Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

“PENELITIAN EKSPERIMENTAL”

Disusun Oleh :
1. Nur Ratih Arifah (2011540043)
2. Sanjaya Putra (2011540049)

Dosen Pengampu:
Riswanto, Ph.D
Arif Rahman Hakim, Ph.D

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata

kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan dengan materi yang berjudul “Penelitian

Eksperimental” ini dengan sebaik mungkin, meskipun dalam prosesnya banyak sekali

halangan dan hambatan. Namun demikian, penulis sadari dengan sepenuh hati bahwa ini

adalah benar-benar pertolongan Allah Swt.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.

sebagai teladan dalam dunia pendidikan yang patut dicontoh. Penyusunan makalah

merupakan pemahaman mengenai penelitian eksperimental. Penulis menyadari bahwa

makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan doa. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati kami banyak mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Penulis menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan serta sangat banyak kekurangan-kekurangannya, untuk itu besar harapan kami

agar teman-teman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun supaya kami dapat

menyempurnakan makalah kami di lain waktu. Semoga makalah ini dapat memberi motivasi

bagi yang membaca.

Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Bengkulu, Juni 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Eksperimen ......................................................... 6
1. Tujuan Penelitian Eksperimen ...................................................... 8
2. Variabel Dalam Penelitian Eksperimen ........................................ 8
3. Kelebihan Metode Eksperimen ..................................................... 9
4. Kekurangan Metode Eksperimen .................................................. 10
5. Karakteristik Penelitian Eksperimen ............................................. 11
6. Proses Penelitian Eksperimen ....................................................... 12
7. Bentuk-Bentuk Desain Penelitian Eksperimen ............................. 12
8. Prosedur Penelitian Eksperimen ................................................... 13
9. Tahap Penelitian Eksperimen........................................................ 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 15
B. Saran .................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang peneliti pada prakteknya dilapangan akan memilih salah satu metode yang

dipandang paling cocok untuk penelitiannya, yaitu yang sesuai dengan data yang akan

diperoleh, tujuan, dan masalah yang akan dipecahkan (efektivitas). Pertimbangan lainnya

adalah masalah efesiensi, yaitu seorang peneliti harus memperhatikan keterbatasan dana,

tenaga, waktu dan kemampuan. Dengan demikian metode penelitian yang dapat

menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat, sehingga dapat

menghemat biaya, tenaga dan waktu.

Salah satu metode penelitian adalah metode penelitian eksperimen. Metode

penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas

tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitian-

penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih

dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol

secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu

variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap

variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik

yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain.

Oleh karena itu penting kiranya untuk dibahas salah satu metode penelitian, yaitu

metode penelitian eksperimen. Dengan dibahasnya metode penelitian eksperimen ini

dalam bentuk makalah dapat memberikan gambaran secara umum tentang metode

penelitian eksperimen tersebut.

4
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah:

1. Apa yang di maksud penelitian eksperimen?

2. Apa tujuan penelitian eksperimen?

3. Bagaimana variabel penelitian eksperimen?

4. Apa kekurangan metode eksperimen?

5. Apa kelebihan metode eksperimen?

6. Bagaimana karaktristik penelitian eksperimen?

7. Bagaimana proses penelitian eksperimen?

8. Bagaimana bentuk-bentuk desain penelitian eksperimen?

9. Bagaimana prosedur penelitian eksperimen?

10. Apa saja tahap penelitian eksperimen?

C. Tujuan

Adapun tujuanya dari pembahasan rumusan masalah adalah:

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud penelitian eksperimen

2. Untuk mengetahui tujuan penelitian eksperimen

3. Untuk mengetahui variabel penelitian eksperimen

4. Untuk mengetahui kekurangan metode eksperimen

5. Untuk mengetahui kelebihan metode eksperimen

6. Untuk mengetahui karaktristik penelitian eksperimen

7. Untuk mengetahui proses penelitian eksperimen

8. Untuk mengetahui bentuk-bentuk desain penelitian eksperimen

9. Untuk mengetahui prosedur penelitian eksperimen

10. Untuk mengetahui apa saja tahap penelitian eksperimen

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa

melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan

atau hipotesis yang dipelajari. Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana

siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta

menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan

dievaluasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan

menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan

mengadakan percobaan sendiri.1 Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang

ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang

sedang dipelajarinya.

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen siswa

diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu

proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan

sendiri mengenai suatu objek keadaan atau proses tertentu.

Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti pengaruh

perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004). Menurut

Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti.

Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian

1
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
H. 52

6
eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang

bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati.

Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna

membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect

relationship.2

Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan utuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian

eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian

suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen

dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh

suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji

hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan

lain.3

Dari uraian diatas maka terlihat bahwa metode eksperimen berbeda dengan metode

demonstrasi. Kalau metode demonstrasi hanya menekankan pada proses terjadinya dan

mengabaikan hasil, sedangkan pada metode eksperimen penekanannya adalah kepada

proses sampai kepada hasil.

Eksperimen atau percobaan yang dilakukan tidak selalu harus dilaksanakan

didalam laboratoriom tetapi dapat dilakukan pada alam sekitar.

2
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2009), H. 43
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), H. 18

7
1. Tujuan Penelitian Eksperimen

Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu

perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan

kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu

eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan

pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving)

terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMK

atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika

dibandingkan dengan metode konvensional. Selanjutnya, tindakan di dalam

eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi

atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang

dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur atau melakukan deskripsi atas

pengaruhtreatment yang dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar

tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika

dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda

2. Variabel Dalam Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel adalah segala

sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang

diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen. Variabel yang berkaitan secara

langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu dan diharapkan

mendapatkan dampak/akibat dari eksperimen sering disebut variabel eksperimental

(treatment variable), dan variabel yang tidak dengan sengaja dilakukan tetapi dapat

memengaruhi hasil eksperimen disebut variabel noneksperimental. Variabel

eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap

suatu gejala. Untuk mengetahui pengaruh varibel itu, kedua kelompok, yaitu kelompok

8
eksperimental dan kontrol dikenakan variabel eksperimen yang berbeda atau yang

bervariasi.4

Variabel noneksperimental sebagian dapat dikontrol, baik untuk kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol. Ini disebut variabel kontrol atau controlled

variabel. Akan tetapi, sebagian lagi dari variabel non-eksperimen ada di luar kekuasaan

eksperimen untuk dikontrol atau dikendalikan. Jenis variabel ini disebut variabel

ekstrane atau extraneous variabel. Dalam setiap eksperimen, hasil yang berbeda pada

kelompok eksperimen dan kontrol sebagian disebabkan oleh variabel eksperimental dan

sebagian lagi karena pengaruh variabel ekstrane.5 Oleh karena itu, setiap peneliti yang

akan melakukan eksperimen harus memprediksi akan munculnya variabel pengganggu

ini.

3. Kelebihan Metode Eksperimen

a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru

atau buku.

b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi

(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-

terobosan baru dengan penemuan.

d. Anak didik memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan

eksperimen

e. Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan untuk

percobaan.

4
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), H. 96
5
Echols, Jhon M. & Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: 2005),
H. 64

9
f. Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir

ilmiah

g. Dapat memperkaya pengalaman dan berpikir siswa dengan hal-hal yang bersifat

objektif, realitas dan menghilangkan verbalisme.6

4. Kekurangan Metode Eksperimen

a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan

mengadakan eksperimen.

b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harusmenanti

untuk melanjutkan pelajaran.

c. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru.

d. Sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru dan

siswa kurang berpengalaman melakukan eksperimen.

e. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam

bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil keputusan.

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat

dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.

2) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan,

atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan

percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.

3) alam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses

percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka

6
Bungin, M.Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005),
H. 42

10
menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.

4) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi

petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan,

pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu

diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu.

5) Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan,

beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia.7 Kemungkinan lain

karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan

percobaan karena alatnya belum ada.

5. Karakteristik Penelitian Eksperimen

Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian

eksperimen, antara lain:

(a) Variabel bebas yang dimanipulasi

Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar

pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara

terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait

(b) Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan

Menurut Gay (1982), control is an effort on the part of researcher to remove the

influence of any variable other than the independent variable that ought affect

performance on a dependent variable.8

Dengan kata lain, mengontrol merupakan usaha peneliti untuk

memindahkan pengaruh variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variabel

terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen, group eksperimen dan group kontrol

7
Kasiram, Moh, Metodologi Penelitian Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan
Metodologi Penelitian, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), H. 32
8
Kerlinger, Fred, Asas-Asas Penelitian Behavioral, terjemahan Landung R. Simatupang, (Yogyakarta:
Gajah Mada University Press, 1996), H. 21

11
sebaiknya diatur secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama.

(c) Observasi langsung oleh peneliti

Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk melihat

dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya

perbedaan diantara dua group.

6. Proses Penelitian Eksperimen

Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama

dengan penelitian lainnya. Menurut Gay (1982 : 2010) langkah-langkah dalam

penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut.

(a) Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.

(b) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

(c) Pembuatan atau pengembangan instrumen.

(d) Pemilihan desain penelitian.

(e) Eksekusi prosedur.

(f) Melakukan analisis data.

(g) Memformulasikan simpulan.9

7. Bentuk-Bentuk Desain Penelitian Eksperimen

Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen,

yaitu: (1) pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group

pretestposttest, intec-group comparison; (2)true-experimental, meliputi posttest only

control design, pretest-control group design; (3) factorial experimental; dan (4) Quasi

experimental, meliputi time series design dan nonequivalent control group design.

9
Nazir, Moh, Metode Penelitian, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2011), H. 48

12
8. Prosedur Penelitian Eksperimen

a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami

masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.

b. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan

dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan

eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat.

c. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa.

Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya

eksperimen.

d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,

mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

e. Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatanfisik dan

mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih

ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman

yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik

dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara

atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga

perilaku yang inovatif dan kreatif.

f. Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar

konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika.Siswa belajar secara

aktif dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, siswa

akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama

pembelajaran.10

10
Sitorus, Masganti, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, (Medan: IAIN Press, 2011), H. 51

13
9. Tahap Penelitian Eksperimen

Pembelajaran dengan metode eksperimen meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

a) Percobaan awal, Pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang

didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam

Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitandengan materi fisika

yang akan dipelajari.

b) Pengamatan merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa

diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut.

c) Hipoteis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil

pengamatannya.

d) Verifikasi , kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah

dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan

hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.

Aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya

diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep

yang telah dipelajari.

e) Evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.

f) Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk

memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu

mengutarakan secara lisan, tulisan, , maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan

kata lain , siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan,

memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan.11

11
Rangkuti, Ahmad Nizar, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Cita pustaka Media, 2016), H. 75

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk


mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Metode penelitian eksperimen memiliki karakteristik diantaranya adalah variabel-veniabel
penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik
dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang). Adanya
kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok
eksperimental. Bentuk desain metode penelitian experimen adalah Pre Experimental, One
Shot Case Study, One Group Pretest-Postest, Intec-Group Comparation, True
Experimental, Posttest only Control Design, Pretest Control Group Design, Factorial
Experimental, Quasi Experimental, Time Series Design, Nonequivalent Control group
Design.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untukitu demi pemahaman kita bersama, mari kita membaca dari buku-buku lain yang

bisa menambah ilmu dan pengetahuan kita tentang pendidikan Islam multikultural dan

penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya membangun, dari dosen

pengampuh dan para pembaca agar untuk berikutnya makalah ini bisa lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Bungin, M.Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media


Group, 2005.

Echols, Jhon M. & Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama: 2005.

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009.

Kasiram, Moh, Metodologi Penelitian Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan


Metodologi Penelitian, Malang: UIN-Malang Press, 2008.

Kerlinger, Fred, Asas-Asas Penelitian Behavioral, terjemahan Landung R. Simatupang,


Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1996.

Nazir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta:Ghalia Indonesia, 2011.

Sitorus, Masganti, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, Medan: IAIN Press, 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi


Aksara, 2008.

Rangkuti, Ahmad Nizar, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Citapustaka


Media,2016

Anda mungkin juga menyukai