Anda di halaman 1dari 34

UPAYA PENINGKATAN KUNJUNGAN POSYANDU LANSIA DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KINOVARO KECAMATAN


KINOVARO DESA KALORA DAN DODA
BULAN JANUARI – FEBRUARI
TAHUN 2021

Mini Project
Untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Program Internship Dokter Indonesia

Oleh :
dr. Ghina Amaliah Iryani Said
dr. Ni Komang Dewi Suryani
dr.Risnasari
dr. Muhammad Sayyid Ridha

Pembimbing:

dr. Stefanus Trieko Larope

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS KINOVARO, KABUPATEN SIGI
PROVINSI SULAWESI TENGAH
PERIODE 19 NOVEMBER 2020 – 21 FEBRUARI 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Peneliti :
1. dr. Ghina Amaliah Iryani Said
2. dr. Ni Komang Dewi Suryani
3. dr.Risnasari
4. dr. Muhammad Sayyid Ridha

Program Penugasan : Internship dokter Indonesia


Judul Penelitian :
Upaya Peningkatan Kunjungan Posyandi Lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Kinovaro Desa Kalora dan Desa Doda Bulan Januari – Februari
Tahun 2021

Penelitian ini ditujukan sebagai tugas mini project pada Program Internship Dokter
Indonesia di Puskesmas Kinovaro, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah Periode 19
Agustus 2020 – 21 Februari 2021.

Sigi, Desember 2021

Mengetahui,

Dokter Pembimbing Kepala Puskesmas

dr. Stefanus Trieko Larope dr. Stefanus Trieko Larope

1
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..............................................................................................................
i
Daftar isi .........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
1
A. Latar Belakang........................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
2
C. Tujuan.....................................................................................................................
2
D. Manfaat...................................................................................................................
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................
4
A. Landasan Teori........................................................................................................
4
B. Kerangka Konsep....................................................................................................
19
C. Definisi Operasional................................................................................................ 19
BAB III METODE
A. Metode dan Desain Penelitian.................................................................................
22
B. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................................. 22
C. Populasi dan Subyek Penelitian...............................................................................
22
D. Kriteria Subyek....................................................................................................... 23
E. Cara Pengambilan Sampel.......................................................................................
23
F. Alur Penelitian.........................................................................................................
23

2
G. Prosedur Penelitian.................................................................................................. 24
H. Analisis Data........................................................................................................... 25
I. Implikasi Etik Penelitian......................................................................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 26
A. Hasil........................................................................................................................
26
B. Pembahasan.............................................................................................................
29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................
29
A. Kesimpulan.............................................................................................................
34
B. Saran.......................................................................................................................
34
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
36

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lanjut usia adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu
proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu tertentu. Perubahan
yang terjadi meliputi perubahan Fisik, Biologis, Kognitif, Psikologis,
Ekonomi, maupun peranan sosialnya dalam masyarakat. Seringkali lansia
dan orang sekitarnya tidak dapat menerima perubahan dan kemunduran
yang terjadi sehingga akan menimbulkan masalah pada lansia seperti
penelantaran. Untuk itu, penduduk lansia perlu mendapatkan pembinaan
agar menjadi lebih berkualitas dan produktif sehingga dapat mencapai
kesejahtaraan dalam hidupnya1

3
Upaya yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah dan
memberdayakan lansia yaitu bersifat promotif, preventif, curatif, dan
rehabilitatif. Pelayanan tersebut dapat diperoleh melalui program posyandu
lansia. Upaya tersebut harus menggunakan strategi dan serta mengontrol
hubungan baik secara individu, maupun kelompok. Dapat di katakana upaya
tersebut membutuhkan kekuatan yang dinamis yang tidak saja dilakukan
oleh keluarga, namun juga pihak yang terkait seperti masayarakat dan juga
pemerintah melalui dinas terkait. Program pokok untuk lanjut usia ada
berbagai macam seperti kesejahteraan sosial dan jaminan sosial,
peningkatan sistem pelayanan kesehatan, penguatan dukungan keluarga dan
masyarakat, peningkatan kualitas hidup lansia, peningkatan sarana dan
fasilitas khusus bagi lansia, Kegiatan masyarakat dalam memberdayakan
lansia, antara lain melalui Posyandu Lansia. Posyandu lansia merupakan
program yang disediakan pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan yang
kemudian dikoordinasi oleh puskesmas pada tiap-tiap kecamatan untuk
selanjutnya dikelola dan diselenggarakan oleh organisasi atau kelompok
layanan sosial masyarakat1

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana proses pelaksanaan posyandu lansia di pkm kinovaro
b. Faktor apa saja yang mempengaruhi kurangnya kunjungan posyandu
lansia
c. Apa saja peran kader dalam pelaksanaan posyandu lansia
1.3. Tujuan
Untuk meningkatkan kunjungan di posyandu lansia pada wilayah kerja
di puskesmas kinovaro

1.4. Manfaat
a. Bagi masyarakat
Mengupayakan lansia yang sehat

4
b. Bagi Puskesmas
Memungkinkan kunjungan posyandu lansia agar mencapai jumlah
pencapaian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Posyandu Lansia


Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk para lansia,
meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan
dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS). Pemanfaatan Posyandu
Lansia bertujuan agar kesehatan di posyandu lansia, maka kondisi kesehatan
mereka tidak dapat terpantau dengan baik, sehingga apabila mengalami
suatu resiko penyakit akibat penurunan kondisi tubuh dan proses penuaan
dikhawatirkan dapat berakibat fatal dan mengancam jiwa mereka1
Posyandu lansia merupakan tempat pelayanan kesehatan untuk
masyarakat usia lanjut (usila) di suatu wilayah tertentu. Namun pemanfaatan
posyandu lansia masih sangat jauh dari target yaitu sebesar 90%. Beberapa

5
penelitian menyatakan bahwa pemanfaatan posyandu lansia masih dibawah
65% dengan persentase terendah yaitu 13,2%1
Posyandu lansia merupakan program yang disediakan pemerintah,
khususnya Dinas Kesehatan yang kemudian dikoordinasi oleh puskesmas
pada tiap-tiap kecamatan untuk selanjutnya dikelola dan diselenggarakan
oleh organisasi atau kelompok layanan sosial masyarakat. Pengelola dan
kadler-kader yang berada di kelompok tersebut berasal dari partisipasi
masyarakat. Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi kaum usia
lanjut, yang dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia lanjut yang
menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif1
Posyandu lansia menurut UU No. 13 tahun 1998 merupakan wadah
pelayanan kepada lansia di masyarakat yang menitikberatkan pelayanan
kesehatan, psikologis, rohani, pemenuhan gizi agar lansia dapat memenuhi
kebutuhannya dan kesejahteraan sosial yang memadai. Kegiatan posyandu
lansia diadakan setiap satu bulan satu kali. Kegiatan yang di lakukan
posyandu lansia meliputi ; a) pelayanan kesehatan agar lansia dapat
mengetahui kondisi tubuhnya dan melakukan pencegahan apabila sudah
terdapat gejala suatu penyakit. Kegiatan pelayanan kesehatan seperti
contohnya pengukuran tinggi dan berat badan, cek tensi darah, dll. yang
dilakukan oleh dokter dari puskesmas, b) pelayanan psikologis merupakan
pelayan yang bertujuan untuk membuat psikologis lansia selalu bahagia dan
senang sehingga selalu percaya diri, dan tidak merasa takut, stress, dan
depresi agar tidak mudah sakit, c) pelayanan rohani adalah pemberian
bimbingan rohani yang lakukan dengan sistem tutor sebaya d) pelayanan
pemenuhan gizi yaitu dengan pemeberian makanan dan minuman tambahan
kepada lansia. Pelayanan yang dilakukan oleh posyandu lansia dilakukan
agar para lansia merasa mendapat penghargaan oleh orang-orang di
sekitarnya dan dapat menerapkan prinsip kemandirian (Self-reliance) agar
terbebas dari sifat ketergantungan2

6
2.2 Epidemiologi
Hasil Sensus penduduk tahun 2010 menunjukan bahwa Indonesia
termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak
di dunia yakni mencapai 18,1 juta jiwa pada 2010 atau 9,6 persen dari
jumlah penduduk. Dari seluruh provinsi di Indonesia, ada lima provinsi
yang penduduk lansianya sudah lebih dari 7 persen, yaitu daerah istimewa
Yogyakarta (14,04%), Jawa Tengah (11,16%), Jawa Timur (11,14%), Bali
(11,02%), Sulawesi Selatan (9,05%)3
Meningkatnya jumlah penduduk lansia dapat dilihat berdasarkan hasil
prediksi Badan Statistik Nasional persentase penduduk lanjut usia akan
mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi
11,34 persen pada tahun 2020. Jumlah lanjut Usia Di Indonesia Penduduk
lanjut usia dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan pada
tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa dan
meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009. Badan kesehatan dunia
WHO bahwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020 mendatang
sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang3

2.3 Penyelenggaraan dan Kegiatan Posyandu Lansia


Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan
yang terlatih, tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga
kesehatan dari puskesmas setempat baik seorang dokter bidan atau perawat,
penyelengaraan posyandu lansia dilakukan dengan sistem 5 meja meliputi :
a. Meja satu untuk pendaftaran
b. Meja dua untuk penimbangan
c. Meja tiga untuk pengisian kartu menuju sehat (KMS) lanjut usia
d. Meja empat untuk penyuluhan, penyuluhan disini dapat dilaksanakan
secara perorangan maupun secara kelompok
e. Meja lima untuk pelayanan kesehatan yang meliputi pengukuran
tekanan darah dan pemeriksaan fisik.

7
Berkunjung ke posyandu lansia merupakan cara untuk dapat memenuhi
status kesehatan lansia. Upaya untuk berperilaku baik dengan menjaga
kesehatannya sangat dipengaruhi oleh motivasi4

2.4 Jumlah Kunjungan Posyandu Lansia di PKM Kinovaro


Puskesmas Kinovaro memiliki program salah satunya melaksanakan
posyandu lansia tiap bulannya. Jumlah kunjungan merupakan berhasilnya
suatu program yang dilaksanakan petugas pemegang program. Terdapat 13
desa yang merupakan wilayah kerja puskesmas kinovaro diantaranya Desa
Doda dan Desa Kalora yang jumlah kunjungannya kurang dari jumlah
pencapaian yang diharapkan.

Umur Kunjungan
46 - 69
Bulan >80 thn Tota
thn Total P L
l
P L P L
Oktober 20 35 25 29 109 0 1 1
Novembe
r 20 35 25 29 109 0 1 1
Desember 20 35 25 29 109 1 1 2

Tabel 1. Jumlah kunjungan lansia di Desa Doda


Umur Kunjungan
46-69
Bulan >80 thn Total P L Total
thn
P L P L
Oktober 35 32 38 32 137 0 1 1
November 35 32 38 32 137 0 1 1
Desember 35 32 38 32 137 2 0 2

Tabel 2. Jumlah kunjungan lansia di Desa Kalora

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Posyandu Lansia


Seharusnya para lansia memanfaatkan adanya posyandu tersebut
dengan baik, agar kesehatan para lansiaa dapat terppelihara dan terpantaau
secara optimal. Namun pada kenyataannya tiddak semua lansia
memanfaatkan adanya kegiatan posyandu tersebut5,6

8
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya pemanfaatan
posyandu lansia antara lain: Pendidikan yang rendah akan mempengaruhi
dalam penyerapaan informasi, pengetahuan yang kurang akan salah persepsi
dengan tujuan dan manfaat posyandu, jarak yang jauh dapat membatasi
kemauan lanssia untuk mencari pelayanan kesehatan, terutama jika
transportasi yang tersedia terbatas, keluarga yang tidak mendukung akan
mempengaruhi seseorang dalam berprilaku terhadap kesehatan dan kader
posyandu yang kurang aktif akan menghambat pemanfaat posyandu lansia5,6

A. Kerangka konsep

Kader Posyandu

Posyandu Lansia Makanan


Tambahan

Penyuluhan

9
Gambar 1. Kerangka konsep

B. Definisi Operasional

a. Kader Posyandu
Kader posyandu merupakan anggota yang berasal dari masyarakat didaerah
tersebut serta bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan
kegiatan Posyandu. Kader posyandu sebagai penyelenggara posyandu
dituntut untuk memenuhi kriteria yaitu anggota masyarakat setempat, dapat
membaca dan menulis huruf latin, memiliki minat dan bersedia menjadi
kader, bekerja secara sukarela, dan memiliki kemampuan dan waktu luang.
Keberhasilan pengelolaan posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari
berbagai pihak, baik dukungan moril, material, maupun finansial. Selain itu
diperlukan adanya kerjasama, tekanan dan pengabdian para pengelolanya
termasuk kader posyandu7,8
b. Makanan Tambahan
Pemberian makanan tambahan bertujuan untuk meningkatkan gizi lansia
mulai dari bubur kacang hijau dan buah-buahan.
c. Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan penambahan pengetahuan yang
diperutukkan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan. Tujuan kegiatan
penyuluhan kesehatan yaitu untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara
mempengaruhi prilaku masyarakat baik itu secara individu ataupun kelompok
dengan menyampaian pesan6,7,8

10
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian


Dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian one grup pre & post test
dengan skala kategorik. Variabel dependen yaitu

B. Waktu dan Tempat Penelitian


d. Waktu
Tanggal 6 Januari 2021 & 9 Januari 2021 sampai Tanggal 6 Februari
2021 & 9 Februari 2021
e. Tempat
Penelitian dilakukan di Posyandu Lansia di Desa Kalora dan Desa
Doda .

11
C. Populasi dan Subyek Penelitian

a. Populasi Penelitian
Semua Lansia di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro, Sigi, Desa
Kalora dan Desa Doda Sulawesi Tengah.
b. Subyek Penelitian
Semua lansia di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro, Sigi, Desa Kalora
& Desa Doda Sulawesi Tengah yang memenuhi kriteria

D. Kriteria Subjek Penelitian


a. Kriteria inklusi
1. Semua lansia di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro di Desa
doda dan kalora Sigi Sulawesi Tengah
2. Semua lansia yang datang pada saat posyandu lansia
3. Usia mulai dari 45 tahun menurut WHO

b. Kriteria eksklusi
1. Lansia yang tiidak termaksud di wilayah kerja puskesmas
kinovaro di desa doda dan kalora Sigi sulawesi Tengah
2. Lansia yang tidak datang saat pelaksaan posyandu
3. Usia kurang dari 45tahun menurut WHO

c. Cara Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple sampling

d. Alur Penelitian

Mengumpulkan data
kunjungan e.
posyandu lansia

Kunjungan pertama ke posyandu di desa


doda dan kalora dibulan desember
Kriteria Inklusi
12
Merencanakan penelitian

Melakukan penelitian

Analisis data

Merumuskan hasil

Penyajian hasil

Gambar 2. Alur Penelitian

G. Prosedur Penelitian
1. Populasi yang diteliti semua lansia yang berusia >45 tahun di wilayah
kerja Puskesmas Kinovaro di desa doda dan kalora, Sigi, Sulawesi
Tengah.
2. Data didapatkan dari laporan posyandu tahun 2020 di wilayah kerja
Puskesmas Kinovaro, Sigi.
3. Subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki
kriteria ekslusi diikutkan dalam penelitian.
4. Selanjutnya melakukan Pendekatan pada kader posyandu sebagai
sarana penyampaian informasi pelaksaan posyandu lansia
5. Selanjutnya melakukan perlakuan berupa pemberian makanan
tambahan berupa bubur kacang hijau dan sate buah
6. Selanjutnya penyuluhan kesehatan secara personal terhadap lansia
yang melakukan pemeriksaan kesehatan

13
7. Selanjutkan akan dilakukan pengumpulan data
8. Setelahnya dilakukan pengolahan dan analisis data lebih lanjut dengan
menggunakan program excel. Data yang ada sangat dijaga
kerahasiaannya.
9. Setelah analisis data selesai, peneliti mempersiapkan untuk melakukan
penulisan hasil yang didapatkan.
10. Kemudian hasil penelitian disajikan secara lisan dan tulisan.
H. Analisa Data
Data pada penelitian ini diolah menggunakan perangkat lunak
komputer program Microsoft Excel.
Masalah perbandingan sebelum intervensi dan setelah intervesi yang
hasilnya adalah berupa frekuensi dan presentase (proporsi) yang dapat
disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik.

I. Implikasi Etik Penelitian


Penelitian ini tidak mempunyai implikasi etik karena:
a. Semua data subjek diambil di buku laporan setiap posyandu.
b. Penelitian ini tidak memberikan dampak negatif karena menggunakan
data sekunder dan primer

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
a. Kunjungan Posyandu Lansia Pre & Post Perlakuan di Desa Doda

Desa Doda
Jenis Kelamin
Jumlah Total
Bulan  
lansia Kunjungan
P L
Oktober 109 0 1 1
Novembe
r 109 0 1 1
Desember 109 1 1 2
Tabel 3. Jumlah Kunjungan Posyandu Lansia di Desa Doda
Sebelum Perlakuan

15
Desa Doda
2.5

2
Desa Doda Jenis Kelamin
Jumlah kunjungan

1.5 Desa Doda Jenis Kelamin


Desa Doda Total
Kunjungan
1

0.5

0
Oktober November Desember

Grafik 1. Jumlah Kunjungan Posyandu Lansia di Desa Doda


Sebelum Perlakuan

Desa Doda
Jenis Kelamin
Jumlah Total
Bulan  
Lansia Kunjungan
P L
Januari 109 4 4 8
Februar
i 109 6 8 14

Tabel 4. Jumlah Kunjungan Posyandu Lansia di Desa Doda Setelah


Perlakuan

16
Desa Doda
16
14
12 Desa Doda Jenis Kelamin
Jumlah Kunjungan

10 Desa Doda Jenis Kelamin


Desa Doda Total
8 Kunjungan
6
4
2
0
Januari Februari

Grafik 2. Jumlah Kunjungan Posyandu Lansia di Desa Doda


Setelah Perlakuan

b. Kunjungan Poyandu Lansia Pre & Post Perlakuan di Desa Kalora

Desa Kalora
Jenis Kelamin
Jumlah Total
Bulan  
lansia Kunjungan
P L
Oktober 137 0 1 1
Novembe
r 137 0 1 1
Desember 137 2 0 2

Tabel 5. Jumlah Kunjungan Posyandu Lansia di Desa Kalora Sebelum


Perlakuan

17
Desa Kalora
2.5

2
Jumlah Kunjungan

Desa Kalora Jenis Kelamin


1.5 Desa Kalora Jenis Kelamin
Desa Kalora Total Kunjungan
1

0.5

0
Oktober November Desember

Grafik 3. Jumlah Kunjungan Posyandu Lansia di Desa Kalora Sebelum


Perlakuan

Desa Kalora
Jenis Kelamin
Total
Bulan Jumlah Lansia
Kunjungan
P L
Januari 137 9 11 20
Februar
i 137 6 2 8

Tabel 6. Jumlah Kunjungan Posyandu Lansia di Desa Kalora Sesudah


Perlakuan

18
Desa Kalora
25

20
Desa Kalora Jenis Kelamin
Jumlah Kunjungan

Desa Kalora Jenis Kelamin


15
Desa Kalora Total
Kunjungan
10

0
Januari Februari

Grafik 4. Jumlah Kunjungan Posyandu Lansia di Desa Kalora Setelah


Perlakuan

B. Pembahasan
Posyandu lansia merupakan tempat pelayanan kesehatan untuk
masyarakat usia lanjut (usila) di suatu wilayah tertentu. Pemanfaatan
Posyandu Lansia bertujuan agar kesehatan di posyandu lansia, maka
kondisi kesehatan mereka tidak dapat terpantau dengan baik, sehingga
apabila mengalami suatu resiko penyakit akibat penurunan kondisi tubuh
dan proses penuaan dikhawatirkan dapat berakibat fatal dan mengancam
jiwa mereka.
Berdasarkan hasil yang didapatkan, bahwa didapatkan adanya
peningkatan jumlah kunjungan lansia ke posyandu lansia dari bulan Januari
dan Februari. Dimana didapatkan peningkatan jumlah kunjungan pada bulan
Januari di desa Doda dan Kalora masing-masing 8 dan 20 orang lansia.
Sedangkan pada bulan Februari didapatkan peningkatan pada desa Doda
sebanyak 14 orang lansia namun pada desa Kalora didapatkan penurunan
jumlah kunjungan lansia yaitu hanya 8 orang lansia.
Hal ini, sesuai dengan tujuan penelitian ini, dimana terjadi
peningkatan jumlah kunjungan lansia setelah diberikan perlakuan berupa

19
melibatkan kader posyandu lansia masing-masing desa untuk
menginformasikan adanya posyandu sehari sebelum pelaksanaan posyandu
lansia. Dari peneliatan yang dilakukan oleh Kamu dan ingsih, 2016 dimana
peran kader dalam pelaksanaan posyandu lansia sangat berpengaruh dengan
pelayanan yang ada. Peran kader dalam posyandu yaitu memberikan,
pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan informasi, edukasi dan
motivasi kesehatan terhadap lansia dalam pelaksanaan posyandu.
Kurangnya peranan kader dalam pelayanan informasi, edukasi dan motivasi
dalam kegiatan tersebut juga merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan rendahnya jumlah lansia yang datang dalam kegiatan
pelaksanaan posyandu.9
Yang dilakukan berikutnya yaitu pemberian makanan tambahan
berupa buah-buahan dan bubur kacang hijau. Menurut Rochmah, 2017
status nutrisi yang rendah merupakan tanda penurunan kesehatan bagi usia
lanjut yang nantinya justru akan meningkatkan biaya kesehatan mereka.
Kekurangan masukan nutrisi akan menyebabkan makin memburuknya fisik
seorang usia lanjut yang memang telah mengalami kemunduran karena
proses menua, dan hal ini akan berlanjut menjadi suatu penyakit.
Sebaliknya, suatu penyakit yang diderita oleh seorang usia lanjut, dapat
menyebabkan menurunnya nafsu makan, sehingga baik status nutrisi
maupun kondisi makin memburuk. Selain untuk meningkatkan status
nutrisi, pemberian makanan tambahan pada penelitian ini bertujuan untuk
menarik minat dari lansia untuk berkunjung ke posyandu lansia.10
Perlakuan selanjutnya yaitu memberikan pendidikan kesehatan berupa
edukasi perindividu pada setiap lansia yang berkunjung. Tujuan dari edukasi
tersebut yaitu tercapainya perubahan perilaku individu dalam bidang
kesehatan. Salah satu fungsi pendidikan kesehatan yaitu untuk memotivasi
lansia agar dapat dating ke posyandu lansia.11
Dari hasil penelitian yang dilakukan Renityas dkk, 2018 terdapat
pengaruh pendidikan kesehatan kepada lansia terhadap kunjungan
posyandu. Dengan pendidikan kesehatan dapat mempengaruhi kunjungan

20
lansia karena pendidikan kesehatan tersebut berisi promosi kesehatan yang
dibutuhkan lansia. Dalam pendidikan kesehatan tersebut juga berisi tujuan
manfaat dan perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia dimana
informasi tersebut belum banyak diketahui lansia. Kebetuhan sosialisasi
juga sangat dibutuhkan dalam lansia, hal ini juga bias berupa motivasi
mereka untuk dating ke posyandu lansia, sehingga pengaruh pendidikan
kesehatan disini sangat berperan penting dalam kunjungan lansia.11
Adapun terjadinya penurunan jumlah kunjungan lansia dari bulan
Januari dan Februari di desa Kalora yaitu dari 20 ke 8 orang lansia yang
berkunjung disebabkan karena adanya kesalahan dalam penyampaian
informasi pelaksanaan posyandu dan waktu pelaksanaan di adakan pada
sore hari.

21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka

1. Karohmah, N.A. Ilyas. Peran Posyandu Lansia Dalam Meningkatkan


Kesejahteraan Lanjut Usia di Posyandu Lansia Sejahtera Kelurahan Pasir
Muncang. Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2017;2(2)
2. Yuniati. F, Dewi. Y. Pemanfaatan Posyandu Lansia. Palembang; 2016
3. Intarti. D, Khariah. N. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Posyandu Lansia. Yogyakarta; Akademi Kebidanan Gerakan Mandiri.
Cilacap; 2018;2(1)
4. Kusumawati, Y. Sari. M, Zulaekha. S. Pengembangan Kegiatan Posyandu
Lansia Anthurium di Surakarta. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiah Surakarta; 2016;19(2)
5. Aldriana, N. Daulay, R. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Rendahnya
Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di Desa Rambah Tengah Utara
Wilayah Kerja Puskesmas Tahun2015. Rambah; Prodi DIII Kebidanan
Universitas Pasir Pengairan; 2016;2(2)
6. Darwis, K. Skripsi Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan
Lansia Ke Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Rapak Mahang

22
Kabupaten Kutai Kertanegara. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin; 2018
7. Mulyadi, Y. Pemanfaatan Posyandu Lansia di Kota Pariaman. Pariaman:
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; 2019;3(5)
8. Sanah, N. Pelaksanaan Fungsi Puskesmas(Pusat Kesehatan Masyarakat)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Longkali
Kabupaten Paser. Samarinda: Universitas Mulawarman; 2017;5(1)
NewNormal

Lampiran 1.
Data Sampel Kunjungan Lansia Sebelum Perlakuan

Umur Kunjungan
46 - 69
Bulan >80 thn
Desa Doda

thn Total P L Total


P L P L
Oktober 20 35 25 29 109 0 1 1
November 20 35 25 29 109 0 1 1
Desember 20 35 25 29 109 1 1 2

Umur Kunjungan
46-69
Desa Kalora

Bulan >80 thn


thn Total P L Total
P L P L
Oktober 35 32 38 32 137 0 1 1
November 35 32 38 32 137 0 1 1
Desember 35 32 38 32 137 2 0 2

23
Lampiran 2.
Data Sampel Kunjungan Lansia Sesudah Perlakuan

Umur Kunjungan
46 - 69
Desa Doda

Bulan >80 thn


thn Total P L Total
P L P L
Januari 20 35 25 29 109 4 4 8
Februari 20 35 25 29 109 6 8 14

Umur Kunjungan
Desa Kalora

46 - 69
Bulan >80 thn
thn Total P L Total
P L P L
Januari 35 32 38 32 137 9 11 20
Februari 35 32 38 32 137 6 2 8

24
Lampiran 3
A. Dokumentasi kegiatan posyandu lansia di Desa Kalora Bulan Januari

25
26
B. Dokumentasi kegiatan posyandu lansia di Desa Doda Bulan Januari

27
28
29
C. Dokumentasi kegiatan posyandu lansia di Desa Kalora Bulan Februari

30
31
D. Dokumentasi kegiatan posyandu lansia di Desa Doda Bulan Februari

32
33

Anda mungkin juga menyukai