Kegiatan : Pembangunan/ Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Sungai, Situ/ Rawa / Embung dan Bidang Sumber Daya Air Lainnya dalam rangka Penunjang Produktivitas Pertanian
(DAU)
Pekerjaan : Penanganan Embung Desa Cijati, Sukamahi, Sukaluyu, Cibodas, Kecamatan Cijati
Lokasi : Desa Sukamahi Kecamatan Cijati
Uraian Kegiatan : Embung sukamahi
Bak penampung 1 ( satu ) buah
Pasang pipa HFDE Ø 2" Sepanjang 200,00 m
Sumber Dana : DAU
Tahun Anggaran : 2019
A PEMBANGUNAN EMBUNG
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Sewa direksi Keet,los kerja dan gudang ls 1.00 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - 100
2 Papan Nama Proyek uk.0.60 x 0,80 m² bh 1.00 #REF! #REF! #REF!
-
II PEKERJAAN DEWATERING -
1 1 bh Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik bagor ukuran 43 x 65 cm bh 90.00 #REF! #REF! #REF!
2 Pengoperasian pompa air desel daya 5 kw 1hari per 8 jam kerja hari 5.00 #REF! #REF! #REF!
-
III PEKERJAAN TANAH -
1 Pembersihan dan striping/kosrekan m2 52.60 #REF! #REF! #REF! - 90
2 Galian tanah biasa sedalam <1 m ( Cara Manual ) m3 249.85 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Timbunan tanah biasa atau urugan tanah kembali termasuk perataan dan perapihan m3 17.73 #REF! #REF! #REF!
-
IV PEKERJAAN PASANGAN -
1 Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 4 PP) Menggunakan Molen m3 88.20 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
2 Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe M (mutu PP tertentu setara dengan camp.1 PC : 2 PP) m2 108.72 #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dengan camp. 1 PC:3 PP) m2 19.23 #REF! #REF! #REF!
- - 80
V PEKERJAAN BETON BERTULANG -
1 Beton mutu, f’c = 14,5 MPa (K175), slump (12±2) cm, w/c = 0,66 ( Manual ) m3 0.15 #REF! #REF! #REF!
2 Beton tambahan biaya menggunakan bahan aditif ltr 0.18 #REF! #REF! #REF!
3 Beton dicorkan pada tapak berjarak < 25 m atau dengan ketinggian/kedalaman < 1 m ( Manual ) m3 0.15 #REF! #REF! #REF!
4 Pembesian 100 kg dengan besi polos atau ulir kg 22.80 #REF! #REF! #REF!
5 Bekisting untuk lantai permukaan beton biasa dengan multiflex 12 mm atau 18 mm (tanpa perancah) m2 0.79 #REF! #REF! #REF!
6 Perancah bekisting kaso 5/7 cm tinggi 4 m* m2 0.40 #REF! #REF! #REF!
7 Bongkar bekisting secara hati-hati (dan membereskan puing) * m2 1.19 #REF! #REF! #REF! - 70
-
B BAK PENAMPUNG 1 (SATU) BUAH -
-
I PEKERJAAN TANAH -
1 Pembersihan dan striping/kosrekan m2 25.00 #REF! #REF! #REF!
2 Galian tanah biasa sedalam <1 m ( Cara Manual ) m3 14.00 #REF! #REF! #REF!
-
II PEKERJAAN PASANGAN - - 60
1 Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 4 PP) Menggunakan Molen m3 3.78 #REF! #REF! #REF!
2 Memasang Dinding bata merah campuran tebal 1 bata spesi 1 Pc : 2 Ps m2 18.95 #REF! #REF! #REF!
3 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dengan camp. 1 PC:3 PP) m2 50.85 #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Memasang Acian m2 58.85 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 Pasangan Sloof Beton Bertulang (200 kg besi + bekisting) m3 0.56 #REF! #REF! #REF!
6 Pasangan Kolom Beton Bertulang (300 kg besi + bekisting) m3 0.36 #REF! #REF! #REF!
7 Pasangan Ringbalk Beton Bertulang (10 x 15) cm m3 0.23 #REF! #REF! #REF! - 50
8 Pasangan Pipa PVC Ø 1/2" m' 4.00 #REF! #REF! #REF!
9 Pemasanga besi plat tebal 12 mm m' 9.56 #REF! #REF! #REF!
10 Pemasangan pipa HPDE Ø 2" m' 200.00 #REF! #REF! #REF!
-
III PEKERJAAN PINTU AIR -
1 Pasangan Pintu b = 0,30 m,h = 0,50 bh 1.00 #REF! #REF! #REF!
2 Pasangan Pintu Pelimpah Penguras b = 1,00 m, h = 1,20 bh 1.00 #REF! #REF! #REF!
- - 40
IV PEKERJAAN LAIN-LAIN -
1 As Built Drawing set 3.00 #REF! #REF! #REF!
2 Copy atau penggandaan buku/kontrak/laporan set 3.00 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Dokumentasi set 3.00 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
-
- 30
V Biaya Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja Serta Keselamatan Konstruksi -
1. Penyediaan : -
a Alat Pelindung kerja -
- Helmet Set 8.00 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- Rompi Set 8.00 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- Sepatu Set 8.00 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
b. fasilitas Sarana Kesehatan Set 2.00 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - 20
2. Asuransi dan /atau perijinan ls 1.00 #REF! #REF! #REF!
Penawar
CV. RANIYA JAYA PUSPA
-0
Kegiatan : Pembangunan/ Rehabilitasi Situ/ Rawa/ Embung dan Sumber Daya Air Lainnya
Pekerjaan : Pembangunan Embung Cigayonggong
Lokasi : Kecamatan Pasirkuda
Uraian Kegiatan : Pembangunan Embung 1 (satu) buah
Sumber Dana : D.A .U
Tahun Anggaran : 2020
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Sewa direksi Keet,los kerja dan gudang - 1.00 ls 4,000,000.00 4,000,000.00 400,000.00 4,400,000.00
2 Papan Nama Proyek uk.0.60 x 0,80 m² LA.03b 1.00 bh 420,293.77 420,293.77 42,029.38 462,323.15
II PEKERJAAN DEWATERING
1 1 bh Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik bagor ukuran 43 x 65 cm D.01a 76.00 bh 36,080.00 2,742,080.00 274,208.00 3,016,288.00
2 Pengoperasian pompa air desel daya 5 kw 1hari per 8 jam kerja D.04 21.00 hari 383,826.67 8,060,360.00 806,036.00 8,866,396.00
IV PEKERJAAN PASANGAN
1 Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 4 PP) T.01 116.78 m3 1,490,744.11 174,089,097.40 17,408,909.74 191,498,007.14
Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe M (mutu PP tertentu setara dengan camp.1 PC : 2 PP) 177.10 m2 71,600.51 12,680,450.65 1,268,045.06 13,948,495.71
2
3 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dengan camp. 1 T.07a.1)
PC:3 PP) 76.05 m2 97,054.77 7,381,014.88 738,101.49 8,119,116.37
Terbilang : DUA RATUS TIGA PULUH SEMBILAN JUTA EMPAT RATUS DELAPAN PULUH TIGA RIBU TUJUH PULUH DELAPAN RUPIAH ENAM PULUH TUJUH SEN
H. Rachmat Saleh
Direktur
RENCANA MUTU KONTRAK
(RMK)
Pembangunan/Peningkatan /Rehaabilitasi Jaringan Irigasi, Sungai, Situ/Rawa /Embung dan Sumber Daya Air Lainnya dalam rangka
NAMA KEGIATAN :
Penunjang Produktivitas Pertanian
URAIAN KEGIATAN :
Pembangunan/Peningkatan /Rehaabilitasi Jaringan Irigasi, Sungai, Situ/Rawa /Embung dan Sumber Daya Air Lainnya dalam rangka
1 Nama Kegiatan :
Penunjang Produktivitas Pertanian
Pekerjaan : Kp Kulina Kadupandak
Jangka Waktu Pelaksanaan 30 (Tiga puluh ) hari kalender sejak dimulainya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Per tanggal sejak terbitnya SPMK sampai dengan tanggal selesai, ditambah 6 (enam) bulan masa pemeliharaan.
Rencana Mutu Kontrak bertujuan untuk membantu program yang telah dibuat, agar pekerjaan yang dilaksanakan dapat sesuai dengan hasil yang diharapkan (maksimal) dan bermanfaat bagi
masyarakat pengguna air.
Lingkup Pekerjaan :
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Sewa direksi Keet,los kerja dan gudang ls 1.00
2 Papan Nama Proyek uk.0.60 x 0,80 m² bh 1.00
II PEKERJAAN DEWATERING
1 Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik bagor ukuran 43 x 65 cm bh 50.00
2 Pengoperasian pompa air desel daya 5 kw 1hari per 8 jam kerja hari 3.00
IV PEKERJAAN PASANGAN
1 Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 4 PP) menggunakan molen m3 112.32
2 Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe M (mutu PP tertentu setara dengan camp.1 PC : 2 PP) m2 112.32
3 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dengan camp. 1 PC:3 PP) m2 30.15
V PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 As Built Drawing set 3.00
2 Copy atau penggandaan buku/kontrak/laporan set 3.00
3 Dokumentasi set 3.00
DI
DI
MANA
S
PETUGAS K3
Hilman Firmansyah TUK
Abdurac
PPT
.....................
2 Struktur Organisasi Pengguna Jasa
KETUA TPK PELAKSANA KET
........................................ ............
.....................
PENGAWAS
......................
PENGAWAS L
......................
Tugas dan tanggung jawab direktur, sebagai penanggung jawab perusahaan secara keseluruhan.
Penanggung jawab teknis/ pelaksana yang menjalankan, mengatur secara teknis dalam melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab kepada direktur.
Administrasi dan keuangan yang membantu jalannya perusahaan bertanggung jawab terhadap direktur.
Logistik/ Staf logistik yang membantu jalannya Perusahaan dan bertanggung jawab terhadap penanggung jawab teknis.
Mandor yang membawahi tukang, pekerja agar jalannya pekerjaan atau kegiatan dapat sesuai dengan alur kegiatan yang telah dibuat dan bertanggung jawab terhadap Pelaksana
Kegiatan.
Pimpinan Pelaksanaan adalah yang bertanggung jawab atas jalannya seluruh kegiatan dan mempunyai kewenangan penuh untuk membuat bagan/ program agar seluruh kegiatan
sesuai dengan kontrak yang telah dibuat dan bertanggung jawab terhadap Pengendali Teknis Kegiatan.
Pengawas Daerah mempunyai tanggung jawab dan kewenangan untuk memberikan bimbingan teknis maupun non teknis dalam lingkup kegiatan yang dilaksanakan dan bertanggung
jawab terhadap Pimpinan Pelaksanaan.
Pengawas Lapangan mempunyai tugas dan kewenangan untuk memberikan bimbingan petunjuk secara teknis di lapangan termasuk memberikan teguran bila dianggap terjadi
penyimpangan yang tidak sesuai dengan Bestek/ Kontrak. Pengawas Lapangan bertanggung jawab terhadap Pelaksana Kegiatan.
Tim Peneliti Kontrak (TPK) mempunyai tugas menyusun/membuat Surat Perjanjian Pemborongan, terdiri antara pihak penyedia jasa dan pengguna jasa agar alur atau pasal-pasal
yang terkandung di dalam kontrak sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik di dalam segi teknis maupun hukum yang berlaku.
PHO atau Tim Peneliti Fisik yang telah dilaksanakan di lapangan untuk menentukan/ menilai kegiatan yang sudah dianggap 100%.
CV. PSP
REMI AKBAR
Direktur
Kp. Tarikolot RT 001/006 Desa Sukamanah Kec. Cugenang Kab. Cianjur Jawa Barat 43252
Pembangunan/Peningkatan /Rehaabilitasi Jaringan Irigasi, Sungai, Situ/Rawa /Embung dan Sumber Daya Air Lainnya
Kegiatan :
dalam rangka Penunjang Produktivitas Pertanian
Pekerjaan : Penanganan Irigasi D.I
Lokasi : KP Kulina Kadupandak
Uraian Kegiatan :
Sumber Dana : DAU
Tahun Anggaran : 2021
PENDIDIKAN PENGALAMAN
NO NAMA POSISI DI ROYEK NO. SERTIFIKAT AKHIR KERJA
(TAHUN)
REMI AKBAR
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya
manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para
pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya.
Oleh sebab itu isu keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para
pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain pada saat ini keselamatan dan kesehatan
kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk
kegiatan pekerjaan. rencana K3 Kontrak (RK3K) ini sebagai acuan bagi penyelenggaraan sistem manajemen K3 Konstruksi
bidang Pekerjaan Umum yang dapat dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu dan terkoordinasi (agar semua pemangku
kepentingan mengetahui dan memahami tugas dan kewajibannya dalam penyelenggaraan sistem manajemen K3 Konstruksi
bidang Pekerjaan Umum khususnya untuk pekerjaan ini sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja konstruksi dan
penyakit akibat kerja konstruksi serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, yang pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas kerja.
CV. PSP adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada komitment untuk turut serta dalam pembangunan melalui jasa
konstruksi. Kami menyadari bahwa aspek keselamatan dan kesehatan kerja adalah penting dalam pelaksanaan suluruh kegiatan
operasi perusahaan yang menyangkut sektor jasa konstruksi yang berhubungan dengan kepentingan umum (masyarakat) antara
lain pekerjaan konstruksi: jalan, jembatan, bangunan gedung fasilitas umum, sistem penyediaan air minum dan perpipaannya,
sistem pengolahan air limbah dan perpipaannya, drainase, pengolahan sampah, pengaman pantai, irigasi, bendungan, bendung,
waduk, dan lainnya, oleh karena itu kami berkomitment untuk meningkatkan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat
dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Khusus dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi dan membudayakan keselamatan
konstruksi dalam seluruh kegiatan pelaksanaan konstruksi
2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga kerja maupun masyarakat
didalam lingkungan kerja konstruksi
3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi bedasarkan perundang-undangan
yang berlaku dalam keselamatan konstruksi nasional
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan
5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta melakukan perbaikan secara
berkelanjutan
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
Pemenuhan terhadap peraturan dan standar keselamatan, kesehatan kerja dan Lingkungan (K3L) menjadi prioritas CV. PSP
untuk melindungi segenap karyawan, aset, data, properti perusahaan serta lingkungan.
Upaya-upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu lingkungan kerja merupakan tanggung jawab manajemen
perusahaan beserta seluruh karyawan. Karyawan pada konrteks ini tidak hanya terbatas pada personil dari perusahaanyang
bersangkutan namun juga personil dari luar perusahaan seperti halnya tamu, karyawan kontraktor, pekerja/tukangataupun
pemasok bahan material.
Dalam lingkungan perusahaan, keselamatan karyawan menempati urutan teratas. Oleh karena itu, kami mengupayakan yang
terbaik bgi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi keselamatannya. Perusahaan memastikan bahwa
seluruh karyawan menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur standar keselamatan yang sesuai dengan peraturan perusahaan.
Perusahaan mengembangkan budaya keselamatan yang mendukung dan melibatkan peran aktif seluruh karyawan, sub
kontraktor, serta pihak lain yang melaksanakan aktivitasnya di lingkungan proyek.
PENANGGUNGJAWAB K3
1.7. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
1.8. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
1.9. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
2.4. Mengkoordinir pelaksanaan penanganan kondisi darurat, evakuasi dan evaluasi kondisi darurat secara keseluruhan
Melakukan pemantauan dan pengendalian dalam setiap kondisi keadaan darurat termasuk melakukan mitigasi apabila
2.5.
terjadi kecelakaan kerja
2.6. Memastikan kesiapan tim dan peralatan keadaan darurat tersedia sesuai kondisi lapangan
3. Nama :
Jabatan : P3K
Tugas dan Tanggung Jawab :
4. Nama : SANTOSO
Jabatan : KEBAKARAN
Tugas dan Tanggung Jawab :
KEBAKARAN
YA
Catatan :
HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat no telephone dinas pemadam kebakaran setempat yang terdekat dengan lokasi
proyek
CV.PSP
KECELAKAAN
TIDAK
Diobati dengan fasilitas
P3K yang dimiliki perusahaan
PARAH
YA
HSE Supervisor bersama HRD Supervisor HSE Supervisor bersama sama dengan
akan membawa segera ke Rumah Sakit HRD Supervisor akan membawa ke klinik
terdekat terdekat bila diperlukan
Nama RS :
Telpon RS :
Catatan :
HSE Supervisor berkewajiban untuk mendata nama rumah sakit terdekat dengan lokasi proyek beserta nomor
telephonenya
C.2. Kompetensi
CV. PSP berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan mentaati ketentuan dan
perundangan K3 termasuk memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan melalui uji kompetensi terhadap
seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian bidang masing-masing.
STANDARD OF OPERATING
PROCEDURE (SOP)
1. TUJUAN
Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pegawai pada CV. PSP
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada CV. PSP, meliputi : Usulan program peningkatan
kompetensi pegawai, Pembentukan tim, Penentuan peserta, Pelaksanaan kegiatan peningkatan Komptensi Karyawan
3. REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan
5. FORM
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Form evaluasi
6. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN
DIAGRAM AIR DOKUMEN KETERANGAN
Mulai
2 Kabag Personalia
Surat Persetujuan dan 2 Sesuai dengan kebutuhan untuk pemenuhan atau
Mengusulkan peningkatan Proposal, Identifikasi &
kompetensi pegawai kepada Rangkuman Kebutuhan peningkatan kompetensi
Dewan Direksi manajemen Peningkatan Kompetensi
sesuai program kerja
Setuju
Ya
4 Kabag Personalia
4 Sk Diedarkan menggunakan bukti serah terima
SK Panitia
Membentuk Tim
1. TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi- infomasi lingkungan hidup,
keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi CV. PSP dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-hal yang
diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan, keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.
3. DEFINISI
Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
- Peraturan perundangan K3 Indonesia dan Internasional
- Standar Nasional Indonesia dan Internasional
- Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual CV. PSP
- Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja
- Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen
- Prosedur dan instruksi kerja K3
- Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, pelatihan-pelatihan K3
- Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda / peringatan K3 lainnya
- Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3
Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan maupun harian
-
musiman) yang terkait dengan kegiatan operasi CV. PSP
- Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan operasi
CV. PSPI, seperti dalam penyediaan pasokan barang/ material maupun jasa ( supplier / pemasok barang, kontraktor /
sub kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung ke lingkungan operasi CV. PSP. maupun
penyediaan informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.
Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapai dan peluang untuk
perbaikan penerapan, pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen K3
4. REFERENSI
- Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3, elemen 3.1.4. dan 3.2.1.
- ISO 14001:2004, Environmental Management System, klausul 4.4.3
- OHSAS 18001:1999, OHS Management System, klausul 4.4.3
- EHS Management System Manual CV. PSP
5. PROSEDUR
5.1. Tanggung Jawab
EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal maupun eksternal
perusahaan (Kementerian Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. / Kodya., Bapedalda Propinsi /
Kabupaten / Kotamadya, Depkes, Pemda dan instansi / institusi lain terkait berkaitan dengan aspek K3) yang
bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan perundangan, standar, dan informasi K3 lainnya senantiasa up
to date / terbaru dan dikomunikasikan / diinformasikan pada departemen terkait di dalam lingkungan operasi CV.
PSP.
Procurement Department bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan- ketentuan K3 CV. PSP. kepada
supplier / pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang akan memasok barang atau jasa / bekerja
dilingkungan operasi CV. PSP.
Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management
Representatif Dept. bertanggung jawab untuk menyediakaan sarana-sarana dan penyebarluasan informasi-informasi
K3 kepada seluruh karyawan yang ada di Departemennya.
5.2. Komunikasi
5.2.1 Komunikasi Internal
Karyawan CV. PSP diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen
Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta pelaksanaannya di lingkungan CV. PSP,
melalui kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya dikoordinir oleh Technical Training Department.
Karyawan CV. PSP mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan, keselamatan dan
kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3, artikel-artikel K3, perubahan- perubahan pada prosedur /
instruksi kerja, penyelesaian masalah / keluhan K3, program-program dan kinerja K3 CV. PSP.
Informasi ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melalui papan
pengumuman dan bulletin K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).
Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS Manager kepada tiap Kepala
Departemen / SMR-Safety Management Representatif / EMR-Environment Management Representatif / SR-Safety
Representatif / ER-Environment Representatif Departemen.
Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan
kerja dan penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS Department sebagai salah satu bahan yang akan dibahas
dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan disebarluaskan kepada tiap Kepala
Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif dan Safety / Environment
Representatif serta seluruh anggota P2K3.
Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS Department berdasarkan laporan tim
auditor internal / eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal ( Dewan Direksi, Ketua P2K3, Kepala
Divisi, Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif, Safety
Representatif, Environment Representatif ) dan pihak eksternal jika diperlukan ( misal Auditor Eksternal ).
Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh EHS Department dengan terlebih dahulu
masing-masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko di departemennya
disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3.
Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup CV. PSP, maka dibuat daftar
penyebarluasan informasi K3 (contoh dapat dilihat pada lampiran ).
5.2.2. Komunikasi Eksternal
Personil EHS Department menghubungi instansi-instansi terkait (misal: Kanwil Depnaker / Dinas Depnaker
Kabupaten / Kotamadya, Bapedal, Depkes dan sebagainya) untuk mendapatkan informasi terkini mengenai peraturan
perundangan berkaitan dengan K3 di Indonesia.
Setiap 3 bulan sekali CV. PSP, melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat, dimana
laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris P2K3.
Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan oleh EHS
Manager dan disampaikan kepada Kepala Operasi, Ketua P2K3 tembusannya kepada pihak Kanwil Depnaker
setempat.
Pihak pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang terikat kontrak dengan CV. PSP, untuk menyediakan barang atau
jasa diinformasikan tentang kebijakan dan ketentuan K3 CV. PSP. Informasi diberikan oleh Procurement Manager
dan bila diperlukan CV. PSP dapat memberikan pelatihan awal atau penjelasan / briefing K3 kepada kontraktor
yang akan bekerja di lingkungan CV. PSP
Pihak Satuan Pengaman / Security yang ada di Pos Ronda setiap Gedung /Area Produksi atau Kepala Departemen /
Personil Departemen yang ditunjuk berkewajiban memberikan informasi-informasi K3 dan prosedur tanggap
darurat yang berlaku di area tersebut kepada setiap tamu yang akan masuk ke gedung / area departemen / plant
tersebut.
Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi di perusahaan diatur dan
mengikuti prosedur komunikasi tanggap gawat darurat.
Untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang berkaitan dengan K3, diatur dan mengikuti peraturan perusahaan
mengenai “Non-Disclosure Agreement” (Perjanjian/Kesepakatan Tidak Membocorkan Rahasia Perusahaan) yang
telah ditanda tangani oleh setiap karyawan CV. PSP.
Konsultasi ini bisa dilakukan di internal CV. PSP untuk melibatkan karyawan maupun dengan pihak eksternal, seperti
Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah terkait, Lembaga Swadaya masyarakat ( NGO – Non Government Organization ),
perusahaan asuransi, konsultan K3, dsb.
- Konsultasi dengan Perguruan Tinggi atau lembaga penelitian dalam usaha pencegahan pencemaran lingkungan
dan pemanfaatan limbah
- Konsultasi dengan pihak konsultan eksternal untuk usaha-usaha peningkatan perilaku dan kinerja karyawan
terkait dengan K3
Komunikasi dan konsultasi K3 tersebut akan meningkatkan motivasi dan kesadaran semua orang baik
karyawan maupun pihak ketiga yang berada di area operasi CV. PSP untuk menerapkan, mengembangkan dan
memelihara sistem manajemen K3 untuk memperbaiki kinerja K3 secara menyeluruh.
Prosedur pelaporan informasi yang terkait harus ditetapkan untuk menjamin bahwa pelaporan yang tepat waktu dan memantau
pelaksanaan SMK3 sehingga kinerjanya dapat ditingkatkan. Prosedur pelaporan terdiri atas:
a.
Prosedur pelaporan internal yang harus ditetapkan untuk menangani: (1) pelaporan terjadinya insiden; (2) pelaporan
ketidaksesuaian; (3) pelaporan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja; dan (4) pelaporan identifikasi sumber bahaya.
b.
Prosedur pelaporan eksternal yang harus ditetapkan untuk menangani pelaporan yang dipersyaratkan peraturan perundang-
undangan; dan pelaporan kepada pemegang saham atau pihak lain yang terkait. Laporan harus disampaikan kepada pihak
manajemen dan/atau pemerintah.
c.
Pendokumentasian kegiatan K3 Pendokumentasian kegiatan K3 digunakan untuk: (a) menyatukan secara sistematik kebijakan,
tujuan dan sasaran K3; (b) menguraikan sarana pencapaian tujuan dan sasaran K3; (c) mendokumentasikan peranan, tanggung
jawab dan prosedur; (d) memberikan arahan mengenai dokumen yang terkait dan menguraikan unsur-unsur lain dari sistem
manajemen perusahaan; dan menunjuk bahwa unsur-unsur SMK3 yang sesuai untuk perusahaan telah diterapkan.
Dalam pendokumentasian kegiatan K3, perusahaan harus menjamin bahwa: (a) dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan
uraian tugas dan tanggung jawab di perusahaan; (b) dokumen ditinjau ulang secara berkala dan jika diperlukan dapat direvisi; (c)
dokumen sebelum diterbitkan harus lebih dahulu disetujui oleh personil yang berwenang; (d) dokumen versi terbaru harus
tersedia di tempat kerja yang dianggap perlu; (e) semua dokumen yang telah usang harus segera disingkirkan; dan (f) dokumen
mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami.
Instruksi kerja Instruksi kerja merupakan perintah tertulis atau tidak tertulis untuk melaksanakan pekerjaan dengan tujuan untuk
memastikan bahwa setiap pekerjaan dilakukan sesuai persyaratan K3 yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan rencana
K3 paling sedikit meliputi:
1.
Tindakan Pengendalian Tindakan pengendalian harus diselenggarakan oleh setiap perusahaan terhadap kegiatan-kegiatan, produk
barang dan jasa yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Tindakan pengendalian dilakukan dengan
mendokumentasikan dan melaksanakan kebijakan tentang standar bagi tempat kerja, perancangan pabrik dan bahan, dan
prosedur dan instruksi kerja untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan produk barang dan jasa. Pengendalian risiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilakukan melalui:
a) Identifikasi potensi bahaya dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya; dan
jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi.
b) Penilaian risiko untuk menetapkan besar kecilnya suatu risiko yang telah diidentifikasi sehingga digunakan untuk menentukan
prioritas pengendalian terhadap tingkat risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
c) Tindakan pengendalian dilakukan melalui pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi (1) eliminasi, subtitusi, isolasi,
ventilasi, higienitas dan sanitasi; (2) pendidikan dan pelatihan; (3) insentif, penghargaan dan motivasi diri; (4) evaluasi melalui
internal audit, penyelidikan insiden dan etiologi; dan (5) penegakan hukum.
2.
Perancangan dan Rekayasa Tahap perancangan dan rekayasa meliputi pengembangan, verifikasi, tinjauan ulang, validasi; dan
penyesuaian. Dalam pelaksanaan perancangan dan rekayasa harus memperhatikan unsur-unsur yaitu identifikasi potensi bahaya,
prosedur penilaian dan pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja; dan personil yang memiliki kompetensi kerja
harus ditentukan dan diberi wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk melakukan verifikasi persyaratan SMK3. 3)
3.
Prosedur dan Instruksi Kerja Prosedur dan instruksi kerja harus dilaksanakan dan ditinjau ulang secara berkala terutama jika
terjadi perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang digunakan oleh personal dengan melibatkan para pelaksana yang
memiliki kompetensi kerja dalam menggunakan prosedur. 4)
4.
Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Perusahaan yang akan menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada
perusahaan lain harus menjamin bahwa perusahaan lain tersebut memenuhi persyaratan K3. Verifikasi terhadap persyaratan K3
tersebut dilakukan oleh personal yang kompeten dan berwenang serta mempunyai tanggung jawab yang jelas. 5)
5.
Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa Sistem pembelian/pengadaan barang dan jasa harus terintegrasi dalam strategi
penanganan pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, menjamin agar produk barang dan jasa serta mitra kerja
perusahaan memenuhi persyaratan K3, dan pada saat barang dan jasa diterima di tempat kerja, perusahaan harus menjelaskan
kepada semua pihak yang akan menggunakan barang dan jasa tersebut mengenai identifikasi, penilaian dan pengendalian risiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
6. Produk Akhir
Produk akhir berupa barang atau jasa harus dapat dijamin keselamatannya dalam pengemasan, penyimpanan, pendistribusian,
dan penggunaan serta pemusnahannya
7. Upaya Menghadapi Keadaan Darurat Kecelakaan dan Bencana Industri
Perusahaan harus memiliki prosedur sebagai upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri, yang meliputi
penyediaan personil dan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan sesuai sampai mendapatkan pertolongan medik; dan
proses perawatan lanjutan. Prosedur menghadapi keadaan darurat harus diuji secara berkala oleh personil yang memiliki
kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang mempunyai bahaya besar harus dikoordinasikan dengan instansi terkait yang
berwenang untuk mengetahui kehandalan pada saat kejadian yang sebenarnya.
8. Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
Dalam melaksanakan rencana dan pemulihan keadaan darurat setiap perusahaan harus memiliki prosedur rencana pemulihan
keadaan darurat secara cepat untuk mengembalikan pada kondisi yang normal dan membantu pemulihan tenaga kerja yang
mengalami trauma.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5. Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Persyaratan Operator Alat Angkat
- Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
- Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) atau bersertifikat yang di keluarkan oleh Badan yang
berwenang
8. Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
-
Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi di tempat kerja
- Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9. Alat Pelindung Diri
- Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
- Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10. Tamu/pengunjung dan pihak luar
- Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
- Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
- Induksi K3
- Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat
Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.
- Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)
- Fatality (Meninggal Dunia)
- Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)
- Restricted Work Day (Kerja Terbatas)
- Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)
- First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
- Fire Accident (Kebakaran)
- Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)
- Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)
- Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)
- Near miss (Hampir celaka)
- Man Hour (Jam kerja)
- Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)
E.2. Tinjauan manajemen
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur
sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peningjauan ulang untuk di ambil tindakan
perbaikan.
Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan, pengawasan, pelatihan dan
pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta dengan melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada tahap pelaksanaan
serta penyelesaian proyek.
Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi CV. PSP, disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan Paket Penanganan Irigasi
Kp. Tegal Buled Cikaso Cikamurang Desa Sukapura Kecamatan Cidaun
Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas pelaksanaan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan
B.3. Tabel Sasaran Umum dan Program Umum
Peningkatan kesegaranjasmani
- Pengawasan sistem yang sehat
D Kinerja Pengamanan
Tidak ada gangguan keamanan yang Petugas Keamanan
mengakibatkan berhentinya pelaksanaan Koordinasi dengan pihak terkait
pekerjaan
Standar dan Peraturan Perundangan
Tabel1
STANDAR PERATURAN DAN PERUNDANGAN
Nomor Dokumen Peraturan Perundangan
Tabel 2
STANDAR PERATURAN DAN PERUNDANGAN
PERATURAN / KETENTUAN PERATURAN / KETENTUAN
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Panltla Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.: Perm05/Men/1985 Pesawat Angkat Dan Angkut