DISUSUN OLEH:
TRIDARA FEBRUALUKI
09180000069
beberapa faktor antara lain lingkungan yang kurang memadai, keadaan gizi, keadaan
langsung atau tidak langsung yang mempengaruhi keadaan penyakit diare. Penyebab
utama kematian karena diare adalah dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan dan
Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar (BAB)
lebih sering dari biasanya. Selain itu, feses pengidap diare juga lebih encer. Meski
diare bisa berlangsung singkat, ada kalanya diare bisa berlangsung selama beberapa
hari. Dalam beberapa kasus, diare juga bisa terjadi hingga berminggu-minggu.
Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-
anak, diare dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
perkembangan.
Insiden diare pada balita di Indonesia sebanyak 6,7%. Lima provinsi dengan
insiden diare tertinggi adalah Aceh 10,2%, Sulawesi Selatan 8,1%, Papua 9,6%, DKI
Jakarta 8,9% dan Banten 8,0%. Sedangkan provinsi Jawa Tengah sebesar 4,7%.
Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada kelompok umur 12 – 23 bulan 7,6%
(Riskesdas, 2013).
Diare adalah penyakit yang terjadi Ketika perubahan konsistensi feses selain
dari frekuensi buang air besar. Tahun 2014 di Provinsi Bengkulu jumlah target
penemuan sebanyak 39. 479 kasus diare, sebanyak 19.479 ditangani (50%).
beberapa faktor antara lain lingkungan yang kurang memadai, keadaan gizi, keadaan
langsung atau tidak langsung yang mempengaruhi keadaan penyakit diare. Penyebab
utama kematian karena diare adalah dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan dan
Pengetahuan tetang perilaku personal hygiene ibu adalah penting dan harus
kesehatan diri untuk ibu dan yang terpenting adalah untuk balitanya. Mengingat balita
adalah individu yang rentan, belum mandiri, dan pasif (belum bisa melakukan segala
sesuatu tanpa bantuan dari ibunya). Kejadian diare yang dialami oleh balita masih
banyak terjadi dikarenakan perilaku personal hygiene ibu yang masih kurang.
sabun, perilaku ibu menjaga kebersihan kuku, kebiasaan dalam memberi makanan
anak balita yang meliputi pengolahan makanan, menjaga bahan makanan dan
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa
air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari
(Depkes RI 2011). Diare adalah buang air besar pada balita lebih dari 3 kali sehari disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
Dari hasil 10 wawancara pada ibu diPuskesmas Napal Putih Bengkulu Utara 9 orang yang
tidak mengetahui tentang Personal Higine untuk menghindari kejadian Diare terutama
Dari hasil wawancara tersebut, maka penulis mengambil judul tentang “ Hubungan
1.3 PERTANYAAN
B. Apakah ada Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare pada Balita
Diare pada Balita di Puskesmas Napal Putih Bengkulu Utara tahun 2021?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DIARE
konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam).
Ingat, dua kriteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering, jadi misalnya
buang air besar sehari tiga kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut daire.
Begitu juga apabila buang air besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga
kali dalam sehari, maka itu bukan diare. Pengertian Diare didefinisikan
sebagai inflamasi pada membran mukosa lambung dan usus halus yang
feses selama dan frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan diare bila
feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih,
atau buang air besar berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam
defekasi lebih dan 3 kali perhari pada bayi dan lebih dari 6 kali perhari pada
GAMBAR 3.1
KERANGKA TEORI
Faktor Faktor
1. Riwayat Penyakit Infeksi
2. Persediaan pangan
3. Pengetahuan ibu
4. Pelayanan kesehatan Kejadian Diare
5. Sosial budaya
6. Sosial Ekonomi
7. Personal Hygiene
Gambar 3.2.
Kerangka Konsep
3.3. Kerangka Analisis
X1
X2 Y
X3
Gambar 3.3
Kerangka Analisis
Keterangan:
Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Napal Putih Bengkulu Utara tahun
2021”.
DAFTAR PUSTAKA
1. Andriani, M. & Wirjatmadi, B. (2012a) Pengantar gizi masyarakat. Jakarta:
Hygiene Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita. Vol 2 No 2. Oktober 2019.
Balita Di Kelurahan Saung Naga Kecamatan Baturaja Barat Tahun 2014. Jurnal