moral publik seperti kejujuran, tanggung
jawab, ketulusan dan melayani.

Anda mungkin juga menyukai