Anda di halaman 1dari 7

RESUME STRATEGI MENCIPTAKAN BUDAYA TRANSFORMASI PEDULI DALAM

SISTEM PERAWATAN KESEHATAN (ANNE BOYKIN)

D3 KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
Megawati manalu (012019006)

Dosen Pembimbing : Ibu Rusmauli Lumban gaol S.kep.Ns,M.Kep

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan SANTA ELISABETH MEDAN

T.A 2021/2022
ISI

EMPAT POLA PENGETAHUAN KEPERAWATAN CARPERS(1978)


1.Pengetahuan pribadi
Pengetahuan pribadi mengacu pada pengetahuan yang kita miliki tentang diri kita sendiri dan apa
yang telah kita lihat dan alami. Jenis pengetahuan ini datang kepada kita melalui proses
observasi, refleksi, dan aktualisasi diri. Melalui pengetahuan tentang diri kita sendiri kita dapat
membangun hubungan terapeutik yang otentik karena mendorong kita menuju keutuhan dan
integritas (Chinn & Kramer, 2015). Ketika Anda mulai belajar keperawatan, pengetahuan apa
yang Anda miliki? Pertimbangkan apa yang telah Anda pelajari sejak — dalam kehidupan
pribadi Anda, di sekolah, dan melalui praktik.
>Pengaplikasian dalam layanan kesehatan:
Di dalam pelayanan kesehatan kita sebagai seorang perawat dapat melakukan aktualisasi diri
ataupun membangun hubungan terapeutik yang otentik,yang akan dapat mendorong kita menuju
keutuhan dan integritas.Misalnya kita sebagai seorang perawat dalam melakukan praktik di
rumah sakit kita harus melakukan praktik dengan pengetahuan yang telah kita dapatkan selama
masa pembelajaran di kampus.
2. Pengetahuan empiris
Kami memperoleh pengetahuan empiris dari penelitian dan fakta obyektif. Pengetahuan ini
secara sistematis diatur ke dalam hukum dan teori umum. Salah satu cara kami menerapkan
pengetahuan ini adalah melalui penggunaan praktik berbasis bukti (EBP). Cara mengetahui ini
sering disebut sebagai “ilmu” keperawatan (Chinn & Kramer, 2015). Dapatkah Anda
menghubungkan bagaimana temuan studi telah mengubah praktik keperawatan Anda?
>Pengaplikasian dalam layanan kesehatan:
Di dalam layanan kesehatan kita harus melakukan praktik dengan berbasis bukti.Misalnya kita
sebagai seorang perawat telah melakukan tindakan keperawatan kepada pasien di rumah
sakit,maka setelah kita melakukan hal tersebut kita langsung menuliskannya ataupun
mendokumentasikannya di catatan keperawatan tersebut.
3.Pengetahuan etis
Pengetahuan etis membantu seseorang mengembangkan kode moral kita sendiri; perasaan kita
mengetahui apa yang benar dan salah. Bagi perawat, etika pribadi kita didasarkan pada
kewajiban kita untuk melindungi dan menghormati kehidupan manusia. Tindakan pribadi kita
yang disengaja dipandu oleh pengetahuan etis. "Kode Etik untuk Perawat" (American Nurses
Association, 2015) dapat membimbing kita saat kita mengembangkan dan menyempurnakan
kode moral kita. Dapatkah Anda memikirkan saat-saat yang Anda perlukan untuk membuat
keputusan yang etis? Jika Anda seperti banyak perawat praktik, Anda menghasilkan beberapa
perawat setiap hari.
>Pengaplikasian dalam layanan kesehatan:
Di dalam layanan kesehatan kita sebagai seorang perawat memiliki kode etik keperawatan yang
menjadi prinsip benar dan salahnya sikap ataupun tindakan yang kita lakukan terrhadap pasien di
rumah sakit.Misalnya kode etik keperawatan” Perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh
oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warnakulit, umur”jadi disini kita sebagai seorang
perawat tidak boleh membeda bedakan ataupun memilih milih pasien yang akan kita rawat baik
itu dari segi penyakit yang diderita,kebangsaan,kesukuan,warna kulit dan umur.
4.Pengetahuan aestetik
Cara terakhir untuk mengetahui yang diidentifikasi oleh Carper (1978) adalah aestetik knowing.
Pengetahuan estetika membuat keperawatan menjadi "seni". Dibutuhkan semua cara lain untuk
mengetahui dan melaluinya menciptakan pemahaman baru tentang suatu fenomena. Pengetahuan
estetika adalah momen "aha" yang kita miliki ketika kita menemukan sesuatu yang baru; dan
seperti seorang seniman menciptakan lukisan, Anda diberi kesempatan untuk mendapatkan
perspektif baru. Pertimbangkan saat Anda mengalami momen "aha". Bagaimana Anda sampai
pada penemuan itu?
Praktik keperawatan adalah disiplin manusiawi yang holistik. Cara-cara mengetahui
memungkinkan kita untuk memahami diri kita sendiri dan praktik keperawatan pada tingkat yang
lebih dalam; untuk menghargai keperawatan sebagai seni dan ilmu. Pertimbangkan bagaimana
cara mengetahui dapat membantu Anda menjadi orang yang lebih baik, siswa yang lebih baik,
dan perawat yang lebih baik.
>Pengaplikasian dalam layanan kesehatan:
Di dalam melakukan pelayanan keperawatan kita sebagai seorang perawat harus bisa melakukan
praktik ataupun tindakan keperawatan itu dengan estetika ataupun berseni.Misalnya dalam
memasang tempat tidur terbuka pada pasien kita harus bisa memasang tempat tidur pasien itu
dengan indah ataupun berseni.

5.
1.Manusia
Secara umum teori ini mengungkapkan caring sebagai karakter dari manusia itusendiri, sehingga
manusia identik dengan caring (Boykin dan Schoenhofer, 2013).Asumsi 1,2, dan 3 dari teori ini
memperlihatkan bahwa manusia merupakan bagian takterpisahkan dari caring (Aliggod, 2003).
Penjabaran dari tiga asumsi tersebut adalahsebagai berikut.Asumsi pertama, Manusia adalah
caring karena memiliki sisi baik sebagai manusia.Asumsi ini menegaskan bahwa menjadi
manusia berarti hidup caring dan setiap manusiamenjalani kehidupannya dengan menumbuhkan
sikap caring (Aliggood, 2003). Asumsidi atas tidak memaksa bahwa setiap manusia harus
bertingkah laku caring, tetapimenerima bahwa secara fundamental manusia adalah mahluk yang
peduli (Boykin danSchoenhofer, 2013).Asumsi kedua, manusia adalah satu kesatuan yang utuh
pada saat ini. Asumsi inimenegaskan menjadi utuh pada saat ini menunjukan bahwa tidak ada
kekurangan, tidakada kerusakan, dan tidak ada kehilangan apapun (Alligood, 2003). Pandangan
manusiaadalah caring dan utuh disengajar agar manusia dipandang sebagai satu kesatuan
tanpadilihat secara terpisah sebagai pikiran, badan, dan jiwa.Asumsi Ketiga, Manusia adalah
caring dari waktu ke waktu. Asumsi inimenegaskan bahwa caring merupakan sebuah proses
seuur hidup ayng terus bergerakdari waktu ke waktu dalam diri manusia (Aliggod, 2013). Dalam
pergerakan caringtersebut, manusia terus mengembangkang skeprsi diri sebagai manusia yang
caring.Ketiga asumsi tersebut di atas menggaris bawahi bahwa theori ini berfokus padamanusia.
Selama hidupnya manusia akan terus Berperilaku caring. Hal ini karena caring dan manusia
adalah suatu kesatuan yg utuh
2.Sehat
Teori ini membahas tentang sehat yang tercermin dalam asumsi ke-4 yaitu, kemanusian adalah
dasar dari hidup caring (Aliggod, 2003). Kemanusian merupakan sebuah proses hidup dan
bertumbuh dengan caring dan menjadi penyeimbangan antara keyakinan, perilaku dan hidup
menurut arti kehidupan seseorang (Aligood, 2003). Manusia dikatakan sehat/utuh jika manusia
tersebut dapat mengespresikan caring dari ke hari hingga meningkat menjadi hubungan caring
dengan orang lain, (Boykin & Schoenhofer,2010). Dengan kata lain indikator sehat menurut teori
ini ketika manusia mampumengembangkan caring baik di dalam dirinya maupun dengan orang
lain.
3.Lingkungan
Teori ini membahas tentang lingkungan yang tercermin dalam asumsi ke-5 yaitu Sisi
Kemanusian manusia meningkat ketika berpartisipasi memelihara hubungan yang saling caring
dengan orang lain (Alligood, 2003). Kemanusian adalah sebuah proseskehidupan yang didasari
oleh caring. Sebagai sebuah proses, kemanusianmengetahui potensi seorang untuk hidup caring
dan memelihara hubungan dengancaring pada orang lain (Alligood 2003). Sebuah hubungan
yang terjalin antaramanusia dan lingkungannya dapat terjalin baik jika dilandasi dengan caring.
Ketikaseseorang menyadari bahwa dirinya dan orang lain adalah seorang yang caring, diadapat
membuka diri dengan orang lain (Boykin & Schoenhofer, 2010)
4.Keperawatan
Teori ini membahas tentang keperawatan yang tercermin dalam asumsi ke-6 yaitu Keperawatan
merupakan disiplin ilmu dan sebuah profesi (Alligood, 2014). Sebagai disiplin ilmu dan profesi
keperawatan memiliki karakteristik unik yaitu merawat manusia yang hidup dan bertumbuh
dengan caring (Boykin & Schoenhofer, 2010).Karakteristik tersebut membuat perawat sadar
bahwa manusia memiliki kebutuhan unikkarena hidup dalam caring dan sebagai perawat harus
menyadari kebutuhan tersebutdengan cara memberi caring pada pasien. Teori keperawatan
sebagai caring ini berfokus kepada pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengerti dengan utuh
tentang artidari menjadi manudia dan metode khusus untuk memberikan pengetahuan tersebut.

Kasus:
Seorang perawat merawat pasien Ny.C di ruangan St.Ignatius Rumah sakit santa Elisabeth
medan dengan penyakit Diabetes melitus,Perawat tersebut merawat pasien dengan peduli karena
sikap pedulinya adatang dari dirinya sendiri sebagai seorang manusia yang utuh,perawat tersebut
juga merawat pasien itu dengan rutin dan penuh ikhlas sebagai seorang yang sehat,Ny. C juga
dirawat dengan baik.Perawat tersebut menciptakan lingkungan yang kondusif dengan peduli
terhadap lingkungan di sekitarnya,Perawat itu juga selalu merawat Ny.C dengan baik.

6.Implikasi dalam keperawatan


Perawat mengekspresikan caring dalam semuatahap proses keperawatan, mulai
daripengkajian sampai evaluasi. Caring bukanlah suatu proses yang memiliki tujuan akhir,
tetapimerupakan suatu proses yang berkelanjutan,dinamis dan berkembang, berpedoman
padatujuan walaupun tidak mengarah pada outcomeatau hasil yang nyata. Perawat
mengekspresikan caring pada pasien,dengan terlebih dahulu membuka diri untukmenjalin
hubungan saling percaya antaraperawat dengan pasien. Perawat yang memilikisifat caring
harus menerima pasien apa adanyadan walaupun sifat pasien terkadang
tidakmenyenangkan, perawat tersebut harus tetapbelajar menerima pasien tersebut. Cara
mengembangkan sifat caring pada diri perawat antara lain:
• Percaya pada kemampuan diri sendiri, bebaskan diri untuk menjadi sok sok perawat yang
diinginkam, dan menghargai diri sendiri.
• Belajarlah dalam membebaskan pikiran dariberbagai masalah, kesulitan, ingatlah
bahwadalam menjalin hubungan dengan oranglain kita harus mengenali diri sendiri
danorang lain sebagai seseorang yangmemerlukan caring, walaupun dalamkeadaan yang
sulit atau saat membebaskandiri dari kesulitan.
• Bersikap terbuka dan rendah hati dalammendalami dan mengenali diri sendiri,
agarbisa terbuka dalam menghadapi perasaanorang lain
• Secara berkelanjutan menyadari bahwasetiap manusia memiliki sifat caring
danselalu mengembangkan sifat unik ini dalamkehidupannya.
• Luangkan waktu untuk memahami sifatmanusia, bahwa orang yang
dapatmemahami orang lain adalah orang yanglebih dulu memahami dirinya sendiri.
• Temukanlah harapan saat setiap kali bersama pasien.
7.Implikasi dalam pendidikan
 Percaya pada kemampuan diri sendiri, bebaskan diri untuk menjadi sok sok perawat yang
diinginkam, dan menghargai diri sendiri.
 Belajarlah dalam membebaskan pikiran dariberbagai masalah, kesulitan, ingatlah
bahwadalam menjalin hubungan dengan oranglain kita harus mengenali diri sendiri
danorang lain sebagai seseorang yangmemerlukan caring, walaupun dalamkeadaan yang
sulit atau saat membebaskandiri dari kesulitan.
 Bersikap terbuka dan rendah hati dalammendalami dan mengenali diri sendiri,
agarbisa terbuka dalam menghadapi perasaanorang lain
 Secara berkelanjutan menyadari bahwasetiap manusia memiliki sifat caring
danselalu mengembangkan sifat unik ini dalamkehidupannya.
 Luangkan waktu untuk memahami sifatmanusia, bahwa orang yang
dapatmemahami orang lain adalah orang yanglebih dulu memahami dirinya sendiri.
 Temukanlah harapan saat setiap kali bersama pasien.

KESIMPULAN

Alam konsepnya Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer menjelaskan bahwa Nursing as caring
mempunyai dasar fokus yaitu merawat sesorang dalam kehidupannya dengan caring dan
menumbuhkan sikap atau perilaku caring / kepedulian. Dari fokus tersebut Anne Boykin dan
Savina O Schoenhofer memiliki tujuan utama dari nursing as caring yaitu merawat klien
sehingga klien seperti dirumah sendiri. Dalam aplikasi keperawatan konsep ini lebih cenderung
meningkatkan kenyamanan pasien sehingga pasien merasa seperti dirumahnya sendiri. Untuk
memenuhi konsep tersebut tugas perawat yaitu mengenalkan diri agar pasien tidak merasa asing
dengan perawat dan tugas selanjutnya mengorentasikan lingkungan rumah sakit lebih
sepesifiknya lingkungan ruangan klien dirawat.

REFERENSI
Boykin & Schoeenhofer(2001). The Dance Of Caring Person a model of cultural Transformation
Of health Care Systems

Anda mungkin juga menyukai