DI
OLEH :
ANNISA : PO72473210
PUTRI : PO72473210311
RISNAWATI : PO7247321034
ZERLIANA : PO7247321047
YOKIBET : PO72473210
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah memberikan berkah dan rahmatnya bagi kelancaran pembuatan makalah
untuk kegiatan perkuliahan. Makalah ini berjudul “Bioakustik”.
Dalam makalah ini, kelompok kami banyak memperoleh dorongan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu sewajarnyalah kelompok kami mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat
1. Dosen yang telah memberikan kepercayaan kepada kelompok kami untuk
membuat makalah.
2. Teman-teman kuliah yang banyak memberi motivasi kepada kelompok kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan
saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan makalah ini
sangat kelompok kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman pada
umum nya dan bagi pembaca pada khususnya.
HALAMAN JUDUL
A. KATA
PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................
C. BATASAN MASALAH...........................................................................................
D. TUJUAN PENULISAN...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. DEFINISI BUNYI...................................................................................................
1. SUMBER BUNYI.......................................................................................
2. MENDETEKSI BUNYI.............................................................................
3. PENEGELOMPOKKAN BUNYI..............................................................
4. AZAZ DOPPLEER.....................................................................................
B. SIFAT DAN KECEPATAN GELOMBANG BUNYI...........................................
1. SIFAT GELOMBANG BUNYI.................................................................
2. KECEPATAN GELOMBANG BUNYI....................................................
C. INTENSITAS BUNYI............................................................................................
A. KESEIMPULAN................................................................................................
B. SARAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang merambat ke depan
dengan kecepatan tertentu sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini
merupakan vibrasi getaran dari molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian
zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang. Gelombang bunyi dapat menjalar secara
transversal atau longitudinal.
Bunyi berhubungan dengan indra pendengaran yaitu fisiologi telinga. Telinga berfungsi
secara efisien untuk mengubah energi getaran dari gelombang menjadi sinyal listrik yang
dibawa ke otak melalui syaraf. Telinga manusia merupakan detektor bunyi yang sangat
sensitif.
Bising didefinisikan sebagai bunyi yang kehadirannya tidak dikehendaki dan dianggap
mengganggu pendengaran. Bising dapat berasal dari bunyi atau suara yang merupakan
aktivitas alam seperti bicara, pidato, tertawa dan lain – lain. Bising juga dapat berasal dari
bunyi atau suara buatan manusia seperti bunyi mesin kendaraan dan mesin – mesin yang ada
di pabrik. Untuk menilai bunyi sebagai bising sangatlah relatif. Misalnya musik di tempat –
tempat diskotik, bagi orang yang biasa mengunjungi tempat itu tidaklah merasa suatu
kebisingan, tetapi bagi orang – orang yang tidak pernah berkunjung di tempat diskotik akan
merasa suatu kebisingan yang mengganggu.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang,maka rumusan makalah ini adalah :
1. Apa itu bunyi?
2. Bagaimana sifat dan kecepatan gelombang bunyi?
3. Bagaimana intensitas bunyi?
4. Bagaimana penerapan gelombang bunyi dalam bidang kesehatan?
5. Bagaimana pengaruh dan pencegahan dari kebisingan?
C.Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah,maka dalam penulisan makalah ini
hal-hal yang dibahas adalah mengenai pengertian bunyi,sifat dan kecepatan gelombang
bunyi,penerapan gelombang bunyi dalam bidang kesehatan dan bagaimana pengaruh dan
pencegahan dari kebisingan,maupun bagaimana mekanisme pembentukan suara dan
mengetahui apa yang dimaksud dengan vibrasi itu.
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Membantu mahasiswa memahami tentang bioakustik dan aplikasinya dalam keperawatan.
2.Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian bunyi dan gelombang bunyi
b. Memahami sifat dan kecepatan gelombang bunyi
c. Memahami intensitas bunyi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bunyi
Bunyi merupakan getaran yang menimbulkan gelombang longitudinal yang merambat
melalui medium perambatannya (zat cair, zat padat, dan udara) sehingga dapat didengar.
(Fisika, 2006 : 41).
Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-molekul zat dan saling
beradu satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi menghasikan gelombang serta
mentransmisikan energi tanpa disertai perpindahan partikel. (Fisika Kedokteran, 1996 : 65)
C. Intensitas Bunyi ( I )
Intensitas Bunyi yaitu energi yang melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2. Ketika
mendengarkan bunyi yang terlalu keras, tentunya telinga akan merasa sakit. Sebaliknya,
bunyi yang terlalu lemah tidak akan mampu didengar. Kenyataan ini membuktikan bahwa
intensitas bunyi yang dapat didengar manusia dengan baik berada pada batas-batas tertentu.
Intensitas bunyi yang mampu didengar manusia mempunyai intensitas 10-12 watt/m2 sampai
dengan 1 watt/m2.
Intensitas bunyi 10-12 watt/m2 adalah intensitas bunyi terendah yang masih dapat didengar
telinga manusia. Intensitas ini disebut intensitas ambang pendengaran. Sementara itu,
intensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar telinga manusia tanpa menimbulkan rasa
sakit adalah 1 watt/m2 dan disebut intensitas ambang perasaan.
*Mencegah getaran mekanis :*
Getaran suatu benda dapat dihindari dengan meletakkan bahan peredam dibawah
benda yang bergetar. Bhan peredam sebaiknya sekitar 1 Hz.
Selain itu tempat duduk atau alas kaki diletakkan bahan peredam. Tebal tempat duduk
dan alas kaki sangat menentukan besar redaman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-molekul zat dan saling
beradu satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi menghasikan gelombang yang
merambat melalui medium padat, cair, dan udara.
Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat gelombang bunyi
ultra maka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.
Bioakustik dalam keperawatan banyak manfaatnya baik untuk diagnosis suatu penyakit
maupun dalam pengobatan. Kebisingan merupakan penyakit akibat kerja yang mana dapat
merugikan kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran dan bila pemaparan
dalam waktu yang lama akan menyebabkan ketulian. Pada dasarnya pengendalian kebisingan
dapat dilakukan terhadap sumbernya, perjalanannya dan penerimanya. Langkah terakhir
adalah penggunaan alat pelindung pendengaran.
B.Saran
1. Pentingnya penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari sehingga
diharapkan mahasiswa lebih mendalami pemahaman tentang bioakustik terutama dalam
keperawatan.
2. Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kesehatan diharapkan terus dipelajari mahasiswa
keperawatan.
3. Telinga sebagai alat pendengaran penting untuk dijaga dari berbagai pengaruh
kebisingan.
DAFTAR PUSTAKA
• Dr. J. F. Gabriel 1988 Fisika Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Denpasar
• Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
• Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
•Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga
•Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta :
Penerbit Erlangga Animation source :