Di Susun Oleh :
Safira Risky Monika Septyana
NS2014901129
Laporan dibuat setiap hari dan dikumpulkan setiap minggu (buat LP sehari
sebelumnya)
1. Pengkajian Primer : (Meliputi : B-1/Breath, B-2/Blood/Sirkulasi, B-3/Brain, B-
4/Bladder, B-5/Bowel dan B-6/Bone)
d. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian ventilasi
mekanik, jika perlu
b. Teraupetik
Timbang berat
badan setiap hari
pada waktu yang
sama
Batasi asupan
cairan dan jarang
c. Edukasi
Anjurkan melapor
jika keluaran urine <
0,5 ml/kg dalam 6
jam
Anjurkan melapor
jika BB bertambah
lebih dari 1 kg
sehari
Ajarkan cara
mengukur dan
mencatat asupan
dan pengeluaran
cairan
Ajarkan cara
membatasi cairan
d. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian diuretik
(furosemid 10
mg/IV, albumin 5%
IV)
Kolaborasi
penggantian
kehilangan kalium
akibat diuretik
4. Pengkajian sekunder: (meliputi pengkajian Riwayat Keperawatan dan Head To
Toe)
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
1) Keadaan sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan kesehatan itu penting pasien jarang
mengontrolkan kesehatannya di tempat kesehatan. Keluarga pasien
mengatakan pasien bekerja di kebun kelapa sawit. Keluarga pasien
mengatakan pasien memiliki riwayat pada ginjalnya sejak 2 tahun
yang lalu, pasien sering 4 kali dalam seminggu untuk melakukan
pencucian darah dan 2 minggu terakhir pasien tidak melakukan cuci
darah dikarenakan pasien merasa jenuh dengan kegiatan cuci darah.
2) Riwayat penyakit saat ini :
a. Keluhan utama : sesak napas
b. Riwayat keluhan utama :
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat pada
ginjalnya sejak 2 tahun yang lalu, pasien sering 4 kali dalam
seminggu untuk melakukan pencucian darah dan 2 minggu
terakhir pasien tidak melakukan cuci darah dikarenakan pasien
merasa jenuh dengan kegiatan cuci darah. Keluarga pasien
mengatakan selama tidak melakukan pencucian darah pasien
sering merasa sesak. Keluarga pasien mengatakan 5 bulan yang
lalu pasien sering merasakan dengan keluhan yang sama namun
tidak sesak. Keluarga pasien mengatakan 2 hari sebelum MRS
pasie sering mengeluh sesak napas yang bisa dikontrolnya namun
pada pagi hari sebelum MRS pasien mengeluh sesak napas dan
mulai mengalami penurunan kesadaran hingga keluarga pasien
membawanya ke RS terdekat.
3) Riwayat penyakit yang pernah dialami :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki penyakit menular.
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki penyakit ginjal yang
dideritanya sejak 2 tahun terakhir.
4) Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit ginjal seperti yang dialami pasien.
Pemeriksaan fisik :
a) Kebersihan rambut : Rambut tampak bersih dan tampak adanya
uban
b) Kulit kepala : Tampak kulit kepala bersih
c) Kebersihan kulit :Tampak kulit kering, bersisik
d) Higiene rongga mulut : Aroma mulut berbau
e) Kebersihan genetalia : Tidak dikaji
f) Kebersihan anus : Tidak dikaji
b. Pola nutrisi dan metabolik
1) Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan pasien sedikit memiliki pola hidup yang
kurang sehat seperti pasien jarang sekali mengonsumsi air putih,
keluarga pasien mengatakan pasien mengonsumsi air putih hanya pada
saat ia makan dan saat akan tidur malam. Keluarga pasien mengatakan
pasien biasa paling sering mengonsumsi anggur merah dan minuman-
minuman instan seperti coca-cola, fanta, sprite, freshtea, hal itu
dilakukan semenjak pasien mulai bekerja di perusaan kelapa sawit sejak
10 tahun yang lalu. Keluarga pasien mengatakan pasien lebih senang
minumam bersoda dan yang manis-manis karena menurut pasien itu
bisa menambah tenaganya saat bekerja dan menghilangkan rasa
capeknya saat bekerja.
2) Keadaan sejak sakit :
Tampak pasien hanya menghabiskan makan dari RS yang diberikan
melalui NGT. Tampak pasien menghabiskan bubur cair yag diberikan
oleh RS dan air putih yang diberikan melalui NGT.
3) Observasi :
Tampak keadaan pasien tamapak lemah dan tampak pasien makan
sedikit tapi sering.
4) Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan rambut : Rambut tampak bersih dan tampak adanya uban
b) Hidrasi kulit : Finger print kembali > 3 detik
c) Palpebra/conjungtiva :Tampak edema/Tampak anemis
d) Sclera : Tampak tidak ikterik
e) Higiene rongga mulut : Rongga mulut tampak bersih dan tidak ada
radang pada mukosa
f) Kemampuan mengunyah keras : tampak pasien tidak mampu
mengunyah keras
g) Lidah : Tampak kotor
h) Pharing : Tidak ada peradangan
i) Kelenjar getah bening : Tidak tampak teraba adanya pembesaran
kelenjar
j) Kelenjar parotis: Tampak teraba adanya pembesaran kelenjar
k) Abdomen :
Inspeksi :Tampak tidak adanya benjolan atau massa
Auskultasi : Paristaltik usus 5x/menit
Palpasi : Tampak tidak adanya nyeri tekan
Perkusi : Timpani
l) Kulit :
Edema : Positif Negatif
Icterik : Positif Negatif
Tanda-tanda radang : -
m) Lesi : -
c. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan sejak 2 bulan terakhir pasien mengalami
peningkatan berat badan dan jarang untuk berkemih dan jika berkemih
itu hanya sedikit sekali sekitar kurang dari 400 ml yang semakin hari
semakin sedikit pengeluarannya dengan warna kuning pekat dan
berbau khas.
2) Setelah sakit
Keluarga pasien mengatakan semenjak sakit pasien mengalami susah
kencing dan jika kencing urinnya sedikit 50 ml.
3) Observasi :
Tampak pasien terpasang kateter dengan haluaran urine 50 ml
berwarna kuning pekat.
4) Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 5x/menit
b) Palpasi kandung kemih : Penuh Kosong
c) Mulut uretra : Tidak dikaji
d) Anus :
Peradangan: -
Hemoroid : -
Fistula :-
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Sebulum sakit
Keluarga pasien mengatakan sebalum sakit pasien dapat melakukan
aktivitasnya secara mandiri dan tanpa bantuan dari keluarga. Dan
pansien jseorang pekerja kelapa sawit. Keluarga pasien mengatakan
biasanya pasien pergi bekerja di kelapa sawit dari jam 07:00 sampai
19:00
2) Setelah sakit
Keluarga pasien mengatakan semenjak sakit semua aktivitas pasien
dibantu oleh keluarga dan perawat karena pasien mengalami
penurunan kesadaran dan mengalami sesak napas.
3) Obaservasi
Tampak pasien terbaring lemah di tempat tidur dan semua keperluhan
pasien dibantu oleh keluarga dan perawat.
Taraupetik
Fasilitasi
duduk di sisi
tempat
tidur,jika tidak
daat
berpindah
atau berjaan
Edukasi
Anjurkan tirah
baring
Anjurkan
menghubungi
perawat jika
tanda dan
gejala
kelelahan
tidak
berkurang
Arjarkan
strategi
koping untuk
mengurngi
kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi
dengan ahli
gizintentang
cara
meningkatkan
asupan
makanan
Kuantitatif (GCS) M : 4
Tampak pasien berabring di tempat
tidur
Tampak seluruh kebutuhan ADL
pasien dibantu oleh keluarga dan
perawat
A: Diagnosa belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi :
Manajemen Energi
Monitor kelemahan fisik dan
emosional
Anjurkan tirah baring
Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Arjarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
CRT: ≥ 3 detik
Pasien terpasang folley chateter
dengan pengeluaran urine 200 cc
Terpasang infus RL 20 TPM
Mukosa bibir kering
Jelek tampak kulit kering, bersisik
dan gatal, tampak adanya edema
pada bagian ektermitas gerak dan
pada wajah dengan piting edema +2
kembali dalam 3 detik bengkak pada
wajah mulai berkurang.
Hasil obesrvasi TD: 140/80mmHg
N : 105x/menit
Hasil pemeriksaan Lab: kreatinin:
6,25 mg/dL (0,70-1,20 mg/dL),
Ureum: 90 mg/dL (13-43 mg/dL),
Urea N: 48 mg/dL (6-20 mg/dL),
eLFG: (CKD-EPI): 13 mL/menit/1,73.
A: Diagnosa belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
Periksa tanda dan gejala
hipervolemia (mis, dipsnea, edema)
Monitor status hemodinamik (mis,
frekuensi jantung, TD)
Monitor intake dan output cairan
Monitor tanda hemokonsentrasi
(BUN)
Monitor peningkatan onkotikplasma
(mis, kadar protein dan albumin
meningakat)
Monitor kecepatan infus secara tepat
Monitor efeksamping diuretik (mis,
ortostatisk hipervolemia, hipo
kalemia, hiponatrium)
Timbang berat badan setiap hari
pada waktu yang sama
Batasi asupan cairan dan jarang
Anjurkan melapor jika haluaran urine
< 0,5 ml/kg dalam 6 jam
Anjurkan melapor jika BB bertambah
lebih dari 1 kg sehari
Kolaborasi pemberian diuretik
(furosemid 10 mg/IV, albumin 5%,
neurosanbe 1 amp/ IV)
Kolaborasi penggantian kehilangan
kalium akibat diuretik
Gangguan mobilitas fisik b/d perubahan
metabolisme (D.0054)
S:
O:
KU pasien kemah
Kuantitatif (GCS) M:5
Tampak pasien berbaring di tempat
tidur
Tampak seluruh kebutuhan ADL
pasien dibantu oleh keluarga dan
perawat
A: Diagnosa belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi :
Manajemen Energi
Monitor kelemahan fisik dan
emosional
Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Mahasiswa
(Safira Risky)