Anda di halaman 1dari 10

Diabetes Mellitus Pada Lansia

LABEL: ARTIKEL KESEHATAN DIPOSKAN OLEH IPHINK SELASA, 11 DESEMBER 2012

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan. Manusia seperti halnya semua
makhluk hidup didunia ini mempunyai batas keberadaannya dan akan berakhir dengan kematian.
Perubahan-perubahan pada usia lanjut dan kemunduran kesehatannya kadang-kadang sukar
dibedakan dari kelainan patologi yang terjadi akibat penyakit. Dalam bidang endokrinologi hampir
semua produksi dan pengeluaran hormon dipengaruhi oleh enzim-enzim yang sangat dipengaruhi
oleh proses menjadi tua.
Diabetes mellitus yang terdapat pada usia lanjut gambaran klinisnya bervariasi luas dari tanpa
gejala sampai dengan komplikasi nyata yang kadang-kadang menyerupai penyakit atau perubahan
yang biasa ditemui pada usia lanjut.
B.     Tujuan
a.       Mengetahui definisi diabetes mellitus
b.      Mengetahui etiologi diabetes mellitus
c.       Mengetahui gambaran klinis diabetes mellitus
d.      Mengetahui komplikasi diabetes mellitus
e.       Mengetahui penatalaksanaan diabetes mellitus
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan kronis yang ditandai dengan metabolisme karbohidrat
dan lemak yang diakibatkan oleh kekurangan insulin atau secara relatif kekurangan insulin.
Klasifikasi diabetes mellitus yang utama adalah tipe I : Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
dan tipe II : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
 B.     Etiologi
Beberapa ahli berpendapat bahwa dengan bertambahnya umur, intoleransi terhadap glukosa juga
meningkat, jadi untuk golongan usia lanjut diperlukan batas glukosa darah yang lebih tinggi daripada
orang dewasa non usia lanjut.
Pada NIDDM, intoleransi glukosa pada lansia berkaitan dengan obesitas, aktivitas fisik yang
berkurang,kurangnya massa otot, penyakit penyerta, penggunaaan obat-obatan, disamping karena
pada lansia terjadi penurunan sekresi insulin dan insulin resisten. Lebih dari 50% lansia diatas 60
tahun yang tanpa keluhan, ditemukan hasil Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) yang abnormal.
Intoleransi glukosa ini masih belum dapat dikatakan sebagai diabetes. Pada usia lanjut terjadi
penurunan maupun kemampuan insulin terutama pada post reseptor.
Beberapa faktor yang berkaitan dengan penyebab diabetes mellitus pada lansia (Jeffrey) :
1.      Umur yang berkaitan dengan penurunan fungsi sel pankreas dan sekresi insulin.
2.      Umur yang berkaitan dengan resistensi insulin akibat kurangnya massa otot dan perubahan
vaskuler.
3.      Obesitas, banyak makan.
4.      Aktivitas fisik yang kurang
5.      Penggunaan obat yang bermacam-macam.
6.      Keturunan
7.      Keberadaan penyakit lain, sering menderita stress
C.    Gambaran Klinis
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM lansia umumnya tidak ada.
Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik
pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses
menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan
komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena
katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada
tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.
Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :
·           Katarak
·           Glaukoma
·           Retinopati
·           Gatal seluruh badan
·           Pruritus Vulvae
·           Infeksi bakteri kulit
·           Infeksi jamur di kulit
·           Dermatopati
·           Neuropati perifer
·           Neuropati viseral
·           Amiotropi
·           Ulkus Neurotropik
·           Penyakit ginjal
·           Penyakit pembuluh darah perifer
·           Penyakit koroner
·           Penyakit pembuluh darah otak
·           Hipertensi
Osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan dapat
muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus
pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap
dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut.
Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien DM usia lanjut
dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. Defisiensi insulin yang tadinya
bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan gejala khas
hiperventilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia.
Gejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak
umumnya tidak ada pada DM usia lanjut.
Biasanya tampak bermanifestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.
Pada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan dan koma yang
merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas.
D.    Komplikasi
1.      Makroangiopati (aterosklerosis), mikroangiopati, dan neuropati.
2.      Koma hiperosmolaritas dimana glukosa darah didapatkan sangat tinggi (>600 mg/dL)
3.      Hipernatremia, osmolaritas tinggi (>350 m Osm/L)
E.     Penatalaksanaan
Menurut Steven diperkirakan 25 – 50% dari DM lansia dapat dikendalikan dengan baik hanya
dengan diet saja. 3% membutuhkan insulin dan 20 – 45% dapat diobati dengan oral anti diabetik
dan diet saja.
Para ahli berpendapat bahwa sebagian besar DM pada lansia adalah tipe II, dan dalam
penatalaksanaannya perlu diperhatikan kasus perkasus, cara hidup pasien, keadaan gizi dan
kesehatannya, adanya penyakit lain yang menyeertai serta ada/tidaknya komplikasi DM.
Pedoman penatalaksanaan DM lansia adalah :
1.      Menilai penyakitnya secara menyeluruh dan memberikan pendidikan kepada pasien dan
keluarganya.
2.      Menghilangkan gejala-gejala akibat hiperglikemia (quality of life) seperti rasa haus, sering
kencing, lemas, gatal-gatal.
3.      Lebih bersifat konservatif, usahakan agar glukosa darah tidak terlalu tinggi (200-220 mg/dl)
post prandial dan tidak sampai normal betul karena bahaya terjadinya hipoglikemia.
4.      Mengendalikan glukosa darah dan berat badan sambil menghindari resiko hipoglikemia.

BAB II
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan kronis yang ditandai dengan metabolisme karbohidrat
dan lemak yang diakibatkan oleh kekurangan insulin atau secara relatif kekurangan insulin.
Klasifikasi diabetes mellitus yang utama adalah tipe I : Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
dan tipe II : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
Faktor yang berkaitan dengan penyebab diabetes mellitus pada lansia adalah Umur yang berkaitan
dengan penurunan fungsi sel pankreas dan sekresi insulin, Umur yang berkaitan dengan resistensi
insulin akibat kurangnya massa otot dan perubahan vaskuler, Obesitas, banyak makan, Aktivitas
fisik yang kurang, Penggunaan obat yang bermacam-macam, Keturunan, Keberadaan penyakit lain,
sering menderita stress.
Pada DM lansia tidak terjadi poliuria, polidipsia, akan tetapi keluhan yang sering muncul adalah
keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Prinsip
penatalaksanaan DM lansia adalah Menilai penyakitnya secara menyeluruh dan memberikan
pendidikan kepada pasien dan keluarganya, Menghilangkan gejala-gejala akibat hiperglikemia,Lebih
bersifat konservatif, Mengendalikan glukosa darah dan berat badan.

DAFTAR PUSTAKA
Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani, Jakarta:EGC,
1997.
Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati,
Jakarta : EGC, 1999.
Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih, Jakarta :
EGC, 1997.
Luecknote, Annette Geisler, Gerontologic Nursing second Edition, St. Louis Missouri : Mosby,Inc,
2000.
Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I Edisi ketiga,
Jakarta : FKUI, 1996.
Francis S Greenspan, John D Baxter. Endokrinologi dasar & klinik edisi 4, Jakarta : EGC, 1998.
http://berita19.wordpress.com/2010/01/30/dm-pada-lansia/ (diakses pada tanggal 23 Mei 2012 pukul
21.04 WIB)
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:

1.
Sofian Masse
27 Juli 2013 01.33
mantap...... 
mampir juga ya bang, 
http://sofianmasih.blogspot.com/
http://iklanpinisi.blogspot.com/

Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting Lama

BLOG SUBSCRIPTION

Follow me
You can follow my updates on Twitter

Posts RSS
Read my full posts on your favorite feed reader

Facebook
Become a fan of our blog on Facebook

SEARCH THIS BLOG


Search

ISI BLOG

 ▼  12 (50)

o ▼  Desember (50)

 CARA LENGKAP INSTALL WINDOWS 7

 Anemia Pada Ibu Hamil

 Solusio Plasenta

 Pelviksitis

 Diabetes Mellitus Pada Lansia

 Aspek Hukum Dalam Praktek Kebidanan

 SAP TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS

 Makalah Serotinus

 PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA IBU HAMIL PADA KEHAMILAN...

 Makalah Chancroid

 Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

 Pandangan Hukum Islam tentang Keluarga Berencana

 TRANSPOR GAS PERNAPASAN

 Makalah Suhu Tubuh

 Aktivitas Seksual Pasca Melahirkan

 Manajemen Pelayanan Kebidanan

 Kanker Serviks

 Makalah HIV AIDS

 Makalah Air Ketuban

 Makalah Demam Typhoid


 Makalah Menopause

 Masalah Sensoris Pada Lansia

 Aspek Legal dan Legislasi Dalam Praktik Pelayanan ...

 Makalah TB Paru

 Makalah Asma Bronchial

 Prinsip Etika dan Moral Dalam Pelayanan Kebidanan

 Penyebab Kematian Pada Ibu

 Perubahan Psikologi Pada Persalinan

 Istilah Dalam Konseling KB

 MENGGANTI WARNA DALAM WAKTU 1 MENIT

 DRIVER COLECTION SEMUA LAPTOP DAN KOMPUTER

 TEORI KEBIDANAN MENURUT JEAN BALL

 TEORI KEBIDANAN

 MITOS DAN FAKTA SEPUTAR KEHAMILAN

 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) IMUNISASI PADA BAYI

 Makalah perubahan psikologis pada persalinan

 VARICELLA (CACAR AIR/CHICKEN POX)

 Makalah Ulkus Portio

 PRINSIP ETIKA DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

 TEORI-TEORI YANG MENDASARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN D...

 Abortus

 Makalah Klimakterium

 Gangguan Seksualitas Pada Lansia

 Mastitis Pada Ibu Nifas

 Penyulit Kala III Persalinan

 Makalah Psikologi Perkembangan Anak


 Malpraktek Dalam Pelayanan Kesehatan

 ATONIA UTERI

 PERDARAHAN KALA IV PRIMER

 Makalah Mioma Uteri

 ►  13 (54)

BLOG POPULER

 ASUHAN KEBIDANAN Nn “M” DENGAN MIOMA UTERI


 SAP TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS
 Makalah TB Paru
 Makalah Demam Typhoid
 PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA IBU HAMIL PADA KEHAMILAN

Tutorial Here

GANTI WARNA LATAR DAN HURUF

Button Color

Change Background of This Blog!

My Note

Trebuchet Ms

12

MY PROFIL
Iphink Thahir

Buat Lencana Anda

TOTAL TAYANG

501759
FOLLOWERS

PENGUNJUNG

LABELS

 Artikel Kesehatan (60)

 ASKEB (11)

 Komputer (3)

 Kumpulan KTI (24)

 Leaflet (1)

 SAP (7)

LABELS

 Artikel Kesehatan (60)
 ASKEB (11)

 Komputer (3)

 Kumpulan KTI (24)

 Leaflet (1)

 SAP (7)

Ada kesalahan di dalam gadget ini

TIME

Tutorial Here

Anda mungkin juga menyukai