Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan yang penting dalam kemajuan manusia. Di era
globalisasi sekarang pendidikan formal sangat penting sekali untuk ditingkatkan
terutama tenaga pendidiknya harus menyiapkan sumber daya manusia indonesia
yang berkualitas dimasa depan. Kegiatan pendidikan pada dasarnya selalu terkait
dua belah pihak yaitu: pendidik dan peserta didik. Keterlibatan dua pihak tersebut
merupakan keterlibatan hubungan antar manusia (human interaction)secara
profesional.
Guru profesional harus memegang kunci utama bagi peningkatan mutu SDM di
masa depan. Untuk mendapatkan pendidikan sekolah yang ideal profil tenaga
pendidik pun sangat penting. Disini seorang guru dituntut memiliki penguasaan
bahan ajar, memiliki pengalaman intelektual, yaitu tenaga terdidik atau terlatih
dengan kebiasaan kebiasaan baik, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan
peserta didik. Seorang guru ideal mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan
anak didiknya. Tenaga Pendidik adalah ujung tombak dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa, melalui berbagai jenis, jalur dan jenjang pendidikan. Anak didik
adalah anggota masyarakat yang akan masuk ke dalam dunia pendidikan
(persekolahan) dan akan dikembalikan kepada masyarakatnya.
Tenaga pendidik dituntut untuk mempunyai tanggung jawab untuk
mengembangkan hal-hal yang berhubungan dengan sikap. Dalam rangka mencapai
tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang
profesional. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar
terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya
manusia yang berkualitas.
1
Dalam proses belajar-mengajar, pendidik memiliki peran utama dalam menentukan
kualitas pengajaran yang dilaksanakannya Yakni memberikan pengetahuan
(cognitive), sikap dan nilai (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Dengan kata
lain tugas dan peran pendidik yang utama terletak di bidang pengajaran. Pengajaran
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu seorang
pendidik dituntut untuk dapat mengelola (manajemen) kelas, penggunaan metode
mengajar, strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik pendidik dalam
mengelola proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan pengajaran
dengan baik, dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak
pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai.
Ketidakpahaman terhadap hakikat metode maka si pendidik tidak bijaksana dalam
memilih dan menggunakan metode. Singkatnya kualitas pendidikan sangat
dipengaruhi kualitas pendidiknya.
Untuk mengatasi problem di atas dan untuk memperbaiki kualitas pendidik,
maka seorang pendidik atau seseorang yang berprofesi sebagai guru hendaknya
mengerti betul apa sebetulnya profesi guru tersebut dan kajian tentang pendidik dan
pengajaran sangat penting untuk dilakukan. Fokus kajian dalam makalah ini
mencoba menguraikan tentang Jenis dan tingkat Profesi serta tanggungjawab dan
profil tenaga keguruan atau pendidik.

B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apakah Pengertian dari Profesi?
2. Bagaimana Tingkatan Profesi?
3. Apa Saja Jenis-Jenis dalam Pembagian Profesi?
4. Apa Saja Tanggung Jawab dan Tugas Guru Sebagai Tenaga Pendidik?
5. Bagaimana Profil Ketenaga Keguruan?

2
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Profesi.


2. Untuk Mengetahui Tingkatan Profesi.
3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis dalam Pembagian Profesi.
4. Untuk Mengetahui Tanggung Jawab dan Tugas Guru Sebagai Tenaga Pendidik.
5. Untuk Mengetahui Profil Ketenaga Keguruan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi Kependidikan


Secara etimologis, profesi berasal dari akar kata bahasa latin profiteri yang
berarti ikrar dimuka umum. Dari kata ini terbentuklah kata professio yang berarti
suatu kegiatan kerja yang dikerjakan atas dasar suatu ikrar pengabdian. Dari
professio ini kemudian menjadi istilah profession dalam bahasa inggris dan profesi
dalam bahasa indonesia (Trianto, 2010). Profesi ialah suatu jabatan atau pekerjaan
biasa seperti halnya dengan pekerjaan-pekerjaan lain (Alim Sumarno, 2011). Profesi
adalah suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan
oleh sembarang orang (Hamzah B. Uno, 2010).
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan masa depan. Jadi pengertian
dari profesi kependidikan adalah suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai keahliannya
dalam mendidik yang telah dilatih dan diakui secara formal dan informal
dimasyarakat dan dijadikan acuan untuk mengajar dan mendidik peserta didik agar
berperan aktif dan positif dalam hidupnya maupun di masa depan.

B. Tingkatan Profesi
Tingkat menurut kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti: tinggi rendah
martabat (kedudukan, jabatan, kemajuan, peradaban, dsb), pangkat, derajat, taraf,
kelas. Dalam hal ini tingkat diartikan dalam komparatif yang menyatakan suatau
kualitas atau keadaan lebih tinggi atau lebih rendah, sedangkan profesi memiliki arti
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb)
tertentu.
Tingkat profesi seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal yang telah
dicapai (kualifikasi akademik). Berdasarkan jenjang kualifikasi akademik tingkat
profesi dibedakan menjadi beberapa kelompok:
4
1. Pra Profesional
Orang yang tugasnya membantu profesional. Pendidikan pra profesional lebih
rendah dari seorang profesional. Pendidikan pra profesional hanya sampai
program diploma I-III. Contoh, paramedis (perawat) yang tugasnya membantu
tenaga medis (dokter).
2. Profesional
Yaitu orang yang melaksanakan profesi yang berpendidikan minimal sarjana dan
mengikuti pendidikan profesi atau lulus ujian profesi. Disamping lulus
pendidikan sarjana dalam bidangnya juga harus mengikuti pendidikan profesi
(diklat khusus profesi). Misalnya diklat calon hakim dan pengawas. Dengan cara
demikian profesional dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Selain diklat
yang bersifat khusus, sebagai profesi biasanya juga mengikuti pendidikan dan
latihan yang berkaitan dan menunjang tugas keprofesian. Pendidikan dan
pelatihan dimaksud berupa pengalaman dalam mengikuti kegiatan pendidikan
dan pelatihan dalam rangka pengembangan atau peningkatan kopetensi dalam
melaksanakan tugas sebagai profesi, baik pada tingkat kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, nasional maupun internasional.
3. Profesional spesialis
Yaitu tingkat tertinggi dalam dunia profesional. Profesional spesialis adalah
mereka yang pendidikannya minimal pascasarjana (Master, S2) atau graduate
study. Selain jenjang strata 2, dewasa ini beberapa profesi tertentu semisal profesi
dosen, mensyaratkan kualifikasi akademik minimal doctor (S3), Khususnya
diperuntukkan bagi para dosen yang akan mengampu jenjang pendidikan bagi
program magister dan program doktor sendiri. Hal yang sama untuk profesi
dokter dewasa ini juga dituntut untuk memiliki kualifikasi akademik spesialis
yaitu suatu jenjang yang setingkat dengan doktor (S-3). Dengan demikian
semakin tinggi jenjang kualifikasi akademik seseorang (profesi), maka semakin
pula tingkat profesionalisasi profesi tersebut.

5
Dengan kata lain, bahwa jenjang profesionalisasi profesi berbanding lurus
dengan tingkat kualifikasi akademik (Trianto, 2010).

C. Jenis-jenis dalam Pembagian Profesi


Jenis profesi dalam bidang pendidikan dibagi menjadi dua yaitu tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003 khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa
tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Selanjutnya pada ayat (6)
dijelaskan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktor, fasilitator dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Jenis –jenis profesi pendidikan ialah sebagai
berikut:

1. Tenaga Kependidikan
Orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan,
diantaranya:
a. Kepala Satuan Pendidikan, yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung
jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan
Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator,
manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan
mediator (Emaslim-FM) Istilah lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah:
1) Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah seorang pemimpin pada sebuah sekolah dan
merupakan manajer tingkat atas pada sebuah organisasi pendidikan
(khususnya SD, SMP, SMA atau SMK).

6
Kepala sekolah mempunyai dua peran utama, pertama sebagai pemimpin
institusi bagi para guru, dan kedua memberikan pimpinan dalam
manajemen.
2) Rektor
Rektor dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pimpinan lembaga
perguruan tinggi. Di dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional
2009 (UU SISDIKNAS), Rektor adalah pimpinan tertinggi perguruan
tinggi yang berkewajiban memajukan ilmu pengetahuan di masing-masing
institusi melalui pendidikan dan penelitian, serta memberikan kontribusi
maksimal kepada hal layak luas.
b. Wakil/Kepala Urusan, umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan
dalam bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan
dalam penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut. Contoh: Kepala
Urusan Kurikulum.
c. Tata Usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang
administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya ;
1) Administrasi surat menyurat dan pengarsipan,
2) Administrasi Kepegawaian,
3) Administrasi Peserta Didik,
4) Administrasi Keuangan,
5) Administrasi Inventaris dan lain-lain.
d. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan
bahan di Laboratorium.
e. Pustakawan ialah seseorang yang bekerja di perpustakaan dan membantu
orang menemukan buku, majalah, dan informasi lain.
f. Pelatih ekstrakurikuler.
g. Petugas keamanan (penjaga sekolah), Petugas kebersihan, dan lainya.

7
2. Tenaga Pendidik
Pendidik atau di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar, adalah tenaga
kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan
tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai
kekhususannya yaitu:
a. Guru, Menurut UU No. 14/2005, tentang Guru dan Dosen. Pada Bab I Pasal
1, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama pendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
b. Dosen, Menurut UU No. 14/2005, tentang Guru dan Dosen. Pada Bab I Pasal
1, Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
c. Konselor, Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan
Konselor adalah pendidik dan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2005 mengemukakan Konselor adalah pelaksana
pelayanan konseling di sekolah. Konselor adalah seorang yang mempunyai
keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal
sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
(PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP).
Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling
Indonesia (ABKIN).
d. Pamong Belajar, Menurut Permenpan dan RB (Peraturan Menteri
Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi) No. 15 Tahun 2012, Pamong
Belajar adalah pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan belajar
mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan
nonformal dan informal.
8
(PNFI) pada unit pelaksana teknis (UPT) atau unit pelaksana teknis daerah
(UPTD) dan satuan PNFI. Pamong belajar merupakan jabatan karier yang
hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai pegawai
negeri sipil. PNFI sekarang berganti nama menjadi PAUDNI (Pendidikan
Anak Usia Dini Nonformal dan Informal).
e. Widyaiswara, adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diangkat sebagai
pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung
jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih pegawai
negeri sipil (PNS) pada lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat)
pemerintah.
f. Tutor, adalah orang yang membelajarkan atau orang yang memfasilitasi
proses pembelajaran di kelompok belajar (Chairudin Samosir, 2006:15).
Tutor merupakan pembimbing dan pemotivasi peserta didik untuk
mempelajari sendiri materi ajar yang tersaji dalam modul pembelajarannya.
Tutor dapat berasal dari guru atau pengajar, pelatih, pejabat struktural, atau
bahkan siswa yang dipilih dan ditugaskan guru untuk membantu teman-
temannya dalam belajar di kelas. (Hamalik dalam Abi Masiku, 2013).
g. Instruktor, adalah orang yang bertugas mengajarkan sesuatu dan sekaligus
memberikan latihan dan bimbingannya; pengajar; pelatih; dan pengasuh
(sumber : KBBI online).
h. Fasilitator, adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami
tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna
mencapai tujuan. Tugas fasilitator dalam sebuah proses pembelajaran pada
hakikatnya mengantarkan peserta didik untuk menemukan sendiri isi atau
materi pelajaran yang ditawarkan atau yang disediakan melalui atau oleh
penemuannya sendiri.
D. Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Sudjana (2002:15), menyebutkan tugas dan tanggungjawab guru, yaitu: a) guru
sebagai pengajar, b) guru sebagai pembimbing, dan c) guru sebagai administrator.
9
Ketiga tugas guru di atas merupakan tugas pokok profesi guru. Dimana guru
sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan
melaksanakan pengajaran. Guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada
tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang
dihadapinya. Sedangkan guru sebagai administrator kelas pada hakikatnya
merupakan jalinan antara pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya.
Sedangkan menurut Hamalik (2004: 127), guru memiliki Tanggungjawab
sebagai berikut:

1. Guru harus menuntut murid-murid belajar. Tanggungjawab guru yang terpenting


adalah merencanakan dan menuntut murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan
belajar guru mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.
2. Turut serta membina kurikulum sekolah. Sesungguhnya guru merupakan
seorang key person yang paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang
sesuai dengan tingkat perkembangan murid.
3. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak dan jasmaniah).
4. Memompakan pengetahuan kepada murid kiranya bukan pekerjaan yang sulit.
Tetapi membina siswa agar menjadi manusia berwatak (berkarakter) sudah pasti
bukan pekerjaan yang mudah. Mengembangkan watak dan kepribadiannya,
sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap, cita-cita, berpikir dan berbuat,
berani dan bertanggungjawab, ramah dan mau bekerja sama, bertindak atas dasar
nilai-nilai moral yang tinggi, semuanya menjadi tanggungjawab guru.
5. Memberikan bimbingan kepada murid. Bimbingan kepada murid agar mereka
mampu mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mampu
menghadapi kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat
diperlukan.
6. Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian
atas kemajuan belajar.

10
7. Menyelenggarakan penelitian. Sebagai seorang yang bergerak dalam bidang
keilmuan (scientist) bidang pendidikan maka ia harus senantiasa memperbaiki
cara bekerjanya.
8. Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif. Guru tidak mungkin melaksanakan
pekerjaannya secara efektif, jikalau guru tidak mengenal masyarakat seutuhnya
dan secara lengkap.
9. Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila. Pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa yang mendasari sendi-sendi hidup dan kehidupan
nasional, baik individu maupun masyarakat kecil sampai dengan kelompok
sosial yang terbesar termasuk sekolah.
10. Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan
perdamaian dunia. Guru bertanggungjawab untuk mempersiapkan siswa menjadi
warga negara yang baik. Pengertian yang baik adalah antara lain memiliki rasa
persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
11. Turut menyukseskan pembangunan. Pembangunan adalah cara yang paling tepat
guna membawa masyarakat ke arah kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Pembangunan itu meliputi pembangunan dalam bidang mental spiritual dan
bidang materiil.
Menurut UU Guru dan Dosen pasal 20, bahwa dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, guru berkewajiban:
1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar
4. belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

11
5. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru,
serta nilai-nilai agama dan etika, dan.
6. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

E. Profil Ketenaga Keguruan


Guru merupakan figur dalam penyuksesan pendidikan bagi anak didik. Tidak
cukup hanya itu saja, bahkan guru dituntut harus memiliki akhlak yang baik. Jika
kita para guru mendapatkan amanat dari siswa maka kita harus berusaha melayani
dengan baik, berusaha menyenangkan, bukan malah minta diperhatikan apalagi
mempersulit siswa. Menurut Linlin Herlina, S. Pd. Profil guru profesional adalah
sebagai guru memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan sebuah
generasi. Tanggung jawab yang diemban guru sangatlah besar. Banyak sekali
orangtua yang menyerahkan buah hati mereka untuk dididik, diajar, dan dibina
dengan kepercayaan penuh agar buah hati mereka itu menjadi anak-anak yang
cerdas, berilmu pengetahuan, juga berakhlak mulia.
Profil seorang guru berdasarkan peran dan tugas pokok guru yaitu sebagai
pengajar, guru harus menampilkan pribadinya sebagai pendidik, guru harus
menampilkan pribadinya sebagai ilmuwan dan sekaligus sebagai pengajar pendidik.
Adapun profil guru ideal dapat diartikan dengan melihat berbagai sudut pandang
yang berbeda. Secara konseptual guru yang diharapkan adalah sosok guru ideal yang
diidamkan oleh setiap pihak yang terkait. Berikut akan dijabarkan profil guru yang
ideal dilihat dari berbagai sudut pandang:
Dilihat dari sudut pandang siswa, guru ideal adalah guru yang dapat dijadikan
sebagai sumber motivasi belajar, sumber keteladanan, ramah dan penuh kasih
sayang. Sebagai teladan guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan
profil dan idola, seluruh kehidupannya adalah figur bagi anak didik dan masyarakat.
Guru ideal adalah guru yang tidak materialistis. Artinya guru dalam perlakuannya
terhadap anak didik tidak membedakan murid yang kaya dan miskin.

12
Selain itu guru juga tidak pilih kasih dan obyektif dalam segala hal, dapat menjawab
pertanyaan secara gamblang, jelas dan mudah diterima. Guru dalam penampilannya
rapi, tidak lusuh, tapi juga tidak terlalu berlebihan sehingga murid merasa nyaman
saat melihatnya. Sedikit saja guru berbuat yang tidak baik atau kurang baik, akan
mengurangi kewibawaannya.
Dari sudut pandang orang tua, guru yang diharapkan adalah sosok yang dapat
menjadi mitra pendidik bagi siswa. Di sini orang tua memiliki harapan pada guru
agar mereka dapat menjadi orang tua kedua di sekolah. Selain itu, guru ideal bagi
orang tua yaitu guru yang dapat berkomunikasi baik dengan orang tua mengenai
perkembangan prestasi belajar anak didik dan juga dapat memberikan solusi atau
jalan keluar bagi anak didik yang mengalami masalah atau problem dalam belajar,
sosialisasi dengan teman, adaptasi dengan lingkungan dan juga masalah
perkembangan anak. Orang tua merupakan bagian dari masyarakat. Masyarakat
akan melihat dan menilai perbuatan guru, bagaimana guru meningkatkan kualitas
layanan pendidikannya dan bagaimana guru memberi arahan serta dorongan kepada
peserta didiknya.
Dilihat dari sudut pandang pemerintah, guru yang ideal yaitu guru yang dapat
dituntut untuk profesional sebagai unsur penunjang kebijakan pemerintah terutama
di bidang pendidikan. Guru yang profesional adalah guru yang dapat menempatkan
dirinya pada profesinya. Guru adalah orang yang profesional, artinya secara formal
mereka disiapkan oleh lembaga atau institusi pendidika yang berwenang. Mereka
dididik secara khusus memperoleh kompetensi sebagai guru, yaitu meliputi
pengetahuan, keterampilan, kepribadian, serta pengalaman dalam bidang
pendidikan. Kompetensi mengacu pada kemampuan menjalankan tugas-tugas
pelayanan pendidikan secara mendiri. Selain itu dilihat dari tingkat pengetahuan,
guru hendaknya memiliki wawasan yang luas, mampu menguasai semua metode
pembelajaran yang secara psikologis dapat diterima muridnya. Seorang guru
mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan anak didik.

13
Guru tidak hanya dituntut mampu melakukan transformasi seperangkat ilmu
pengetahuan kepada peserta didik (cognitive domain) dan aspek keterampilan
(pysicomotoric domain), akan tetapi juga mempunyai tanggung jawab untuk
mengajarkan dan mendidik hal-hal yang berhubungan dengan sikap (affective
domain).
Dari segi budaya, guru merupakan subyek yang berperan dalam proses
pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam pelestarian nilai-
nilai budaya. Hal ini berarti, guru yang ideal adalah guru yang dapat mewariskan
dan menjaga nilai-nilai budaya bangsa kepada anak didiknya. Dan secara otomatis
guru tersebut hendaknya dalam dirinya juga tertanam nilai-nilai budaya bangsa yang
luhur. Seorang guru dalam memberikan ilmu kepada muridnya , dituntut untuk
memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang diajarkan dalam kehidupan
pribadinya. Dengan kata lain, seorang guru harus konsekuen serta konsisten dalam
menjaga keharmonisan antara ucapan, larangan, dan perintah dengan amal
perbuatannya sendiri.

14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Tingkat profesi seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal yang telah
dicapai (kualifikasi akademik). Berdasarkan jenjang kualifikasi akademik tingkat
profesi dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu : Pra Profesional, Profesional,
dan profesional spesialis.
Adapun Jenis profesi dalam bidang pendidikan dibagi menjadi dua yaitu tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan
bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Selanjutnya pada ayat (6)
dijelaskan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktor, fasilitator dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Secara garis besar guru memiliki beberapa tugas dan tanggungjawab, yaitu
sebagai pengajar, sebagai pembimbing, dan sebagai administrator. Berdasarkan
tugas dan tanggungjawabnya, Profil guru profesional adalah sebagai guru
memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan sebuah generasi yang
cerdas, berilmu pengetahuan, juga berakhlak mulia.
B. Saran
Bagi seorang pengajar diharapkan dapat memahami secara sempurna tugas dan
tanggungjawabnya, sehingga diharapkan mampu mengambil pelajaran dari makalah
ini. Disamping itu siharapkan bagi pembaca dapat menambah informasi dari
berbagai referensi belum tercantum dalam makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Munir, Abdullah. 2012. Guru adalah teladan. Yogyakarta: mentari pustaka.

Pidarta, made. 2009. Landasan kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

B. Uno, Hamzah2010. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2010. “Jenis-Jenis Profesi”. http://bajirul.wordpress.com. 17 Maret 2012.

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi


pendidikan dan tenaga kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

16

Anda mungkin juga menyukai