Anda di halaman 1dari 36

ASKEP OMA dan OMK

(OTITIS MEDIA AKUT dan KRONIS)


Definisi
Otitis adalah radang telinga, yang ditandai dengan nyeri, demam,
hilangnya pendengaran, tinitus dan vertigo.
Otitis berarti peradangan dari telinga, dan media berarti tengah. Jadi
otitis media berarti peradangan dari telinga tengah.
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustacheus, antrum mastoid, dan sel-sel
mastoid
Otitis media akut adalah peradangan akut sebagian atau seluruh
periosteum telinga tengah dan terjadi dalam waktu kurang dari 3
minggu
Otitis media kronis adalah infeksi menahun pada telinga tengah.
Kondisi yang berhubungan dengan patologi jaringan irreversible
dan biasanya disebabkan oleh episode berulang otitis media akut
yang tak tertangani. Otitis media adalah Proses peradangan di
telinga tengah dan mastoid yang menetap > 12 minggu.
Etiologi :
OMA: Virus atau bakteri dari tenggorokan
bisa sampai ke telinga tengah melalui tuba
eustakius atau kadang juga melalui aliran
darah. Otitis media akut juga bisa terjadi
karena adanya penyumbatan pada sinus
atau tuba eustakius akibat alergi atau
pembengkakan amandel. Bakteri yang umum
ditemukan sebagai organisme penyebab
adalah Streptococcus peneumoniae,
Hemophylus influenzae, Streptococcus
pyogenes, dan Moraxella catarrhalis.
OMK

OMK terjadi akibat adanya perforasi. Perforasi gendang


telinga bisa disebabkan oleh: OMA penyumbatan tuba
eustakius cedera akibat masuknya suatu benda ke
dalam telinga atau akibat perubahan tekanan udara
yang terjadi secara tiba-tiba luka bakar karena panas
atau zat kimia. Bisa juga disebabkan karena bakteri,
antara lain: Streptococcus, Stapilococcus, Diplococcus
pneumonie, Hemopilus influens, Gram Positif : S.
Pyogenes, S. Albus, Gram Negatif : Proteus spp,
Psedomonas spp, E. Coli, Kuman anaerob : Alergi,
diabetes melitus, TBC paru.
Patofisiologis
Penyebab utama otitis media akuta adalah masuknya bakteri
patogenik ke dalam telinga tengah yang normalnya steril.
Paling sering terjadi bila terjadi disfungsi tuba eustachii seperti
obstruksi yang diakibatkan oleh infeksi saluran pernapasan
atas, inflamasi jaringan disekitarnya (mis, sinusitis, hipertropi
adenoid), atau reaksi alergi (mis, rinitis alergika). Stadium awal
komplikasi ini dimulai dengan hiperemi dan edema pada
mukosa tuba eusthacius bagian faring, yang kemudian
lumennya dipersempit oleh hiperplasi limfoid pada submukosa.
Gangguan ventilasi telinga tengah ini disertai oleh
terkumpulnya cairan eksudat dan transudat dalam telinga
tengah, akibatnya telinga tengah menjadi sangat rentan
terhadap infeksi bakteri yang datang langsung dari nasofaring.
Selanjutnya faktor ketahanan tubuh pejamu dan virulensi
bakteri akan menentukan progresivitas penyakit.
OMK

Perforasi membrane timpani yang permanen, mukosa


telinga tengah akan terpapar ke telinga luar sehingga
memungkinkan terjadinya infeksi berulang. Hanya pada
beberapa kasus keadaan telinga tengah tetap kering dan
pasien tidak sadar akan penyakitnya. Berenang,
kemasukan benda yang tidak steril ke dalam liang
telinga atau karena adanya focus infeksi pada saluran
napas bagian atas akan menyebabkan infeksi
eksaserbasi akut yang ditandai dengan secret yang
mukoid atau mukopurulen.
OMK tipe Benigna

Gejalanya berupa discharge mukoid yang tidak terlalu


berbau busuk , ketika pertama kali ditemukan bau
busuk mungkin ada tetapi dengan pembersihan dan
penggunaan antibiotiklokal biasanya cepat menghilang,
discharge mukoid dapat konstan atau intermitten.
Gangguan pendengaran konduktif selalu didapat pada
pasien dengan derajat ketulian tergantung beratnya
kerusakan tulang-tulang pendengaran dan koklea
selama infeksi nekrotik akut pada awal penyakit.
OMK tipe maligna dengan kolesteatoma

Sekret pada infeksi dengan kolesteatom beraroma khas,


sekret yang sangat bau dan berwarna kuning abu-abu,
kotor purulen dapat juga terlihat keeping-keping kecil,
berwarna putih mengkilat.
Gangguan pendengaran tipe konduktif timbul akibat
terbentuknya kolesteatom bersamaan juga karena
hilangnya alat penghantar udara pada otitis media
nekrotikans akut. Selain tipe konduktif dapat pula tipe
campuran karena kerusakan pada koklea yaitu karena
erosi pada tulang-tulang kanal semisirkularis akibat
osteolitik kolesteatom.
Cholesteatoma Formation
Pemeriksaan Diagnostik
Otitis Media Akut: Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop. Timpanogram untuk
mengukur kesesuaian dan kekakuan membran timpani. Untuk
menentukan organisme penyebabnya dilakukan pembiakan
terhadap nanah atau cairan lainnya dari telinga.
Otitis Media Kronis: Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop. Untuk mengetahui
organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap cairan
yang keluar dari telinga. Rontgen mastoid atau CT scan kepala
dilakukan untuk mengetahui adanya penyebaran infeksi ke struktur
di sekeliling telinga. Tes Audiometri dilakukan untuk mengetahui
pendengaran menurun. X ray terhadap kolesteatoma dan kekaburan
mastoid.
Dibagi dlm 4 stadium
Pengumpulan Data OMK
Identitas Pasien : Nama pasien, umur, suku/bangsa, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat
Riwayat Penyakit Sekarang : Riwayat adanya kelainan nyeri pada
telinga, penggunaan minyak, kapas lidi, peniti untuk membersihkan
telinga
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat infeksi saluran atas yang
berulang, riwayat alergi, riwayat OMA berkurang, riwayat
penggunaan obat( sterptomisin, salisilat, kuirin, gentamisin ), riwayat
operasi
Riwayat penyakit keluarga : Apakah keluarga klien pernah
mengalami penyakit telinga, sebab dimungkinkan OMK
berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang dikaitkan sebagai
faktor genetik
Pengkajian Persistem

Tanda-tanda vital : Suhu meningkat,


keluarnya otore
B2 ( Blood ) : Nadi meningkat
B3 (Brain) : Nyeri telinga, perasaan
penuh dan pendengaran menurun, vertigo,
pusing, refleks kejut
B5 (Bowel) : Nausea vomiting
B6 (Bone) : Malaise, alergi
Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan proses peradangan
Gangguan komunikasi berhubungan dengan efek kehilangan
pendengaran
Perubahan persepsi / sensoris berhubungan dengan obstruksi,
infeksi di telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran
Cemas berhubungan dengan prosedur operasi, diagnosis,
prognosis, anestesi, nyeri, hilangnya fungsi, kemungkinan
penurunan pendengaran lebih besar setelah operasi.
Isolasi sosial berhubungan dengan nyeri, otore berbau busuk
Kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan pencegahan
kekambuhan
DX Nyeri berhubungan dengan proses peradangan
Tujuan : Nyeri yang dirasakan klien berkurang rasa
Kriteria hasil : Klien mengungkapkan bahwa nyeri berkurang, klien mampu
melakukan metode pengalihan suasana
Intervensi Keperawatan:
Ajarkan klien untuk mengalihkan suasana dengan melakukan metode
relaksasi saat nyeri yang teramat sangat muncul, relaksasi seperti menarik
napas panjang, Rasional : Metode pengalihan suasana dengan
melakukan relaksasi bisa mengurangi nyeri yang diderita klien
Kompres dingin di sekitar area telinga: Rasional : Kompres dingin
bertujuan mengurangi nyeri karena rasa nyeri teralihkan oleh rasa
dingin di sekitar area telinga
Atur posisi klien: Rasional : Posisi yang sesuai akan membuat klien
merasa nyaman
Untuk kolaborasi, beri aspirin/analgesik sesuai instruksi, beri sedatif sesuai
indikasi: Rasional : Analgesik merupakan pereda nyeri yang efektif
pada pasien untuk mengurangi sensasi nyeri dari dalam
DX 2: Gangguan komunikasi berhubungan dengan efek kehilangan
pendengaran
Tujuan : Gangguan komunikasi berkurang / hilang
Kriteria hasil : Klien memakai alat bantu dengar ( jika sesuai ), menerima pesan
melalui metode pilihan ( misal: komunikasi lisan, bahasa lambang, berbicara dengan
jelas pada telinga yang baik
Intervensi keperawatan:
Dapatkan apa metode komunikasi yang diinginkan dan catat pada rencana
perawatan metode yang digunakan oleh staf dan klien, seperti : tulisan, berbicara,
bahasa isyarat.Rasional: Dengan mengetahui metode komunikasi yang
diinginkan oleh klien maka metode yang akan digunakan dapat disesuaikan
dengan kemampuan dan keterbatasan klien
Pantau kemampuan klien untuk menerima pesan secara verbal. Jika ia dapat
mendengar pada satu telinga, berbicara dengan perlahan dan jelas langsung ke
telinga yang baik, Dekati klien dari sisi telinga yang baik, gunakan bahasa isyarat,
bahasa tulis atau penerjemah: Rasional : Pesan yang ingin disampaikan oleh
perawat kepada klien dapat diterima dengan baik oleh klien.
Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran dan pemahaman dengan,
bicara jelas, berhadapan, isyarat dll Rasional : Memungkinkan komunikasi dua
arah antara perawat dengan klien dapat berjalan dengan baik dan klien dapat
menerima pesan perawat
Perubahan persepsi / sensoris berhubungan dengan obstruksi, infeksi
di telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran
Tujuan : Persepsi / sensoris baik
Kriteria hasil : Klien akan mengalami peningkatan persepsi / sensoris pendengaran
sampai pada tingkat fungsional
Intervensi keperawatan :
Ajarkan klien menggunakan dan merawat alat pendengaran secara tepat: Rasional :
Keefektifan alat pendengaran tergantung pada tipe gangguan / ketulian,
pemakaian serta perawatannya yang tepat.
Instruksikan klien untuk menggunakan teknik-teknik yang aman sehingga dapat
mencegah terjadinya ketulian lebih jauh: Rasional : Apabila penyebab pokok
ketulian tidak progresif, maka pendengaran yang tersisa sensitif terhadap
trauma dan infeksi sehingga harus dilindungi
Observasi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut: Rasional :
Diagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap masalah-masalah
pendengaran rusak secara permanen
Instruksikan klien untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik ( baik itu antibiotik
sistemik maupun lokal )Rasional : Penghentian terapi antibiotika sebelum
waktunya dapat menyebabkan organisme sisa berkembang biak sehingga
infeksi akan berlanjut
Cemas berhubungan dengan prosedur operasi, diagnosis, prognosis, anestesi,
nyeri, hilangnya fungsi, kemungkinan penurunan pendengaran lebih besar
setelah operasi.

Tujuan : Rasa cemas klien akan berkurang / hilang


Kriteria hasil : Klien mampu mengungakpkan ketakutan / kekhawatirannya
Intervensi keperawatan :
Mengatakan hal sejujurnya kepada klien ketika mendiskusikan mengenai
kemungkinan kemajuan dari fungsi pendengarannya untuk mempertahankan
harapan klien dalam berkomunikasi Rasional : Harapan-harapan yang tidak
realistik tidak dapat mengurangi kecemasan, justru malah menimbulkan
ketidakkepercayaan klien terhadap perawat. Menunjukkan kepada klien bahwa
dia dapat berkomunikasi dengan efektif tanpa menggunakan alat khusus
sehingga dapat mengurangi rasa cemasnya
Berikan informasi tentang kelompok yang juga pernah mengalami gangguan seperti
yang dialami klien untuk memberikan dukungan kepada klien: Rasional : Dukungan
dari beberapa orang yang memiliki pengalaman yang sama akan sangat
membantu klien
Berikan informasi mengenai sumber-sumber dan alat-alat yang tersedia yang dapat
membantu klien Rasional : Agar klien menyadari sumber-sumber apa saja yang
ada di sekitarnya yang dapat mendukung dia untuk berkomunikasi
Isolasi sosial berhubungan dengan nyeri, otore berbau busuk

Tujuan : Tetap mengembangkan hubungan dengan


orang lain
Kriteria Hasil : Klien tetap mengembangkan hubungan
dengan orang lain
Intervensi keperawatan :
Bina hubungan saling percaya Rasionalisasi : hubungan saling
percaya dapat menjadi dasar terjadinya hubungan sosial.
Yakinkan klien bahwa setelah dilakukan pengobatan / pembedahan
cairan akan keluar dan bau busuk akan hilang: Rasional : Klien
akan kooperatif /berpartisipasi dalam persiapan pembedahan
(tympanoplasti) dan akan mulai mengajak bicara dengan
perawat dan keluarga
Kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan
pencegahan kekambuhan

Tujuan : Klien akan mempunyai pemahaman yang baik tentang pengobatan dan cara
pencegahan kekambuhan.
Kriteria hasil : Klien paham mengenai pengobatan dan pencegahan kekambuhan
Intervensi keperawatan :
Ajarkan klien mengganti balutan dan menggunakan antibiotik secara kontinyu sesuai
aturan.Rasional : pendidikan kesehatan tenyang cara mengganti balutan dapat
meningkatkan pemahaman klien sehingga dapat berpartisipasi dalam
pencegahan kekambuhan.
Beritahu komplikasi yang mungkin timbul dan bagaimana cara melaporkannya
Rasional : pemahaman tentang komplikasi yang dapat terjadi pada klien dapat
membantu klien dan keluarga untuk melaporkan ke tenaga kesehatan sehingga
dapat dengan cepat ditangani.
Tekankan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti / evaluasi pendengaran.
Rasional : follow up sangat penting dilakukan oleh anak karena dapat
mengetahui perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya kekambuhan.
SELAMAT
BELAJAR!

Anda mungkin juga menyukai