Anda di halaman 1dari 9

RENCANA 

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK NEGERI 1 PANGA


Mata pelajaran : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Kelas/Semester : X/Ganjil
Alokasi Waktu : 3 x 45’

A. Kompetensi Inti (KI)


Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompetensi
yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3)
kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan
kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”, dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yakni keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan digunakan sebagai dasar bagi guru
dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari


aspek makna tersirat 3.5.1 Menilai isi dan aspek makna
Berkaitan dengan QS.: Al-Isra’: 32 tersirat dalam teks anekdot
3.5.2 Menyusun kembali teks anekdot
dengan memerhatikan makna
tersirat dalam teks anekdot yang
dibaca
3.5.3 Mempresentasikan,
mengomentari,dan merevisi teks
anekdot yang telah ditampilkan

4.5 Mengonstruksi makna tersirat 4.5.1 Isi teks anekdot:


dalam Sebuah teks anekdot 4.5.2 menyusun unsur teks anekdot.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran membaca teks anekdot darimakna tersirat menggunakan
model Discovery Learning menggunakan sintesis dari tiga pendekatan (pedagogi genre,
saintifik, dan CLIL) yang menuntut peserta didik untuk mengamati (membaca) teks untuk
menilai isi dan aspek makna tersirat dalam teks anekdot.. Selain itu, peserta didik dapat
menyusun kembali teks anekdot dengan memperhatikan makna tersirat itu. membentuk
wacana dengan baik dengan rasa ingin tahu, disiplin selama proses pembelajaran, kerja
keras dalam menyelesaikan setiap penugasan, pantang menyerah, dan menghargai
pendapat orang lain dalam berdiskusi.
D. Materi Pembelajaran

Fakta : Mengkritisi teks anekdotdari aspekyang tersirat


Konsep : 1. Mendata pokok-pokok isi anekdot
2. Mengidentifikasipenyebab kelucuan teks anegdot
Prosedur : Menganalisis isi pokok teks anekdot “ Cara Keledai Membaca Buku “

-
E. Metode/Model/Pendekatan Pembelajaran
Metode : ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, peta konsep

Model : Membaca Teks Anekdot


Pendekatan : sintesis dari tiga pendekatan (pedagogi genre, saintifik, dan
CLIL)

F. Media/Alat/Bahan
Buku Guru, buku siswa

G. Sumber Belajar
Prof.Dr.Mahsun,M.S Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Kosasih, Engkos. 2004. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung:
Yrama Widya.

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama: (3 x 45 menit)
Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik merespon salam dari pendidik;
2. Salah seorang peserta didik memimpin doa
3. Peserta didik dan pendidik melakukan curah pendapat tentang jenis-jenis kategori kata
yang pernah dipelajari di mata pelajaran Bahasa Indonesia sewaktu di SMP;
4. Peserta didik menerima informasi kompetensi, indikator, materi, manfaat, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan; dan
5. Guru menyampaikan QS.: Al –Isra’: 32
Artinya: dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu
perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk
6. Peserta didik menerima informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan.

Inti (70 menit)


Stimulation (pemberian rangsangan)
Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin


seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun,
Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu
keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu
sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai
itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai
itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak
maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur
Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan
apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya
menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian
Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus,
lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap
Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”,
kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai
menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun,
ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran lembaran besar
mirip buku aku sisipkan biji-biji gandum didalamnya
Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau
tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah
yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku itu”. “Namun,
bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas TimurLenk. Nasrudin menjawab,
“Memang demikianlah cara keledai membaca, hanyamembalik-balik halaman tanpa mengerti
isinya.”Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh
keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius

7. Pembentukan kelompok.
8. Peserta didik duduk berdasarkan kelompok masing-masing.
9. Guru melakukan diskusi interaktif tentang makna teks anekdot yang tersirat yang
terdapat pada sebuah teks yang ditayangkan.

Problem statement (identifikasi masalah)


10. Peserta didik dapat mengevaluasi makna teks anekdot yang tersirat secara
berkelompok.

Data Processing (pengolahan data)


11. Peserta didik mencari informasi tentang makna teks anekdot dari berbagai sumber
(buku atau internet).

12. Pertanyaan isi anekdot.


1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot?
2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot?
3. Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut!
4. Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan tersirat
yang hendak disampaikan pencerita dalam anekdot tersebut?
5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot

Penutup (10 menit)


13. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan penguatan-penguatan
dari pendidik.
14. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah
dicapai.
15. Pendidik menutup pembelajaran dengan salam.

Pertemuan Kedua: (3 x 45 menit)


Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik merespon salam dari pendidik
2. Salah seorang peserta didik memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing;
3. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru yang berhubungan dengan pembelajaran
sebelumnya;, dan
4. Peserta didik menerima informasi kompetensi, indikator, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Inti (70 menit)


Verification (pembuktian)
5. Peserta didik membuat peta konsep berdasarkan data klasifikasi teks yang telah
diidentifikasi.
6. Peserta didik memajang peta konsep yang telah dibuat di dinding-dinding kelas.
7. Peserta didik menyiapkan dua orang dalam kelompoknya untuk menjadi ahli yang
akan menjelaskan peta konsep yang dipajang.
8. Peserta didik kembali ke kelompoknya masing-masing untuk mendiskusikan hasil
tanya jawab yang telah dilakukan.

Generalisation (penarikan kesimpulan)


9. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kesimpulannya
10. Peserta didik berdialog interaktif tentang presentasi yang dilakukan oleh kelompok
dengan penguatan dari pendidik.

Penutup (10 menit)


12. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah
dicapai.

13. Peserta didik menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan berikutnya oleh
pendidik.
14. Pendidik menutup pembelajaran dengan

Pertemuan Ketiga: (3 x 45 menit)


Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik merespon salam dari pendidik tanda mensyukuri anugerah Tuhan;
2. Salah seorang peserta didik memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing;
3. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru yang berhubungan dengan pembelajaran
sebelumnya, dan
4. Peserta didik menerima informasi kompetensi, indikator, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Inti (70 menit)


6. Peserta didik membentuk kelompok kecil (1 kelompok terdiri atas 2 atau 3 orang).
7. Perwakilan masing-masing kelompok mengambil sebuah teks yang disediakan oleh
pendidik.
8. Peserta didik mengevaluasi teks yang telah diambil dari pendidik .
9. Perwakilan dari kelompok bergantian membacakan hasil diskusi kelompoknya.
10. Kelompok lainnya menyimak dengan baik dan memberikan kritik, masukan, maupun
penghargaan terhadap wacana yang disampaikan oleh kelompok penyaji.

Penutup (10 menit)


11. Peserta didik menyimpulkan kembali isi teks anekdot yang telah di baca. pada
pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan penguatan-penguatan dari pendidik.
12. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah
dicapai.
13. Peserta didik menyimak informasi dari pendidik tentang kegiatan ulangan harian
yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
14. Pendidik menutup pembelajaran dengan salam.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Pertemuan pertama
a. Penilaian Sikap
1) Teknik : Pengamatan sikap dan jurnal
2) Bentuk : Lembar pengamatan dan catatan
3) Instrumen : Contoh terlampir

b. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : Tes tertulis
2) Bentuk : Jawaban singkat
3) Instrumen : Terlampir

2. Pertemuan kedua
a. Penilaian Sikap
1) Teknik : Pengamatan sikap dan jurnal
2) Bentuk : Lembar pengamatan dan catatan
3) Instrumen : Contoh terlampir
4)
b. Penilaian Pengetahuan:
1) Teknik : Unjuk kerja dan observasi
2) Bentuk : Skala penilaian dan daftar cek
3) Instrumen : Terlampir

3. Pertemuan ketiga
a. Penilaian Sikap
1) Teknik : Pengamatan sikap dan jurnal
2) Bentuk : Skala penilaian
3) Instrumen : Contoh terlampir

b. Penilaian Keterampilan
1) Teknik : Tertulis
2) Bentuk : Lembar pengamatan dan catatan
3) Instrumen : Terlampir

Panga, Juli 2019


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala SMK Negeri 1 Panga

Tarmidhi, S.ST Emi Juraida, S.Pd


NIP 19840921 200904 1 005 NIP
Lampiran 1 Materi

Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Kejadian


yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik
Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu.
Hal tersebut adalah tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, dan pola penyajian teks
anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun
anekdot. Jadi bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu
bisa menyusun anekdotmu sendiri.
Dalam contoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot disusun.
Langkah-langkah penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian
pada kolom ketiga.
No Aspe

No Aspek Isi

1 Tema Keledai membaca buku

2 kritik Seorang raja meminta kepada Nasrudin untuk mengajari


keledai membaca.

3 Humor/lelucon Analogi manusia dengan keledai

4 Tokoh Timur Lenk, Nasrudin

5 Struktur Timur Lenk Meminta Nasrudin untuk mengajari seekor


keledai membaca

orientasi seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi


Nasrudin
seekor keledai.
krisis Raja memerintah Nasrudin melatih keledai agar bisa
membaca
koda Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara
keledai membaca, hanyamembalik-balik halaman
tanpa mengerti
isinya.”Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa
mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?
kata Nashrudin dengan mimik serius.
1. Pertemuan Pertama
Penilaian Sikap

Butir
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Pos/Neg Tindak Lanjut
Sikap
1. 
2.
dst … … … … … …

Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi

No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal No. Soal Bentuk Soal
1. Mengevaluas 2 Uraian singkat
Disajikan sebuah artikel yang
i teks Mengkritisi bersumber dari Radar Tarakan,
anekdot dari teks anekdot peserta didik mengidentifikasi ciri
aspek makna teks anekdot yang terdapat pada
dari aspek buku guru.
tersirat makna tersirat

Anda mungkin juga menyukai