Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR TEKNIK

METODE PEMISAHAN

DOSEN PEMBIMBING : Dr. JHON ARMEDI PINEM, ST. MT.

OLEH,

MUHAMMAD TAUFIQ IKRAM


NIM. 1807124818

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1 C


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU
2018

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Pengantar Teknik ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi baik materi maupun pikirannya. Dan
harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Terlepas dari semua itu, masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca makalah ini.

                                                                                       Pekanbaru, Oktober 2018

                                                                                              

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
BAB II ISI..................................................................................................................................2
2.1 METODE PEMISAHAN............................................................................................2
Ekstraksi..............................................................................................................................2
Absorpsi..............................................................................................................................2
Adsorpsi..............................................................................................................................3
Kristalisasi..........................................................................................................................5
Distilasi...............................................................................................................................5
Evaporasi............................................................................................................................6
Filstrasi................................................................................................................................7
Sedimentasi.........................................................................................................................8
Demodifikasi.......................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau
lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa
kimia ditemukan di alam dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa
keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam
keadaan murni atau proses produksi suatau senyawa kimia dengan kemurnia tinggi, proses
pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia.

Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa.
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau
kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang dilakukan bergantung pada kondisi yang
dihadapi. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Pada berbagai
kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil
pemisahan yang diinginkan.

1.2  Rumusan Masalah

a. Apa saja metode pemisahan teknik kimia?

1.3 Tujuan Penulisan

  a. Mendeskripsikan metode pemisahan teknik kimia.

1
BAB II
ISI
2.1 METODE PEMISAHAN
Ekstraksi

Ekstraksi adalah jenis pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau
cairan. Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi
kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar antarmuka bahan ekstraksi dan
pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi.

a. Gambar

Gambar 1. Proses ekstraksi sokletasi

b. Prinsip kerja
 Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling
berkontak.    Dalam hal ini terjadi perpindahan massa dengan cara difusi
pada bidang antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut. Dengan demikian
terjadi ekstraksi yang sebenarnya, yaitu pelarutan ekstraksi.
 Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat, kebanyakan dengan cara
penjernihan atau filtrasi.
 Mengisolasi ekstrak dari larutan dan mendapatkan kembali pelarut,
umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut. Dalam hal-hal tertentu,
larutan ekstrak dapat langsung diolah lebih lanjut atau dioalh setelah
dipekatkan.

2
Absorpsi

Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben (cairan yang melarutkan) cair yang
diikuti dengan pelarutan. Pengertian berdasarkan ilmu kimia adalah suatu fenomena
fisika/kimia atau proses atom, molekul, dan ion memasuki suatu fase besar gas, cair, atau
padat.
a. Gambar

b. Prinsip kerja
 Dasar siklus absorbsi disajikan pada gambar 2.  Pada gambar ditunjukkan
adanya dua tingkat tekanan yang bekerja pada sistem, yaitu tekanan rendah
yang meliputi proses penguapan (di evaporator) dan penyerapan (di
absorber), dan tekanan tinggi yang meliputi proses pembentukan uap (di
generator) dan pengembunan (di kondensor). 
 Siklus absorbsi juga menggunakan dua jenis zat yang umumnya berbeda,
zat pertama disebut penyerap sedangkan yang kedua disebut refrigeran. 
Selanjutnya, efek pendinginan yang terjadi merupakan akibat dari
kombinasi proses pengembunan dan penguapan kedua zat pada kedua
tingkat tekanan tersebut.  Proses yang terjadi di evaporator dan kondensor
sama dengan pada siklus kompresi uap.

3
Adsorpsi

Adsorpsi secara umum adalah proses penggumpalan substansi terlarut (soluble) yang
ada dalam larutan, oleh permukaan zat atau benda penyerap, di mana terjadi suatu ikatan
kimia fisika antara substansi dengan penyerapnya. Definisi lain menyatakan adsorpsi sebagai
suatu peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antar fasa, di mana molekul dari
suatu materi terkumpul pada bahan pengadsorpsi atau adsorben.

a. Gambar

b. Prinsip kerja

 Pada awalnya sistem dikondisikan pada tekanan dan temperatur rendah.


Dua buah botol labu (vessel) yang berhubungan, dimana pada labu
pertama terdapat adsorben ( karbon aktif) yang mengandung adsorbat
berkonsentrasi tinggi sedangkan pada labu yang kedua terdapat adsorbat
dalam fasa uap (gambar 3). Labu pertama yang berisi adsorben dengan
kandungan adsorbat berkonsentrasi tinggi dipanaskan, sehingga tekanan
sistim meningkat dan menyebabkan kandungan adsorbat yang ada didalam
adsorben berkurang atau menguap. Proses berkurangnya kandungan
adsorbat pada adsorben pada kasusu ini disebut desorpsi.
 Adsorbat yang menguap kemudian terkondensasi dan mengalir ke botol
labu yang kedua, disini panas dilepaskan kelingkungan dimana tekanan
sistem masih tinggi. Pemanasan botol yang pertama dihentikan, lalu pada

4
botol yang pertama terjadi perpindahan panas ke lingkungan sehingga
tekanan sistim menjadi rendah. Tekanan sistem yang rendah menyebabkan
adsorbat cair pada botol labu yang kedua menguap dan terserap ke botol
pertama yang berisi adsorben. Proses terserapnya adsorbat ke adsorben
pada kasus ini disebut adsorpsi.

Kristalisasi

Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana


terjadi perpindahan massa ( mass transfer ) dari suat zat terlarut ( solute ) dari cairan larutan
ke fase kristal padat.

a. Gambar

b. Prinsip kerja
 Zat padat seperti garam yang terlarut dalam air dapat di pisahkan dari
larutanya dengan cara penguapan dan terjadi kristalisasi. Petani garam
mendapatkan garam dengan cara menguapkan air laut. Proses penguapan
terjadi dengan bantuan sinar matahari. Air yang terkandung dalam air laut
akan menguap sehingga terbentuklah kristal garam.
 Pada proses penguapan, larutan dipanaskan sehingga zat pelarutnya
menguap dan meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat
terlarut mempunyai titik didih yang yang lebih tinggi dari pelarutnya.
Contohnya pembuatan garam dari air laut. Dengan cara kristalisasi dapat

5
diperoleh zat padat yang lebih murni karena komponen larutan lainnya
yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.

Distilasi

Distilasi (penyulingan) adalah proses pemisahan komponen dari suatu campuran yang


berupa larutan cair-cair dimana karakteristik dari campuran tersebut adalah mampu-campur
dan mudah menguap, Semua proses yang terjadi dalam destilasi merupakan perubahan fisika,
tanpa melibatkan reaksi kimia.

6
a. Gambar

b. Prinsip kerja

Adapun prinsip destilasi yaitu :”Jika suatu zat dalam larutan tidak sama-sama
menguap, maka uap larutan akan memiliki komponen yang berbesa dengan larutan
aslinya”. Apabila salah satu zat menguap maka pemisahannya akan terjadi sempurna.
Namun apabila kedua zat tersebut menguap maka pemisahannya akan hanya terjadi
sebagian namun destilat atau produk akan menjadi kaya dapa suatu komponen
daripada larutan aslinya.

Evaporasi

Evaporasi adalah proses perubahan molekul air menjadi uap air. Jadi evaporasi ini
juga dikenal dengan istilah penguapan. Proses evaporasi selalu terjadi setiap harinya. Dari air
di sungai, danau, genangan air, tetesan air, air laut dan lainnya.
a. Gambar

7
b. Prinsip kerja
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya
merupakan prinsip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Prinsip kerjanya
dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang
terdiridari zat terlarut yang memiliki titik didih tingg i dan zat pelarut
yang memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih
pekat serta memiliki konsentrasi yang tinggi.

Filstrasi
Filtrasi adalah proses yang digunakan untuk memisahkan padatan dari cairan atau gas
dengan menggunakan media saring yang memungkinkan cairan tersebut lewat, tapi bukan
padatan. Istilah “filtrasi” berlaku baik filter itu mekanis, biologis, atau fisik. Cairan yang
melewati filter disebut filtrat. Media saringannya bisa berupa filter permukaan, yang
merupakan padatan yang menjebak partikel padat, atau saringan dalam, yang merupakan
bahan dasar yang menjebak padatan.
a. Gambar

8
b. Prinsip kerja
Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat dibedakan atas beberapa cara, yaitu:
 Pressure Filtration. Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
 Gravity Filtration. Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
 Vacum Filtration. Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip
hampa udara (penghisapan).

Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu pemisahan suatu suspensi (campuran padat air) menjadi
jernih (cairan bening) dan suspensi yang lebih padat (sludge).  Sedimentasi merupakan salah
satu cara yang paling ekonomis utnuk memisahkan padatan dari suspensi, bubur atau slurry.
Sedimentasi merupakan salah satu cara yang paling ekonomis untuk memisahkan padatan
dari suspensi, bubur atau slurry.
a. Gambar

b. Prinsip kerja

9
 Operasi sedimentasi ini banyak digunakan pada proses pemisahan kimia,
metalurgi, maupun pada proses – proses pengurangan polusi  dari air
limbah industri. Rancangan peralatan untuk sedimentasi selalu didasarkan
pada percobaan sedimentasi pada skala  yang lebih kecil.
 Pada percobaan ini bubur di endapkan laju pengendapanya  diukur dengan
cara mengamati perubahan konsentrasi pada padatan maupun cairan
bening dari atas kebawah yang mana akan terjadi endapan. Dalam
percobaan sedimentasi ini akan dibahas juga pembagian zona antara
lain zona jernih, zona encer, zona pekat.

Demodifika

10

Anda mungkin juga menyukai