ABSTRAK
PENDAHULUAN
Penyakit yang paling sering ditemukan di dunia adalah diare (Kalimutuhu,
et.all., 2010). Sanitasi yang buruk dituding sebagai penyebab banyaknya kontaminasi
bakteri Escherichia coli dalam air bersih yang di konsumsi masyarakat (Davis W. dan
W. Stout T.R., 1971) . Faktor lingkungan karena pencemaran baik dari air maupun
tanah merupakan faktor yang mendukung terjadinya diare. Faktor-faktor ini
memungkinkan masuknya bakteri tersebut melalui makanan atau minuman yang
dikonsumsi. Akan tetapi, bakteri Escherichia coli dikatagorikan sebagai flora normal
dalam usus. Namun, apabila jumlah sudah terlalu banyak dapat menyebabkan
terganggunya kerjanya usus Lung, E. 2003).
42
Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN : 2337 – 9952
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium yaitu, untuk
menguji efektifitas pada ekstrak daun jarak dalam menghambat zona pertumbuhan
bakteri Escherichia coli. Rancangan pada penelitian adalah menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yaitu terdiri dalam 6 kelompok (4 kelompok perlakuan dan 2
kelompok kontrol) dan 4 pengulangan. Kelompok perlakuan terdiri dalam ,dan
yaitu pemberian ekstrak metanol daun jarak masing-masing dengan kosentrasi yang
berbeda (20%, 40%, 60%, 80%), sedangkan kelompok kontrol terdiri atas dan
yaitu pemberian suatu larutan CMC 1 % (Carboxyl Methil Cellulose) sebagai kontrol
negatif dan Ciprofloxacin 5µg sebagai kontrol positif.
43
Irfan Guranda, dan Hady Maulanza
Analisis Data
Data daya hambat yang sudah ddapatkan lalu dianalisa dengan metode Analysis
of Variance (ANOVA). Bila terjadi perbedaan bermakna antara perlakuan maka
dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf 0,05. Apabila
memenuhi syarat kriteria metode ANOVA maka dpat disesuaikan dengan pernyataan
Morale et al., (2005) diameter zona antibakteri dikategorikan 4: aktifitas lemah
(<5mm), sedang (5-10 mm), kuat (10-20 mm), sangat kuat (>20-30 mm) (Hufford,
C.D., and Oguntimein, B.O. 1978).
44
Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN : 2337 – 9952
45
Irfan Guranda, dan Hady Maulanza
P0=CMC 1%
P2=40%
P4=80%
Px=Ciprofloxacin
5µg
P1=20%
P3=60%
Gambar 1.2 Aktivitas ekstrak daun jarak terhadap bakteri Escherichia coli.
Pada Gambar 1.2 memperlihatkan terbentuknya daerah terang yang tidak
ditumbuhi bakteri di sekitar cakram. Hal ini menandakan bahwa uji aktivitas antibakteri
ekstrak daun jarak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Hasil Analisa Sidik Ragam (Analysis of Variance) menunjukkan bahwa
perlakuan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap diameter daya hambat
Escherichia coli. Hal ini membuktikan bahwa ekstrak daun jarak dapat mempengaruhi
pertumbuhan Escherichia coli. Selanjutnya dilakukan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil
(BNT) pada taraf 0,01 dan diperoleh hasil sesuai tabel 1.3
46
Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN : 2337 – 9952
47
Irfan Guranda, dan Hady Maulanza
Aktivitas Zat Aktif pada Daun Jarak terhadap bakteri Escherichia coli
Hasil pengujian ekstrak daun jarak (Jatropha curcas L.) terhadap bakteri
Escherichia coli dengan metode difusi cakram membuktikan bahwa ekstrak daun jarak
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli secara in vitro. Hasil
penelitian ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Kalimuthu bahwa ekstrak metanol
daun jarak dapat digunakan sebagai antimikroba.
Efektivitas suatu zat antimikroba dipengaruhi oleh konsentrasi zat tersebut
Jawetz. Bertambahnya diameter daerah hambat karena bertambahnya konsentrasi Kam
dan Liew. Menurut Setyaningsih dengan meningkatnya konsentrasi semakin besar
kadar bahan aktif yang berfungsi sebagai antibakteri, sehingga kemampuannya dalam
menghambat pertumbuhan bakteri juga semakin besar.
Menurut Clinical Laboratory Standards Institute (CLSI) zona hambat
Ciprofloxacin digolongkan dalam 3 kategori yaitu: sensitif (≥ 21), intermediate (16-
20), dan resisten (≤15). Berdasarkan kategori tersebut Ciprofloxacin digolongkan
dalam kategori sensitif, sedangkan CMC 1% tidak memiliki daya hambat.
Terbentuknya daerah bening disekitar kertas cakram menunjukkan terjadi
penghambatan pertumbuhan bakteri akibat pengaruh senyawa aktif yang terdapat pada
daun jarak. Menurut Hambali et al., (2009) dan Khalimuthu et al., (2010) tanaman
jarak mengandung bahan kimia berupa curcin, tanin dan flavonoida, benar menurut
Saxena et al., (2005) bahwa tanaman jarak juga mengandung triterpen, polifenol,
alkaloid dan saponin. Curcin, tanin, flavonoid, alkaloid diketahui memiliki sifat
antibakteri.
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan:
1. Ekstrak daun jarak (Jatropha curcas L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia coli secara in vitro.
2. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun jarak yang diberikan semakin luas zona
hambat yang terbentuk terhadap Escherichia coli.
3. Konsentrasi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia
coli adalah 80%.
Saran
Adapun saran-saran penelitian ini yaitu:
1. Penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh antibakteri ekstrak metanol daun jarak
(Jatropha curcas L.) secara in vivo.
2. Penelitian lebih lanjut mengenai dosis yang tepat dari penggunaan ekstrak daun
jarak sebagai obat alternatif penyembuh diare yang disebabkan oleh bakteri
Escherichia coli.
3. Penelitian lebih lanjut tentang isolasi komponen zat aktif yang terkandung dalam
daun jarak yang dapat berperan sebagai antibakteri
48
Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN : 2337 – 9952
DAFTAR PUSTAKA
Davis W. W., Stout T.R 1971. Disc Plate Method of Microbiological Antibiotic Assay.
American Society for Microbiology, p: 659-665. USA.
Hambali, E., Suryani, A., Dadang, Hariyadi, Hanafie, H., Reksowardojo, I.K., Rivai,
M., Ihsanur, M., Suryadarma, P., Tjitrosemito, S., Soerwidjaja, T.H.,
Prawitasari, T., Prakoso, T., Purnama, W. 2006. Jarak pagar; tanaman Penghasil
biodiesel, penebar swadaya, Bogor.
Harborne, J. B. 1987. Metode dengan Fitokimia (Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan). Terjemahan dari Methode of Phytochemistry, oleh K.
Padmawinata, dan I. Soediro. Bandung: ITB.
Hodek, P. Trefil, P., Stiborova, M. 2002. Flavonoids-Potent and Versatile 14.
Biologicallay Active Compounds Interacting with Cytochrome P450.
Chemico-Biol. Intern, 139(1): 1-21.
Hufford, C.D., and Oguntimein, B.O. 1978. Non-polar Constituents of Jatropha
curcas. Lioydia. 41: 161-65.
Jawetz, Melnick & Adelberg, Mikrobiologi Kedokteran, Stafilokokus, EGC,
2005;14;211-217.
Kalimuthu, K., Vijayakumar, S., and Senthilkumar, R. 2010. Antimicrobial
Activity of the Biodiesel Plant, Jatropha curcas. Intern. J. Pharm. Bio Sci. 1(3).
Kam, P. C. A and Liew . 2002. Traditional Chinese Herbal Medicine and
Anaesthesia. Anaesth. 57 (11):1083-1089.
Katzung BG. 2004. Fasmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. EGC. Jakarta.
Hal:729-732.
Morales G, Sierra P, Manolla A, Parades A, Loyolla LA, Gallardo O and poorquez J.
2003. Secondary Metabolites From Four Medicinal Plant From Nothern
Chile: Antimicrobial Activity And Biotoxicity Against Artemia . salina. J.
Chil. Chem. Soc. 48 (2). www.scielo.cl/scielo.php?pid=S0717-
97072003000200002&script=sci arttext. Diakses pada 01 Juni 2015.
Lung, E. 2003. Acute Diarrehea Disease. Current Diagnosis and Treatment in
Gastroenterology. Lange Medical Books, New York.
Morales G, Sierra P, Manolla A, Parades A, Loyolla LA, Gallardo O and poorquez J.
2003. Secondary Metabolites From Four Medicinal Plant From Nothern
Chile: Antimicrobial Activity And Biotoxicity Against Artemia . salina. J.
Chil. Chem. Soc. 48 (2). www.scielo.cl/scielo.php?pid=S0717-
7072003000200002&script=sci arttext. Diakses pada 01 Juni 2015.
Setyaningsih Dwi . 2009. Deskripsi Dokumen: http://www.lontar.ui.ac.id//
opac/themes/libri2/detail.jsp?id=135045&lokas i=lokal. Diakses pada
tanggal 1 juni 2015.
Sharma, A., Saxena, S., Rani, U., Rajore, S. And Batra, A. 2010. Broad-
Spectrum Antimikrobial Properties Of Medicinally Important PlantJtrapha
Curcas L., International Journal of Pharmaceutical Sciencces Review
and Research; 4 (3): 11-14.
49