Usulan Penelitian
Diajukan guna memenuhi sebagai syarat
Untuk memperoleh derajat Sarjana Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Oleh
Satrio Bagas Suryonegoro
1710911210047
II
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam usulan penelitian ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Banjarmasin, 2020
iii
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ii
DAFTAR TABEL.................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian...................................................................... 5
A. Menopause............................................................................ 6
A. Hipertensi..................................................................................... 11
B. Kualitas Hidup............................................................................ 15
A. Landasan Teori............................................................................ 22
B. Hipotesis...................................................................................... 28
IV
v
A. Rancangan Penelitian........................................................... 29
C. Instrumen Penelitian............................................................ 31
D. Variabel Penelitian............................................................... 32
E. Definisi Operasional............................................................ 32
F. Prosedur Penelitian.............................................................. 34
J. Biaya Penelitian.................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 39
LAMPIRAN ......................................................................................... 44
V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebanyak 467 juta wanita menghabiskan sisa hidupnya dalam keadaan paska
menopause dan 40% dari jumlah tersebut tinggal di negara berkembang dengan
tahun dari 500 juta menjadi lebih dari 1 milyar pada tahun 2030. Wanita
menopause di Asia pada tahun 2025 diperkirakan akan terjadi lonjakan dari 107
terdapat 7,6%, 2015 terdapat 8,5% diperkirakan akan pada tahun 2020 akan
tahun 2018 tercatat memiliki jumlah pria usia lanjut sebanyak 80.893 jiwa dan
1
2
menurunkan kualitas hidup, selain itu terdapat peningkatan risiko pada penyakit
hipertensi terjadi secara signifkan saat memasuki masa menopause. Hal ini
dengan meningkatkan konsentrasi plasma dari faktor relaksasi nitrat oksida yang
angiotensin, selain itu juga dapat mengurangi tekanan darah dengan peningkatan
hari.(1) Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Alfian R. dkk, 2017 bahwa
kualitas hidup pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak
73,8% dari 51 orang berada di bawah nilai rata-rata atau kualitas hidup kategori
buruk 73,8 % dan hanya 26,2% yang berada di atas nilai rata-rata atau masuk
kategori baik.4 Namun terdapat perbedaan dengan penelitian oleh Baroroh F, 2019
didapatkan bahwa 58,93% dari 56 orang memiliki kualitas hidup baik meski
mengalami hipertensi dan 41,07% yang memiliki kualitas hidup yang buruk. 5
3
menyebabkan gejala yang lebih sering dan parah, sehingga terjadinya penurunan
kualitas hidup.3
dalam kualitas hidupnya salah satunya yaitu peningkatan risiko pada penyakit
paling sering diderita pada wanita menopause. 7 Namun dalam hal ini masih
banyak data yang kurang mengenai pengaruh peningkatan hipertensi pada wanita
menopause pada kualitas hidup, oleh karena itu peneliti mengambil hal tersebut
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah terdapat hubungan antara kejadian
hipertensi dengan kualitas hidup pada wanita post menopause di Poli Geriatri
B. Tujuan Penelitian
dengan kualitas hidup pada wanita postemopause di Poli Geriatri RSUD Ulin
Banjarmasin
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan sebagai tambahan data untuk
menopause.
2. Manfaat praktis
E.Keaslian Penelitian
(Tahun)
·
Observasional
Analitik
Tinjauan Pustaka
A. Wanita Menopause
1. Definisi
ovarium, menopause pada umunya terjadi dengan rentang usia 40 tahun hingga 60
tahun dengan rata rata pada usia 51 tahun. Menopause sendiri bisa didefiniskan
sebagai berhentinya masa kesuburan, dikarenakan habisnya persedian sel telur dan
2. Fisiologi Menopause
Ketika wanita memasuki usia 35 tahun dan setelah usia 40 tahun fertilitas
merupakan tanda pertama dari terjadinya kegagalan ovarium. Pada fase tersebut
lama siklus menstruasi cenderung ikut memendek dan pada akhirnya ovulasi dan
6
7
penerunan estregon inhibin. Peningkatan pada kadar FSH serum dapat dijadikan
Estrogen juga memiliki peran penting terhadap indeks masa tubuh, ketika
menopause. Ketika itu peningkatan kadar testosteron akan meningkat secara cepat
sehingga peningkatan adiposit akan lebih tinggi daripada wanita yang belum
pada wanita menopause, akan terjadi peningkatan berat badan yang signifikan. 6
asam lemak bebas dan meningkatkan oksigen reaktif. Peningkatan yang terjadi
dalam hal ini berperan dalam pembentukan masa tulang. Estrogen memilik efek
Pada masa menopause juga terjadi perubahan sistem kekebalan tubuh yang
(DHEA) sulfat yang rendah sehingga menskresikan ITF-G. Selain itu juga terjadi
peningkatan sitokin IL-1 dan IL-6 yang sangat signifikan. Peningkatan IL-6 dan
rentan terhadap infeksi dan invasi mikroba terhadap tubuh. 1L-6 merupakan
Selain itu terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko dikarenakan
wanita memasuki masa menopause yaitu perubahan suasana hati, stress, dan
peningkatan berat badan serta peningkatan LDL, dan senitivitas garam yang lebih
tinggi. Sebagian besar hal itu berdampak pada produksi sitokin dan adipokin
proinflmasi di jaringan adiposa viseral yang berkaitan erat pada volume lemak
jantung, yang pada akhirnya akan menyebabkan peningkatan kerja jantung dan
hormon pada wanita berfluktuasi secara mencolok selama siklus ke siklus, dengan
menyebabkan penimbunan pada makrofag, sel otot polos pada pemmbuluh darah.
Ketika LDL yang menumpuk akan menyebabkan terjadinya oksidasi LDL dan
lesi fibrofatty dan fibrous sehingga muncul plak aterosklerosis yang berlangsung
kenaikan berat badan dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hal ini
bekerja di ginjal untuk mengatur viskositas dan volume urin. Akibat peningkatan
ADH, akan sangat sedikit urin yang dieksresikan dari tubuh, mengakibatkan urin
B. Hipertensi
1. Definisi
Menurut WHO and JNC VIII adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan darah didalam arteri diatas 140/90 mmHg pada orang dewasa
2. Faktor risiko
cross-sectional study in urban Varanasi oleh singh S dkk pada tahun 2017 terdapat
faktor risiko tersebut terbagi atas dua kelompok yaitu faktor yang dapat dan tidak
dapat diubah
12
a) Umur
pada aliran darah diakibatkan dinding aorta dan arteri akan menjadi kaku dan ini
tua.19,20
b) Jenis Kelamin
Risiko lebih tinggi pada pria daripada wanita sebelum usia 50 tahun di
dan menjadi lebih tinggi pada wanita, dan menurut penelitian Jane F. Reckelhoff
peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 25% untuk wanita dan 15%
pada pria. Setelah ditinjau berdasarkan usia dan SBP awal, peningkatannya adalah
c) Menopause
risiko terjadinya hipertensi hal ini dikarenakan penurnan kadar estrogen. Estrogen
angiotensin, selain itu juga dapat mengurangi tekanan darah dengan peningkatan
vasodilator endotel.15
d) Aktivitas Fisik
yang berhubungan dengan berat badan sesorang. Orang yang tidak aktif juga
harus bekerja lebih keras berkontraksi. Sehingga beban kerja otot jantung
tersebut juga didukung melalui penelitian oleh Karl Peltzer dan Supa Pengpid
dimana dari 29965 sampel yang menderita hipertensi memiliki aktivitas fisik yang
rendah sebesar 48,3%, sedangkan dengan aktivitas fisik yang bagus hanya sebesar
25,1%.22
e) Obesitas
besar sehingga terjadi peningkatkan jumlah darah yang diperlukan dalam tubuh.
besar di dinding arteri sehingga tekanan darah menjadi tinggi. 21 Dalam penilitian
Karl Peltzer dan Supa Pengpid bahwa obesitas dapat meningkatkan kemungkinan
terjadinya hipertensi sebesar 3,01% pada laki-laki dan 2,81% pada wanita.22
14
f) Konsumsi garam
terjadinya penyempitan diameter pembuluh darah arteri hal tersebut terjadi karena
garam dapat menahan air mengakibatkan peningkatan volume darah. Keadaan ini
menyebabkan jantung harus memompa lebih kuat, dan tekanan darah meningkat.
pada masyarakat asupan garam sekitar 7-8 gram tekanan rata-rata lebih tinggi.21
3. Komplikasi Hipertensi
yang akan terjadi, diantaranya penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit
jantung koroner.23
Stroke juga akan terjadi pada keadaan hipertensi yang tidak terkontrol,
terjadi ateroskeloris pada arteri serebral besar dan lipohyalinosis dalam penetrasi
arteriol akan menyebabkan stroke. Selain itu juga hipertensi dapat mengganggu
terjadi oklusi vaskular dan menyebabkan perubahan degeneratif. Hal ini juga yang
15
akan terjadi pendarahan atau pecah sehingga menyebabkan stroke iskemik dan
hemoragik.14
masuknya Ca2, yang kemudian mengaktifkan konstraksi sel otot polos pembuluh
menyebabkan suplai darah kurang dan jika berlangsung lama akan menyebabkan
C. Kualitas Hidup
1. Definisi
individu tentang posisi mereka dalam kehidupan dalam konteks budaya dan
sistem nilai di mana mereka hidup dan dalam kaitannya dengan harapan tujuan
sebagai tolak ukur dalam penentuan kualitas hidup seseorang yaitu kesehatan
lingkungan.25
a) Kesehatan Fisik
berkatifitas secara sendiri dan mandiri, selain itu juga dapat melakukan aktifitas
b) Psikologis
mental, harga diri, status dan rasa hormat, keyakinan agama, dan seksualitas pada
seseorang.25
c) Sosial
Dimensi sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, baik
rohani, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat
dengan menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi manusia. Yang dapat dinilai
yaitu bisa berupa aktifitas sosial sesorang seperti berkumpul, dan berkatifitas
d) Lingkungan
Dimensi ini sangat berikatan erat dengan dimana sesorang tinggal dan
suasana yang tentram, damai, dan menyenangkan bagi para penghuninya dan
a) Diabetes Melitus
hidup yang terganggu, diantaranya dimensi kesehatan fisik. Kesehatan fisik pada
seorang dengan diabetes melitus akan menurun tergantung kondisi gula darahnya
terkontrol atau tidak. Selain itu juga, dikarenakan diabetes merupakan penyakit
kronik, akan lama sembuh seiring pertambahan usia akan terjadi penurunan
yang sedang sebanyak 58 orang (63,7%). Hal ini ditandai dengan domain fisik
b) Osteoartritis
hari.28
penentunya adalah berapa lama telah mengalami penyakit tersebut. Dalam sebuah
penelitian Poli Paru RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau didapatkan sebanyak 26
orang dari 28 orang penderita lama mengalami penurunan kualitas hidup yang
buruk sebesar 78,57% . Selain itu untuk penderita yang mengalami ekserbasi akut
d) Osteophorosis
sehingga hal tersebut akan berdampak terhadap aktifitas fisiknya. Selain itu juga
terjadi peningkatan terhadap resiko patah tulang. Hal ini diperkuat dengan
rata kualitas hidup berada ditingkat sedang, dan terdapat beberapa aspek yang
memiliki skor rendah seperti sosial (QOL:5), persepsi umum kesehatan (QOL:6),
mental berada di nilai paling tinggi atau cukup baik yaitu 7.30
19
memiliki tekanan darah tinggi dan 33,4 % yang memiliki tekanan darah normal.
memiliki gds yang tinggi dan 66,67% memiliki gds normal. Sedangkan untuk
tipe 2. Terdapat data pada tahun 2015 di Puskemsas Stabat Kabupaten Langkat,
yang mana kaitannya sangat erat terhadap pengaruh penurunan estrogen, aktifitas
S,2019 didapatkan data sebesar gangguan fisik sebesar 86,5%, dan merupakan
SF-8 didapatkan bahwa orang dengan hipertensi skor lebih rendah di domain fisik
hidup seseorang.20 Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Alfian R. dkk bahwa
kualitas hidup pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak
73,8% dari 51 orang berada di bawah nilai rata-rata atau kualitas hidup kategori
buruk 73,8 % dan hanya 26,2% yang berada di atas nilai rata-rata atau masuk
kategori baik.5 Pria memiliki kualitas hidup lebih baik dibandingkan wanita
dengan usia yang sama dan sangat signifikan ketika wanita mengalami
sebagai aspek yang menentukan kualitas hidup seseorang, dimensi tersebut yaitu
mobilitas, kemandirian, kegiatan rutin, rasa sakit atau ketidaknyamanan dan rasa
cemas. Setiap Dimensi memiliki skala 1-5 kemudian dijumlahkan dan akan
didapatkan nilai kualitas hidup, dengan nilai maksimal 100 yang berarti kualitas
(SGRQ) yang umumnya digunakan untuk menilai kualitas hidup secara spesifik
terhadap pasien dengan PPOK. Kuisioner tersebut menilai dari aspek gejala,
tersebut menilai 3 hal utama yaitu masalah fisik yang berkaitan terhadap gejala
dan keluhan yang dialami, masalah aktivitas dan dampak terhadap sosial. 29
a) Short Form-36
kronik. Kuesioner ini menilai kualitas hidup berdasarkan 8 dimensi kualitas hidup
yang dirangkum menjadi 2 bagian yaitu ringkasan komponen fisik (PCS) dan
22
berkisar antara 0 hingga 100, dengan nilai 100 sebagai kualitas hidup terbaik.30
kualitas hidup. Pada pertanyaan transisi, peneliti meminta pasien untuk menilai
jumlah perubahan kesehatan yang mereka alami selama satu tahun terakhir.
mengukur kualitas hidup secara generik dan dapat diterapkan secara luas.
Penggunaan SF-36 bersifat menyeluruh baik pada populasi sehat ataupun populasi
A. Landasan Teori
bulan akibat dari kehilangan aktivitas folikel ovarium dan berhentinya produksi
estrogen. Menopause pada umunya terjadi dengan rentang usia 40 tahun hingga
8
60 tahun dengan rata rata pada usia 51 tahun. Menopause terjadi ketika
produksi estrogen akbiat sinyal umpan balik negatif terhadap hipofisis dan
progresif. Kemudian kadar FSH akan meningkat secara tidak terkendali terhadap
10
kadar LH diakibatkan penerunan estregon inhibin. Wanita yang memasuki
masa menopause akan terjadi beberapa efek terhadap hidupnya. Menopause dapat
mempengaruhi komposisi badan tubuh wanita, hal ini terjadi akibat penurunan
respon imun dilemahkan dan rentan terhadap infeksi. Kesehatan pembuluh darah
22
23
yang sering terjadi pada wanita menopause salah satunya adalah hipertensi.
Hipertensi menurut WHO dan JNC VIII adalah suatu keadaan peningakatan
tekanan darah di arteri lebih dari 140/90 mmHg yang telah diukur sedikitnya tiga
mengganggu aliran darah ke otak yang jika dibiarkan lama akan menyebabkan
yang berlangsung lama atau tidak terkontrol sehingga dapat merusak sel di
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfian R. dkk bahwa kualitas
hidup pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak 73,8%
dari 51 orang berada di bawah nilai rata-rata atau kualitas hidup kategori buruk
73,8 % dan hanya 26,2% yang berada di atas nilai rata-rata atau masuk kategori
dalam kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai di mana mereka hidup
dan dalam kaitannya dengan harapan tujuan mereka, standar dan kekhawatiran. 24
kualitas hidup, seperti penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol akan
memiliki penurunan di beberapa domain dan yang paling sering adalah domain
fisik. Hal ini terjadi dikarenakan diabetes melitus merupakan penyakit kronik
osteoarthritis juga didapatkan penurunan kualitas hidup yang bermakna, hal ini
berkaitan dengan skala nyeri yang dideritanya.27 Pada penderita penyakit paru
dapat dinilai melalui beberapa kuesioner. Kuesioner yang sering digunakan secara
umum adalah EQ5D.10 Selain itu terdapat beberapa kuesioner spesifik terhadap
beberapa penyakit yaitu seperti SGRQ untuk menilai kualitas hidup penderita
25
penjumlahan dari skor nilai PCS dan MCS seseorang. Kuesioner ini lebih sering
yang diderita.31
26
27
Berdasarkan landasan teori tersebut , maka kerangka teori seperti gambar 3.1
Menopause
Hipertensi
Kadar estrogen
menurun
Aterosklerosis
Penurunan kualitas hidup
Peningkatan Tekanan
darah
Wanita
Karakteristik subjek:
Menopause -Pendidikan
-Riwayat penyakit :
a. Diabetes melitus
tipe 2 terkontrol
b. Osteoporosis
dengan fraktur
c. PPOK masa
ekserbasi akut
d. Osteoarthritis
Hipertensi
dengan skala nyeri >6
= Diteliti
= = Tidak diteliti
= Dicari hubungannya
B. Hipotesis
29
dalam penelitian ini terdapat hubungan kejadian hipertensi dengan kualitas hidup
A. Rancangan Penelitian
1.Populasi Target
Populasi target pada penelitian ini adalah semua wanita usia lanjut.
2.Subjek Penelitian
kriteria penelitian.
1. Sampel
Z a2 PQ
n=
d2
n=65,0551=65 orang
Keterangan:
29
30
(21,6%)
Q = 1 – P (78,4%)
d = Presisi (10%)
= 7 orang
Jadi, jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
65+7=72 orang.
semua subyek yang datang bertemu peneliti dan memenuhi kriteria pemilihan
1. Wanita yang terdaftar sebagai pasien di Poli Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin
A. Instrumen Penelitian
2. Formulir
subyek penelitian
Formulir B : Lembar data diri (lampiran 2). : digunakan sebagai data subyek
penelitian
kualitas hidup subyek penelitian yang sudah menjadi standar dalam penilaian
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
1. Variabel terikat
3. Variabel Pengganggu
E. Definisi Operasional
atau untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini, perlu dijelaskan definisi
1. Hipertensi
dengan 140 mmHg atau tekanan darah diastolik di atas atau sama dengan 90
lebih dari atau sama dengan 140/90mmHg dikategorikan hipertensi dan tidak
2. Kualitas Hidup
individu dalam hidup dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana individu
hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan, standar yang ditetapkan dan
>50 dan kualitas hidup buruk <50. Hasil pengukuran berupa skala data nominal.
33
Prosedur Penelitian
1. Ethical clearance
1. Peri
zinan
Surat perizinan dibuat oleh Unit P2M dan KTI PSPD FK ULM, kemudian
2. Informed concent
melaksanakan penelitian, tujuan, serta manfaat dari penelitiaan ini dan setelah itu
4. Pelaksanaa penelitian
terdaftar pada Poli Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin. Tekanan darah diukur dengan
posisi duduk punggung tegak atau terlentang. Pada pasien yang merokok atau minum
kopi diukur 5 sampai 30 menit setelah melakukan aktifitas tersebut. Langkah pertama
memasukkan plug udara ke jack udara. Kemudian, manset di pasang pada lengan atas
pasien dengan bagian terbawah manset berada diatas 1-2 cm dari siku. Manset terpasang
34
dengan marker berada di tengah lengan dalam, lalu dikencangkan. Setelah siap
pengukuran dilakukan dengan menekan tombol start dan akan berhenti dengan sendirinya
dibacakan .
1. Pengumpulan data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari
tangan pertama). Data primer pada penelitian ini berupa hasil pengisian kuisioner
yang dibacakan langsung ke pasien, dengan mengisi kuisioner SF-36 dan hasil
2. Pengolahan data
pengolahan data.
variabel yang diteliti serta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Setelah semua selesai, data selanjutnya akan dianalisis dengan bantuan komputer
kualitas hiudp
36
Setelah data terkumpul akan dilakukan dengan data cleaning, coding dan
Package For The Social Sciences (SPSS) versi . Analisis data menggunakan uji
univariat dan bivariat. Penyajian data hasil penelitian disajikan secara deskriftif
1. Analisis univariat
2. Analisis bivariat
hipertensi dengan kualitas hidup pada wanita menpause di Poli Geriatri RSUD
antara hipertensi dengan kualitas hidup pada wanita menopause dengan melihat
besarnya nilai r. Bila r lebih besar dari 0,5 maka hubungan kuat.
Square dengan tingkat kepercyaan 95% dan ∝=0,05 yang artinya apabila p value
kurang dari nilai ∝ maka dapat di katakan bahwa terdapat hubungan antara
hipertensi dengan kualitas hidup pada lansia di Poli Geriatri RSUD Ulin
Banjarmasin. Jika expected count kurang dari 5 maka akan dilakukan uji fisher
exact.
37
K. Biaya Penelitian
http://dx.doi.org/10.1016/j.cjca.2014.02.014
3. Hildreth KL, Ozemek C, Kohrt WM, Blatchford PJ, Moreau KL. Vascular
2018;25(9):1011–9.
kualitas hidup dan tekanan darah pasien hipertensi rawat jalan di rsud ulin
banjarmasin. 2018;4(2):106–13.
2019;18:144–6.
39
40
Ferdinand, MDf, Jerome L. Fleg, MDg, Martha Gulati, MD, MSh, Ijeoma
between Hypertens Qual life among Elder A Popul based Comp study with
2011.
https://doi.org/10.1016/j.maturitas.2018.08.009
https://doi.org/10.1016/j.mce.2019.110582
14. Kim BJ, Bae H-J, Wong LKS. Pathophysiology and Mechanisms Whereby
15. Lim HS, Kim TH, Lee HH, Park YH, Kim JM, Lee BR. Hypertension and
Results from the Korea National Health and Nutrition Examination Survey
http://dx.doi.org/10.1016/j.maturitas.2016.04.019
16. Rossi GP, Seccia TM, Barton M, Danser AHJ, De Leeuw PW, Dhaun N, et
2018;36(3):451–61.
Hypertens. 2018;27(3):176–81.
from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jegh.2015.02.003
21. Widyartha IMJ, Putra IWGAE, Ani LS, Widyartha IMJ, Putra IWGAE,
Ani LS. Riwayat Keluarga , Stres , Aktivitas Fisik Ringan , Obesitas dan
https://media.neliti.com/media/publications/164608-ID-none.pdf
25. Bhandari N, Bhusal BR, K.C. T, Lawot I. Quality of life of patient with
2012;120–32.
28. Tarigan GJ, Rante SDT, Deviani P. Hubungan Intensitas Nyeri Dengan
2008;53(9):287.
2019. 2019;111–20.
32. Hakim HH, Batubara L, Fulyani F, Tegalsari PL, Mahoni PL, Genuk PL, et
al. Hubungan Antara Nilai Bone Mineral Density Dengan Skor Kualitas
33. Khoirunnisa SM, Akhmad AD. Quality of life of patients with hypertension
2019;30(4):309–15.
44
LAMPIRAN
45
1. Nama :
3. Alamat :
Lampiran 2. Persetujuan
Peneliti mengajak Bapak/Ibu untuk ikut serta dalam penelitian ini. Penelitian ini
membutuhkan sekitar ≥50 subyek penelitian, dengan jangka waktu keikutsertaan
masing-masing subjek sekitar 1 hari
A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian
Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila
Anda sudah memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk mengundurkan diri/
berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.
B.Prosedur Penelitian
Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta
menandatangani lembar persetujuan ini rangkap dua, satu untuk Anda simpan, dan
satu untuk untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah:
1. Anda akan diwawancarai untuk menanyakan: Identitas diri dan riwayat penyakit
sebelumnya
2. Menjalani pemeriksaan tekanan darah, menggunakan alat sphignomanometer
automatis
3. Anda akan diwawancarai dengan beberapa pertanyaan menggunakan Short form-36
4. Data akan di kumpulkan dan dianalisa
E. Manfaat
Keuntungan langsung anda dapat mengetahui faktor apa saja yang dapat
menurunkan kualitas hidup anda dan cara meningkatkannya
F. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subyek penelitian akan
dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan
dipublikasikan tanpa identitas subyek penelitian.
G. Kompensasi
Bapak/Ibu akan mendapatkan souvenir tanda terimakasih kepada Bapak/Ibu
berpartisipasi dalam penelitian ini.
H. Pembiayaan
Semua biaya yang terkait penelitian akan ditanggung oleh peneliti.
I. Informasi Tambahan
Bapak/ ibu/ saudara diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum
jelas sehubungan dengan penelitian ini, dapat menghubungi Satrio Bagas
Suryonegoro pada no. HP 081250592404.
49