Definisi: merupakan suatu kumpulan dari tanda dan gejala akibat ketidakseimbangan
antara supply dan demand, baik itu karena oklusi total atau parsial dari pada pembuluh
darah coroner, baik disertai dengan peningkatan enzim atau pun tidak, dan disertai dengan
perubahan pada EKG pasien.
Pada pasien perempuan, usia lanjut, DM munculnya 2 dari 3 gejala disebut Angina
Atipikal
Karakteristik pasien
1) Pria lebih mendominasi
2) Memiliki aterosklerosis non coroner (arteri perifer/karotis)
3) Memiliki Riwayat dahulu penyakit jantung coroner
4) Memiliki Faktor Risiko:
1. Merokok
2. Sindrom metabolic: spt diabetes
3. Displipidemia
4. Riwayat penyakit jantung pada keluarga
5. Hipertensi
6. Usia:
- (dulu) laki – laki 45, wanita 35.
- (sekarang) krn banyak pola hidup yg berubah jadi umur 30 – 40 th sdh berisiko
krn seredentary life.
Laki – laki: 30 – 40 th
Perempuan: pada saat menopause
CONTOH SKENARIO :
Tn. A berusia 38 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada yang muncul 3 jam SMRS.
Nyeri dada seperti dicengkram yang menjalar ke bahu, leher kiri, dan tangan kiri. Pasien
mengatakan mulai merasakan nyeri dada saat dirinya berolahraga futsal dan terasa semakin
berat. Nyeri dada berlangsung selama 25 menit dan menghilang saat dia beristirahat.
B. PEMERIKSAAN FISIK (Hasilnya normal aja, kalau ada kelainan cardiothorax berarti ada
komplikasi)
BP: 120/70
RR: 21
Nadi: 110
Suhu: 36,5
MAP: 86,6
SPO2: 92%
S1 s2 tunggal tidak ada suara tambahan
1. TTV
- Keadaan umum: tampak sakit sedang
- Kesadaran: compos mentis
- GCS: E4V5M6
- Suhu: 36
- RR: 30x/mnt (nomal/meningkat)
- HR: 110x/mnt (biasanya HR meningkat)
TD: 120/90 mmHg (lebih baik normal/hipertensi, jgn Hipotensi mengarah ke shock
kardiogenik)
- Skala nyeri: NRS 5
- spO: 93% in room air
2. Px. Kepala Leher SKIP
3. Px. Thorax
- Inspeksi: dinding thorax datar/cembung/cekung, tidak ada scar, pergerakan nafas
simetris
- Palpasi: fremitus vocal simetris, iktus kordis teraba di ICS 5 linea midklavikularis
sinistra
- Perkusi: di skipppp!!! tidak ada kelainan
- Auskultasi: lokasi auskultasi dimana?
Katup pulomonal: ICS 2 linea parasternalis sinistra
Katup aorta: ICS 2 linea parasternalis dextra
Katup tricuspid: ICS 4 linea parasternalis sinistra
Katup mitral: ICS 5 linea midclavicularis sinistra
Laporannya: S1 dan S2 tunggal, tidak terdengar adanya S3 gallop, tidak ada suara
jantung tambahan: murmur
(Bisa jg ada regurgitasi mitral pada pasien ACS akut muncul holosistolik murmur,
keringan dingin, retraksi)
C. PEMERIKSAAN EKG
- EKG (STEMI/NSTE-ACS, laporannya STEMI inferior dengan onset 3 jam yll)
Heart Rate: versi ritme strip dalam 30 detik dibagi jumlah QRS nya
HR 75 x/mnt
QRS normal, II III aVF
Interval PR
DK: akut stemi inferior dgn onset 2 jam
STEMI Inferior dengan onset 3 jam yang lalu. *ST Elevasi sadapan inferior (II,III,AVF)
Apabila ada ST depresi di sadapan inferior (II, III, aVF) selanjutnya pasang sadapan kanan
(V2R – V4R) (curiga tdpt iskemi di ventrikel kanan krn dialiri oleh aliran darah yg sama yaitu
a.coronaria kanan/RCA)
ST depresi di sadapan anterior (V1-V4) pasang sadapan posterior (V7 – V9) (kemungkinan
di sadapan posteriornya ST elevasi krn adanya perubahan reciprocal)
E. PEMERIKSAAN LAB: (normal semua, kecuali Biormarker Jantung dan Profil Lipid)
1) Darah lengkap: HB, HT, eritrosit, leukosit, trombosit, hitung jenis, LED, MCH. MCHC,
MCV
Skenario Nilai Normal
Hb 13,8 g/dL 12 – 14 (P)
13 – 16 (L)
HT 50% 40 – 50 (P)
45 – 55 (L)
Eritrosit 5 juta/uL 4 – 5 (P)
4,5 – 5,5 (L)
Leukosit 7.000 /uL 5.000 – 10.000
Trombosit 400.000 /uL 150.000 – 400.000
2) Profil Lipid
Skenario Nilai Normal
Kolestrol Total 350 mg/dL 150 – 200
LDL 140 mg/dL <100
HDL 10 mg/dL 45 – 65 (P)
35 – 55 (L)
Trigliserida 200 mg/dL 120 - 190
3) GDS
4) Fungsi Ginjal
Skenario Nilai Normal
Ureum 25 8 – 25 mg/dL
Kreatinin 135 – 145 mmol/L
Klorid 94 – 111 mmol/L
Kalium 3,5 – 5,0 mmol/L
5 – 25 ug/mL
Atau
25 – 150 IU/l
Kalo sdh ada EKG tp tidak ada px Lab, diagnosis pada ACS tuh ada:
- STEMI
- NSTE-ACS
Kalo udah ada px lab:
- Meningkat: NSTEMI
- Tidak meningkat tp nyeri dada: unstable angina pectoris
Kasus: kalo PCI perlu nempuh jarak 3 jam dan yg tersedia disana cuma Fibrinolitik, maka?
Dikasih fibrinolitik, obat yg diberikan bisa streptokinase (non spesifik) atau alteplase
(spesifik)
G. MONITORING
1) Monitoring di ruang ICCU (Intensive Cardiovascular Care Unit)
2) Setelah reperfusi perlu diberikan:
Beta Blocker untuk anti iskemi (krn menurunkan HR dan kontraktilitas jadi
demand nya berkurang),
Bisprolol 1,25mg tab/hari, 1 kali sehari (oral tab)
Dan
Kasus: Pasien minta pulang krn pasien sudah merasa nyeri dada lagi, bisa makan dan
minum, sudah sadar, dan krn ada covid jadi pasien takut di RS, apakah boleh dipulangkan?
Fibrinolitik berhasil kalo STEMI sdh hilang
Talak ACS tidak perlu menunggu Px. Lab selesai! Begitu EKG STEMI langsung arahkan ke
Cath lab untuk PCI atau arahkan ke Fibrinolitik kalo tidak ada PCI px lab tidak perlu
dijadikan bahan pertimbangan
Pengambilan darah kapan?
Dilakukan sblm diberikan fibrinolitik. Tau EKG dikasih MONACO diberikan statin
dipasang IV line pada saat dipasang IV line diambil darah untuk px lab fibrinolitik
Batas Jantung:
Superior border ICS 2
Right border Cartilago costae 3-6 line parasternal dextra
Inferior border ICS 5 from linea parasternal dextra – line midclavicularis sinistra
Apex ICS 4/5 linea midclavicularis sinistra
CARDIAC CYCLE
8) Kalo gelombangnya naik berarti ada suatu potensial listrik
9) Pada segmen PR Perhentian arus listrik di nodus AV makanya lurus
10) Gelombang Q berkas his lalu terjadi perubahan potensial listrik yg besar
11) Perubahan kelistrikan = besaran vector (gambarannya bisa negative dan positif)
menggambarkan arah yg berbeda antara perekaman ke arah mana dan listrik kearah
mana
12) Gelombang QRS = merupakan depolarisasi ventrikel yg berakhir di J Point
segment ST isoelektris dimana terjadi jeda menunggu repolarisasi kemudian
terjadilah T (repolarisasi ventrikel)
24) Lalu knp di ekg menurun (gelombang Q)? Krn sdh tidak ada lg depolarisasi maka tdk
ada kontraksi pressure atrial menurun
26) Sampai kapan tekanan di ventrikel terus meningkat? Sampai berhenti kompleks
QRS/depolarisasi ventrikel katup aorta menutup krn peningkatan tekanan aorta
ventricle pressure menurun trs akhirnya tekanan di atrium lebih tinggi
mendorong katup mitral untuk terbuka sementara tekanan ventrikel menurun dan
Kembali pd posisinya apalagi sdh tjd repolarisasi selanjutnya katup mitral
terbuka darah yg numpuk di atrium masuk ke ventrikel secara cepat bbrp
kemudian darah sdh habis krn tekanan di atrium maupun di ventrikel sama sisa
darah yg ada di atrium dipompa lagi ke ventrikel dan begitu trs siklusnya
Beda lg sama
Tekanan darah systole: pembuluh darah sdg berkontraksi
Diastole: pemb darah sdg mengalami pengisian
Bunyi jantung normal: pintu menutup dan tidak ada bunyi, membuka = tidak bunyi
Bunyi jantung pertama (S1) : katup mitral dan tricuspid menutup (Katup AV) “Lub”
Bunyi jantung kedua (S2): Katup aorta dan pulmonal menutup (Katup Semilunar) “Dub”
Ketiga: aktv pengisian cepat ventrikel (harusnya tidak ada bunyi! Tetapi adannya
turbulensi/gangguan/tekanan yg berat misalkan pd pasien Gagal Jantung akut)
Keempat: gangguan pd saat atrial systole (atrial systole tidak berbunyi)
Salah satu jantung ketiga/keempat bergabung dengan bunyi jantung 1 dan 2 Gallop
Bunyi jantung tambahan: Bunyi jantung pd saat katup membuka, pdhl seharusnya gak ada
bunyi!
Kenapa jadi sampe bunyi? Krn adanya kekakuan (ibaratnya engsel pintu berat ngiiik~)
Katup aorta bunyi (bermasalah saat membuka krn stenosis aorta) = ejeksi click
Katup mitral bermasalah saat membuka krn stenosis mitral (nama penyakitnya) = opening
snap
Murmur: akibat arus yg mengalami turbulensi. Katup mitral tidak tertutup dgn sempurna.
Seharusnya katup mitral menutup sempurna Tekanan ventrikel terjadi peningkatan
sehingga katup aorta masih menutup sampai nanti membuka krn celah yg kecil, katup
mitral tdk tertutup dgn sempurna muncul aliran balik dari ventrikel ke atrium
Regurgitasi mitral: bising sistolik (pan sistolik, early sis, mid sis) dan bising diastolic (early
dias, dll)