Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH : ISPA

DI SUSUN OLEH :
RISNAWATI
ZERLIANA
RAHMAWATI
Definisi ISPA
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA
merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah (klinikita, 2007). Berikut ini
adalah beberapa pengertian ISPA menurut para ahli, yaitu : ISPA merupakan singkatan dari
Infeksi Saluran Pernapasan Akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris
Acute Respiratory Infection (ARI). Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian
dan atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran pernapasan atas) sampai alveoli
(saluran pernapasan bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus rongga telinga
tengah dan pleura (Depkes, 2001).

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh
anak- anak, baik dinegara berkembang maupun di negara maju dan sudah mampu dan
banyak dari mereka perlu masuk Rumah Sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-
penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan
sampai pada masa dewasa (Klinikita, 2007).
Patofisiologi
Penyebab dari saluranakut adala bakteri, virus, jamur, dan benda-benda asing lainya (Wong
Donna, 2004). Berdasarkan penyebab diatas yang paling mencetuskan ISPA adalah virus.
Virus tersebut dinamakan Streptocus dan Shaphy Lococus, kemudian masuk melalui
partikel udara dan melekat pada epitel sel di hidung. Kemudian masuk ke bronkus dan ke
Traktus respralorius atau sel nafas, sehingga menimbulkan tanda dan gejala influensa
seperti: batuk, pilek pegal-pegal, demam, sakit kepala, batuk, sakit pada tenggorokan, tidak
nafsu makan, gelisah atau rewel (Republika, 2004).
Tanda dan Gejala
Menurut dr. Maulana Adrian dalam tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda yang
tampak di pemeriksaan klinik dan pemeriksaan laboratorium. Tanda-tanda klinis Menurut dr. Maulana
Adrian tersebut antara lain:
1. Pada system pernapasan adalah nafas tidak teratur dan cepat, retraksi atau tertariknya kulit kedalam
dinding dada, napas cuping hidung, sesak, kebiruan, suara lemah atau hilang suara napas seperti ada
cairannya sehingga terdengar keras
2. Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat atau lemah, hipertensi, hipotensi dan
gagal jantung.
3. Pada sistem Syaraf adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang dan koma.
4. Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
5. Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum,
kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
6. Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan
minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran
menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin.
1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika anak
sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam muncul sebagai
tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai 39,5OC-40,5OC.
2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens, biasanya
terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan
nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.
3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadi susah
minum dan bahkan tidak mau minum.
4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi tersebut
mengalami sakit.
5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasan
akibat infeksi virus.
6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya
lymphadenitis mesenteric.
7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih
mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.
8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan,
mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran
pernafasan.
9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya
suara pernafasan (Whaley and Wong; 1991; 1419).
Pemeriksaan Diagnostik
Sebelum dilakukan penatalaksanaan ISPA terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan
test diagnostistik menurut sandra M.Nettina (2000) yaitu:
Pemeriksaaan darah lengkap yaitu Hb, leukosit, hematokrit, dan trombosit
Foto rontgent : thorax
Penatalaksanaan
Berikut ini adalah pengobatan ISPA berdasarkan klasifikasinya yakni:
1. Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan
sebagainya.
2. Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin
diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita
menetap, dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin
prokain.
3. Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk
batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung
zat yang merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam
diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila
pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran
kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman
streptococcuss dan harus diberi antibiotik (penisilin) selama 10 hari.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA pada
anak antara lain:
1. Mengusahakan agar anak memperoleh gizi yang baik,
2. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh
terhadap penyakit baik.
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih.
4. Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satu cara adalah
memakai penutup hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota
keluarga atau orang yang sedang menderita penyakit ISPA.
Diagnosis Keperawatan
-Pengkajian 1.Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
1. Identitas Pasien 2.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
-Jenis kelamin berhubungan dengan nyeri telan
3. Gangguan rasa nyaman : nyeri telan berhubungan dengan
-Kondisi Lingkungan inflamasi pada membrane mukosa faring dan tonsil.
-Riwayat Kesehatan
2. Keluhan Utama
-Riwayat penyakit sekarang
-Riwayat penyakit dahulu
-Riwayat penyakit keluarga
-Riwayat sosial
-Riwayat Tumbuh Kembang
3. Pemeriksaan Fisik
-Inspeksi
-Palpasi
-Auskultasi
INTERVENSI
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih daristatus
kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang diharapkan
(gordon,1556).merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana perawatan
terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat mengidentifkasi tindakan
perawatan yang diberikan. Rencana asuhan keperawatan yang dirumuskan dengan tepat
memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan dari satuperawat ke perawat lainnya. Sebagai
hasil, semua perawat mempunyai kesempatanuntuk memberikan asuhan yang berkualitas
tinggi dan konsisten.

IMPLEMENTASI
Implementasi adalah adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencanakeperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan (Effendy, 1559).Pada saat akan dilaksanakan tindakan
keperawatan, perawat melakukan kontrak dengan klien dengan menjelaskan apa yang akan
dikerjakan serta peran serta klien yang diharapkan
EVALUASI
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan keberhasilantindakan
keperawatan.keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalanmembandingkan antara proses
dengan pedoman/rencana proses tersebut.(edangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkan antaratingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuankesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya
TERIMAKSIH!!
Infographics

You can add and edit some infographics to your presentation to present your data in a visual way.

● Choose your favourite infographic and insert it in your presentation using Ctrl C
+ Ctrl V or Cmd C + Cmd V in Mac.
● Select one of the parts and ungroup it by right-clicking and choosing
“Ungroup”.
● Change the color by clicking on the paint bucket.
● Then resize the element by clicking and dragging one of the square-shaped
points of its bounding box (the cursor should look like a double-headed arrow).
Remember to hold Shift while dragging to keep the proportions.
● Group the elements again by selecting them, right-clicking and choosing
“Group”.
● Repeat the steps above with the other parts and when you’re done editing,
copy the end result and paste it into your presentation.
● Remember to choose the “Keep source formatting” option so that it keeps the
design. For more info, please visit Slidesgo School.

Anda mungkin juga menyukai