1
PENDAHULUAN
2
RIWAYAT KASUS
Observasi Di Tempat
Ahli forensik menggeledah TKP secara menyeluruh untuk bahan petunjuk dan
pengamatan berikut dibuat:
1. Tentang tempat: Beberapa peralatan baja ditemukan di sebuah ruangan
rumah, dua dari mereka berisi bahan makanan (Rabdee) .Salah satu dari
mereka memiliki karakteristik bau insektisida. Tidak ada noda muntah
yang terdeteksi di seluruh isi rumah. Tidak ada pembungkus / kontainer
insektisida atau bahan beracun apa pun terdeteksi. Di satu ruangan rumah,
sejumlah besar obat-obatan, botol injeksi yang disegel dari REGLAN,
AMICIN, botol dekstrosa dan banyak jarum suntik yang dikemas dan
tidak digunakan ditemukan. Peralatan di dapur ditemukan bersih dan tidak
digunakan (Gambar 1 dan Gambar 2).
Gambar 1: Teduh timah terbuka dari rumah yang menunjukkan dipan di mana mayat almarhum
dilaporkan ditemukan. Tidak ada tanda-tanda muntah terdeteksi.
3
4
Gambar 4: Tampilan dekat perkakas baja yang ditemukan di dalam ruangan yang
berisi bahan makanan (Rabdee).
2. Jasad korban: Tidak ada tanda perjuangan yang terdeteksi di tempat itu
serta di tubuh korban dan anggota keluarganya. (Gambar 3)
3. Tidak ada masalah perampokan: Semua barang dan hiasan di dalam rumah
ditemukan tidak terganggu. (Gambar 4)
5
Pemeriksaan Laboratorium
Toksikologi Endosulfan, Pentazocine, Phenargan dan Ketamine terdeteksi
dalam visera dan sampel darah semua almarhum [5]. Endosulfan juga terdeteksi
dalam sampel urin Mr. Chitarmal, bahan makanan (Rabdee) dan dalam satu
syringe. Ketamine terdeteksi di syringe lain. Pemeriksaan Postmortem,
pemeriksaan laboratorium visera dan darah almarhum, bahan makanan dan barang
bukti yang ditemukan dari tersangka juga mengkonfirmasi keberadaan racun
Pentazocine, Phenargan, Ketamine dan Endosulfan yang menunjukkan racun yang
bersifat membunuh.
6
Kesimpulan
Sementara berurusan dengan kasus-kasus kematian yang mencurigakan,
ahli forensik harus mengadopsi pendekatan ilmiah atas mengevaluasi kejadian
dengan pendekatan logis dan sistematis di TKP dan selama pemeriksaan mayat,
dengan menggunakan akal sehatnya dan pengalaman untuk merekonstruksi
kejadian yang sebenarnya. Seorang ahli forensik harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk memahami sepenuhnya berbagai penyebab dan cara kematian.
Seseorang dapat mencapai kualitas dengan mengunjungi banyak kasus (tempat
kejadian perkara) sebaik mungkin.