Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP BIO AKUSTIK

DI

OLEH :

MUHAMMAD ARIF : PO7247321048

ANNISA : PO72473210

NI KETUT ERI CINTIA : PO72473210

MUTIARA LATEREY : PO7247321028

PUTRI : PO72473210311

RISNAWATI : PO7247321034

ZERLIANA : PO7247321047

SESIS YANA : PO7247321036

YOKIBET : PO72473210

VERA FEBRIYANTI : PO7247321041

TAHUN AJARAN 2021/2022

POLTEKKES KEMENKES PALU


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah memberikan berkah dan rahmatnya bagi kelancaran pembuatan makalah
untuk kegiatan perkuliahan. Makalah ini berjudul “Bioakustik”.
Dalam makalah ini, kelompok kami banyak memperoleh dorongan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu sewajarnyalah kelompok kami mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat
1. Dosen yang telah memberikan kepercayaan kepada kelompok kami untuk
membuat makalah.
2. Teman-teman kuliah yang banyak memberi motivasi kepada kelompok kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan
saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan makalah ini
sangat kelompok kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman pada
umum nya dan bagi pembaca pada khususnya.

Tolitoli, 9 Agustus 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

A. KATA
PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................

A. LATAR BELAKANG..............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................
C. BATASAN MASALAH...........................................................................................
D. TUJUAN PENULISAN...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

A. DEFINISI BUNYI...................................................................................................
1. SUMBER BUNYI.......................................................................................
2. MENDETEKSI BUNYI.............................................................................
3. PENEGELOMPOKKAN BUNYI..............................................................
4. AZAZ DOPPLEER.....................................................................................
B. SIFAT DAN KECEPATAN GELOMBANG BUNYI...........................................
1. SIFAT GELOMBANG BUNYI.................................................................
2. KECEPATAN GELOMBANG BUNYI....................................................
C. INTENSITAS BUNYI............................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. KESEIMPULAN................................................................................................
B. SARAN..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang merambat ke depan
dengan kecepatan tertentu sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini
merupakan vibrasi getaran dari molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian
zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang. Gelombang bunyi dapat menjalar secara
transversal atau longitudinal.
Bunyi berhubungan dengan indra pendengaran yaitu fisiologi telinga. Telinga berfungsi
secara efisien untuk mengubah energi getaran dari gelombang menjadi sinyal listrik yang
dibawa ke otak melalui syaraf. Telinga manusia merupakan detektor bunyi yang sangat
sensitif.
 Bising didefinisikan sebagai bunyi yang kehadirannya tidak dikehendaki dan dianggap
mengganggu pendengaran. Bising dapat berasal dari bunyi atau suara yang merupakan
aktivitas alam seperti bicara, pidato, tertawa dan lain – lain. Bising juga dapat berasal dari
bunyi atau suara buatan manusia seperti bunyi mesin kendaraan dan mesin – mesin yang ada
di pabrik. Untuk menilai bunyi sebagai bising sangatlah relatif. Misalnya musik di tempat –
tempat diskotik, bagi orang yang biasa mengunjungi tempat itu tidaklah merasa suatu
kebisingan, tetapi bagi orang – orang yang tidak pernah berkunjung di tempat diskotik akan
merasa suatu kebisingan yang mengganggu.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang,maka rumusan makalah ini adalah :
1. Apa itu bunyi?
2. Bagaimana sifat dan kecepatan gelombang bunyi?
3. Bagaimana intensitas bunyi?
4. Bagaimana penerapan gelombang bunyi dalam bidang kesehatan?
5. Bagaimana pengaruh dan pencegahan dari kebisingan?

C.Batasan Masalah
            Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah,maka dalam penulisan makalah ini
hal-hal yang dibahas adalah mengenai pengertian bunyi,sifat dan kecepatan gelombang 
bunyi,penerapan gelombang bunyi dalam bidang kesehatan dan bagaimana pengaruh dan
pencegahan dari kebisingan,maupun bagaimana mekanisme pembentukan suara dan
mengetahui apa yang dimaksud dengan vibrasi itu.
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Membantu mahasiswa memahami tentang bioakustik dan aplikasinya dalam keperawatan.
2.Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian bunyi dan gelombang bunyi
b. Memahami sifat dan kecepatan gelombang bunyi
c. Memahami intensitas bunyi
 BAB II
PEMBAHASAN
 A. Definisi Bunyi
Bunyi merupakan getaran yang menimbulkan gelombang longitudinal yang merambat
melalui medium perambatannya (zat cair, zat padat, dan udara) sehingga dapat didengar.
(Fisika, 2006 : 41).
Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-molekul zat dan saling
beradu satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi menghasikan gelombang serta
mentransmisikan energi tanpa disertai perpindahan partikel. (Fisika Kedokteran, 1996 : 65)

1.  Sumber Bunyi


Sumber bunyi adalah semua benda yang bergetar dan menghasilkan suara merambat melalui
medium atau zat perantara sampai ke telinga. Contoh sumber bunyi yaitu: pembakaran
minyak dalam mesin, instrumen musik, gerakan dahan pohon, lonceng, garputala, dsb.
Syarat terjadinya bunyi yaitu :
  Ada sumber bunyi yang bergetar
  Ada zat perantara (medium) yang merambatkan gelombang bunyi dari sumber ke
telinga
  Getaran mempunyai frekuensi tertentu (20 Hz – 20.000 Hz)
  Indra pendengar dalam keadaan baik

2.  Mendeteksi Bunyi


Untuk mendeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi bentuk vibrasi sehingga
dapat dianalisa frekuensi dan intensitasnya. Untuk perubahan ini diperlukan alat mikrofon
dan telinga manusia. Alat mikrofon merupakan transduser yang memberi respon terhadap
tekanan bunyi (sound pressure0 dan menghasilkan isyarat/signal listrik. Mikrofon yang
banyak digunakan adalah mikrofon kondensor. Pemilihan mikrofon ini sangat penting oleh
karena berguna untuk mendeteksi kebisingan lingkungan perusahaan (merupakan medan
difus segala arah atau medan bebas) disamping itu perlu diperhatikan faktor kecepatan angin,
cuaca oleh karena sangat mempengaruhi pada mikrofon.
3.Pengelompokan Bunyi
Menurut frekuensinya, bunyi dikelompokan menjadi :
a.Bunyi infrasonik (0 – 20 Hz)
    Infrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga manusia,tetapi dapat di
    dengar oleh jangkrik dan anjing.Frekuensi ini biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah,
    gempa bumi, getaran gunung berapi.
b. Bunyi audiosonik (20 – 20.000 Hz)
    Bunyi audio merupakan bunyi yang dapat didengar manusia. Audiofrekuensi berhubungan
    dengan nilai ambang pendengaran (rata-rata nilai ambang pendengaran 1000 Hz = 0 dB).
c. Bunyi Ultrasonik (di atas 20.000 Hz)
    Ultrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga manusia. Frekuensi ini
    dalam bidang kedokteran digunakan dalam 3 hal yaitu pengobatan,destruktif dan
     diagnosis.Hal ini dapat terjadi oleh karena frekuensi yang tinggi mempunyai daya tembus
     jaringan cukup besar.

4.  Azaz Doppler


Efek Doppler adalah peristiwa berubahnya frekuensi sumber bunyi yang didengar akibat
perubahan gerak antara pendengar dan sumber bunyi. Pada tahun 1800,Christian Johann
Doppler  mengemukakan Efek Doppler ini berlaku secara umun pada gelombang.
Efek Doppler ini dipergunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair di dalam tubuh
misalnya darah. Berkas ultrasonik/bunyi ultra uynag mengenai darah (darah bergerak
menjauhi bunyi) darah akan memantulkan bunyi ekho dan diterima oleh detektor.

B. Sifat dan Kecepatan Gelombang Bunyi


1.  Sifat Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan, dan diserap benda. Apabila
gelombang suara mengenai tubuh manusia (dinding) maka bagian dari gelombang akan
dipantulkan dan bagian lain akan diteruskan ke dalam tubuh. Penyerapan energi bunyi ini
akan mengakibatkan berkurangnya amplitudo gelombang bunyi.
Nilai amplitudo bunyi yang menetap pada jaringan dinyatakan dalam rumus :
A = A-αx
Keterangan :
A   = amplitudo bunyi yang menetap pada jaringan yang tebal X cm
Ao = amplitudo bunyi mula-mula
α    = koefisien adsorpsi jaringan (cm-1)
x    = tebal jaringan (cm)
Dengan mempergunakan rumus tersebut dapat menghitung nilai adsopsi jaringan terhadap
gelombang bunyi.
Berikut tabel koefisien adsorpsi jaringan dan nilai paruh ketebalan jaringan.
Bahan Frekuensi Α (cm-1) nilai paruh ketebalan jaringan (cm)
Otot 1 0,13 2,7
Lemak 0,8 0,05 6,9
Otak 1 0,11 1,2
Tulang 0,6 0,4 6,95
Air 1 2,5 x 10 -4
14 x 103
2.  Kecepatan Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada zat padat, zat cair dan gas
yang merambat ke depan dengan kecepatan tertentu. Gelombang bunyi ini menjalar secara
longitudinal, lain dengan cahaya yang menjalar secara transversal.
Pada suatu percobaan, apabila terjadi vibrasi dari suatu bunyi maka akan terjadi suatu
peningkatan tekanan dan penurunan tekanan pada tekanan atmosfer, peningkatan tekanan ini
disebut kompresi sedangkan penurunan tekanan disebut rarefaksi (peregangan).
Bunyi mempunyai hubungan antara frekuensi vibrasi (f) bunyi, panjang gelombang (γ) dan
kecepatan (v), secara sistematis hubungan itu dapat dinyatakan dalam rumus.  
f  =
Keterangan :
f   = frekuensi
v = kecepatan
λ  = panjang gelombang
Kecepatan bunyi berbeda-beda dalam melewati berbagai medium. Berikut tabel
perbedaannya.
Masa Jenis ( ) Kecepatan (v) Z (= )
Temperatur Material
Kg/m3 cm/s Kg/m2s
20o C Udara 1,29 331 430
0o C CO2 1,98 258 430
0o C H2 8,99 x 10-2 1.270 430
20o C Alkohol 791 1.210 430
20o C Air 1.000 1.480 430
20o C Besi 7.900 5.130 430
37o C Darah 1.056 1.570 430
20o C Otak 1.020 1.530 1,56 x 106
20o C Otot 1.040 1.580 1,64 x 106
20o C Lemak 920 1.450 1,33 x 106
20o C Tulang 1.900 4.040 7,68 x 106
Gelombang bunyi dibawa oleh zat padat, cair,  dan gas. Pada umumnya, makin keras zat,
makin cepat gelombang bunyi merambat. Hal ini masuk akal, karena kekerasan zat
menyatakan secara tidak langsung bahwa partikel-partikel tergandeng secara kuat sehingga
lebih responsif terhadap gerak partikel lainnya.

C. Intensitas Bunyi ( I )
Intensitas Bunyi yaitu energi yang melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2. Ketika
mendengarkan bunyi yang terlalu keras, tentunya telinga akan merasa sakit. Sebaliknya,
bunyi yang terlalu lemah tidak akan mampu didengar. Kenyataan ini membuktikan bahwa
intensitas bunyi yang dapat didengar manusia dengan baik berada pada batas-batas tertentu.
Intensitas bunyi yang mampu didengar manusia mempunyai intensitas 10-12 watt/m2 sampai
dengan 1 watt/m2. 
Intensitas bunyi 10-12 watt/m2 adalah intensitas bunyi terendah yang masih dapat didengar
telinga manusia. Intensitas ini disebut intensitas ambang pendengaran. Sementara itu,
intensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar telinga manusia tanpa menimbulkan rasa
sakit adalah 1 watt/m2 dan disebut intensitas ambang perasaan.
*Mencegah getaran mekanis :*
  Getaran suatu benda dapat dihindari dengan meletakkan bahan peredam dibawah
benda yang bergetar. Bhan peredam sebaiknya sekitar 1 Hz.
  Selain itu tempat duduk atau alas kaki diletakkan bahan peredam. Tebal tempat duduk
dan alas kaki sangat menentukan besar redaman.
 
 BAB III
PENUTUP
 A. Kesimpulan
Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-molekul zat dan saling
beradu satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi menghasikan gelombang yang
merambat melalui medium padat, cair, dan udara.
Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat gelombang bunyi
ultra maka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.
Bioakustik dalam keperawatan banyak manfaatnya baik untuk diagnosis suatu penyakit
maupun dalam pengobatan. Kebisingan merupakan penyakit akibat kerja yang mana dapat
merugikan kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran dan bila pemaparan
dalam waktu yang lama akan menyebabkan ketulian. Pada dasarnya pengendalian kebisingan
dapat dilakukan terhadap sumbernya, perjalanannya dan penerimanya. Langkah terakhir
adalah penggunaan alat pelindung pendengaran.

B.Saran
1. Pentingnya penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari sehingga
     diharapkan mahasiswa lebih mendalami pemahaman tentang bioakustik terutama dalam
      keperawatan.
2.  Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kesehatan diharapkan terus dipelajari mahasiswa
      keperawatan.
3. Telinga sebagai alat pendengaran penting untuk dijaga dari berbagai pengaruh
     kebisingan.
 DAFTAR PUSTAKA

• Dr. J. F. Gabriel 1988 Fisika Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Denpasar 
• Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
• Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
•Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
   Erlangga
•Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta :
    Penerbit  Erlangga Animation source :

Anda mungkin juga menyukai