Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Pokok Bahasan : ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)


Sasaran : Masyarakat dan Keluarga (Belum Mendapatkan Penyakit ISPA)
Hari / Tanggal : Jumat, 23 Ferbuari 2018
Waktu : 10.30 – 11.00 WITA
Tempat : Balai Desa (Tiwoho)
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan
pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme asingyang terjadi
secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta
saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru. Biasanya menyerang anak usia
2 bulan-5 tahun. (Whaley and Wong; 1991; 1418).
ISPA banyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun
dinegaramaju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah
sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan
pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa
dewasa. ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting dan cukup
berbahaya karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu
kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Berdasarkan penelitian setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA
setiap tahunnya. 40 % – 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit
ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % – 30
%. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi
berumur kurang dari 2 bulan. Penyakit ini tidak mengenal musim, baik kemarau,
pacaroba atau hujan tetap bisa menyerang warga. Cara penularan virus influenza
ini melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman
yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Tiga hari setelah itu,
bilamana daya tahan tubuh menurun maka suhu badan naik (suhu badan dapat
meningkat dari 39,50C sampai 40,50C). Terasalah badan panas/demam dan
bersin-bersin. Hidung mengeluarkan cairan (ingus), sakit tenggorokan, batuk-
batuk (mula-mula tidak berdahak tapi kemudian berdahak), pusing, badan terasa
lemah, mual, muntah, sakit perut, serta diare.
Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi masyarakat
untuk memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai
ISPA. Maka dari itu, akan diadakannya promosi kesehatan ataupun pendidikan
kesehatan bagi masyarakat untuk mengembangkan pola pikir mengenai kesehatan
khususnya mengenai penyakit ISPA agar ISPA bisa dicegah ataupun diatasi.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan materi, peserta / sasaran mampu memahami tentang
penyakit ISPA
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah penyampaian materi, peserta / sasaran mampu :
- Menyebutkan pengertian ISPA
- Menyebutkan penyebab ISPA
- Menjelaskan Pencegahan ISPA

C. Strategi Penyampaian
1. Metode : Ceramah, Tanya jawab
2. Media : Leaflet

D. Kegiatan Penyuluhan
No. KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
PENYULUHAN PENYULUH PESERTA
1. Membuka penyuluhan  Memberi salam  Menyimak
(5 menit)  Memberi gambaran (mendengarkan
umum tentang penyakit dan
ISPA memperhatikan)
 Menggali
pengetahuan peserta
tentang penyakit ISPA
2. Penyajian materi  Menjelaskan tentang  Menyimak
(15 menit) pengertian ISPA dengan seksama
 Menjelaskan tentang (mendengarkan
Menjelaskan cara dan
pencegahan diare memperhatikan)
3 Menutup penyuluhan  Menyimpulkan  Menyimak
(10 menit) materi yang telah penjelasan
disampaikan penyuluh
 Memberi kesempatan  Bertanya
kepada sasaran untuk
menanyakan hal-hal yang
belum jelas
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan adalah suatu keadaan dimana saluran pernafasan
(hidung, pharing dan laring) mengalami inflamasi yang menyebabkan terjadinya
obstruksi jalan nafas dan akan menyebabkan retraksi dinding dada pada saat
melakukan pernafasan (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 450).
Infeksi saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas
dalam menghadapi organisme asing (Whaley and Wong; 1991; 1418).

B. Penyebab
Infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angka kejadian
yang cukup tinggi. Penyebab dari penyakit ini adalah infeksi agent/ kuman.
Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu; usia dari
bayi/ neonatus, ukuran dari saluran pernafasan, daya tahan tubuh anak tersebut
terhadap penyakit serta keadaan cuaca (Whaley and Wong; 1991; 1419).
Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya
infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab
utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus
influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.
Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian
pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.
Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam
derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka
dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.
Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi
antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung
mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru. Infeksi
saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga
biasa terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong; 1991; 1420).
C. Tanda dan Gejala
1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika
anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam
muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai
39,5OC-40,5OC.
2. Meningis mus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens,
biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri
kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan
brudzinski.
3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadi
susah minum dan bhkan tidak mau minum.
4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi
tersebut mengalami sakit.
5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran
pernafasan akibat infeksi virus.
6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya
lymphadenitis mesenteric.
7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih
mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.
8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin
tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.
9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya
suara pernafasan (Whaley and Wong; 1991; 1419).

D. Penatalaksanaan ISPA
Tujuan utama dilakukan terapi adalah menghilangkan adanya obstruksi dan
adanya kongesti hidung pergunakanlah selang dalam melakukan penghisaapan lendir
baik melalui hidung maupun melalui mulut. Terapi pilihan adalah dekongestan
dengan pseudoefedrin hidroklorida tetes pada lobang hidung, serta obat yang lain
seperti analgesik serta antipiretik. Antibiotik tidak dianjurkan kecuali ada komplikasi
purulenta pada sekret.
Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi telungkup,
dengan demikian sekret dapat mengalir dengan lancar sehingga drainase sekret akan
lebih mudah keluar (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 452).

E. Upaya pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
1) Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan
mencegah kita atau terhindar dari penyakit yang terutama antara lain
penyakit ISPA. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan empat sehat
lima sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta
istirahat yang cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap
sehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh kita akan
semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus / bakteri penyakit
yang akan masuk ke tubuh kita.
2) Immunisasi.
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak
maupun orang dewasa. Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan
tubuh kita supaya tidak mudah terserang berbagai macam penyakit yang
disebabkan oleh virus / bakteri
3) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan
mengurangi polusi asap dapur / asap rokok yang ada di dalam rumah,
sehingga dapat mencegah seseorang menghirup asap tersebut yang bisa
menyebabkan terkena penyakit ISPA. Ventilasi yang baik dapat
memelihara kondisi sirkulasi udara (atmosfer) agar tetap segar dan sehat
bagi manusia
4) Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ini disebabkan oleh virus/
bakteri yang ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini
melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh. Bibit penyakit
ini biasanya berupa virus / bakteri di udara yang umumnya berbentuk
aerosol (anatu suspensi yang melayang di udara). Adapun bentuk aerosol
yakni Droplet, Nuclei (sisa dari sekresi saluran pernafasan yang
dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan melayang di udara), yang
kedua duet (campuran antara bibit penyakit)

Anda mungkin juga menyukai