Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

BAB VII
ANALISIS SARINGAN
(SHIEVE ANALYSIS)

VII.1. Tujuan Percobaan


Untuk menentukan gradasi suatu sampel tanah sebagai dasar untuk meng-
klasifikasi jenis tanah.

VII.2. Alat dan Bahan Yang Digunakan


1. Satu set saringan standar yang meliputi saringan No. 4, 10, 20,
40, 60, 100, 200, dan Pan.
2. Timbangan dengan ketelitian 0,10 gr.
3. Mesin pengguncang saringan (shieve shaker).
4. Sendok semen.
5. Stopwatch.
6. Sampel tanah sebanyak 500 gr.

VII.3. Gambar Alat – Alat Percobaan

Sendok Semen

Stopwatch

Ayakan

Timbangan ketelitian 0,10 gr Shieve Shaker Machine

Gambar VI.1 Alat – Alat Percobaan Analisis Saringan.


UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

VII.4. Teori
Secara umum tanah terdiri atas tiga bagian yaitu butiran, air dan udara. Sifat
– sifat suatu macam tanah tertentu banyak tergantung pada ukuran butirannya.
Ukuran butiran menentukan klasifikasi macam tanah tersebut. Untuk butiran
kasar dipakai cara penyaringan dalam penentuan ukuran butiran tanah. Tanah
dikeringakan dan disaring pada serangkaian saringan dengan ukuran diameter kisi
saringan tertentu mulai dari yang kasar hingga yang halus. Dengan demikian
butiran tanah terpisah menjadi beberapa bagian dengan batas ukuran yang
diketahui.
Sistem klasifikasi tanah :
1. AASHTO (American Association of State
Highway and Transportation Officials)
Pada sistem ini, tanah diklasifikasikan kedalam 7 kelompok besar yaitu,
A – 1 sampai A – 7. Tanah yang diklasifikasikan kedalam A – 1, A – 2, A –
3, adalah tanah berbutir dimana 35% atau kurang dari seluruh contoh sampel
tanah tersebut yang lolos saringan No.200. Tanah dimana lebih dari 35%
butirannya lolos saringan No. 200 diklasifikasikan ke dalam kelompok A – 4,
a – 5, A – 6 dan A – 7. Butiran dalam kelompok A – 4 sampai dengan A – 7
adalah sebagian besar adalah lanau dan lempung.
Tabel VI.1 Klasifikasi Tanah Sistem AASHTO
Klasifikasi Tanah Berbutir Kasar
umum ( 35% atau kurang dari seluruh contoh tanah yang lolos ayakanNo.200)
Klasifikasi A1   A2
Kelompok A – 1a A – 1b A3 A–2–4 A–2–5 A–2–6 A–2–7
Analisis ayakan
         
(% lolos)
No. 10 Max 50        
No. 40 Max 30 Max 50 Max 51      
No. 200 Max 15 Max 25 Max 10 Max 35 Max 35 Max 35 Max 35
Sifat friksi yang  
 
lolos ayakan  
 
No.40
Batas cair (LL) Max 40 Min 41 Max 40 Min 41
Indeks
Max 6 NP Max 10 Max 10 Min 11 Min 11
plastisitas (PI)
Tipe material Batu pecah, kerikil,dan Pasir Kerikil dan pasir yang berlanau atau
yang dominan pasir halus berlempung
Penilaian sebagai
Baik sekali sampai baik
bahan dasar
Klasifikasi Tanah berbutir halus
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

umum ( lebih 35% dari seluruh contoh tanah yang lolos ayakanNo.200)
      A–7
Klasifikasi
A–4 A–5 A–6 A – 7 – 5*
kelompok
      A – 7 – 6*
Analisis ayakan
       
(% lolos)
No.10
No.40        
No.200 Min 36 Min 36 Min 36 Min 36
Sifat friksi yang
   
lolos ayakan
No.40    
Batas cair (LL) Max 40 Min 41 Max 40 Min 41
Indeks
Max 10 Max 10 Min 11 Min 11
plastisitas (PI)
Tipe material
Tanah berlanau Tanah Berlempung
yang dominan
Penilaian sebagai
Baik sampai buruk
bahan dasar
Sumber : Braja M.Das, Edisi VII, halaman 99. *Untuk A-7-5 PI≤ LL–30
*Untuk A-7-6 PI> LL–30

2. USCS (Unified Soil Classification System)


Sistem ini mengelompokkan tanah ke dalam 2 kelompok besar yaitu :
a. Tanah berbutir kasar (coarse grined soil), yaitu tanah kerikil atau pasir
dimana kurang dari 50% berat total contoh tanah lolos saringan No. 200.
Simbol dari kelompok ini dimulai dari huruf awal G atau SG adalah untuk
kerikil (gravel) atau tanah berkerikil, dan S adalah untuk pasir (sand) atau
tanah berpasir.
b. Tanah berbutir halus (fined grained soil), yaitu tanah dimana lebih dari
50% berat total contoh tanah lolos ayakan No. 200. Simbol dari kelompok
ini dimulai dari huruf awal M untuk lanau anorganik (silt), C untuk
lempung anorganik (clay), dan O untuk lanau organik dan lempung
organik. Simbol Pt digunakan untuk tanah gambut (peat), muck, dan
tanah–tanah yang lain dengan kadar organik yang tinggi.
Simbol–simbol yang lain yang digunakan untuk klasifikasi USCS adalah:
 W = Well grained (bergaradasi baik)
 P = Poorly grained (bergaradasi buruk)
 L = Low plasticity ( plastisitas rendah, LL < 50 %)
 H = High plasticity (plastisitas tinggi, LL > 50 %)
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

Tanah berbutir kasar ditandai dengan simbol kelompok seperti GW, GP,
GM, GC, SW, SP, SM dan SC. Untuk klasifikasi yang benar, faktor–faktor
berikut perlu diperhatikan :
1. Persentase friksi kasar yang lolos saringan No 40.
2. Persentase butiran yang lolos saringan No. 200 (ini adalah friksi halus).
3. Koefisien keseragaman (uniformity coefficient, Cu) dan koefisien gradasi
(coefficient of gradation, Cc) untuk tanah dimana 0 – 12% lolos saringan
No. 200.
4. Batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) bagian tanah yang lolos saringan
No. 40 (untuk tanah dimana 5% atau lebih lolos saringan No. 200).

Tabel VI.2 Klasifikasi Tanah Sistem USCS


Simbol
Divisi Utama Nama Umum
Kelompok
Tanah Kerikil (lebih Kerikil bersih (hanya Cu ≥ 4 dan 1 ≤ Cc ≤ 3c GW
berbutir dari 50%friksi kerikil, butir halus <5%)
Cu< 4 dan/atau 1 > Cc > 3c GP
kasar(50 kasartertahan
% atau di ayakan Kerikil dengan butiran PI< 4 GM
lebih No.4) halus (>12% butir halus) PI > 7 GC
butiran Pasir (lebih Pasir bersih (hanya Cu ≥ 6 dan 1 ≤ Cc ≤ 3c SW
tertahan dari 50% pasir,butir halus < 5%) Cu < 6 dan 1 > Cc > 3c SP
pada friksi kasar PI < 4 SM
ayakan lolos di ayakan Pasir dengan butiran
No.200) No.4) halus (> 12% butir halus) PI > 7 SC
Lanau dan PI > 7 CL
lempung Anorganik
Tanah (batas cair PI < 4 ML
berbutir 50% atau
halus kurang, LL - oven dried
(50%atau plastisitas Organik  0,75 OL
LL - not dried
lebih tinggi)
butiran Lanau dan PI pada atau diatas
lolos lempung Anorganik CH
garis “A”
ayakan (batas
No.200) cair50% atau PI dibawah garis “A” MH
  lebih,
plastisitas LL - oven dried
Organik  0,75 OH
rendah) LL - not dried
Peat (gambut), muck, dan
Tanah dengan kandungan organik sangat tinggi tanah lain dengan Pt
kandungan organik tinggi
Sumber : Braja M.Das, Edisi VII, halaman 103.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

Keterangan :
 Kerikil dengan 5% – 12% butir halus, memerlukan simbol ganda : GW –
GM, GW – GC, GP – GM, GP – GC.
 Pasir dengan 5% – 12% butir halus, memerlukan simbol ganda : SW – SM,
SW – SC, SP – SM, SP – SC.
D
60
 Cu(Coefficient of Uniformity) = D
10

2
(D )
 Cc(Coefficient of Curvature) = 30
D D
60 10

 D60 = diameter yang bersesuaian dengan 60% lolos saringan yang


didapatkan dari kurva distribusi ukuran butir.
 D30 = diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos saringan yang
didapatkan dari kurva distribusi ukuran butir.
 D10 = diameter yang bersesuaian dengan 10% lolos saringan yang
didapatkan dari kurva distribusi ukuran butir.
 Tanah bergradasi sangat baik bila Cu > 15 
 Tanah yang memiliki gradasi yang baik mempunyai nilai Cu > 4 (untuk
tanah kerikil), Cu > 6 (untuk pasir), dan Cc antara 1 – 3 (untuk kerikil dan
pasir).
 PI (Plasticity Index)= indeks plastisitas = LL – PL
 LL (Liquid Limit) = batas cair ; PL (Plastic Limit) = batas plastis.
 Jika 4 ≤ PL ≤ 7 digunakan simbol ganda : GC – GM atau SC – SM.
 Jika 4 ≤ PL ≤ 7 digunakan simbol ganda : CL – ML.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

Gambar VI.2 Rentang dari Batas Cair (LL) dan Indeks Plastisitas (PI) untuk tanah dalam
kelompok A – 2, A – 4, A – 5, A – 6, dan A – 7.

Untuk mengevaluasi mutu (kualitas) dari suatu tanah sebagai bahan lapisan tanah
dasar (subgrade) dari suatu jalan raya, suatu angka yang dinamakan indeks grup (group
index, GI) juga diperlukan selain kelompok dan subkelompok dari tanah yang
bersangkutan. Harga GI ini dituliskan di dalam kurung setelah nama kelompok dan
subkelompok dari tanah yang bersangkutan. Indeks grup dapat dihitung dengan memakai
persamaan seperti di bawah ini:
GI = (F – 35)[0,2 + 0,005 (LL – 40)] + 0,01 (F – 15)(PI – 10)..................(7.1)
di mana:
F = persentase butiran yang lolos ayakan No.200
LL = batas cair (liquid limit)
PI = indeks plastisitas.

Suku pertama persamaan 7.1, yaitu (F – 3 5)[0,2 + 0,005 (LL – 40)], adalah
bagian dari indeks grup yang ditentukan dari batas cair (LL). Suku yang kedua, yaitu 0,01
(F – 1 5)(PI – I 0), adalah· bagian dari indeks grup yang ditentukan dari indeks plastisitas
(PI). Berikut ini adalah aturan untuk menentukan harga dari indeks grup:
a. Apabila Persamaan (7.1) menghasilkan nilai GI yang negatif, maka harga GI
dianggap nol.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

b. Indeks grup yang dihitung dengan menggunakan Persamaan (7.1) dibulatkan ke


angka yang paling dekat (sebagai contoh: GI = 3,4 dibulatkan menjadi 3,0;
GI = 3,5 di bulatkan menjadi 4,0).
c. Tidak ada batas atas untuk indeks grup.
d. Indeks grup untuk tanah yang masuk dalam kelompok A – l a, A – l b, A – 2 – 4,
A – 2 – 5, dan A – 3 selalu sama dengan nol.
e. Untuk tanah yang masuk kelompok A – 2 – 6 dan A – 2 – 7, hanya bagian dari
indeks grup untuk PI saja yang digunakan, yaitu
GI = 0,0 1 (F – 1,5)(PI – 1 0)......................................... (7.2)
Pada umumnya, kualitas tanah yang digunakan untuk bahan tanah dasar dapat dinyatakan
sebagai kebalikan dari harga indeks grup.

VII.5. Prosedur Percobaan


1. Siapkan sampel tanah terganggu dengan kering udara.
2. Timbang sampel tanah sebanyak 500 gr.
3. Siapkan satu set saringanmulai dari No. 4, 10, 20, 40, 60, 100, 200, dan Pan.
4. Sampel tanah yang telah ditimbang diletakkan di dalam saringan teratas
(No.4).
5. Hidupkan mesin pengguncang saringan selama 15 menit.
6. Setelah 15 menit, matikan mesin penguncang lalu masukkan sampel tanah
yang tertinggal disetiap saringan ke dalam kantong plastik sesuai nomor
saringan tertinggalnya.
7. Timbang berat tanah tiap tanah yang telah dipindahkan ke kantong plastik
tadi.
8. Percobaan selesai.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

VII.6. Analisis Data


Berat awal sampel = 500 gr
Berat akhir sampel = 496,46 gr
a. Saringan No. 4 (diameter = 4,75 mm)
 Berat butir tertinggal = 0 gr
 Persentase berat butir tertinggal
berat butir tertinggal 0
= = × 100 % = 0 %
berat akhir sampel 496,46

 Persentase kumulatif berat butiran tertinggal = 0 %


 Persentase kumulatif lolos
= 100 % – persentase kumulatif
= 100 % – 0 %
= 100 %
b. Saringan No. 10 (diameter = 2 mm)
 Berat butir tertinggal = 0 gr
 Persentase berat butir tertinggal
berat butir tertinggal 0
= = × 100 % = 0 %
berat akhir sampel 496,46

 Persentase kumulatif berat butiran tertinggal = 0 % + 0 % = 0 %


 Persentase kumulatif lolos
= 100 % – persentase kumulatif
= 100 % – 0 %
= 100 %
c. Saringan No. 20 (diameter = 0,85 mm)
 Berat butir tertinggal = 0,27 gr
 Persentase berat butir tertinggal
berat butir tertinggal 0,27
= = × 100 % = 0,05 %
berat akhir sampel 496,46

 Persentase kumulatif berat butiran tertinggal = 0 % + 0,05 % = 0,05 %


 Persentase kumulatif lolos
= 100 % – persentase kumulatif
= 100 % – 0,05 %
= 99,95 %

d. Saringan No. 40 (diameter = 0,425 mm)


UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

 Berat butir tertinggal = 1,07 gr


 Persentase berat butir tertinggal
berat butir tertinggal 1,07
= = × 100 % = 0,22 %
berat akhir sampel 496,46

 Persentase kumulatif berat butiran tertinggal = 0,05 % + 0,22 % = 0,27 %


 Persentase kumulatif lolos
= 100 % – persentase kumulatif
= 100 % – 0,27 %
= 99,73 %
e. Saringan No. 60 (diameter = 0,25 mm)
 Berat butir tertinggal = 7,18 gr
 Persentase berat butir tertinggal
berat butir tertinggal 7,18
= = × 100 % = 1,45 %
berat akhir sampel 496,46

 Persentase kumulatif berat butiran tertinggal = 0,27 % + 1,45 % = 1,72 %


 Persentase kumulatif lolos
= 100 % – persentase kumulatif
= 100 % – 1,72 %
= 98,28 %
f. Saringan No. 100 (diameter = 0,15 mm)
 Berat butir tertinggal = 39,61 gr
 Persentase berat butir tertinggal
berat butir tertinggal 39,61
= = × 100 % = 7,98 %
berat akhir sampel 496,46

 Persentase kumulatif berat butiran tertinggal = 1,72 % + 7,98 % = 9,69 %


 Persentase kumulatif lolos
= 100 % – persentase kumulatif
= 100 % – 9,69 %
= 90,31 %
g. Demikian dilakukan seterusnya untuk saringan No. 200 dan Pan.
h. Indeks grup (group index, GI)
GI = (75,59 - 35)[0,2 + 0,005 (42,99 - 40)] + 0,01 (75,59 - 15)(22,24 - 10)
= 16,14 ≈ 16
VII.7. Aplikasi
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

Diketahui : Dari hasil uji analisa saringan di laboratorium terhadap sampel tanah
di dapat data sebagai berikut.
Persentase
Persentase
Diameter Berat Butir Kumulatif Persentase
No. Berat Butiran
Saringan Tertinggal Berat Butiran Kumulatif Lolos
Saringan Tertinggal
(mm) (gr) Tertinggal (%)
(%)
(%)
4 4,75 0 0,00 0,00 100,00
10 2 0 0,00 0,00 100,00
20 0,85 0,27 0,05 0,05 99,95
40 0,425 1,07 0,22 0,27 99,73
60 0,25 7,18 1,45 1,72 98,28
100 0,15 39,61 7,98 9,69 90,31
200 0,075 73,08 14,72 24,41 75,59
Pan   375,25 75,59 100,00 0,00
∑ 496,46

Ditanya : Klasifikasi jenis tanah dari sampel diatas berdasarkan AASHTO dan
USCS ?
Penyelesaian :
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas, maka :
1. Berdasarkan AASHTO
a. Lebih dari 50% butiran lolos saringan No. 200, maka tanah tersebut adalah
berbutir halus.
b. Lebih dari 35% butiran lolos saringan No. 200.
c. Maka sampel tanah tersebut masuk kelompok A-7-5(16), yaitu “tanah
berlempung”.
2. Berdasarkan USCS
a. Lebih dari 50% butiran lolos saringan No. 200, maka tanah tersebut adalah
berbutir halus (lanau dan lempungl).
b. Dari grafik dapat diketahui nilai dari Cu dan Cc.
D 0,13
60
Cu = D
= = 7,31
0,02
10

(D )2 0,04 2
Cc = 30
= = 0,75
D D 0,13  0,02
60 10
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

c. Liquid Limit (LL) = 42,99% < 50% maka sampel tanah tersebut masuk
kedalam simbol kelompok CL (Clay Low Plasticity) atau “lempung
berplastis rendah”.

VII.8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan di atas, maka dapat diketahui jenis tanah
menurut klasifikasi tanah berdasarkan AASHTO dan USCS :
1. Berdasarkan AASHTO didapat jenis tanah “berlempung”, dengan simbol
kelompok A – 7 – 5(16).
2. Berdasarkan USCS didapat jenis tanah “lempung berplastis rendah”, dengan
simbol kelompok CL.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

Project : Laporan Praktikum


SHIEVE ANALYSIS Date : Selasa, 22 Oktober 2019
Mekanika Tanah
Test by : Kel.III / Gel. I
SOIL INVESTIGATION
Checked by :
Quarry : Depan Ruangan
Location : Lab. Mekanika Tanah Capacity :
TS-1

Persentase
Persentase Persentase
Diameter Berat Butir Kumulatif
No. Berat Butiran Kumulatif
Saringan Tertinggal Berat Butiran
Saringan Tertinggal Lolos
(mm) (gr) Tertinggal
(%) (%)
(%)
4 4,75 0 0,00 0,00 100,00
10 2 0 0,00 0,00 100,00
20 0,85 0,27 0,05 0,05 99,95
40 0,425 1,07 0,22 0,27 99,73
60 0,25 7,18 1,45 1,72 98,28
100 0,15 39,61 7,98 9,69 90,31
200 0,075 73,08 14,72 24,41 75,59
Pan   375,25 75,59 100,00 0,00
∑ 496,46

TANDA
No. NAMADisetujui Oleh : NIM
TANGAN
1 Ananda Pepayosa S 170310020  
2 Abednego Saragih 170310023  
3 Ondo H Simbolon 170310024  
4 Viator Reform Zebua 170310026  
5 ( Kolose
Bonar P Panjaitan Andi P. N. Gulo)
170310029
Asisten Laboratorium
6 Bernardus Y Tafonao 170310040
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

Project : Laporan Praktikum


SHIEVE ANALYSIS Date : Selasa, 22 Oktober 2019
Mekanika Tanah
Test by : Kel.III / Gel. II
SOIL INVESTIGATION
Checked by :
Quarry : Depan Ruangan
Location : Lab. Mekanika Tanah Capacity :
TS-1

D60

TANDA
No. NAMA NIM Disetujui Oleh :
TANGAN
1 Ananda Pepayosa S 170310020  
2 Abednego Saragih 170310023  
3 Ondo H Simbolon 170310024  
4 Viator Reform Zebua 170310026   (Kolose Andi P. N. Gulo)
5 Bonar P Panjaitan 170310029 Asisten Laboratorium
6 Bernardus Y Tafonao 170310040

Project : Laporan Praktikum SHIEVE ANALYSIS Date : Selasa, 22 Oktober 2019


UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 82110161

Mekanika Tanah
Test by : Kel.III / Gel. II
SOIL INVESTIGATION
Checked by :
Quarry : Depan Ruangan
Location : Lab. Mekanika Tanah Capacity :
TS-1

D60

D30

D10

TANDA
No. NAMA NIM Disetujui Oleh :
TANGAN
1 Ananda Pepayosa S 170310020  
2 Abednego Saragih 170310023  
3 Ondo H Simbolon 170310024  
4 Viator Reform Zebua 170310026  
5 Bonar P Panjaitan 170310029 (Kolose Andi P. N. Gulo)
6 Bernardus Y Tafonao 170310040 Asisten Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai